Ditulis oleh Tim Konten Medis
Fungsi uterus pada wanita berperan dalam proses menstruasi, kesuburan, kehamilan, dan persalinan. Uterus atau rahim adalah organ reproduksi wanita yang juga menjadi tempat berkembangnya janin.
Salah satu fungsi rahim adalah menerima sel telur yang telah dibuahi oleh sperma dan melindungi janin saat berkembang.
Sistem reproduksi wanita terdiri dari organ-organ internal, termasuk rahim. Organ ini berukuran kira-kira sebesar 1 kepalan tangan.
Rahim memiliki dua organ seperti tanduk di bagian atas yang disebut sebagai tuba falopi. Jenis organ ini terhubung ke serviks di bagian bawah selama masa persalinan.
Apa Itu Uterus?
Uterus atau rahim adalah organ yang berbentuk menyerupai buah pir dalam sistem reproduksi wanita. Organ ini cenderung berongga dan berotot, serta terletak di antara rektum dan kandung kemih di panggul.
Rahim memiliki 3 bagian utama, yaitu fundus yang termasuk bagian atas, tubuh sebagai bagian utama, dan leher rahim berada di bagian bawah rahim yang sempit. Selain itu, terdapat juga dinding rahim yang tebal dan terdiri dari beberapa lapisan, seperti:
- Endometrium: Lapisan dalam yang melapisi rahim dan terbentuk dari sel-sel kelenjar. Fungsi endometrium untuk menghasilkan sekresi.
- Miometrium: Lapisan tengah dan paling tebal dari dinding rahim. Miometrium sebagian besar berupa otot polos.
- Perimetrium: Lapisan serosa terluar rahim. Perimetrium mampu mengeluarkan cairan pelumas untuk mengurangi gesekan dan menutupi beberapa organ panggul.
Baca Juga: 10 Cara Merawat Organ Reproduksi Wanita
Fungsi Uterus (Rahim)
Berikut ini adalah beberapa fungsi rahim atau uterus:
1. Mengatur Siklus Menstruasi
Salah satu fungsi uterus pada wanita adalah mengatur siklus menstruasi. Kondisi ini merupakan pendarahan dari vagina yang terjadi setiap sebulan sekali.
Menstruasi termasuk bagian normal dan biasanya berlangsung antara 21 dan 35 hari. Dalam siklus ini, sel telur dapat berkembang di salah satu ovarium.
Ketika sel telur sudah siap, organ ini akan mengalami proses ovulasi atau pelepasan sel telur dari ovarium. Pada tahap ini, sperma dapat membuahi sel telur dan berkembang menjadi kehamilan.
Jika tidak dibuahi, lapisan rahim akan terlepas dan mengalir keluar melalui vagina sebagai darah menstruasi atau haid. Anda dapat mengetahui lamanya siklus menstruasi dengan menghitung hari pertama haid hingga hari pertama menstruasi berikutnya.
2. Memengaruhi Kesuburan
Konsepsi atau pembuahan dapat terjadi ketika sperma dan sel telur bersatu. Kondisi ini bisa menghasilkan kehamilan saat embrio mulai tumbuh dan menempel pada endometrium rahim.
Selain itu, ada beberapa faktor yang memengaruhi peran rahim dalam kesuburan kemampuan untuk mempertahankan kehamilan, seperti bentuknya, keberadaan fibroid atau polip, dan kondisi medis lainnya. Misalnya, penyakit radang panggul (PID).
Baca Juga: Waspadai 6 Gejala Kanker Rahim Stadium 1 Awal
3. Menjadi Tempat Pembuahan untuk Kehamilan
Uterus sebagai tempat kehamilan terjadi ketika sperma membuahi sel telur dan menempel pada lapisan rahim. Pada kondisi ini, wanita tidak akan mengalami menstruasi.
Rahim dapat membesar dan meregang seperti balon untuk menampung bayi yang sedang tumbuh. Hal ini juga melindungi cairan ketuban yang mengelilingi janin.
Organ rahim termasuk bagian paling unik karena bisa meregang dari ukuran kecil hingga membesar selama kehamilan. Bahkan, organ ini bisa mencapai berat 2 pon saat proses bayi lahir.
4. Persalinan
Fungsi uterus pada wanita adalah sebagai persalinan. Organ ini juga mampu berkontraksi selama masa persalinan agar bisa mendorong bayi keluar dari vagina.
Setelah bayi lahir, rahim akan terus melakukan kontraksi untuk mengeluarkan plasenta. Proses ini juga terjadi selama beberapa minggu pasca melahirkan untuk mengembalikan rahim ke ukuran normal. Selain itu, kontraksi pasca persalinan juga mampu menghentikan pendarahan yang terjadi.
Gangguan pada Uterus yang Perlu Diwaspadai
Adapun sejumlah gangguan pada uterus, di antaranya:
- Endometriosis: Kondisi ini sering kali menimbulkan rasa nyeri, di mana jaringan yang mirip dengan lapisan dalam rahim tumbuh di luar rahim.
- Penyakit radang panggul (PID): Infeksi ini terjadi ketika terdapat penularan bakteri melalui hubungan seksual dari vagina ke rahim, tuba falopi, atau ovarium.
- Prolaps uterus: Kondisi ketika otot dan jaringan di sekitar uterus menjadi lemah seiring bertambahnya usia seseorang.
- Kanker rahim: Penyakit ini terjadi saat sel-sel abnormal berkembang di rahim dan mulai tumbuh tidak terkendali.
- Polip rahim: Pertumbuhan berlebih pada lapisan dalam rahim atau endometrium, serta menimbulkan nyeri pada panggul dan rasa sakit saat berhubungan seksual.
- Infertilitas: Kondisi tidak dapat hamil setelah 1 tahun mencoba berhubungan intim tanpa pengaman atau alat kontrasepsi.
Baca Juga: Kenali Penyebab Penebalan Dinding Rahim dan Gejalanya
Cara Menjaga Kesehatan Uterus
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mendukung kesehatan uterus, sebagai berikut:
- Mencuci tangan: Lakukan cara ini sebelum dan sesudah menggunakan toilet, serta setelah memakai produk menstruasi (tampon atau pembalut).
- Mengganti pembalut: Penting untuk mengganti pembalut setiap beberapa jam agar terhindar dari infeksi penyakit.
- Gunakan pakaian yang nyaman: Pastikan untuk mengenakan celana dalam yang ringan dan menyerap keringat, seperti berbahan katun. Hindari kain yang ketat karena bisa meningkatkan pertumbuhan kuman di organ intim.
- Menjaga kebersihan organ intim: Bersihkan area organ intim dari depan ke belakang, bukan sebaliknya.
- Pakai produk tanpa pewangi: Gunakan produk kebersihan, seperti tisu toilet, tampon, atau pembalut tanpa pewangi dan aroma untuk mencegah iritasi kulit dan memengaruhi keseimbangan pH alami.
- Minum air secukupnya: Ini dapat membantu dalam membersihkan saluran kemih dan mencegah infeksi jamur.
- Lakukan pemeriksaan rutin: Pemeriksaan ini meliputi pap smear dan pemeriksaan panggul untuk mendeteksi tanda-tanda awal kanker atau gangguan kesehatan lainnya.
Jika Anda mengalami gejala gangguan uterus, seperti menstruasi dalam jumlah banyak, perut terasa penuh atau tertekan, dan nyeri panggul, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.
Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital. Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat.
Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Source:
- Canadian Cancer Society. The Uterus. Oktober 2024.
- Cleveland Clinic. Uterus. Oktober 2024.
- Healthdirect. Menstruation (Periods). Oktober 2024.
- Very Well Health. Uterus Anatomy and Function. Oktober 2024.