Ditulis oleh Tim Konten Medis
Gangguan kesuburan dapat terjadi ketika Anda dan pasangan tidak mampu menghasilkan keturunan setelah 1 tahun mencoba berhubungan intim tanpa pengaman. Jenis gangguan kesuburan dapat berupa anovulasi hingga tumor kelenjar pituitari.
Cara mengatasi gangguan kesuburan pada pria dan wanita bisa dengan menjalani pola hidup sehat.
Gangguan kesuburan atau infertilitas adalah kondisi di mana pasangan mengalami kesulitan dalam mendapatkan keturunan (anak). Dapat dikatakan mengalami gangguan kesuburan apabila sepasang pasutri tidak juga mengalami kehamilan setelah kurun 1 tahun, padahal secara teratur melakukan aktivitas seksual tanpa alat kontrasepsi.
Kondisi ini dapat menimbulkan kerugian psikologis, fisik, mental, spiritual dan medis bagi pasien. Penyebab infertilitas sering kali terjadi karena faktor pria dan wanita. Oleh sebab itu, penting untuk melakukan pemeriksaan pada kedua pasangan agar mendiagnosis infertilitas sejak dini.
Jenis Gangguan Kesuburan pada Wanita dan Pria
Berikut ini adalah beberapa jenis gangguan kesuburan pada pria dan wanita yang perlu diketahui:
1. Gangguan ovulasi
Salah satu jenis gangguan kesuburan pada wanita adalah anovulasi. Gangguan ini terjadi ketika sel telur tidak dapat dilepaskan dari ovarium akibat ketidakseimbangan hormon.
Tanda dan gejala anovulasi dapat berupa menstruasi tidak teratur, tidak mengeluarkan lendir serviks berwarna putih telur, dan darah haid cenderung deras. Penanganan kondisi ini dapat berupa perubahan gaya hidup dan konsumsi obat medis sesuai anjuran dokter.
Baca Juga: Apakah Kista Memengaruhi Kesuburan Wanita? Cek Faktanya!
2. Endometriosis
Ciri-ciri wanita tidak subur adalah mengalami rasa nyeri dan timbul jaringan yang mirip dengan lapisan dalam rahim. Dalam istilah medis, kondisi ini dikenal dengan sebutan endometriosis.
Gangguan endometriosis sering kali memengaruhi ovarium, tuba falopi, dan jaringan yang melapisi panggung. Selain rasa nyeri, kondisi ini ditandai dengan pendarahan berlebihan, perut kembung, dan sembelit.
3. Penyakit Radang Panggul
Infeksi organ reproduksi wanita bisa terjadi karena adanya penyakit radang panggul (PID). Infeksi ini paling sering terjadi akibat masuknya bakteri melalui hubungan seksual yang menyebar dari vagina ke rahim, tuba falopi, atau ovarium.
PID menimbulkan berbagai gejala yang mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti keputihan abnormal, rasa sakit saat berhubungan intim, dan demam menggigil. Jika tidak diobati, kondisi ini bisa menyebabkan jaringan parut dan kantong berisi cairan yang terinfeksi.
4. Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)
Jenis gangguan kesuburan wanita selanjutnya adalah sindrom ovarium polikistik. Kondisi ini merupakan ketidakseimbangan hormon yang terjadi ketika ovarium menghasilkan hormon secara berlebihan.
Akibatnya, tubuh mengalami beberapa gejala, seperti siklus haid tidak teratur, kista folikel kecil, dan muncul jerawat. Penanganan kondisi ini dapat berupa pengobatan medis, perubahan gaya hidup, atau kombinasi keduanya.
5. Anemia Sel Sabit
Anemia sel sabit adalah jenis penyakit yang memengaruhi bentuk sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh bagian tubuh. Kondisi ini dapat diketahui dengan adanya rasa nyeri ekstrem, pembengkakan pada tangan dan kaki, serta gangguan penglihatan.
Anemia sel sabit disebabkan oleh perubahan gen yang mengatur tubuh untuk memproduksi hemoglobin. Akibatnya, kondisi ini bisa meningkatkan risiko gangguan kesuburan.
Baca Juga: 10 Tes Kesuburan Wanita dan Pria untuk Program Hamil
6. Fibroid Uterus
Masalah kesuburan pada wanita bisa terjadi akibat adanya fibroid uterus. Kondisi ini merupakan jenis tumor non kanker yang dapat tumbuh di dalam rahim.
Kebanyakan fibroid ukuran kecil tidak menimbulkan gejala apapun sehingga tidak membutuhkan perawatan medis. Jika ukurannya besar, kondisi ini dapat menimbulkan gejala pendarahan berlebih, sering buang air kecil, dan nyeri punggung bawah.
7. Varikokel
Ciri-ciri laki-laki yang tidak subur adalah memiliki rasa tidak nyaman dan nyeri pada sisi kiri skrotum. Dalam istilah medis, kondisi ini dikenal dengan sebutan varikokel.
Selain rasa nyeri, gangguan varikokel ditandai dengan benjolan di skrotum dan testis yang berukuran berbeda. Anda bisa mengatasi kondisi ini dengan perawatan mandiri di rumah, seperti hindari mengenakan pakaian dalam ketat dan kompres dingin pada skrotum.
8. Testosteron Rendah
Kelainan sperma bisa terjadi akibat testosteron yang rendah. Kondisi ini memiliki beberapa gejala, termasuk testis mengecil, disfungsi ereksi, dan jumlah sperma rendah.
Testosteron rendah lebih sering memengaruhi orang-orang dengan kondisi tertentu, seperti lebih tua, mengalami obesitas, dan sirosis hati. Kondisi ini dapat dicegah dengan mengonsumsi makanan gizi seimbang setiap harinya.
Dengan mencegah terjadinya testosteron rendah, Anda bisa memiliki jenis sperma yang sehat, seperti mengandung setidaknya 15 juta sel per mililiter, motilitas yang baik, serta memiliki kepala oval dan ekor panjang. Hasilnya, peluang untuk hamil dapat meningkat.
9. Ejakulasi Dini
Gangguan kesuburan pada pria selanjutnya adalah ejakulasi dini. Kondisi ini ditandai dengan air mani yang keluar dari tubuh lebih cepat saat berhubungan intim.
Ejakulasi dini menjadi salah satu keluhan seksual yang umum dialami. Kondisi ini dapat diatasi dengan konsumsi obat sesuai anjuran dokter, konseling, dan teknik menunda ejakulasi yang tepat.
10. Penyakit Tiroid
Penyakit tiroid adalah istilah umum untuk kondisi medis yang menyebabkan kelenjar tiroid yang tidak dapat memproduksi hormon dalam jumlah yang tepat. Jenis penyakit ini dapat menyerang orang-orang dari segala usia, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
Gejala penyakit tiroid meliputi denyut jantung lebih lambat dari biasanya, merasa lelah, dan berat badan naik tanpa penyebab yang jelas. Kondisi ini bisa menyebabkan gangguan kesuburan apabila tidak segera mendapatkan pengobatan yang tepat.
Baca Juga: 10 Makanan untuk Kesuburan Wanita agar Cepat Hamil
11. Radang Testis
Orkitis adalah kondisi ketika tubuh mengalami peradangan pada kedua atau salah satu testis. Kondisi ini bisa terjadi akibat bakteri atau virus yang sama dengan infeksi menular seksual.
Tanda dan gejala orkitis biasanya berkembang secara tiba-tiba, seperti demam, rasa sakit dari ringan hingga berat, dan badan terasa tidak enak. Jika tidak mendapatkan pengobatan segera mungkin, kondisi ini bisa mengakibatkan kemandulan.
12. Kelainan Saluran Sperma
Macam-macam gangguan sperma cenderung ada banyak, tetapi paling umum terjadi adalah kelainan atau penyumbatan saluran ejakulasi. Umumnya, kondisi ini tidak menunjukkan gejala apa pun.
Namun, ada beberapa tanda yang perlu Anda waspadai, seperti jumlah sperma rendah atau penurunan volume ejakulasi. Bahkan, kondisi ini menimbulkan rasa nyeri pada prostat selama atau setelah hubungan intim.
13. Torsio Testis
Torsio testis adalah kondisi ketika organ testis berputar yang mengakibatkan hambatan aliran darah ke skrotum. Kondisi ini biasanya menimbulkan rasa nyeri dan pembengkakan yang terjadi secara tiba-tiba.
Torsio testis dapat mengganggu kesuburan pada pria sehingga perlu diwaspadai. Kondisi ini memerlukan operasi darurat untuk mencegah komplikasi serius, seperti kerusakan atau kematian testis secara permanen.
14. Tumor Kelenjar Pituitari
Gangguan kesuburan dapat terjadi akibat tubuh mengalami tumor kelenjar pituitari. Kondisi ini merupakan pertumbuhan abnormal pada kelenjar pituitari, yaitu bagian kelenjar kecil di otak yang menghasilkan hormon dan memengaruhi banyak fungsi dalam tubuh.
Sebagian besar tumor kelenjar pituitari bersifat jinak dan bukan termasuk penyakit kanker. Namun, kondisi ini bisa menghasilkan terlalu sedikit atau banyak hormon yang dapat memicu masalah kesehatan tertentu.
Faktor Risiko Penyebab Gangguan Kesuburan
Adapun beberapa faktor risiko yang bisa meningkatkan gangguan kesuburan meliputi:
1. Faktor Usia
Seiring bertambahnya usia, tingkat kesuburan wanita akan makin menurun. Hal ini dapat memengaruhi penurunan kualitas dan produksi sel telur.
Sebuah riset membuktikan bahwa semakin tua usia seorang wanita, semakin rendah peluangnya untuk memiliki keturunan. Berikut ini adalah persentase peluang hamil seorang wanita setelah 1 tahun berhubungan seksual berdasarkan usia:
- Usia wanita di bawah 30 tahun sekitar 85 persen
- Wanita usia 30 tahun sekitar 75 persen
- Wanita usia 35 tahun sekitar 66 persen
- Usia wanita 40 tahun sekitar 44 persen
Baca Juga: Apa Itu Infertilitas pada Pria? Penyebab, Gejala, Pengobatan
2. Kebiasaan Merokok dan Terpapar Asap Rokok
Kebiasaan merokok juga dapat meningkatkan risiko terjadinya infertilitas pada wanita dan pria. Bahaya asap rokok bisa merusak organ reproduksi wanita, seperti serviks, indung telur, atau tuba falopi.
Bukan hanya itu saja, kebiasaan ini mampu meningkatkan risiko keguguran, kehamilan ektopik, menurunkan kualitas sperma, dan libido pada laki-laki. Bahkan, asap rokok membuat indung telur mengalami penuaan lebih cepat dan menghabiskan jumlah sel telur sebelum waktunya, sehingga mempersulit terjadinya kehamilan.
3. Konsumsi Minuman Beralkohol
Kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan dapat merusak fungsi tubuh, termasuk sistem reproduksi. Wanita yang sering minum alkohol berisiko lebih tinggi terkena gangguan ovulasi dan endometriosis.
Sementara itu, pada pria, alkohol bisa menurunkan kualitas sperma. Oleh sebab itu, hindari atau batasi kebiasaan minum alkohol untuk menjaga kesuburan Anda.
4. Stres
Stres berlebihan dapat memengaruhi sistem hormon di dalam tubuh dan kinerja organ reproduksi. Oleh sebab itu, penting untuk mengelola stres agar terhindar dari gangguan kesuburan. Anda bisa mengatasi stres dengan olahraga secara rutin dan melakukan hobi.
Baca Juga: Ciri-Ciri Wanita Tidak Subur dan Cara Mengetahuinya
Cara Mencegah Gangguan Kesuburan
Bagi wanita yang memiliki rencana untuk hamil segera atau di masa mendatang, berikut ini adalah beberapa cara mencegah terjadinya gangguan kesuburan:
- Menjaga berat badan tetap ideal
- Berhenti merokok
- Hindari minum alkohol
- Kurangi stres
- Jauhi obat-obatan terlarang
- Mempertahankan berat badan ideal
- Hindari hal-hal yang menyebabkan panas berkepanjangan pada testis
- Hindari paparan pestisida, logam berat, dan racun lainnya
Jika mengalami gejala gangguan kesuburan sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.
Ciputra Hospital memiliki layanan untuk mengatasi masalah kesuburan, yaitu Ciputra IVF. Klinik fertilitas terbaru yang berfokus untuk membantu pasangan memiliki anak.
Ciputra IVF adalah bagian dari Ciputra Healthcare Group, grup perawatan kesehatan yang sukses bertanggung jawab atas 3 rumah sakit, pusat medis, dan tiga klinik mata. Tim IVF Ciputra terdiri dari dokter ahli serta embriolog dan perawat berpengalaman, yang semuanya berdedikasi untuk memberikan layanan dan hasil kehamilan tertinggi.
Tim dokter Ciputra IVF menggunakan pendekatan holistik untuk bekerja dengan Anda dalam merancang perawatan bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF) sesuai kebutuhan spesifik. Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital.
Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh dr. Tanani Febrianty
Source:
- Cleveland Clinic. Infertility. September 2024.
- National Library of Medicine. Female Infertility. September 2024.
- National Library of Medicine. Male Infertility. September 2024.