Ditulis oleh Tim Konten Medis
Fungsi ginjal dalam tubuh manusia adalah untuk membersihkan darah dari senyawa beracun sebelum mengalirkannya ke seluruh tubuh. Zat sisa yang tidak diperlukan dari hasil penyaringan tersebut kemudian dibuang melalui urine. Oleh karena itu, menjaga kesehatan ginjal sangatlah penting agar tubuh dapat berfungsi secara normal.
Gangguan pada ginjal dapat menyebabkan gejala seperti pembengkakan pada pergelangan kaki, muntah-muntah, sesak napas, dan insomnia.
Ginjal adalah sepasang organ kecil yang terletak di kedua sisi tulang belakang bagian bawah. Meskipun ukurannya kecil, peran ginjal sangatlah besar, yaitu untuk menyaring darah sebelum dialirkan ke seluruh tubuh oleh jantung.
Berat ginjal pada pria berkisar antara 125–170 gram, sedangkan pada wanita berkisar antara 115–155 gram. Ginjal berperan penting dalam menjaga keseimbangan tubuh serta mengeluarkan sisa metabolisme yang tidak diperlukan.
Fungsi Ginjal Manusia
Berikut adalah beberapa fungsi ginjal di dalam tubuh:
1. Mengatur Sel Darah Merah
Ginjal tidak hanya bertanggung jawab dalam menyaring limbah dari darah, tetapi juga berperan penting dalam produksi sel darah merah. Ginjal dapat memproduksi hormon eritropoietin melalui sel-sel khusus yang disebut sel interstitial.
Eritropoietin merangsang sumsum tulang untuk meningkatkan produksi sel darah merah. Dengan demikian, ginjal memainkan peran kunci dalam menjaga keseimbangan jumlah sel darah merah dalam tubuh yang vital untuk transportasi oksigen dan nutrisi ke seluruh jaringan.
Baca Juga: 5 Ciri-ciri Ginjal Sehat dan Normal, Yuk Kenali!
2. Menyaring dan Membuang Limbah
Ginjal adalah organ utama dalam sistem ekskresi tubuh manusia. Organ ini bertugas menyaring darah untuk menghilangkan limbah dan zat sisa metabolisme yang tidak diinginkan, seperti urea, kreatinin, dan asam urat.
Proses penyaringan ini terjadi di glomerulus ginjal, yaitu jaringan pembuluh darah kecil yang dikelilingi oleh kapsul Bowman. Limbah yang disaring kemudian dikumpulkan dalam cairan yang disebut urin dan dibuang dari tubuh melalui saluran kemih.
3. Mengatur Tekanan Darah dan Kadar Garam
Ginjal memiliki peran kunci dalam mengatur tekanan darah dan keseimbangan elektrolit dalam tubuh. Mereka mengontrol tekanan darah dengan mengatur jumlah air dan elektrolit dalam tubuh, seperti natrium dan kalium. Ketika kadar air dalam tubuh tinggi, ginjal akan meningkatkan produksi urine untuk mengeluarkan kelebihan air.
Sebaliknya, jika kadar air rendah, ginjal akan mengurangi produksi urine untuk mempertahankan kadar air yang seimbang. Selain itu, ginjal juga mengatur kadar garam dalam tubuh, yang mempengaruhi tekanan darah.
Misalnya, dengan menyerap kembali natrium ke dalam darah atau mengeluarkannya melalui urine, ginjal dapat membantu mengatur tekanan darah secara efektif.
4. Mengendalikan Keseimbangan Air
Organ ini memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh. Proses pengaturan ini dilakukan melalui mekanisme reabsorpsi dan ekskresi di tubulus ginjal.
Ketika tubuh membutuhkan lebih banyak cairan, ginjal akan mengurangi jumlah air yang dikeluarkan melalui urine dengan meningkatkan reabsorpsi air kembali ke dalam aliran darah.
Sebaliknya, jika tubuh memiliki kelebihan cairan, ginjal akan meningkatkan volume urine untuk mengeluarkan kelebihan air dari tubuh. Dengan mengatur keseimbangan air, ginjal membantu menjaga tekanan osmotik darah dan menjaga fungsi organ tubuh lainnya.
5. Menghasilkan Glukosa Darah
Ginjal bisa menghasilkan glukosa darah melalui proses glukoneogenesis. Glukosa merupakan sumber energi penting bagi tubuh, terutama pada saat kekurangan makanan atau saat tubuh membutuhkan energi tambahan.
Ketika kadar glukosa dalam darah turun, ginjal dapat menghasilkan glukosa dari sumber lain, seperti asam amino dan gliserol, untuk menjaga keseimbangan glukosa darah.
