Ditulis oleh Tim Konten Medis
Hipertermia adalah salah satu kondisi medis yang serius dan berakibat fatal jika tidak diatasi dengan cepat dan tepat. Istilah ini merujuk pada peningkatan suhu tubuh yang melebihi batas normal yang seharusnya dipertahankan oleh tubuh manusia. Mari kita ketahui apa itu hipertermia hingga pencegahannya.
Hipertermia dapat disebakan aktivitas fisik yang berlebihan, konsumsi obat tertentu, hingga kondisi medis tertentu.
Hipertermia Adalah
Hipertermia adalah kondisi medis ditandai oleh peningkatan suhu tubuh melebihi batas normal yang diatur oleh tubuh manusia. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor dan dapat berakibat serius jika tidak segera diatasi. Hipertermia dapat mengganggu fungsi tubuh dan bahkan dapat membahayakan jiwa jika tidak diberikan perawatan yang tepat.
Hipertermia sering kali dikaitkan dengan paparan lingkungan yang panas, seperti saat terpapar terlalu lama pada cuaca panas atau saat beraktivitas di bawah sinar matahari yang terik. Namun, kondisi ini juga dapat disebabkan oleh aktivitas fisik yang berlebihan, konsumsi obat tertentu, gangguan pada sistem pengaturan suhu tubuh atau kondisi medis tertentu.
Baca Juga: Bagaimana Demam Dapat Mempengaruhi Gejala Pilek dan Sakit Tenggorokan?
Gejala Hipertermia
Gejala umum dari hipertermia adalah suhu tubuh meningkat di atas 38.5° C. Selain itu, oenderita juga akan merasakan gejala lain sesuai jenis yang dialaminya. Berikut gejala hipertermia adalah:
1. Heat Stress (Stres Panas)
Gejala heat stress adalah respons awal tubuh terhadap paparan panas berlebih. Ini termasuk rasa lelah yang lebih dari biasanya, peningkatan suhu tubuh ringan, kulit yang basah karena keringat berlebih, dan denyut jantung yang lebih cepat.
2. Heat Syncope (Sinkope Panas)
Heat syncope terjadi ketika Anda pingsan karena efek paparan panas. Gejala utama adalah pusing atau kehilangan kesadaran sementara. Ini biasanya terjadi karena aliran darah ke otak berkurang akibat pelebaran pembuluh darah pada kulit yang berusaha mendinginkan tubuh.
3. Heat Fatigue (Kelelahan Panas)
Heat fatigue merupakan tingkat kelelahan lebih serius karena paparan panas yang berkepanjangan. Gejala meliputi kelelahan yang parah, kelemahan otot, mual, muntah, sakit kepala, dan seringkali gejala flu ringan. Heat fatigue dapat mengganggu kemampuan Anda untuk berfungsi dengan baik dan memerlukan istirahat cukup serta hidrasi yang baik.
4. Heat Edema (Edema Panas)
Heat edema adalah kondisi di mana kaki atau tangan mengalami pembengkakan yang tidak biasa, terutama setelah berdiri atau berjalan dalam cuaca panas. Pembengkakan ini terjadi karena perubahan dalam sirkulasi darah dan peningkatan cairan dalam tubuh sebagai respons terhadap suhu tinggi. Biasanya, kondisi ini tidak berbahaya dan akan mereda dengan sendirinya setelah tubuh beristirahat dan terhidrasi dengan baik.
5. Heat Rash (Ruam Panas)
Gejala utama ruam panas adalah munculnya ruam kulit yang merah, gatal, dan kadang-kadang berbentuk bintik-bintik kecil. Ruam ini biasanya muncul di area kulit tertutup oleh pakaian atau yang berpotensi terkena gesekan akibat berkeringat, seperti leher, punggung, atau selangkangan. Ruam panas biasanya tidak serius dan bisa diatasi dengan menjaga kulit tetap kering dan bersih.
6. Heatstroke (Stroke Panas)
Heatstroke merupakan tahap paling serius dari hipertermia dan merupakan keadaan darurat medis. Gejala heatstroke mencakup kulit yang terasa sangat panas dan kering (tanpa keringat), kebingungan atau disorientasi, pernapasan cepat, denyut jantung cepat, mual, muntah, sakit kepala, pusing, dan bahkan hilangnya kesadaran. Heatstroke dapat terjadi jika suhu tubuh meningkat dengan cepat dan melebihi kemampuan tubuh untuk mendinginkan diri. Ini adalah kondisi yang serius dan memerlukan perawatan medis segera, karena bisa berakibat fatal jika tidak ditangani dengan cepat.
