Ditulis oleh Tim Konten Medis
Sakit kepala karena sinusitis disebabkan oleh peradangan sinus akibat infeksi bakteri. Dokter biasanya meresepkan antibiotik untuk mengobati infeksi ini. Jika tidak ditangani dengan cepat, infeksi dapat menyebar ke area lain seperti tenggorokan atau telinga.
Pada kondisi ini dokter biasanya meresepkan kortikosteroid untuk meredakan peradangan pada sinus.
Sinus adalah ruang berisi udara di dalam dahi, tulang pipi, dan di belakang jembatan hidung Anda. Ketika sinus meradang karena reaksi alergi atau infeksi, akan membengkak, membuat lebih banyak lendir, dan saluran yang mengalirkannya bisa tersumbat. Penumpukan tekanan pada sinus dapat menyebabkan rasa sakit yang terasa seperti sakit kepala.
Gejala Sakit Kepala Karena Sinus
Anda akan merasakan nyeri yang dalam dan terus-menerus di sekitar tulang pipi, dahi, atau pangkal hidung. Nyeri ini biasanya menjadi lebih intens saat Anda menggerakkan kepala tiba-tiba atau mengejan. Bersamaan dengan itu, Anda mungkin juga mengalami gejala sinus lainnya, seperti:
- Hidung tersumbat atau berair
- Perasaan penuh di telinga
- Demam
- Pembengkakan di wajah
Sakit kepala jenis lain yang sering muncul, seperti migrain atau sakit kepala tegang, kadang-kadang dapat disalahartikan sebagai sakit kepala sinus. Sebab, perawatan yang diberikan bergantung pada jenis sakit kepala yang dialami, penting untuk memastikan apakah gejala Anda berasal dari masalah sinus.
Jika penyumbatan sinus disebabkan oleh infeksi, biasanya disertai dengan demam. Dokter biasanya dapat mendiagnosis penyebab penyumbatan sinus berdasarkan gejala yang Anda laporkan dan pemeriksaan fisik. Namun, dalam beberapa kasus, pemeriksaan lanjutan, seperti CT scan atau MRI mungkin diperlukan.
Baca Juga: Sadari 9 Gejala Paru-Paru Basah dan Bedanya dengan Flu
Pengobatan Sakit Kepala Karena Sinus
Tujuan dari perawatan sinusitis adalah untuk mengurangi gejala dan mengobati infeksi. Pengobatan yang mungkin diberikan termasuk antibiotik untuk mengatasi infeksi bakteri, antihistamin atau dekongestan untuk mengurangi pembengkakan dan produksi lendir berlebihan.
Penggunaan dekongestan hidung yang dihirup juga bisa membantu, tetapi sebaiknya hanya digunakan dalam jangka waktu singkat, tidak lebih dari 3 hari. Hal ini karena penggunaan berkepanjangan dapat memperburuk gejala sinusitis.
Dokter juga dapat meresepkan obat pereda nyeri untuk mengatasi sakit kepala atau meresepkan kortikosteroid untuk meredakan peradangan di dalam sinus. Jika alergi berperan dalam pemicu sinusitis Anda, perawatan alergi preventif mungkin diperlukan untuk mencegah kambuhnya penyakit ini.
Di rumah, Anda juga bisa menerapkan cara sederhana, seperti meningkatkan asupan cairan, menggunakan pelembap udara di kamar tidur, atau menggunakan semprotan air laut garam pada hidung untuk membantu membersihkan saluran udara.
Penting untuk diingat bahwa penggunaan obat dekongestan dan penghilang rasa sakit secara berlebihan bisa menyebabkan efek samping seperti sakit kepala terkait obat. Konsultasikan dengan dokter Anda jika Anda menggunakan obat-obatan ini dalam jangka waktu yang lama untuk mengatasi sakit kepala.
Dekongestan juga dapat memengaruhi tekanan darah, jadi jika Anda memiliki tekanan darah tinggi, pastikan untuk berbicara dengan dokter sebelum mengonsumsinya.
