Ditulis oleh Tim Konten Medis
Cara mengatasi vertigo dapat dilakukan secara mandiri. Namun, untuk beberapa kondisi cukup parah. Vertigo membutuhkan penanganan medis yang dilakukan oleh dokter. Bagaimana cara mengatasi vertigo? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini.
Vertigo dapat terjadi akibat adanya gangguan pada telinga bagian dalam.
Apa itu Vertigo?
Vertigo adalah gangguan yang akan membuat seseorang mengalami pusing berputar. Rasa pusing akibat vertigo memberikan sensasi berputar-putar pada penderita. Vertigo dapat muncul tiba-tiba dan berlangsung selama beberapa detik sampai beberapa jam.
Pada vertigo yang berat, pusing baru akan hilang setelah beberapa hari dan sangat menghambat aktivitas. Vertigo dapat terjadi pada semua usia, tetapi umumnya pada orang lanjut usia >65 tahun.
Baca Juga: Bagaimana Cara Menghilangkan Sakit Kepala?
Ciri-Ciri Vertigo
Ciri-ciri vertigo yang paling utama adalah pusing yang disertai rasa berputar-putar. Selain itu, terdapat ciri-ciri lain yang dapat menyertai vertigo seperti:
- Merasa mual dan muntah
- Telinga berdenging
- Kehilangan keseimbangan
- Merasakan sakit kepala
- Berkeringat
- Mengalami gangguan pendengaran
Penyebab Umum Vertigo Kambuh
Vertigo sering kali disebabkan oleh adanya gangguan pada telinga bagian dalam. Beberapa penyebab umum dari vertigo antara lain:
1. BPPV (Vertigo Posisi Paroksismal Jinak)
Ini adalah penyebab paling umum dari vertigo. BPPV terjadi ketika batu keseimbangan canalith (kalsium) yang ada di cochlea (rumah siput) terlepas dan bergulir di telinga bagian dalam. Kondisi ini akan menyebabkan otak menerima informasi yang tidak akurat.
Inilah yang menyebabkan pusing rasa terputar-putar yang dialami orang dengan vertigo. BPPV dapat terjadi tanpa alasan yang jelas.
2. Penyakit Meniere
Penyakit meniere adalah gangguan pada telinga bagian dalam. Pada penyakit meniere terjadi penumpukan cairan dan peningkatan tekanan di dalam telinga. Kondisi tersebut memicu vertigo yang biasanya akan dibarengi dengan telinga berdenging dan gangguan pendengaran. Penyakit meniere ini umumnya terjadi pada orang berusia 40-60 tahun.
3. Labirinitis
Labirinitis adalah penyakit yang terjadi karena adanya infeksi yang mengakibatkan radang pada telinga bagian dalam. Kondisi ini akan menyebabkan otak menerima informasi yang salah tentang gerakan kepala, posisi dan suara. Hal tersebut akan menyebabkan vertigo yang diiringi dengan gangguan pendengaran, sakit kepala dan telinga, hingga adanya gangguan pada indra penglihatan.
4. Neuritis vestibular
Neuritis vestibular memiliki kemiripan dengan labirinitis; adanya infeksi dan peradangan pada saraf vestibular. Perbedaannya, neuritis vestibular tidak mempengaruhi pendengaran. Gejala yang dialami pada neuritis vestibular adalah vertigo disertai gangguan penglihatan, rasa mual dan rasa berputar-putar.
5. Kolesteatoma
Kolesteatoma adalah pertumbuhan jaringan non-kanker di dalam telinga. Kolesteatoma terjadi di telinga bagian tengah. Lokasi kolesteatoma yang sering terjadi di belakang gendang telinga akan menyebabkan kerusakan pada struktur tulang pendengaran. Kondisi tersebut dapat memicu munculnya vertigo yang diiringi gangguan pendengaran.
Baca Juga: Penanganan Cedera Kepala
6. Kesehatan Lain
Faktor lain yang dapat memicu terjadinya vertigo antara lain:
- Migrain
- Cedera kepala atau gegar otak
- Riwayat cedera/operasi pada telinga
- Penyakit stroke
- Tumor otak dan sumsum tulang belakang
- Munculnya herpes zoster di area sekitar telinga
- Gangguan psikologis seperti kecemasan
Efek samping dari konsumsi obat tertentu seperti obat kejang, obat darah tinggi memengaruhi vertigo kambuh.