Baca Juga: Demam Naik Turun Seberapa Bahaya pada Tubuh?
Istirahat dengan teratur dapat mendinginkan tubuh sehingga mencegah kondisi ini.
7. Heat Exhaustion (Kelelahan Panas)
Heat exhaustion adalah tahap sebelum heatstroke dan juga merupakan kondisi serius. Gejala kelelahan panas meliputi pusing, penglihatan kabur, pernapasan cepat, denyut jantung yang cepat, kelemahan, mual, muntah, sakit kepala, dan kebingungan. Ini adalah tanda bahwa tubuh Anda terlalu panas dan perlu diatur kembali suhunya. Jika gejala ini muncul, segera berhenti dari aktivitas fisik, pindah ke tempat yang lebih dingin, minum cairan elektrolit, dan mencari bantuan medis jika diperlukan.
8. Heat Cramps (Kram Panas)
Kram panas adalah gejala hipertermia yang umum terjadi dan ditandai oleh spasme otot yang tiba-tiba dan kuat. Biasanya, kram ini terjadi pada otot-otot seperti kaki, betis, paha, tangan, atau lengan. Kram panas dapat sangat menyakitkan dan seringkali terjadi saat aktivitas fisik berlebihan dalam cuaca panas. Keringat berlebihan dapat menyebabkan hilangnya garam tubuh, yang memicu kram. Kram ini dapat mereda dengan beristirahat, minum cairan elektrolit, dan pendinginan tubuh.
Penyebab Hipertermia
Penyebab hipertermia adalah ketika tubuh menerima lebih banyak panas daripada yang dikeluarkan. Keringat adalah mekanisme pendinginan alami tubuh, tetapi terkadang berkeringat saja tidak cukup untuk menjaga suhu tubuh Anda dalam batas normal. Ketika ini terjadi, suhu tubuh akan naik. Aktivitas fisik dalam cuaca yang sangat panas dan lembab adalah penyebab paling umum hipertermia.
Penanganan Hipertermia
Penanganan hipertermia sangat penting untuk mencegah komplikasi serius yang dapat terjadi akibat peningkatan suhu tubuh berlebih. Berikut penangan hipertermia adalah:
- Berhenti dari aktivitas fisik: Hentikan aktivitas fisik jika Anda merasa gejala hipertermia, seperti pusing atau lemah
- Minum cairan: Gantilah cairan yang hilang dengan minum air atau minuman elektrolit
- Pendinginan tubuh: Cobalah untuk menurunkan suhu tubuh dengan berendam dalam air dingin atau menggunakan kipas angin
- Istirahat: Beristirahatlah di tempat yang lebih sejuk dan tenang
- Mencari bantuan medis: Jika gejala memburuk atau Anda mengalami heatstroke, segera cari perawatan medis darurat
Cara Mencegah Hipertermia
Berikut cara mencegah hipertermia adalah:
1. Hidrasi yang Cukup
Minumlah cukup air sepanjang hari, terutama saat cuaca panas atau beraktivitas fisik yang intens. Dehidrasi dapat meningkatkan risiko hipertermia, jadi pastikan Anda tetap terhidrasi dengan baik.
2. Istirahat Teratur
Jika Anda berencana untuk melakukan aktivitas fisik di bawah suhu panas yang tinggi, jangan lupa istirahat. Beristirahatlah secara teratur untuk memberi tubuh Anda mendinginkan diri.
3. Kenakan Pakaian yang Sesuai
Pilih pakaian yang longgar, ringan, dan berwarna terang untuk menjaga tubuh tetap sejuk. Hindari pakaian ketat atau berbahan sintetis yang dapat menghambat udara masuk dan menyebabkan Anda bekeringat lebih banyak.
4. Hindari Aktivitas Fisik Berlebihan
Jangan berlebihan dalam melakukan aktivitas fisik saat cuaca sangat panas. Cobalah untuk menjadwalkan aktivitas di pagi atau sore hari saat suhu lebih rendah.
5. Gunakan Pelindung Matahari
Gunakan topi, kacamata hitam, dan tabir surya untuk melindungi diri dari paparan sinar matahari yang berlebih. Terlalu banyak terpapar sinar matahari dapat meningkatkan risiko hipertermia.
Baca Juga: Tanda dan Gejala Demam Reumatik
Jika Anda mengalami gejala hipertermia seperti di atas, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Telah direview oleh dr Steffe Lie
Source:
- Hipertermia
- Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang Hipertermia?
- Apa Itu Hipertermia dan Bagaimana Cara Mengobatinya?
- Apa Itu Hipertermia?