Ditulis oleh Tim Konten Medis
Perubahan cuaca yang ekstrem selama musim hujan menciptakan lingkungan yang ideal bagi berbagai penyakit menular dan kondisi kesehatan yang memerlukan perhatian ekstra. Dengan turunnya hujan yang lebat, datang pula risiko penyebaran penyakit yang dapat memengaruhi sistem pernapasan, pencernaan, dan kekebalan tubuh.

Musim hujan rentan memengaruhi sistem pernapasan, pencernaan, dan kekebalan tubuh.
Penyakit Musim Hujan
Kelembapan udara yang tinggi dan genangan air di sekitar kita menjadi sarang bagi berbagai bakteri, virus, dan jamur yang dapat menyebabkan infeksi. Berikut penyakit musim hujan yang sering terjadi:
1. Influenza
Influenza atau flu merupakan penyakit pernapasan yang umum terjadi selama musim hujan. Penyakit ini disebabkan oleh virus influenza yang dapat dengan mudah menyebar melalui tetesan air yang terhirup dari orang yang sudah terinfeksi. Gejalanya meliputi demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, lemas, dan nyeri otot. Musim hujan menciptakan lingkungan yang mendukung penyebaran virus influenza dengan lebih efisien, mengingat kelembapan udara yang tinggi dan aktivitas saluran pernapasan yang lebih rentan terhadap infeksi.
Baca Juga: 6 Penyebab Pilek Berkepanjangan
2. Leptospirosis
Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul selama musim hujan, terutama ketika banjir melanda. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Leptospira yang masuk ke dalam tubuh manusia melalui kontak langsung dengan air atau tanah yang terkontaminasi oleh urine hewan yang terinfeksi.
Selama musim hujan, genangan air dan lumpur menjadi tempat ideal bagi bakteri ini. Gejala leptospirosis melibatkan demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot, dan dapat menyebabkan gangguan fungsi hati yang serius. Pencegahan seperti menghindari kontak langsung dengan air yang tercemar dan menggunakan perlengkapan pelindung diri sangat penting untuk mengurangi risiko tertular leptospirosis selama musim hujan.
3. Diare
Di musim hujan, risiko penyebaran diare meningkat karena air hujan dapat mencemari sumber air bersih dan makanan. Penyakit ini umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau parasit yang dapat dengan mudah menyebar melalui konsumsi air atau makanan yang terkontaminasi. Gejalanya meliputi diare, mual, muntah, dan demam. Penting untuk menjaga kebersihan diri dan mengonsumsi air bersih serta makanan yang sudah dimasak dengan baik untuk mencegah terjadinya diare selama musim hujan.
4. Demam Berdarah
Musim hujan juga membawa risiko peningkatan kasus demam berdarah. Genangan air hujan menjadi tempat berkembang biak yang ideal bagi nyamuk tersebut Aedes aegypti. Gejala demam berdarah melibatkan demam tinggi, nyeri otot dan sendi, ruam kulit, dan dapat berkembang menjadi kondisi serius berupa pendarahan.
Pencegahan melibatkan pengendalian populasi nyamuk dengan membersihkan genangan air, menggunakan kelambu, dan mengenakan pakaian yang melindungi kulit dari gigitan nyamuk. Selain itu, kesadaran akan tanda-tanda awal demam berdarah penting untuk penanganan dini dan menghindari komplikasi yang lebih serius.
5. Penyakit Tangan-Kaki-Mulut
Penyakit Tangan-Kaki-Mulut (HFMD) adalah penyakit umum yang terutama memengaruhi anak-anak di seluruh dunia. Penyakit ini disebabkan oleh virus. Penularannya terjadi melalui kontak langsung dengan cairan tubuh penderita, seperti air liur atau feses, dan dapat juga melalui sentuhan dengan permukaan yang terkontaminasi virus.
Gejalanya melibatkan lecet di mulut, lidah, dan tenggorokan, serta ruam merah yang dapat muncul di tangan, kaki, dan area genital. Meskipun HFMD umumnya bersifat ringan, tetapi penderita perlu memperoleh perawatan medis untuk mengurangi risiko komplikasi dan meminimalkan penyebaran infeksi.