Faktor Risiko Vertigo
Adapun faktor risiko yang meningkatkan seseorang terkena risiko vertigo, di antaranya:
- Usia tua
- Riwayat keluarga dengan riwayat vertigo
- Riwayat migrain
- Cedera kepala atau cedera leher
- Penggunaan obat tertentu, seperti antibiotik aminoglikosida
- Gangguan keseimbangan dalam tubuh
- Merokok atau konsumsi alkohol berlebihan
- Penyakit tertentu seperti penyakit Meniere atau sindrom vertebrobasilar
Penyebab Vertigo Kambuh
Banyak faktor yang menjadi penyebab vertigo kambuh. Mengalami cedera kepala akan meningkatkan risiko timbulnya vertigo. Infeksi yang terjadi di telinga dan sistem saraf vestibular juga dapat memicu vertigo kambuh.
Selain itu, vertigo yang kambuh juga dikarenakan efek samping dari konsumsi obat tertentu seperti obat kejang, obat darah tinggi, antidepresan, dan aspirin. Beberapa ahli menambahkan, konsumsi alkohol dan rokok juga dapat meningkatkan risiko terserang vertigo. Namun, hal ini masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.
Apakah Vertigo bisa Sembuh?
Vertigo bukanlah sebuah penyakit, melainkan gejala dari sebuah penyakit yang mendasari. Untuk dapat menyembuhkan vertigo, kita perlu menangani sumber penyebabnya. Cara untuk mengetahui penyebabnya adalah dengan melakukan pemeriksaan ke dokter Anda. Pemeriksaan akan membantu untuk menemukan sumber dari penyebab vertigo yang Anda alami.
Itulah pembahasan mengenai cara mengatasi vertigo kambuh. Pastikan untuk selalu memperhatikan kesehatan diri. Jika dirasa terdapat gejala yang mencurigakan segers lakukan pemeriksaan diri ke dokter.
Pemeriksaan lebih awal akan membantu Anda mencegah komplikasi serius. Semoga informasi mengenai cara mengatasi vertigo ini bermanfaat.
Baca Juga: Cedera Otak Traumatik: Gejala, Penyebab, dan Penanganan
Diagnosis Vertigo
Diagnosis vertigo adalah proses yang melibatkan berbagai langkah untuk mengidentifikasi penyebab dan jenis vertigo yang dialami seseorang. Langkah pertama dalam diagnosis biasanya melibatkan wawancara medis dan pemeriksaan fisik oleh seorang profesional kesehatan.
Selama wawancara, pasien akan diminta menjelaskan gejala vertigo yang mereka alami, termasuk durasi dan frekuensi kejadiannya. Pemeriksaan fisik akan mencakup pemeriksaan telinga, mata, dan sistem saraf untuk mencari tanda-tanda yang dapat mengarah ke diagnosis vertigo.
Setelah tahap awal ini, pemeriksaan lebih lanjut mungkin diperlukan, seperti tes pendengaran, tes keseimbangan, atau pemindaian medis seperti CT scan atau MRI. Tes-tes ini dapat membantu mengidentifikasi penyebab vertigo, seperti gangguan telinga dalam, masalah saraf, atau masalah lain yang mungkin menjadi pemicu vertigo. Diagnosis yang akurat sangat penting untuk menentukan penanganan yang tepat dan mengurangi gejala vertigo yang dialami pasien.
Cara Mengatasi Vertigo secara Mandiri
Gejala vertigo dapat diatasi dengan cara sederhana. Cara sederhana mengatasi vertigo antara lain:
1. Hindari Menggerakkan Posisi Kepala Secara Tiba-tiba
Salah satu pemicu vertigo yang paling umum adalah perubahan tiba-tiba dalam posisi kepala. Oleh karena itu, hindari gerakan cepat seperti berbalik atau bangun dari tempat tidur dengan cepat.
2. Berbaring di Ruangan Sunyi dan Gelap
Saat Anda mengalami serangan vertigo, cobalah berbaring di tempat yang sunyi, tenang, dan gelap. Ini dapat membantu mengurangi sensasi pusing dan memberikan rasa kenyamanan.
3. Istirahat
Ketika gejala vertigo muncul, hentikan aktivitas Anda dan beristirahatlah sejenak. Cobalah untuk tidak memaksakan diri melakukan tugas-tugas yang memerlukan keseimbangan atau koordinasi yang baik.
4. Latihan Vestibular
Jika Anda telah berkonsultasi dengan dokter, mintalah mereka untuk mengajarkan Anda gerakan latihan vestibular seperti Brandt-Daroff Exercise. Latihan-latihan ini dapat membantu memperkuat sistem keseimbangan Anda.
5. Bangun dengan Hati-hati
Ketika Anda bangun dari tidur atau duduk, hindari gerakan tiba-tiba. Gunakan tangan atau lengan Anda untuk membantu Anda bangun secara perlahan. Cara mengatasi vertigo ini dapat membantu mengurangi risiko pusing.
Cara Mengatasi Vertigo secara Medis
Vertigo dapat membaik dengan sendirinya tanpa pengobatan. Namun, kondisi vertigo yang terjadi berulang selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun sebaiknya diperiksa lebih lanjut. Hal ini untuk mencegah terjadinya perburukan dan komplikasi serius dikemudian hari.
Selain itu, dapat dilihat dari beberapa jenis vertigo yang sudah dijelaskan di atas, bahwa gejala-gejala dari penyebab vertigo yang berbeda, seringkali mirip, bahkan sama sehingga diperlukan pemeriksaan medis untuk dapat mengetahui akar penyebab vertigo tersebut.
Setelah penyebab vertigo diketahui, barulah terapi dapat diberikan, sesuai dengan masing-masing penyebab tersebut. Beberapa cara mengobatinya antara lain:
6. Terapi Vestibular
Cara mengatasi vertigo ini bertujuan untuk memperkuat sistem keseimbangan. Sistem vestibular yang sudah terlatih akan lebih sulit mengalami vertigo. Dokter menyarankan terapi vestibular dilakukan untuk mereka yang mengalami vertigo berulang.
Baca Juga: Penyakit Abses Otak
7. Canalith Repositioning maneuvers
Terapi ini berusaha mengatasi vertigo dengan gerakan-gerakan dengan panduan dokter, dengan tujuan mengembalikan posisi batu canalith (kalsium) yang tergeser agar dapat kembali keposisi semula. Metode ini tergolong aman dan efektif untuk mengatasi vertigo akibat BPPV.
8. Konsumsi obat
Konsumsi obat-obatan jenis antihistamin terutama diberikan untuk meredakan gejala yang muncul akibat vertigo, selagi akar masalah atau penyebabnya ditelusuri dan ditangani. Jika penyebab vertigo adalahinfeksiatau peradangan. Maka pemberian obat antibiotik sangat efektif untuk mengurangi pembengkaka n dan menyembuhkan infeksi yang terjadi. Untuk informasi yang lebih lengkap mengenai obat yang dapat membantu mengatasi vertigo, konsultasikan kepada dokter Anda.
9. Operasi
Tindakan operasi diperlukan untuk mereka yang vertigonya disebabkan oleh kondisi serius seperti gangguan telinga bagian dalam, tumor otak, kanker telinga, kolesteatoma, atau cedera pada kepala atau leher. Operasi bertujuan mengatasi akar penyebab vertigo Anda, tetapi prosedur ini biasanya merupakan alternatif terakhir dalam pertimbangan terapi vertigo.
Pencegahan Vertigo
Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah vertigo tidak muncul, di antaranya:
- Hindari gerakan tiba-tiba atau posisi tubuh yang ekstrem
- Hindari alkohol dan penggunaan tembakau
- Atasi stres dengan teknik relaksasi
- Jaga keseimbangan tekanan darah
- Hindari paparan terlalu lama pada stimulus vestibular yang memicu vertigo (misalnya, berayun atau berputar dalam waktu yang lama)
- Minum air putih yang cukup
Telah direview oleh dr. Edwin Halim
Source:
- Vertigo
- Benign Paroxysmal positional Vertigo (BPPV)
- Benign Positional Vertigo (BPV)
- Vertigo: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dan Lainnya