Ditulis oleh Tim Konten Medis
Kanker adalah hal menakutkan yang dapat menghantui siapa pun dan salah satu bentuknya yang mungkin belum banyak diketahui oleh banyak orang adalah kanker vulva. Meskipun bukan jenis kanker yang sering dibicarakan, jenis ini merupakan masalah serius yang dapat memengaruhi kesehatan dan kualitas hidup perempuan.
Salah satu gejala kanker ini terasa, seperti terbakar dan perih atau nyeri pada vulva
Apa Itu Kanker Vulva?
Kanker vulva adalah penyakit yang berkembang pada bagian luar organ reproduksi perempuan yang disebut vulva. Vulva melibatkan struktur seperti bibir luar (labia majora), bibir dalam (labia minora), klitoris, serta vestibulum vagina yang mencakup pembukaan vagina. Penyakit ini umumnya dimulai dari sel-sel kulit atau selaput lendir pada vulva dan dapat menyebar ke organ dan jaringan di sekitarnya.
Penyebab pasti tidak selalu jelas, tetapi beberapa faktor risiko telah diidentifikasi. Gejala penyakit ini bisa bervariasi, tetapi beberapa tanda yang mungkin muncul melibatkan perubahan warna atau tekstur kulit vulva, benjolan atau borok yang tidak sembuh, rasa gatal yang persisten, nyeri atau ketidaknyamanan, serta perubahan pada bentuk atau ukuran klitoris atau bibir vulva.
Penting untuk menyadari bahwa deteksi dini sangat penting dalam penanganan penyakit ini. Pemeriksaan reguler oleh profesional kesehatan, termasuk pemeriksaan panggul dan pap smear, dapat membantu mendeteksi perubahan abnormal pada vulva. Jika ada gejala atau tanda yang mencurigakan, segera konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut dan penanganan yang tepat.
Baca Juga: 10 Cara Merawat Organ Reproduksi Wanita
Gejala Kanker Vulva
Gejala kanker ini dapat bervariasi dari satu individu ke individu lainnya, dan tidak semua orang dengan penyakit ini akan mengalami gejala yang sama. Namun, beberapa gejala yang mungkin muncul sebagai tanda potensial penyakit ini melibatkan perubahan pada organ luar perempuan tersebut. Berikut adalah gejala yang perlu diwaspadai:
- Bengkak atau benjolan pada vulva.
- Perubahan warna kulit, seperti merah atau putih.
- Rasa gatal atau sensasi terbakar yang persisten.
- Luka atau borok yang tidak sembuh atau kembali muncul.
- Nyeri atau ketidaknyamanan pada vulva.
- Perubahan pada bentuk atau ukuran klitoris, labia majora, atau labia minora.
- Pendarahan yang tidak normal, terutama setelah berhubungan seksual.
- Pembesaran kelenjar getah bening di panggul atau pangkal paha.
Penyebab Kanker Vulva
Penyebab pasti masih belum diketahui dengan pasti. Secara umum, kanker muncul ketika DNA dalam sel mengalami mutasi, memungkinkan pertumbuhan dan pembelahan sel secara tidak terkendali. Sel-sel yang mengalami perubahan ini dapat membentuk tumor yang bersifat ganas, menyerang jaringan di sekitarnya, menyerang jaringan sekitar, dan dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Beberapa jenis kanker vulva yang sering terjadi meliputi:
- Karsinoma Sel Skuamosa Vulva: Penyakit ini berasal dari sel tipis dan rata yang melapisi permukaanpada vulva. Sebagian besar kasus kanker ini termasuk dalam kategori karsinoma sel skuamosa.
- Vulvar Melanoma: Kanker ini bermula dari sel-sel yang memproduksi pigmen kulit pada vulva.
Faktor Risiko Kanker Vulva
Adapun faktor risiko yang bisa menyebabkan seseorang terkena penyakit ini, seperti:
1. Merokok
Merokok dapat meningkatkan risiko terkena kanker ini. Zat-zat beracun dalam rokok dapat merusak sel-sel vulva dan meningkatkan kemungkinan perkembangan sel ganas.
2. Wanita Lanjut Usia atau Menopause
Wanita yang berusia lanjut, terutama setelah menopause, memiliki risiko yang lebih tinggi. Penuaan dapat memengaruhi kestabilan genetik sel, meningkatkan potensi terjadinya mutasi yang berkontribusi pada kanker.
3. Riwayat Kutil Kelamin
Infeksi virus HPV dapat menyebabkan kutil kelamin, menjadi faktor risiko kanker ini. Beberapa jenis HPV berkaitan dengan perkembangan penyakit ini.
4. Infeksi Human Papillomavirus (HPV)
HPV, terutama jenis tertentu dapat meningkatkan risiko kanker vulva. Virus ini dapat menyebabkan perubahan genetik pada sel-sel vulva, memicu pertumbuhan sel yang tidak terkendali.
5. Lichen Sclerosus
Kondisi kulit yang disebut lichen sclerosus, yang dapat menyebabkan perubahan pada vulva dapat meningkatkan risiko penyakit ini. Pengawasan medis terhadap kondisi ini penting.
7. Riwayat Vaginal Intraepithelial Neoplasia (VIN)
Adanya riwayat Vaginal Intraepithelial Neoplasia (VIN), yaitu perubahan prakanker pada sel-sel vulva dapat menjadi indikator risiko kanker jenis ini di masa mendatang. Pemantauan dan manajemen yang tepat diperlukan untuk mengurangi risiko perkembangan sel ganas.
Baca Juga: Gejala Kanker Serviks Kenali Lebih Jauh
Sebagai pencegahan, disarankan setiap perempuan untuk rutin pap smear.
Diagnosis Kanker Vulva
Diagnosis melibatkan berbagai langkah untuk menentukan jenis kanker, sejauh mana penyebarannya, dan merencanakan rencana pengobatan yang tepat. Beberapa langkah dalam diagnosis kanker vulva antara lain:
1. Biopsi
Biopsi merupakan langkah utama dalam diagnosis penyakit ini. Proses ini melibatkan pengambilan sejumlah kecil jaringan atau sel dari area yang mencurigakan pada vulva. Sampel tersebut kemudian dianalisis di laboratorium untuk menentukan apakah sel-sel tersebut ganas atau tidak.
2. Pemeriksaan Pencitraan (MRI, CT Scan, dan PET Scan)
Pemeriksaan pencitraan seperti MRI (Magnetic Resonance Imaging), CT Scan (Computed Tomography), dan PET Scan (Positron Emission Tomography) dapat digunakan untuk mendapatkan gambaran lebih rinci tentang ukuran, lokasi, dan penyebaran kanker. Pemeriksaan ini membantu dokter merencanakan pengobatan dengan lebih efektif dan menentukan stadium kanker vulva.
Stadium Kanker Vulva
Setelah mendapatkan diagnosis, langkah berikutnya adalah menentukan stadium kanker tersebut. Kanker vulva diklasifikasikan ke dalam beberapa stadium yang mencakup:
- Stadium I: Penyakit ini masih kecil dan terlokalisasi pada vulva atau kulit di antara lubang vagina dan anus (perineum). Pada tahap ini, kanker belum menyebar ke kelenjar getah bening atau bagian tubuh lainnya.
- Stadium II: Kanker vulva telah menyebar ke bagian bawah uretra, vagina, dan anus, namun masih terbatas pada wilayah tersebut.
- Stadium III: Penyakit ini telah menyebar ke kelenjar getah bening di sekitarnya, menunjukkan penyebaran lebih luas.
- Stadium IV: Kanker telah menyebar secara signifikan ke kelenjar getah bening dan merambah ke bagian tubuh yang lebih jauh. Pada tahap ini, kanker vulva mencapai tingkat penyebaran yang lebih luas dan kompleks.
Cara Mengobati Kanker Vulva
Pengobatan penyakit ini tergantung dari tingkat keparahan yang dialami oleh pasien. Namun, berikut beberapa pengobatan yang umum dilakukan oleh dokter:
1. Operasi
Operasi merupakan pilihan utama dalam pengobatan penyakit ini. Prosedur bedah mungkin melibatkan pengangkatan tumor vulva (vulvectomy) atau bahkan pengangkatan sebagian atau seluruh organ reproduksi tergantung pada tingkat penyebaran. Dokter juga dapat mengangkat kelenjar getah bening yang terlibat.
2. Terapi Radiasi
Terapi radiasi menggunakan sinar energi tinggi untuk menghancurkan atau merusak sel-sel kanker. Ini dapat digunakan sebelum operasi untuk menyusutkan tumor, setelah operasi untuk menghilangkan sisa-sisa sel kanker, atau sebagai pengobatan utama jika operasi tidak memungkinkan.
Baca Juga: Penyebab Kanker Ovarium dan Pengobatannya
3. Kemoterapi
Kemoterapi melibatkan penggunaan obat-obatan khusus untuk membunuh atau menghentikan pertumbuhan sel kanker. Ini dapat diberikan sebelum operasi untuk meredakan tumor atau setelah operasi untuk mengatasi sel kanker yang mungkin tersisa. Kemoterapi juga dapat digunakan sebagai pengobatan utama atau bersamaan dengan terapi radiasi.
4. Imunoterapi
Imunoterapi merangsang sistem kekebalan tubuh untuk melawan sel kanker. Pendekatan ini dapat melibatkan penggunaan obat-obatan yang memperkuat respons kekebalan tubuh atau terapi sel T yang dimodifikasi untuk menargetkan sel.
Cara Mencegah Kanker Vulva
Penyebab penyakit ini belum diketahui secara pasti. Namun, Anda bisa melakukan pencegahan agar tidak menjadi faktor risikonya.
- Vaksinasi HPV
- Praktik Seks yang Aman
- Pemeriksaan Rutin dan Pap Smear
- Perawatan Kesehatan Reproduksi yang Baik
- Hindari Merokok
Apabila Anda mengalami gejala seperti kanker vulva, jangan ragu segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Telah direview oleh dr. Lia Tanoto
Source:
- Kanker Vulva – Cleveland Clinic
- Kanker Vulva – StatPearls
- Kanker Vulva – Mayo Clinic
- Tanda dan Gejala Kanker Vulva dan Prakanker