Ditulis oleh Tim Konten Medis
Cedera kepala berat dapat terjadi ketika kepala mengalami benturan yang keras. Jika sudah begini, kepala mengalami trauma dan berisiko menimbulkan komplikasi kerusakan lain. Oleh karena itu, perlu bagi Anda mengetahui secara lengkap penanganan cedera kepala. Informasi lengkapnya, simak di ulasan berikut ini.
Cedera kepala dapat terbagi menjadi dua, cedera ringan dan berat.
Pengertian Cedera Kepala
Cedera kepala merupakan kondisi terganggunya fungsi otak, tengkorak dan kulit kepala, akibat benturan atau pukulan dari eksternal. Bentuk cedera kepala dapat berupa benjolan, memar ringan, hingga cedera otak yang traumatis. Cedera kepala yang umum terjadi adalah gegar otak, patah tulang tengkorak, dan luka pada kulit kepala.
Cedera kepala bisa tertutup dan terbuka. Cedera kepala tertutup tidak mematahkan tengkorak Anda.
Sedang cedera kepala terbuka, menimbulkan luka, menghancurkan, bahkan tulang tengkorak sampai memasuki otak Anda. Tingkat keparahan cedera kepala sulit bila hanya dilihat dengan mata kepala. Ada luka ringan yang sampai mengeluarkan banyak darah. Ada pula luka berat yang bahkan tidak menimbulkan darah sama sekali. Penting bagi Anda untuk segera memeriksakannya ke dokter dan menangani cedera kepala Anda dengan serius.
Jenis Cedera Kepala
Cedera kepala terbagi dalam beberapa jenis. Berikut diantaranya:
- Hematoma
Hematoma merupakan kumpulan darah yang mengalir di luar pembuluh darah. Kondisi ini bisa sangat serius, ketika aliran darah masuk ke dalam otak. Pembekuan dapat menyebabkan peningkatan tekanan dalam tengkorak Anda. Hal ini dapat berakibat hilangnya kesadaran sampai dengan kerusakan otak permanen bagi penderitanya. - Pendarahan di dalam otak dan sekitar otak
Kondisi dimana otak Anda terjadi pendarahan yang tidak terkontrol. Pendarahan ini terbagi dalam dua jenis, yaitu perdarahan subarachnoid dan perdarahan intraserebral. Pendarahan subarachnoid adalah pendarahan yang terjadi di sekitar otak. Sedang pendarahan intraserebral merupakan pendarahan yang terjadi di dalam jaringan otak. Jika pada perdarahan subarachnoid sering menyebabkan sakit kepala dan muntah. Pada pendarahan intraserebral dapat menimbulkan peningkatan tekanan di otak, jika tingkatnya sudah sangat parah. - Gegar Otak
Gegar otak terjadi ketika kepala mengalami benturan yang cukup parah hingga menyebabkan cedera otak serius. Kondisi ini terjadi karena benturan sampai menembus dinding keras otak Anda. Jika sudah begini, fungsi otak akan terganggu. Gangguannya mungkin bersifat sementara. Namun, jika benturan terjadi berulang kali, dapat menyebabkan kerusakan otak yang permanen. - Pembengkakan
Setiap cedera otak dapat menyebabkan edema, atau pembengkakan. Jika terjadi pembengkakan, otak akan mengalami peningkatan tekanan. Akibatnya, otak yang tadinya mendapatkan penekanan, akan berlanjut menekan tulang tengkorak Anda. - Fraktur Tengkorak
Tengkorak tidak memiliki sumsum tulang. Hal ini membuatnya menjadi sangat kuat dan sulit dipatahkan. Jika terdapat kerusakan atau patahan pada tulang tengkorak, tentu akan terjadi kerusakan pada fungsi otak.Potongan tulang yang patah bisa sampai masuk ke otak, menusuknya, menyebabkan pendarahan dan jenis cedera yang lebih serius lainnya. - Cedera Aksonal Difus
Cedera jenis ini tidak menyebabkan pendarahan tapi langsung merusak sel otak. Kerusakan sel otak menyebabkan fungsi otak terganggu, pembengkakan, dan jenis kerusakan yang lain. Meskipun tidak terlihat secara langsung seperti bentuk cedera otak lainnya, cedera aksonal difus merupakan salah satu jenis cedera kepala yang paling berbahaya. Hal ini dikarenakan, dapat menyebabkan kerusakan otak permanen, bahkan sampai kematian.
MRI pada otak dan saraf tulang belakang dilakukan untuk mendeteksi cedera kepala.
Cedera Kepala Ringan
Cedera kepala dapat terbagi menjadi dua, cedera ringan dan berat. Keduanya memiliki ciri yang berbeda dan penanganan cedera kepala juga berbeda. Berikut ciri-ciri cedera kepala ringan yang mungkin Anda alami:
- Terdapat benjolan atau pembengkakan di area kepala Anda
- Pusing dan sakit kepala
- Mudah peka terhadap suara bising dan cahaya
- Mengalami kebingungan
- Mual
- Sulit berkonsentrasi dan mudah lupa
- Keseimbangan terganggu
- Penglihatan kabur dan terasa lelah
- Telinga berdenging
- Mudah lelah dan sulit mengontrol emosi
Cedera Kepala Berat
Cedera kepala berat memiliki beberapa kondisi yang dapat diamati. Jika Anda mengalaminya, segera pergi ke dokter untuk mendapatkan bantuan professional. Adapun ciri cedera kepala berat adalah:
- Penurunan tingkat kesadaran
- Mual dan muntah hebat
- Memori jangka pendek bermasalah, sehingga sulit mengingat terlebih pada peristiwa yang sifatnya traumatis.
- Bicara cadel
- Kesulitan berjalan
- Sulit menjaga keseimbangan, lemah di salah satu sisi
- Warna kulit menjadi pucat
- Kejang
- Darah atau cairan bening mengalir dari telinga atau hidung
- Pupil mata tidak bekerja semestinya. Saat terkena cahaya tidak bereaksi mengecil
- Terdapat luka atau robekan di kepala
- Hilang kesadaran atau koma
- Tidak dapat bicara atau bergerak sama sekali
Beberapa gejala mungkin mirip dengan masalah atau kondisi medis lain. Selalu konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis terbaik.
Penanganan Cedera Kepala
Ketika cedera kepala sudah tidak terhindarkan, segera temui dokter untuk mendapatkan pertolongan yang layak. Pertolongan sedini mungkin dapat mencegah terjadinya cedera kepala yang lebih serius. Selama memeriksa Anda, dokter akan melakukan beberapa hal meliputi:
- Dokter akan mengamati kondisi kepala Anda
- Selanjutnya, Anda diminta untuk melakukan tes untuk mengetahui tingkat keparahannya
- Jika ada luka, dokter akan membantu Anda mengobati luka tersebut terlebih dahulu
- Bantuan pernapasan dan operasi otak mungkin akan diberikan, bila diperlukan
Proses pemulihan pada kasus cedera kepala sangat dipengaruhi oleh derajat keparahan cedera kepala yang dialami. Semakin berat akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk pulih.
Sekarang Anda sudah selesai membaca tentang penanganan cedera kepala. Informasi di atas semoga dapat Anda pahami dan dapat dijadikan acuan dalam mencari pengobatan. Jangan lupa tetap jaga kesehatan, bagikan informasi ini ke keluarga dan orang terdekat. Sampai jumpa di artikel kesehatan lainnya.
Telah direview oleh dr. Valda Garcia
Source: