Ditulis oleh Tim Konten Medis
Human Papilliomavirus (HPV) adalah jenis virus yang dapat menyebabkan infeksi kulit berupa kulit kelamin dan penyebab kanker serviks. Penyakit HPV seringkali ditularkan akibat sering berganti pasangan seksual, sistem kekebalan tubuh yang lemah, dan tidak menjaga kebersihan.

Virus HPV ditandai dengan tumbuhnya kutil di area kulit.
Bagi kebanyakan orang, infeksi HPV tidak menimbulkan kekhawatiran. Namun, infeksi ini berisiko tinggi menyebabkan kutil kelamin dan kanker serviks. HPV dapat menyerang permukaan kulit, area genital, dan tenggorokan yang tidak disertai gejala apa pun.
Kabar baiknya, infeksi HPV dapat dicegah dengan melakukan imunisasi atau vaksin HPV. Vaksin ini terbukti aman dan efektif dalam melindungi tubuh dari risiko kanker. Vaksin HPV tidak hanya dilakukan oleh wanita saja, tetapi juga bisa diberikan oleh pria.
Apa Itu Human Papillomavirus HPV?
Human papillomavirus (HPV) adalah virus yang menyebar melalui aktivitas seksual dan menyebabkan infeksi di permukaan kulit, termasuk kanker serviks dan kutil kelamin. Virus ini dapat dialami oleh seseorang yang aktif berhubungan seksual, baik pria berusia 20-24 tahun dan wanita berusia 16-19 tahun.
Kebanyakan orang yang mengalami infeksi HPV, tidak merasakan gejala dan tanda apa pun. Namun, hampir seluruh kasus kanker serviks di seluruh dunia disebabkan oleh virus ini.
Untuk mencegah infeksi HPV, Anda dapat melakukan vaksin HPV yang juga menjadi penyebab utama kanker penis, kutil kelamin, kanker tenggorokan, dan kanker anus.
Baca Juga: Waspadai 7 Tanda Kanker Serviks yang Sudah Menyebar
Jenis Human Papillomavirus HPV
Berdasarkan potensi risikonya, human papillomavirus (HPV) terbagi menjadi dua jenis:
1. HPV Onkogenik
HPV onkogenik adalah infeksi HPV yang memiliki risiko tinggi dengan tipe 16, 18, 31, 33, 45, 52, 58. Onkogenik dapat menyebabkan kanker.
2. HPV Non-onkogenik
HPV non-onkogenik adalah infeksi HPV yang memiliki risiko rendah dengan tipe 6, 11, 32, dan sebagainya. Non-onkogenik tidak menyebabkan kanker.
Penyebab Human Papillomavirus HPV
Infeksi HPV disebabkan oleh human papillomavirus tipe 6, 11, 16, dan 18. Tipe ini sering menimbulkan penyakit kanker serviks dan kutil kelamin yang dapat menular melalui aktivitas seksual.
Meskipun seseorang tidak mengalami gejala atau merasa sakit, HPV dapat menyebar dan mengakibatkan penyakit. Kanker serviks dan kutil kelamin baru terbentuk setelah beberapa tahun penderita terpapar infeksi HPV.
Faktor Risiko Human Papillomavirus HPV
Berikut hal-hal yang dapat meningkatkan faktor risiko infeksi HPV, antara lain:
- Melakukan aktivitas seksual lebih dari satu pasangan
- Barang pribadi untuk digunakan bersama seperti kaus kaki, handuk, sapu tangan, sikat gigi, dan sebagainya
- Memiliki luka yang terbuka
- Sistem imun lemah
- Tidak menjaga kebersihan organ intim
- Usia remaja atau orang dewasa muda

Kutil pada vagina dapat berkembang menjadi lebih besar sehingga menimbulkan rasa nyeri.
Gejala Human Papillomavirus HPV
Bagi sebagian orang, virus HPV tidak menimbulkan gejala apa pun. Virus ini dapat menyebabkan benjolan yang tidak disertai rasa sakit di sekitar vagina, penis, atau anus.
Namun, virus HPV ditandai dengan tumbuhnya kutil di area kulit, seperti kelamin, lengan, wajah, dan tungkai. Berikut beberapa jenis kutil yang disebabkan oleh infeksi HPV, antara lain:
- Kutil Kelamin, benjolan kecil seperti kembang kol. Kutil ini muncul pada kelamin pria atau wanita, serta menimbulkan rasa tidak nyaman.
- Kutil Biasa, benjolan kasar yang muncul di tangan dan jari. Menimbulkan rasa nyeri dan rentan mengalami pendarahan.
- Kutil Plantar, benjolan kasar yang muncul di tumit atau bagian depan kaki, serta menimbulkan rasa tidak nyaman saat berjalan.
- Kutil Datar, memiliki permukaan datar dan sedikit menonjol. Sering muncul di area wajah rahang bawah.
Diagnosis Penyakit Human Papillomavirus HPV
Untuk mendiagnosis infeksi HPV, biasanya dokter melakukan pemeriksaan fisik terlebih dahulu. Tanda seseorang terkena HPV adalah timbulnya kutil di permukaan kulit.
Selain pemeriksaan fisik, dokter melakukan diagnosis lain seperti wawancara medis dan pemeriksaan penunjang (tes larutan asam asetat, pap smear, dan tes HPV DNA). Pemeriksaan ini dilakukan jika infeksi HPV tidak disertai dengan gejala.
Baca Juga: Waspadai Gejala Awal Kanker Serviks yang Jarang Disadari
Komplikasi Human Papillomavirus HPV
Selain kanker serviks, infeksi HPV juga bisa menyebabkan komplikasi gangguan selama kehamilan. Kutil yang muncul pada vagina dapat berkembang menjadi lebih besar sehingga menimbulkan rasa nyeri dan kesulitan buang air kecil.
Hal ini juga menyulitkan masa persalinan karena kutil menyebabkan peregangan jaringan vagina. Tidak hanya wanita, pria pun juga bisa mengalami komplikasi virus HPV yang mengakibatkan kanker anus.
Cara Mengatasi Human Papillomavirus HPV
Infeksi HPV bisa diatasi dengan dua cara medis, yaitu melalui obat dan tindakan operasi. Jika Anda mengalami kutil pada permukaan kulit, dokter menyarankan untuk menggunakan obat oles dalam waktu cukup lama.
Tindakan operasi dapat dilakukan jika muncul gejala virus HPV yang semakin parah. Adapun beberapa cara untuk mengatasi kanker serviks dan kutil kelamin akibat infeksi HPV, seperti:
1. Cryotherapy
Tindakan ini dilakukan dengan cara membekukan kutil dan menyebabkan luka lepuh. Namun, tidak perlu khawatir karena kulit akan segera membaik dan muncul permukaan kulit baru.
2. Electrocautery
Electrocautery disebut juga sebagai bedah listrik untuk mengatasi masalah kutil kelamin pada tubuh pasien. Tindakan operasi ini membutuhkan aliran listrik untuk membuang jaringan tidak normal, seperti kutil kelamin.
3. Eksisi Bedah
Proses eksisi bedah biasanya dilakukan dengan cara pemotongan kutil. Pasien juga akan mendapatkan anestesi lokal.
Cara Mencegah Human Papillomavirus HPV
Untuk mencegah infeksi HPV, Anda dapat melakukan vaksinasi HPV. Vaksin ini dapat diberikan pada anak-anak 9-14 tahun, remaja dan orang dewasa yang berusia 15-26 tahun.
Pada anak-anak diperlukan dua dosis dengan jeda waktu 6-12 bulan sedangkan pada remaja dan orang dewasa memerlukan tiga dosis dalam rentan waktu 1-2 bulan untuk vaksin kedua dan 6 bulan untuk vaksin ketiga.
Para orang tua dianjurkan untuk memberikan vaksinasi HPV bagi anaknya sebagai tindakan pencegahan terhadap infeksi human papillomavirus dan kesehatan tubuh tetap optimal. Sama halnya dengan wanita yang memerlukan pemeriksaan kesehatan secara rutin demi mencegah dan berkembangnya sel kanker serviks di dalam tubuh.
Baca Juga: Apa Itu Kanker Rahim? Kenali Penyebab hingga Gejalanya
Pengobatan Human Papillomavirus HPV ke Dokter
Apabila gejala infeksi human papillomavirus (HPV) yang dirasakan tidak kunjung membaik disertai munculnya benjolan dan kutil di permukaan kulit sehingga menimbulkan rasa nyeri, sebaiknya segera berkonsultasi pada dokter.
Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU). Cek jadwal dokter Ciputra Hospital dan buat janji dokter lebih mudah dan cepat lewat WhatsApp.
Yuk, jaga dan cek kondisi kesehatan kamu sekeluarga bersama Ciputra Hospital!
Telah direview oleh dr Daniel
Source:
- NHS. Human Papillomavirus (HPV). Diakses 2024.
- Mayo Clinic. HPV Infection. Diakses 2024.