Dalam kasus yang jarang terjadi dan tidak merespons pengobatan konservatif, dokter mungkin merekomendasikan operasi sinus untuk menghilangkan polip atau membuka sinus yang terhalang untuk memperbaiki aliran udara dan mengurangi gejala sinusitis.
Perbedaan Sakit Kepala Akibat Sinus dan Migrain
Sakit kepala akibat sinus dan migrain memiliki perbedaan yang dapat diketahui berdasarkan beberapa karakteristiknya. Migrain umumnya lebih sering terjadi dibandingkan sakit kepala sinus.
Salah satu alasan migrain disangka sebagai sakit kepala sinus adalah keduanya dapat menyebabkan nyeri di wajah serta hidung yang berair. Namun, perbedaan mendasar antara keduanya adalah jenis lendir yang dihasilkan.
Pada migrain, lendir biasanya tipis dan jernih sedangkan pada sakit kepala sinus, lendir cenderung tebal dan berwarna. Selain itu, lokasi nyeri juga menjadi penanda yang penting. Sakit kepala sinus biasanya terlokalisasi di area wajah, sementara migrain bisa menimbulkan nyeri yang meliputi bagian pelipis, dahi bagian atas, atau bahkan belakang kepala.
Migrain juga cenderung terjadi hanya di satu sisi kepala (hemicrania), sementara sakit kepala sinus biasanya dirasakan di kedua sisi wajah secara bersamaan. Karakteristik lain yang membedakan migrain adalah jenis nyeri yang dirasakan. Nyeri migrain sering kali bersifat berdenyut atau berdetak, berbeda dengan sensasi tekanan yang umum terjadi pada sakit kepala sinus.
Baca Juga: Sakit Kepala Belakang: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan
Bahaya Akibat Sinusitis Berkepanjangan
Sinusitis yang berkepanjangan dapat menimbulkan berbagai bahaya kesehatan yang perlu diperhatikan. Kondisi ini terjadi ketika saluran sinus yang terletak di sekitar hidung dan mata mengalami peradangan yang berkepanjangan.
Hal ini karena infeksi bakteri atau virus yang tidak diobati dengan baik. Ketika sinus terinfeksi dan terjadi pembengkakan berulang, ini dapat menyebabkan beberapa komplikasi serius.
Salah satu bahaya utama dari sinusitis kronis adalah potensi penyebaran infeksi ke area lain, seperti tenggorokan atau telinga. Infeksi yang tidak diobati dengan baik dapat menyebar ke jaringan-jaringan di sekitar sinus sehingga menyebabkan kondisi yang lebih parah seperti abses di dalam atau di sekitar mata, atau bahkan mengancam kehidupan seperti meningitis.
Selain itu, sinusitis yang berkepanjangan juga dapat menyebabkan masalah pernapasan yang serius. Pembengkakan dan produksi lendir berlebihan dalam jangka waktu lama dapat mengganggu aliran udara yang normal melalui hidung, menyebabkan kesulitan bernapas, terutama pada saat tidur atau saat beraktivitas fisik.
Tidak hanya itu, sinusitis kronis juga dapat memengaruhi kualitas hidup secara keseluruhan. Gejala yang terus-menerus seperti nyeri wajah, sakit kepala, kelelahan, dan gangguan tidur dapat mengganggu keseharian seseorang secara signifikan.
Baca Juga: 10 Penyebab Sakit Kepala Bagian Belakang dan Cara Mengatasinya
Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejala sinusitis yang berkepanjangan dan segera berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat guna mencegah kemungkinan komplikasi yang lebih serius.
Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU). Yuk, jaga dan cek kondisi kesehatan kamu sekeluarga bersama Ciputra Hospital!
Telah direview oleh dr. Reynaldi
Source:
- Orlando Health. Sinus Headache or Migraine? How To Tell the Difference. Diakses 2024.
- WebMD. Sinus Headaches. Diakses 2024.