6. Memproduksi Hormon Calcitriol dan Eritropoietin
Selain memproduksi eritropoietin, ginjal juga berperan dalam sintesis hormon calcitriol. Calcitriol merupakan bentuk aktif dari vitamin D yang membantu dalam penyerapan kalsium dan fosfat dari usus ke dalam aliran darah yang kemudian berperan dalam menjaga keseimbangan mineral tulang.
Selain itu, eritropoietin yang diproduksi oleh ginjal merangsang sumsum tulang untuk memproduksi lebih banyak sel darah merah, yang penting untuk transportasi oksigen dalam tubuh.
7. Menghasilkan Protein Renin
Ginjal memproduksi dan melepaskan protein renin ke dalam aliran darah sebagai respons terhadap penurunan tekanan darah atau penurunan kadar garam dalam tubuh.
Renin merupakan komponen penting dari sistem renin-angiotensin-aldosteron yang berperan dalam mengatur tekanan darah dan volume darah dengan mempengaruhi konstriksi pembuluh darah dan retensi air dan garam dalam tubuh. Sistem ini juga berperan dalam pengaturan keseimbangan elektrolit dalam tubuh.
Baca Juga: 12 Makanan yang Baik untuk Ginjal, Menyehatkan dan Mudah Ditemukan!
Struktur Bagian-Bagian Ginjal dan Fungsinya
Berdasarkan fungsinya, ginjal dapat dibagi menjadi beberapa bagian yang meliputi:
1. Korteks
Korteks ginjal adalah lapisan terluar dan paling tebal dari ginjal. Secara visual, korteks terlihat berwarna merah kecokelatan dan terletak di sekitar seluruh permukaan luar ginjal.
Di dalam korteks terdapat berbagai struktur penting, termasuk glomerulus, tubulus proksimal, dan tubulus distal. Glomerulus adalah gumpalan pembuluh darah kecil yang berperan dalam proses penyaringan darah.
Tubulus proksimal dan tubulus distal adalah saluran kecil yang membantu dalam proses reabsorpsi zat-zat yang diperlukan oleh tubuh kembali ke dalam aliran darah dan pembuangan sisa-sisa metabolisme yang tidak diperlukan melalui urine.
Korteks ginjal juga merupakan tempat bagi nefron, yaitu unit fungsional terkecil ginjal yang melakukan proses penyaringan dan pembentukan urine.
2. Medula
Bagian selanjutnya adalah Medula. Ini merupakan bagian dalam ginjal yang terletak di bawah korteks. Secara anatomi, medula terdiri dari piramida ginjal yang berbentuk segitiga dan jaringan berbentuk kerucut yang disebut piramida Renalis.
Setiap piramida ginjal memiliki sebuah titik di bagian bawah yang disebut papila renal yang membuka ke dalam pelvis ginjal. Medula ginjal memiliki peran penting dalam memproses dan mengumpulkan urine yang telah disaring oleh nefron di korteks.
Proses ini melibatkan saluran-saluran kecil yang disebut saluran kolektif yang berperan dalam menyerap air dan zat-zat lainnya dari urine untuk memastikan bahwa tubuh mempertahankan keseimbangan cairan yang tepat.
Selain itu, medula juga berperan dalam mempertahankan gradien osmotik yang diperlukan untuk penyerapan air di tubulus ginjal, yang memastikan bahwa tubuh dapat membuang sisa metabolisme dan racun dengan efisien melalui urine.
3. Pelvis Ginjal
Pelvis ginjal berbentuk corong yang berada di bagian dalam ginjal. Setelah urine diproduksi oleh nefron, urine tersebut dikumpulkan di dalam pelvis ginjal sebelum dialirkan ke ureter.
Pelvis ginjal memiliki fungsi penting dalam menjaga aliran urine yang terus-menerus menuju ke kandung kemih untuk penyimpanan sementara sebelum dikeluarkan dari tubuh.
Selain itu, struktur yang luas dari pelvis ginjal juga memungkinkan akumulasi urine dalam volume yang cukup besar sebelum dialirkan ke ureter, mengoptimalkan proses pengeluaran limbah dari tubuh.
4. Nefron
Nefron adalah unit fungsional terkecil dari ginjal, yang merupakan tempat utama proses penyaringan darah dan pembentukan urine. Setiap ginjal manusia memiliki ribuan nefron yang tersebar di korteks dan medula ginjal.
