Ditulis oleh Tim Konten Medis
Penyakit sistem reproduksi wanita dapat muncul dalam berbagai bentuk, dari gangguan hormonal seperti PCOS hingga infeksi menular seperti gonore dan chlamydia. Penyakit sistem reproduksi wanita bisa berdampak pada kesuburan, kesehatan organ intim, dan kualitas hidup.
Sistem reproduksi wanita merupakan bagian penting dari tubuh yang berperan dalam berbagai fungsi biologis, termasuk menstruasi, kehamilan, hingga menopause. Namun, sistem ini juga sangat rentan mengalami berbagai gangguan dan penyakit yang bisa memengaruhi kesehatan fisik maupun emosional wanita.
Oleh karena itu, penting untuk memahami macam-macam gangguan reproduksi pada wanita, dan penyebab penyakit pada system reproduksi. Dengan mengenali lebih awal, Anda bisa lebih waspada dan segera mencari pertolongan medis jika mengalami penyakit pada system reproduksi wanita.
Jenis Penyakit Sistem Reproduksi pada Wanita
Gangguan pada sistem reproduksi wanita bisa berdampak besar terhadap kesehatan fisik, kesuburan, dan kualitas hidup secara keseluruhan. Beberapa kondisi bahkan tidak menunjukkan gejala hingga memasuki tahap lanjut.
Berikut ini beberapa jenis penyakit pada sistem reproduksi wanita yang perlu diwaspadai:
1. Endometriosis
Endometriosis adalah kondisi ketika jaringan yang mirip dengan lapisan rahim tumbuh di luar rahim. Jaringan ini bisa menempel di ovarium, saluran tuba, atau bahkan di luar area pelvis.
Gejalanya meliputi nyeri hebat saat menstruasi, nyeri saat berhubungan seksual, dan kesulitan hamil. Penyebab penyakit pada sistem reproduksi ini belum sepenuhnya diketahui, tetapi faktor genetik dan hormonal diduga berperan besar.
Baca Juga: 14 Jenis Gangguan Kesuburan dan Cara Mencegahnya
2. Uterine Fibroids
Fibroid rahim adalah tumor jinak yang tumbuh di dalam atau sekitar dinding rahim. Penyebabnya belum diketahui secara pasti, namun faktor risiko meliputi obesitas dan etnis Afrika Amerika.
Gejalanya bisa berupa menstruasi berat atau nyeri, rasa penuh di perut bagian bawah, sering buang air kecil, nyeri saat berhubungan intim, nyeri punggung, hingga gangguan kesuburan. Namun, tidak semua wanita dengan fibroid merasakan gejala.
3. Kanker Ginekologi
Kanker ginekologi mencakup berbagai jenis kanker yang menyerang organ reproduksi wanita. Jenis-jenisnya meliputi:
- Kanker Serviks: bermula dari leher rahim.
- Kanker Ovarium: menyerang indung telur.
- Kanker Rahim: berkembang di dalam rahim.
- Kanker Vagina: bemula dari saluran antara rahim dan bagian luar tubuh.
- Kanker Vulva: menyerang bagian luar alat kelamin wanita.
Setiap jenis kanker ini memiliki gejala dan cara penanganan yang berbeda, namun deteksi dini sangat penting untuk meningkatkan peluang penyembuhan.
4. HIV pada Wanita
HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh, dan pada wanita, bisa menyebabkan infeksi oportunistik pada organ reproduksi. Penyakit ini juga meningkatkan risiko infeksi menular seksual lainnya dan bisa berdampak serius jika tidak terdeteksi sejak dini.
5. Interstitial cystitis
Interstitial Cystitis (IC) adalah kondisi kronis pada kandung kemih yang menyebabkan nyeri atau ketidaknyamanan berulang di area kandung kemih dan panggul. Kondisi ini ditandai dengan peradangan atau iritasi pada dinding kandung kemih yang dapat menyebabkan jaringan parut dan kekakuan kandung kemih.
Meskipun dapat menyerang siapa saja, IC lebih sering terjadi pada wanita. Gejala yang mungkin Anda meliputi:
- Rasa tidak nyaman ringan di perut atau panggul.
- Frekuensi buang air kecil yang meningkat.
- Dorongan mendesak untuk buang air kecil meskipun kandung kemih belum penuh.
- Tekanan atau rasa nyeri di area perut bagian bawah.
- Sensitivitas dan nyeri hebat di kandung kemih atau panggul, terutama saat kandung kemih terisi atau kosong.
Karena gejalanya mirip dengan infeksi saluran kemih atau gangguan lainnya, diagnosis interstitial cystitis seringkali memerlukan pemeriksaan lanjutan oleh dokter spesialis.
6. Polycystic Ovary Syndrome (PCOS)
Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) adalah gangguan hormonal yang menyebabkan ovarium memproduksi androgen berlebih, yang dapat mengganggu ovulasi. Wanita dengan PCOS sering mengalami menstruasi tidak teratur, pertumbuhan rambut berlebih, dan jerawat parah.
Kondisi ini juga berisiko menyebabkan infertilitas jika tidak dokter tangani dengan tepat.
Baca Juga: Mengenal 4 Fungsi Uterus dan Cara Menjaga Kesehatannya
7. Pelvic Inflammatory Disease (PID)
Pelvic Inflammatory Disease (PID) adalah infeksi pada organ reproduksi wanita bagian atas, termasuk rahim, saluran tuba, dan ovarium. Penyakit ini sering kali merupakan komplikasi dari infeksi menular seksual seperti klamidia atau gonore.
Gejalanya meliputi nyeri panggul, keputihan yang tidak normal, dan demam.
8. Prolapsed Uterus
Prolaps uteri terjadi ketika otot-otot panggul melemah sehingga rahim turun ke dalam vagina, bahkan bisa sampai keluar dari lubang vagina. Kondisi ini sering wanita alami terutama yang telah melahirkan secara vaginal berulang kali atau mengalami penuaan.
Gejalanya meliputi rasa berat di panggul, nyeri saat berhubungan intim, dan gangguan buang air kecil.
9. Primary Ovarian Insufficiency (POI)
POI terjadi ketika ovarium berhenti berfungsi normal sebelum usia 40 tahun. Ini bukan menopause dini, tetapi serupa karena menurunnya produksi hormon estrogen dan masalah kesuburan.
Gejala termasuk haid tidak teratur atau berhenti, hot flashes, dan gangguan tidur.
10. Gonorrhea dan Chlamydia
Kedua penyakit ini adalah infeksi menular seksual yang umum dan dapat memengaruhi organ reproduksi wanita. Jika tidak diobati, gonore dan klamidia bisa menyebabkan PID dan masalah kesuburan.
Gejala yang muncul bisa berupa keputihan berlebih, nyeri saat buang air kecil, dan nyeri perut bagian bawah.
11. Human Papillomavirus (HPV)
Human Papillomavirus (HPV) adalah virus yang paling sering ditularkan secara seksual. Beberapa tipe HPV dapat menyebabkan kanker serviks, vulva, vagina, dan anus.
Gejalanya tidak selalu tampak, sehingga pemeriksaan pap smear sangat penting dilakukan secara rutin. Vaksinasi HPV bisa mencegah infeksi jenis berbahaya.
Baca Juga: 7 Ciri-Ciri Fisik Penyakit Menular Seksual pada Wanita
Periksa Masalah Kesehatan Sistem Reproduksi ke Ciputra Hospital
Jika Anda mengalami gejala yang berkaitan dengan organ reproduksi wanita, seperti menstruasi tidak teratur, nyeri panggul berkepanjangan, atau keputihan tidak normal, sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang sesuai dengan kondisi tubuh Anda. Yuk kunjungi Ciputra Hospital. Dapatkan kemudahan untuk konsultasi dan membuat janji dengan dokter pilihan Anda.
Cek informasi lengkap mengenai layanan Ciputra Hospital, mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU), hanya di situs resmi atau kunjungi langsung fasilitas terdekat sekarang juga.
Telah Direview oleh Dr. Sony Prabowo, MARS
Source:
- CDC. Common Reproductive Health Concerns for Women. September 2025.
- DES Moines University Medicine & Health Sciences. Female Reproductive System Diseases. September 2025.
- WebMD. Women’s Health: Top Reproductive Problems. September 2025.
