Ditulis oleh Tim Konten Medis
Pernahkah Anda mendengar, wanita lebih cenderung terkena infeksi saluran kemih dibandingkan pria? Jika iya, dapat dikatakan pernyataan tersebut hampir sepenuhnya benar. Ada berbagai faktor yang menjelaskannya. Artikel ini akan membahas secara rinci alasan mengapa infeksi saluran kemih lebih sering terjadi pada wanita dibanding pria. Informasi lengkapnya dapat Anda simak di artikel ini.
Prevalensi dan kejadian infeksi saluran kemih terjadi lebih tinggi pada wanita daripada pria.
Infeksi saluran kemih sebenarnya dapat terjadi tidak hanya pada wanita. Namun, juga pada pria. Meskipun begitu, berdasarkan jurnal kesehatan yang ditulis oleh Griebling mengenai infeksi saluran kemih pada wanita, prevalensi dan kejadian infeksi salurah kemih terjadi lebih tinggi pada wanita, daripada pria. Ada beberapa faktor yang melatarbelakanginya yaitu, perbedaan anatomi antara pria dan wanita, efek hormonal, serta pola perilakunya.
Namun, sebelum lebih jauh membahasnya. Pertama, kita perlu mengetahui apa yang menyebabkan seseorang menderita infeksi saluran kemih. Masih dikutip dari jurnal kesehatan yang sama, infeksi saluran kemih dapat terjadi karena adanya invasi patogen pada saluran kemih, yang mengarah terhadap respon inflamasi dari urothelium.
Inflamasi sendiri adalah respon tubuh dalam melindungi diri dari serangan virus, bakteri, dan jamur. Infeksi dapat bersifat akut maupun kronis, dan tingkat keparahan juga bergantung pada seberapa banyak saluran kemih yang terpapar infeksi, serta kemampuan pasien dan imun tubuhnya dalam merespon bakteri yang masuk.
Baca Juga: Apakah Infeksi Saluran Kemih Bisa Sembuh Total?
Alasan Infeksi Saluran Kemih Lebih Mudah Terjadi pada Wanita
Lantas kenapa wanita memiliki faktor risiko lebih tinggi untuk terkena penyakit infeksi saluran kemih?
Alasan pertama adalah faktor anatomi. Wanita memiliki uretra (saluran tempat mengalirnya urin dari kandung kemih, sehingga air kencing dapat keluar dari tubuh) yang lebih pendek dari pria. Jarak uretra yang lebih pendek ini akhirnya mempermudah bakteri untuk masuk ke kandung kemih. Akibatnya, jika ada bakteri yang sudah terlanjur masuk ke alat kelamin wanita, maka akan mudah bagi bakteri tersebut hidup dan menyebabkan infeksi.
Concern terkait uretra ini memang sudah jadi hal yang sering disampaikan dokter terkait menjaga kebersihan pada area kewanitaan. Setelah buang air, wanita disarankan untuk membersihkan area kewanitaannya dari depan ke belakang. Hal ini dikarenakan bakteri dari usus besar, seperti E. coli misalnya, dapat keluar dari lubang anus dan masuk ke saluran uretra Anda. Dari situ, bakteri dapat melakukan perjalanan ke kandung kemih, menyebabkan infeksi, dan jika infeksi ini tidak segera diobati dapat mempengaruhi kinerja ginjal Anda. Selain kebiasaan membersihkan area kewanitaan, berhubungan skes juga dapat membuat bakteri mudah masuk ke saluran kemih Anda.
Selain beberapa alasan di atas, faktor lain yang dapat menjadi pengaruh besar wanita mengalami infeksi saluran kemih adalah gen mereka. Bentuk saluran kemih yang membuat dirinya lebih mudah terkena infeksi. Wanita dengan diabetes memiliki risiko lebih tinggi terkena infeksi saluran kemih, karena sistem kekebalan tubuh yang lemah membuat penderitanya tidak mampu melawan infeksi secara efektif. Selain penyakit diabetes, kondisi seperti perubahan hormon, multiple sclerosis, dan penyakit lainnya yang berkaitan dengan aliran urin, seperti stroke, cedera tulang belakang, dan batu ginjal.
Baca Juga: Tanda dan Gejala Infeksi Saluran Kemih yang Perlu Anda Waspadai
Salah satu cara untuk mengurangi risiko infeksi saluran kemih dengan minum banyak cairan terutama air putih.
Langkah Preventif untuk Mengurangi Risiko Infeksi Saluran Kemih pada Wanita
Kemudian, apa saja langkah-langkah preventif yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi risiko infeksi saluran kemih? Pertama, minum banyak cairan terutama air putih. Air putih bermanfaat dalam membantu proses pengenceran urin dan membuat Anda lebih sering buang air kecil. Lebih sering buang air kecil bagus untuk tubuh, karena memungkinkan bakteri dikeluarkan dari saluran kemih Anda, sebelum infeksi terjadi.
Kedua, lap atau cuci area kewanitaan Anda dari depan ke belakang. Lakukan hal ini baik saat buang air kecil maupun buang air besar. Membersihkannya dari depan ke belakang dapat membantu mencegah bakteri di area anus untuk masuk dan menyebar ke area vagina dan uretra. Ketiga, segera buang air kecil sesudah berhubungan seks. Untuk meningkatkan proses pembersihan bakteri, Anda juga dapat meminum segelas air sebelum buang air kecil.
Baca Juga: Cara Mengobati Infeksi Saluran Kemih
Keempat, hindari produk pewangi atau pembersih yang diklaim dapat memberikan aroma wangi dan membuat bersih area kewanitaan Anda. Perlu diketahui, jika menggunakan produk-produk tersebut, baik dalam bentuk cairan maupun bedak, dan mengoleskannya di area genital Anda, dapat membuat uretra jadi teriritasi.
Kelima, perhatikan jenis pengaman yang Anda gunakan ketika berhubungan seksual. Pengaman yang tidak diberi pelumas dan aktifitas sexual yang beresiko, dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan bakteri di area kewanitaan Anda.
Langkah-langkah di atas perlu Anda lakukan, terlebih bagi wanita, karena wanita memiliki tingkat risiko yang tinggi atas penyakit infeksi saluran kemih pada wanita ini. Dengan menjaga kebersihan, dan menghindari kebiasaan-kebiasaan yang dapat memicu masalah di area kewanitaan atau saluran kemih, diharapkan dapat menurunkan tingkat risiko tersebut.
Sekarang Anda sudah tuntas membaca informasinya diharapkan dapat Anda pahami, dan membantu Anda dalam menjaga kesehatan di masa yang akan datang. Bagikan informasi ini, jika Anda merasa artikel ini bermanfaat ke teman atau orang terdekat. Tetap jaga kesehatan dan kebersihan, agar terhindar dari virus dan bakteri penyebab penyakit. Semoga kita sehat selalu, dan sampai jumpa lagi di artikel kesehatan lainnya.
Telah direview oleh dr.Surya Seftiawan Pratama
Source:
- NHS. Urinary tract infections (UTIs)
- Mayo Clinics. What Is Urinary Tract Infections?