Struktur utama nefron terdiri dari dua bagian utama:
- Korpus Renalis (Badan Malpigi)
Korpus renalis terdiri dari glomerulus dan kapsul Bowman yang menutupi glomerulus. Glomerulus adalah jaringan pembuluh darah bercabang yang berfungsi sebagai penyaring utama darah.
- Tubulus Renalis
Tubulus renalis terdiri dari tiga bagian, yaitu tubulus proksimal, lingkaran Henle, dan tubulus distal. Pada bagian ini terjadi proses penyerapan dan sekresi urine, hingga pengaturan keseimbangan elektrolit dan pH tubuh dengan menyesuaikan kadar ion dalam urine.
Baca juga: Mengenal Infeksi Ginjal: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan
Minum air putih yang cukup sangat penting untuk menjaga kesehatan ginjal karena membantu proses penyaringan dan pembuangan limbah dari tubuh melalui urine.
Cara Menjaga Kesehatan Ginjal
Ginjal menjadi organ penting dalam tubuh manusia. Meski begitu, banyak orang yang masih menyepelekan kesehatan organ ini.
Padahal, jika ginjal tidak dijaga dengan baik dan menyebabkan beberapa penyakit ginjal serius, seperti gagal ginjal, batu ginjal, hingga nefropati diabetik.
Untuk mencegahnya, berikut beberapa cara menjaga kesehatan ginjal yang tepat:
1. Minum Air Putih Secukupnya
Minum air putih cukup sangat penting untuk menjaga kesehatan ginjal. Air membantu dalam proses penyaringan dan pembuangan limbah dari tubuh melalui urine.
Konsumsi air yang cukup juga membantu mencegah pembentukan batu ginjal dengan mempertahankan konsentrasi urine yang seimbang. Disarankan untuk minum setidaknya 8 gelas air setiap hari, atau lebih jika beraktivitas fisik intens.
Baca Juga: 11 Gejala Gagal Ginjal Stadium Awal yang Sering Diabaikan
2. Menerapkan Diet Sehat
Diet seimbang yang kaya akan buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan protein sehat seperti ikan, ayam tanpa kulit, dan kacang-kacangan dapat membantu menjaga kesehatan ginjal.
Hindari konsumsi makanan olahan, makanan tinggi garam, dan makanan tinggi lemak jenuh. Hal ini karena dapat meningkatkan risiko penyakit ginjal. Batasi juga konsumsi gula dan produk olahan susu yang tinggi gula.
3. Mengatur Tekanan Darah dan Gula Darah
Mengatur tekanan darah dan gula darah secara teratur sangat penting untuk menjaga kesehatan ginjal. Tekanan darah tinggi dan kadar gula darah yang tidak terkontrol dapat merusak pembuluh darah di ginjal.
Dengan begitu, menyebabkan kerusakan ginjal. Konsumsi makanan rendah garam dan karbohidrat kompleks serta rutin melakukan olahraga aerobik dapat membantu menjaga tekanan darah dan gula darah dalam rentang yang sehat.
4. Hindari Konsumsi Alkohol Berlebihan dan Merokok
Bahaya konsumsi alkohol berlebihan dan merokok dapat merusak pembuluh darah, termasuk yang ada di ginjal. Merokok dan alkohol juga dapat meningkatkan risiko terjadinya hipertensi dan diabetes, yang merupakan faktor risiko utama penyakit ginjal. Hindari atau batasi konsumsi alkohol dan berhenti merokok untuk menjaga kesehatan ginjal.
5. Rutin Melakukan Aktivitas Fisik
Aktivitas fisik teratur memiliki banyak manfaat untuk kesehatan ginjal. Berolahraga secara teratur dapat membantu mengontrol berat badan, mengurangi tekanan darah, meningkatkan sirkulasi darah, dan meningkatkan metabolisme tubuh secara keseluruhan.
Pilihlah aktivitas fisik yang Anda nikmati, seperti berjalan kaki, berenang, atau bersepeda, dan lakukan secara konsisten untuk menjaga kesehatan ginjal dan tubuh secara keseluruhan.
Bila fungsi ginjal Anda terganggu akibat yang ditandai dengan keluhan nyeri, mual, hingga muntah, sebaiknya segera periksakan diri ke Ciputra Hospital terdekat.
Di sana, Anda bisa mendapatkan penanganan yang sesuai. Ciputra Hospital menawarkan layanan kesehatan lengkap, mulai dari konsultasi dengan dokter umum hingga Medical Check Up (MCU).
Telah direview oleh dr. Reynaldi
Source:
- Cleveland Clinic. Kidney. Juni 2024.
- National Kidney Foundation. How Your Kidneys Work. Juni 2024.