Ditulis oleh Tim Konten Medis
Berbagai studi tentang patofisiologi diabetes melitus menunjukkan bahwa adanya abnormalitas pada jumlah hormon insulin menjadi penyebab utama terjadinya diabetes melitus. Meskipun etiologi dan faktor pemicu dari tiga jenis diabetes melitus berbeda, mereka dapat menyebabkan gejala dan komplikasi yang hampir sama. Simak secara lengkap tentang patofisiologi diabetes melitus berikut ini.
Penderita diabetes melitus tipe 2 kebanyakan pada mereka yang mengalami obesitas.
Apa itu Diabetes Melitus?
Diabetes melitus adalah kondisi kesehatan kronis yang terjadi karena tubuh gagal menghasilkan hormon insulin dalam jumlah cukup atau adanya abnormalitas. Kurangnya hormon insulin menyebabkan glukosa dalam tubuh tidak diproses dengan sempurna dan bisa mengakibatkan penderitanya mengalami kelebihan gula darah. Diabetes diklasifikasikan menjadi tiga yaitu diabetes tipe 1, diabetes tipe 2 dan diabetes gestasional.
Patofisiologi Diabetes Melitus
Patofisiologi dari semua jenis diabetes ada kaitannya dengan hormon insulin yang disekresikan oleh sel-sel beta pankreas. Pada orang sehat, insulin diproduksi sebagai respons terhadap peningkatan kadar glukosa dalam aliran darah dan peran utamanya adalah untuk mengontrol konsentrasi glukosa dalam darah. Saat glukosa tinggi, maka hormon insulin bertugas untuk menetralkan kembali.
Baca Juga: 10 Obat Alami Diabetes Penting untuk Diketahui
Hormon insulin juga berfungsi untuk meningkatkan metabolisme glukosa pada jaringan dan sel-sel dalam tubuh. Ketika tubuh membutuhkan energi, maka insulin akan bertugas untuk memecahkan molekul glukosa dan mengubahnya menjadi energi sehingga tubuh bisa mendapatkan energi. Selain itu, hormon insulin juga bertanggung jawab melakukan konversi glukosa menjadi glikogen untuk disimpan dalam otot dan sel-sel hati. Hal ini akan membuat kadar gula dalam darah berada pada jumlah yang stabil.
Pada penderita diabetes melitus, hormon insulin yang ada di dalam tubuh mengalami abnormalitas. Beberapa penyebabnya antara lain sel-sel tubuh dan jaringan tidak memanfaatkan glukosa dari darah sehingga menghasilkan peningkatan glukosa dalam darah. Kondisi tersebut diperburuk oleh peningkatan produksi glukosa oleh hati yaitu glikogenolisis dan glukoneogenesis yang terjadi secara terus menerus karena tidak adanya hormon insulin. Selama periode waktu tertentu, kadar glukosa yang tinggi dalam aliran darah dapat menyebabkan komplikasi parah, seperti gangguan mata, penyakit kardiovaskular, kerusakan ginjal, dan masalah pada saraf.
Baca Juga: Mencegah Diabetes Melitus di Usia Muda
Klasifikasi dan Etiologi Diabetes Melitus
Menurut klasifikasi secara klinis, diabetes melitus dibedakan menjadi tiga, berikut ini adalah penjelasan lengkapnya.
1. Diabetes melitus tipe 1
Diabetes melitus tipe 1 terjadi akibat adanya kerusakan autoimun sel-sel pankreas. Dimana sistem kekebalan tubuh sendiri menghasilkan sekresi zat yang menyerang sel-sel pankreas. Akibatnya, pankreas memproduksi sedikit insulin atau tidak sama sekali. Diabetes tipe 1 lebih sering terjadi pada anak-anak dan dewasa muda sekitar usia 20 tahun. Tingkat kerusakan pankreas cukup bervariasi dan menjadi sangat cepat pada usia bayi dan anak-anak ketimbang orang dewasa. Diabetes melitus tipe 1 dapat terjadi karena beberapa faktor antara lain faktor genetik, antibodi, dan lingkungan.
Diabetes melitus gestasional kerap terjadi pada wanita hamil.
2. Diabetes melitus tipe 2
Diabetes melitus tipe 2, terjadi karena sel-sel tubuh dan jaringan resisten terhadap insulin. Akibatnya, mereka tidak menyerap glukosa dalam darah. Kondisi tersebut akhirnya menyebabkan peningkatan kadar gula dalam darah. Selain itu, diabetes tipe 2 juga dapat terjadi karena disfungsi sel pankreas, yaitu ketidakmampuan untuk menghasilkan jumlah insulin yang cukup untuk mengatasi resistensi.
Diabetes melitus tipe 2 banyak dialami oleh mereka yang berusia diatas 40 tahun. Kebanyakan penderita diabetes melitus 2 adalah mereka yang mengalami obesitas atau memiliki berat badan berlebih. Pada tipe ini, gejala dan tanda akan muncul secara perlahan-lahan dan bersifat ringan. Penyebab dari diabetes melitus tipe 2 antara lain riwayat keluarga, gaya hidup, obesitas, faktor usia.
Baca Juga: Berpuasa Jika Diabetes? Bisakah?
3. Diabetes melitus tipe 3
Diabetes jenis ketiga disebut dengan gestational diabetes. Diabetes melitus tipe 3 banyak terjadi dan menyerang wanita yang sedang hamil. Pada kasus diabetes melitus tipe 3, kadar glukosa darah yang tinggi disebabkan oleh fluktuasi hormon selama masa kehamilan. Biasanya, saat bayi sudah lahir maka konsentrasi kadar gula dalam darah akan kembali normal. Faktor penyebab dari diabetes melitus gestasional belum diketahui secara pasti. Namun, beberapa dugaan yang dapat menyebabkan diabetes melitus gestasional antara lain obesitas, riwayat keluarga, komplikasi selama kehamilan, dan usia.
Memahami tentang patofisiologi diabetes melitus adalah hal yang sangat penting. Hal tersebut supaya kita mengerti apa yang menjadi penyebab dan bagaimana diabetes melitus terjadi. Jika Anda memiliki risiko, mulailah untuk menjaga kesehatan Anda dengan selalu hidup sehat dan memeriksakan diri ke dokter apabila terdapat gejala yang mencurigakan. Sekian ulasan tentang patofisiologi diabetes melitus. Semoga bermanfaat.
Telah direview oleh dr. Febriani Kezia Haryanto
Source:
- Patofisiologi dari Diabetes Melitus
- Kalasifikasi Patofisiologi, Diagnosis dan Manajemen Diabetes Melitus
- Spektrum Diabetes