Ditulis oleh Tim Konten Medis
Pingsan adalah keadaan sementara kehilangan kesadaran yang disebabkan oleh penurunan aliran darah ke otak. Penyebabnya bisa beragam, mulai dari stres, darah rendah, dehidrasi, hingga gejala kehamilan.
Pingsan membuat tubuh terasa pusing, gemetar, dan pandangan buram.
Pingsan dalam istilah medis disebut sebagai sinkop, Ini adalah kondisi yang membuat seseorang tiba-tiba kehilangan kesadaran untuk beberapa saat.
Pingsan tiba-tiba seringkali mengejutkan dan dapat terjadi pada siapa saja. Lantas, apa penyebab pingsan? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini!
Apa Itu Pingsan?
Pingsan adalah kondisi kehilangan kesadaran yang bersifat sementara dan umumnya terjadi secara tiba-tiba. Saat seseorang pingsan, fungsi otak terganggu sehingga individu tersebut kehilangan kesadaran dan tidak dapat merespons rangsangan eksternal.
Pingsan dapat terjadi dalam waktu yang singkat, biasanya hanya berlangsung selama beberapa detik hingga beberapa menit.
Kondisi ini seringkali disertai dengan gejala tambahan seperti pucat, pingsan dapat terjadi sebagai respons terhadap berbagai faktor dan kondisi.
Baca Juga: 10 Penyebab Bangun Tidur Kepala Pusing yang Harus Diwaspadai
Penyebab Pingsan
Pingsan atau pingsan sementara (sinkop) bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang penyebab pingsan:
1. Cuaca Terlalu Panas
Cuaca yang ekstrem, terutama panas berlebihan dapat memberikan dampak serius pada kesehatan tubuh. Pada kondisi panas yang intens, tubuh dapat mengalami kelelahan panas dan dehidrasi.
Keringat yang berlebihan untuk mengatasi panas dapat mengakibatkan kehilangan cairan yang signifikan. Dehidrasi ini, bersamaan dengan peningkatan suhu tubuh, dapat mengganggu keseimbangan cairan dan elektrolit, yang pada gilirannya dapat menyebabkan pingsan.
2. Tanda Darah Rendah
Tekanan darah rendah atau hipotensi adalah kondisi di mana tekanan darah pada arteri lebih rendah dari nilai normal. Hipotensi dapat menghambat aliran darah yang memadai ke otak, mengakibatkan penurunan suplai oksigen.
Ini dapat menyebabkan gejala seperti pusing, pucat, dan pada akhirnya, pingsan. Beberapa faktor seperti kehilangan darah, efek samping obat, atau kondisi medis tertentu dapat menjadi penyebab tekanan darah rendah.
3. Hiperventilasi
Hiperventilasi atau pernapasan yang berlebihan bisa menjadi respons tubuh terhadap keadaan stres atau kecemasan. Pernapasan yang cepat dan dalam dapat menyebabkan penurunan kadar karbon dioksida dalam darah yang dikenal sebagai alkalosis respiratorik.
Ini dapat memengaruhi fungsi normal otak dan jantung, menyebabkan pusing, kebingungan, dan akhirnya, pingsan. Kontrol pernapasan yang tidak stabil atau kejutan emosional dapat memicu hiperventilasi.
Baca Juga: 10 Penyebab Sakit Kepala Bagian Belakang dan Cara Mengatasinya
4. Stres atau Cemas
Stres dan kecemasan merupakan faktor yang dapat memicu pingsan pada sebagian orang. Respons tubuh terhadap situasi stres atau cemas dapat mencakup pelepasan hormon stres, yang pada gilirannya memengaruhi fungsi jantung dan tekanan darah.
Adanya ketegangan emosional yang signifikan dapat menyebabkan gangguan pada sistem saraf otonom, yang mengatur fungsi-fungsi tubuh tanpa kesadaran kita.
Dalam beberapa kasus, respons ini dapat mengakibatkan penurunan tekanan darah atau perubahan lain yang dapat menyebabkan seseorang pingsan.
5. Asupan Makanan Tidak Tercukupi
Gula darah rendah atau hipoglikemia dapat menjadi penyebab pingsan ketika tubuh tidak mendapatkan cukup pasokan energi dari makanan.
Asupan makanan yang tidak mencukupi atau jeda waktu yang lama antara makanan dapat menyebabkan penurunan gula darah.
Hal ini dapat mengganggu fungsi otak karena otak sangat bergantung pada glukosa sebagai sumber energi utama. Sebagai hasilnya, pingsan dapat terjadi sebagai respons terhadap kekurangan energi yang mendalam ini.
6. Dehidrasi
Dehidrasi dapat menjadi penyebab pingsan karena kekurangan cairan berdampak pada volume darah dalam tubuh. Dengan volume darah yang berkurang, jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah, yang dapat menyebabkan penurunan tekanan darah.
Kondisi ini dapat mengakibatkan penurunan aliran darah ke otak yang pada akhirnya dapat menyebabkan pingsan. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa tubuh tetap terhidrasi dengan baik, terutama dalam kondisi cuaca panas atau saat beraktivitas fisik intensif.
7. Kehamilan
Selama kehamilan, tubuh mengalami perubahan hormonal yang signifikan, terutama pada trimester pertama. Peningkatan kadar hormon seperti progesteron dapat memengaruhi sistem kardiovaskular, termasuk menurunkan tekanan darah.
Perubahan ini bersamaan dengan peningkatan volume darah dalam tubuh ibu hamil. Sebagai respons terhadap perubahan ini, beberapa wanita hamil mungkin mengalami pingsan, terutama ketika berdiri terlalu cepat atau dalam situasi yang memicu stres.
8. Terlalu Lelah
Kelelahan yang berlebihan, baik secara fisik maupun mental, dapat menjadi pemicu pingsan. Kondisi ini terkait erat dengan penurunan energi dan fungsi organ tubuh.
Ketika tubuh mencapai tingkat kelelahan yang ekstrem, otot dan organ mungkin tidak mendapatkan suplai darah dan oksigen yang cukup dan dapat menyebabkan pingsan.
Ini dapat terjadi pada individu yang mengalami beban kerja berat, kurang tidur, atau tekanan emosional yang tinggi.
9. Perubahan Postur Secara Mendadak
Pingsan yang terjadi karena perubahan postur tiba-tiba, seperti berdiri terlalu cepat dari posisi duduk atau berbaring, disebut pingsan ortostatik.
Ketika seseorang berubah posisi dengan cepat, tubuh memerlukan penyesuaian agar dapat menjaga tekanan darah dan aliran darah ke otak.
Pada beberapa orang, keseimbangan ini mungkin terganggu, menyebabkan penurunan tiba-tiba tekanan darah dan pingsan. Hal ini dapat lebih sering terjadi pada orang yang memiliki tekanan darah rendah atau mengonsumsi obat tertentu yang mempengaruhi tekanan darah.
Stres dan kecemasan dapat memicu pingsan melalui pelepasan hormon stres yang memengaruhi fungsi jantung, tekanan darah, dan sistem saraf otonom.
Jenis-jenis Pingsan
Melansir Healthline, terdapat beberapa varian sinkop atau pingsan. Tiga bentuk pingsan yang sering terjadi adalah sebagai berikut:
1. Sinkop Vasovagal
Jenis pingsan atau sinkop ini melibatkan keterlibatan saraf vagus. Biasanya dipicu oleh pengalaman trauma emosional, stres, melihat darah, atau berdiri dalam jangka waktu yang lama.
Reaksinya dapat menyebabkan tekanan darah tiba-tiba menurun dan kehilangan kesadaran.
2. Sinkop Sinus Karotis
Jenis pingsan sinus karotis terjadi ketika pembuluh darah karotis di leher menyempit, umumnya setelah melakukan gerakan menoleh ke salah satu sisi atau menggunakan kerah yang terlalu ketat.
Penyempitan arteri ini mengganggu aliran darah ke otak dan dapat menyebabkan seseorang pingsan.
3. Sinkop Situasional
Sinkop jenis situasional terjadi sebagai respons terhadap situasi tertentu, seperti mengejan saat batuk, buang air kecil, buang air besar, atau mengalami masalah gastrointestinal.
Berbagai aktivitas tersebut dapat memicu perubahan fisiologis yang mengakibatkan penurunan tekanan darah dan pingsan.
Gejala Pingsan
Pingsan seringkali disertai dengan gejala tambahan, seperti:
- Mual
- Sakit Kepala
- Gemetar
- Vertigo atau pusing
- Berkeringat mendadak
- Mati rasa
- Denyut jantung lemah
- Kepala dan tubuh terasa ringanbls
- Perubahan suhu tubuh mendadak
- Gangguan penglihatan, melihat bintik-bintik, atau penglihatan kabur
- Berkeringat mendadak
Kapan Pingsan Dikatakan Sangat Darurat?
Pingsan menjadi keadaan darurat ketika seseorang mengalami kondisi-kondisi tertentu, dan segera menghubungi rumah sakit terdekat. Situasi yang memerlukan tindakan cepat melibatkan beberapa gejala berikut:
- Tidak bernapas
- Tidak sadar dalam beberapa menit
- Terjatuh dan mengalami cedera atau berdarah
- Sedang hamil
- Menderita diabetes
- Tidak memiliki riwayat pingsan dan berusia di atas 50 tahun
- Memiliki detak jantung tidak teratur
- Mengeluh nyeri atau tekanan dada, atau memiliki riwayat penyakit jantung
- Mengalami kejang atau lidah mereka terluka
- Kehilangan kontrol usus atau kandung kemih
- Mengalami kesulitan berbicara atau penglihatan
- Tetap bingung saat sadar
- Tidak bisa menggerakkan anggota tubuh mereka
Baca Juga: Sakit Kepala Karena Sinus: Bagaimana Pengobatannya?
Cara Mencegah Pingsan
Berikut adalah 10 cara yang dapat membantu mencegah pingsan:
- Konsumsi cairan yang cukup
- Pertahankan gula darah stabil
- Hindari berdiri terlalu cepat
- Lakukan olahraga teratur
- Dapatkan istirahat yang cukup
- Kelola stres dengan metode seperti meditasi atau yoga
- Hindari panas berlebihan dan tetap terhidrasi
- Hindari rokok dan alkohol berlebihan
- Periksakan kesehatan secara berkala
- Hindari ruangan pengap atau kurang ventilasi
Jika keadaan ini terjadi pada Anda atau orang-orang di sekitar, segera kunjungi Ciputra Hospital terdekat untuk diagnosa lanjutan yang lebih optimal.
Di Ciputra Hospital, Anda dapat memeriksa berbagai layanan kesehatan mulai dari konsultasi dokter umum hingga Medical Check Up (MCU). Anda juga dapat mengecek jadwal dokter dan membuat janji konsultasi dengan lebih mudah dan cepat melalui layanan WhatsApp. Mari jaga dan periksa kondisi kesehatan seluruh keluarga di Ciputra Hospital!
Telah direview oleh dr Steven Irving
Source: