Ditulis oleh Tim Konten Medis
Kanker ovarium adalah kondisi ketika sel-sel abnormal muncul di jaringan ovarium. Faktor risiko utama penyebab penyakit ini adalah genetik, obesitas, hingga tidak pernah hamil. Gejalanya bisa ditandai dengan siklus menstruasi tidak teratur sampai nyeri saat berhubungan seksual.
Salah satu gejala utama kanker ovarium adalah nyeri perut dan punggu yang tidak kunjung sembuh.
Kaker ovarium merupakan penyakit berbahaya yang menjadi penyebab utama kematian pada wanita. Menurut penelitian ovarian cancer, pada tahun 2020 terdapat 21.750 kasus kanker ovarium baru.
Angka ini mewakili 1,2% dari seluruh kasus kanker yang terjadi. Diperkirakan sebanyak 13.940 orang yang menderita penyakit ini meninggal dan tingkat kelangsungan hidupnya relatif selama 5 tahun.
Apa saja gejala dari kanker ovarium dan bagaimana metode pengobatannya? Simak selengkapnya dalam artikel ini.
Apa Itu Kanker Ovarium?
Kanker ovarium adalah kondisi ketika sel-sel abnormal di ovarium mulai tumbuh dan membelah secara tidak terkendali.
Biasanya, sel normal hanya membelah untuk menggantikan sel yang sudah tua dan rusak. Namun, berbeda dengan sel kanker yang akan terus membelah hingga membentuk benjolan atau tumor.
Tumor kanker dikelompokkan menjadi dua subtipe, tumor tipe I dan tipe II. Tumor tipe I sebagian besar timbul dari tumor proliferatif atipikal dan menjadi tanda awal seseorang menderita kanker. Sedangkan tumor tipe II merupakan tumor tingkat tinggi dan menandakan penderita telah masuk ke stadium lanjut.
Penyebab kanker ovarium tidak diketahui secara pasti, namun sel kanker tubuh akibat adanya perubahan yang tidak biasa atau mutasi pada DNA sel di area ovarium.
Meskipun penyebab pasti dari mutasi ini tidak jelas, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seorang wanita terkena, seperti usia, riwayat penyakit keluarga, obesitas, gen, dan tidak pernah hamil.
Perbedaan Kanker dan Kista Ovarium
Kista ovarium seringkali dicurigai sebagai kanker. Padahal, kista merupakan tumor jinak yang bisa disembuhkan dan tidak melulu berisiko kanker.
Kista ovarium memiliki bentuk seperti kantung yang berisi zat semipadat atau cair. Kista sering muncul sebagai hasil dari siklus menstruasi dan biasanya hilang dengan sendirinya tanpa menimbulkan gejala.
Namun meski jarang terjadi, pertumbuhan sel tumor kista ovarium bisa saja berubah menjadi ganas dan menyebabkan kanker.
Baca Juga: Ketahui 10 Pantangan Kista Ovarium yang Bisa Memperburuk Kondisi
Gejala Kanker Ovarium
Pada beberapa penderita kanker, seringkali tidak muncul gejala yang jelas. Namun, jika Anda mengalami salah satu atau lebih gejala berikut, segera konsultasi dengan dokter.
Gejala penyakit ini mungkin muncul, antara lain:
- Perut kembung
- Kesulitan makan atau cepat merasa kenyang
- Intensitas buang air kecil lebih sering
- Nyeri punggung, perut, atau panggul tidak kunjung hilang
- Sembelit atau diare
- Menstruasi tidak teratur
- Mudah kelelahan dengan alasan tidak jelas
- Gangguan pencernaan, seperti perubahan kebiasaan BAB
- Nyeri saat berhubungan intim
- Penurunan atau penambahan berat badan yang tidak jelas
Baca Juga: Mengenal Penyakit Kanker Rahim, dari Gejala hingga Pengobatan
USG dilakukan untuk menghasilkan gambaran ovarium dan rahim.
Diagnosis Kanker Ovarium
Diagnosis penyakit ini perlu didiskusikan kembali oleh dokter. Ada beberapa tes atau pemindaian untuk menemukan kista atau kanker ovarium, dengan cara:
- Pemeriksaan fisik, pemeriksaan dilakukan untuk melihat adanya benjolan dan bagian internal vagina.
- Tes darah dilakukan untuk memeriksa penanda adanya tumor dengan kode CA125.
- USG panggul menggunakan gema gelombang suara berguna untuk menghasilkan gambaran ovarium dan rahim.
- CT scan menggunakan sinar-X dilakukan untuk mengambil gambar bagian dalam tubuh dan melihat apakah sel kanker telah menyebar.
- Pemindaian PET (tomografi emisi positron), pemindaian dilakukan untuk menyoroti adanya jaringan abnormal dalam tubuh.
- Kolonoskopi, pemeriksaan usus yang dilakukan untuk memastikan bahwa gejala bukan disebabkan oleh masalah usus.
Tes di atas dilakukan guna menunjukkan adanya kelaian. Namun, untuk memastikan diagnosis kanker maka dokter akan melakukan biopsi, yaitu pengambilan sampel jaringan.
Setelah mengetahui dengan pasti bahwa Anda mengidap penyakit, dokter akan mengambil keputusan tentang perawatan selanjutnya.
Pengobatan Kanker Ovarium
Cara mengatasi kanker ovarium bisa berbeda tergantung tingkat keparahan penyakit. Pengobatan utama penyakit ini adalah operasi atau pembedahan.
Jika sel abnormal sudah menyebar, dokter akan mengangkat sebanyak mungkin bagian yang terkena kanker, seperti ovarium, tuba falopi, dan rahim.
Selain pembedahan, mungkin juga dilakukan kemoterapi untuk menghancurkan sel kanker. Kebanyakan penderita penyakit ini akan menjalani kemoterapi setelah operasi guna menghancurkan sel kanker yang tersisa.
Jika kondisi pasien menjadi kurang sehat setelah operasi, disarankan untuk menjalankan kemoterapi sebagai pengobatan utama.
Pengobatan lainnya yang mungkin direkomendasikan dokter adalah terapi radiasi dan perawatan paliatif. Terapi radiasi digunakan untuk mengobati panggul atau bagian lain dari kanker yang telah menyebar.
Perawatan paliatif bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dengan cara memperlambat penyebaran kanker ovarium, menghilangkan rasa sakit, hingga membantu mengatasi gejala lainnya.
Pencegahan Kanker Ovarium
Sejauh ini, belum ada cara pencegahan khusus untuk menghindari kanker ovarium. Namun, ada beberapa cara dasar yang dapat dilakukan, seperti menerapkan hidup sehat dengan pola makan yang baik, tetap aktif, dan menjaga berat badan.
Beberapa wanita mungkin memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi dibanding lainnya karena riwayat penyakit keluarga dan genetik. Hal ini dapat dicegah dengan prosedur salpingo-ooforektomi, yaitu pengangkatan ovarium dan saluran tuba untuk mencegah munculnya penyakit.
Faktor-faktor lain yang dapat mengurangi risiko kanker adalah:
- Kehamilan
- Mengonsumsi pil KB
- Ligasi tuba atau mengikat saluran tuba dengan tujuan mencegah kehamilan
Wanita yang pernah atau sedang hamil diketahui memiliki risiko terkena penyakit ini lebih rendah. Selain itu, wanita yang mengonsumsi pil KB juga memiliki perlindungan lebih besar terhadap penyakit kanker.
Baca Juga: Mengenal Warna Darah Haid Penderita Kista dan Gejalanya
Kanker ovarium merupakan salah satu penyebab kematian utama pada wanita. Penyakit ini sulit untuk dihindari dan jarang memunculkan gejala.
Maka dari itu, jika muncul gejala yang tidak wajar terkait organ reproduksi kewanitaan Anda, segera ke Ciputra Hospital terdekat. Di sana, Anda bisa mendapatkan penanganan yang sesuai.
Ciputra Hospital memiliki Dokter Spesialis Bedah Onkologi terbaik yang bisa membantu mengatasi masalah penyakit kanker, beberapa di antaranya adalah:
- dr. Sasongko Hadi Priyono, Sp.B(K)Onk
- dr. Abdul Muhaimin Husein, MSc. Sp.B(K)Onk
Cek jadwal dokter spesialis Ciputra Hospital sekarang dan buat janji untuk konsultasi.
Ciputra Hospital menawarkan layanan kesehatan lengkap, mulai dari konsultasi dengan dokter umum, pusat kanker, hingga Medical Check Up (MCU).
Anda dapat memeriksa jadwal dokter di Ciputra Hospital dan membuat janji dengan mudah dan cepat melalui layanan WhatsApp.
Telah direview oleh Steffe Lie
Source:
- Cancer Research UK. What is Ovarian Cancer?. Diakses 2024.
- National Library of Medicine. Ovarian Cancer. Diakses 2024.