Baca Juga: Catat! Ini 7 Cara Mengatasi Diare yang Efektif
6. Kolera
Kolera merupakan penyakit menular serius yang disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae dan seringkali terjadi akibat air bersih yang terkontaminasi. Penyakit ini menyebar melalui konsumsi air atau makanan yang terinfeksi bakteri tersebut. Gejala kolera mencakup diare berat, muntah, dan dehidrasi yang dapat berakibat fatal jika tidak diobati dengan cepat.
Kolera sering kali terjadi dalam wabah di daerah dengan sanitasi yang buruk dan akses terbatas terhadap air bersih. Pencegahan kolera melibatkan penyediaan fasilitas sanitasi yang memadai, memasak air sebelum dikonsumsi, dan edukasi masyarakat tentang praktik hidup sehat untuk mencegah penularan penyakit ini.
Mencuci tangan menggunakan air bersih dan sabun dapat menghilangkan kuman dan bakteri.
7. Demam Tifoid/Tipes
Demam tifoid juga dikenal sebagai tipes disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi dan merupakan salah satu penyakit menular yang umumnya muncul selama musim hujan. Penyakit ini menyebar melalui konsumsi air atau makanan yang terkontaminasi oleh kotoran manusia yang mengandung bakteri tersebut.
Gejalanya melibatkan demam tinggi yang berlangsung dalam beberapa minggu, disertai sakit perut, konstipasi, dan kelemahan umum. Pencegahan terhadap demam tifoid melibatkan praktik kebersihan yang baik, seperti mencuci tangan secara teratur dan mengonsumsi air dan makanan yang bersih.
8. Malaria
Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit Plasmodium dan seringkali menjadi ancaman serius selama musim hujan, terutama di daerah tropis. Penularannya terjadi melalui gigitan nyamuk Anopheles yang terinfeksi parasit tersebut. Gejala malaria melibatkan demam, menggigil, sakit kepala, dan nyeri otot.
Pencegahan melibatkan penggunaan kelambu berinsektisida, obat anti-malaria, dan pengendalian populasi nyamuk. Dengan pencegahan yang tepat, risiko terkena malaria dapat diminimalkan, memungkinkan individu untuk menjalani musim hujan dengan lebih aman.
Cara Menjaga Kesehatan Tubuh saat Musim Hujan
Agar musim hujan Anda tak mudah terserang penyakit di atas, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, seperti:
1. Menjaga Kebersihan Tangan
Kebersihan tangan yang baik adalah langkah krusial untuk mencegah penyebaran penyakit selama musim hujan. Mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air menghilangkan kuman dan bakteri yang mungkin ada pada tangan, terutama setelah beraktivitas di luar ruangan atau sebelum makan.
2. Mengonsumsi Makanan yang Aman
Penting untuk memastikan makanan yang dikonsumsi aman dan bebas kontaminasi. Hindari makanan dari sumber yang tidak terpercaya dan pastikan untuk memasak daging dengan sempurna. Minumlah air yang sudah dimasak atau air kemasan untuk menghindari risiko terkena penyakit air.
3. Mengenakan Pakaian yang Sesuai
Cuaca basah dan dingin selama musim hujan dapat meningkatkan risiko penyakit pernapasan. Oleh karena itu, penting untuk mengenakan pakaian yang sesuai, termasuk jaket atau payung untuk melindungi diri dari hujan dan pakaian yang dapat menjaga tubuh tetap hangat.
4. Menjaga Kebersihan Lingkungan
Genangan air dan kelembaban selama musim hujan dapat menjadi tempat berkembang biaknya berbagai kuman dan serangga. Menjaga kebersihan lingkungan sekitar rumah, seperti membersihkan genangan air, mengosongkan wadah yang berpotensi menampung air, dan memastikan saluran air lancar, dapat membantu mengurangi risiko penyakit.
Baca Juga: Bagaimana Gejala Penyakit Influenza?
5. Menjaga Kesehatan Pernapasan
Memakai masker wajah saat berada di tempat-tempat umum, terutama jika ada gejala pernapasan atau jika sedang terjadi wabah penyakit, dapat membantu mencegah penyebaran infeksi. Selain itu, menjauhi orang yang sakit dan menghindari kerumunan dapat memberikan perlindungan tambahan terhadap penularan penyakit pernapasan.
Semoga dengan mengetahui penyakit musim hujan dan cara menjaga kesehatan di atas, Anda dan keluarga bisa terhidar dari penyakit tersebut.
Telah direview oleh dr Lia Tanoto
Source: