Ditulis oleh Tim Konten Medis
Berdasarkan data yang ditemukan sebanyak 568 orang meninggal akibat campak dan kebanyakan anak-anak. Sebanyak 30% anak-anak yang terinfeksi rubella juga pada akhirnya meninggal. Penyakit campak dan rubella memang lebih banyak menyerang kalangan bayi hingga anak-anak. Meskipun mungkin dapat menyerang orang dewasa. Mari, kita kenali perbedaan campak dan rubella melalui ulasan berikut!
Gejala campak diawali dengan demam tinggi, pilek, mata merah, dan bintik putih pada mulut.
Apa Itu Rubella dan Campak?
Penyakit campak adalah infeksi virus yang mudah menular. Campak menjadi penyebab utama kematian pada anak-anak. Campak dapat ditularkan ketika bersin atau batuk. Gejala awal pada campak biasanya akan muncul setelah 10-12 hari sejak virus masuk ke dalam tubuh. Gejala yang muncul biasanya berupa demam tinggi, pilek, mata merah dan terdapat bintik putih pada area mulut.
Sedangkan rubella merupakan virus yang lebih ringan, tetapi dapat menyebabkan kompikasi yang serius dan fatal pada anak-anak, remaja dan wanita di awal kehamilannya. Infeksi virus rubella pada wanita yang sedang hamil dapat menyebabkan keguguran atau cacat bawaan pada janin. Cacat bawaan yang dimaksud, seperti cacat mata dan jantung, autisme, diabetes, hingga disfungsi tiroid. Rubella biasanya ditularkan dari hidung, mulut atau tenggorokan dari orang yang telah terinfeksi saat bersin/batuk.
Baca Juga: Vaksin Hepatitis B Dapat Diberikan pada Siapa Saja?
Penyebab Penyakit Rubella
Rubella disebabkan oleh virus yang berbeda dari campak. Virus rubella biasanya dikenal dengan sebutan “campak German.” Penyebaran virus rubella ini bisa melalui batuk atau bersin dari seseorang yang terinfeksi. Seseorang akan merasakan beberapa gejala yang muncul setelah 7 hari terpapar virus tersebut. Namun, ada beberapa orang yang terinfeksi dan tidak menunjukkan gejala. Jika Anda telah memiliki virus rubella, beri tahukan kepada orang lain di dekat Anda terutama pada wanita yang sedang hamil. Pasalnya itu akan membahayakan janin.
Rubella pada Bayi
Virus rubella berbahaya bagi wanita yang sedang hamil, baik pada ibunya maupun sang calon bayi. Congenital Rubella Syndrome (CRS) adalah kondisi yang mampu mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin akibat terinfeksi virus rubella. Rubella pada bayi dapat menyebabkan bayi menjadi tuli, katarak, gagal jantung, autisme, terjadinya kerusakan pada hati dan limpa, berat badan yang rendah, dan ruam pada kulit.
Tetapi, kondisi rubella ini dapat menjadi lebih parah pada bayi hingga menyebabkan glaucoma, kerusakan pada otak, masalah pada tiroid dan hormone lainnya, radang paru-paru, dan masalah lainnya yang tidak dapat diobati. Maka dari itu, sangat disarankan bagi wanita untuk divaksin terlebih dahulu sebelum hamil supaya sang calon bayi tidak mudah terinfeksi oleh virus rubella.
Baca Juga: Vaksinasi Influenza
Vaksin Campak dan Rubella
Vaksin campak dan rubella pertama dapat diberikan kepada anak yang berusia 12-15 bulan dan vaksin kedua diberikan ketika anak berusia 4-6 tahun. Selain anak-anak, remaja dan orang dewasa juga perlu melakukan ‘pembaruan’ vaksin secara berkala. Vaksin campak dan rubella ini sangat diperuntukan bagi anak berusia 12 bulan hingga 12 tahun. Bagi orang dewasa, remaja yang telah lulus SMA, perawat, dan wisatawan memerlukan 2 dosis vaksin campak dan rubella dengan jangka waktu pemberian vaksin pertama dan kedua adalah 28 hari.
Baca Juga: Vaksinasi Pneumonia dan Jenisnya
Tips Cara Pengobatan Virus Rubella
Rubella merupakan sebuah virus, sehingga pemberian antibiotik tidaklah berguna bagi penderita rubella itu sendiri. Infeksi virus rubella pada anak-anak biasanya ringan sehingga tidak perlu langsung dibawa ke dokter. Anda dapat memberikan acetaminophen atau ibuprofen untuk menurunkan demam dan nyeri pada tubuh anak tersebut. Jangan berikan anak Anda aspirin karena itu sangat rentan dan hanya dapat diberikan dalam kondisi yang lebih serius.
Jika Anda sedang mengandung dan Anda berpikir Anda telah terinfeksi virus rubella, maka hubungi dokter segera untuk penanganan lebih lanjut. Anda juga bisa mengkonsumsi antibodi yang disebut globulin hiperimun supaya tubuh Anda mampu melawan virus-virus yang datang.
Kini Anda sudah mengetahui perbedaan campak dan rubella. Virus campak dan rubella merupakan virus yang berbeda. Mulai dari pemberian penanganannya pun berbeda. Jika Anda memiliki maslah dan gejala serupa lebih baik untuk melakukan konsultasi dengan dokter untuk penanganan dan diagnosa lebih lanjut.
Virus ini perlu diperhatikan bagi Anda yang memiliki anak kecil atau ketika Anda sedang mengandung, karena virus ini dapat berdampak terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak Anda. Semoga informasi di atas mampu menjawab pertanyaan Anda mengenai virus campak dan rubella. Jangan lupa untuk selalu menjaga kesehatan tubuh dengan pola hidup yang sehat dan pemberian vaksin yang diperlukan secara berkala guna meningkatkan kekebalan sistem imun dalam tubuh.
Telah direview oleh dr. Sony Prabowo
Source: