Ditulis oleh Tim Konten Medis
Kista di ginjal adalah kondisi ketika terdapat kantong berisi cairan di dalam jaringan ginjal. Kondisi ini menyebabkan rasa nyeri pada bagian sekitar pinggang dan perut.

Salah satu gejala umum penyakit ini adalah nyeri atau ketidaknyamanan di daerah pinggang atau perut.
Ukuran dan jumlah kista bisa bervariasi. Kondisi ini juga dapat ditemukan pada satu atau kedua ginjal. Beberapa kista bersifat jinak, artinya tidak berbahaya sementara yang lain dapat menyebabkan gejala mengganggu atau bahkan mengarah pada komplikasi serius.
Dalam artikel ini akan dibahas lengkap informasi kesehatan seputar penyebab penyakit kista di ginjal, mulai dari penyebab, gejala, hingga pengobatannya.
Apa Itu Kista di Ginjal?
Kista di ginjal adalah suatu kondisi di mana terbentuknya kantung berisi cairan di dalam ginjal. Kista bisa berukuran sangat kecil hingga mencapai ukuran yang cukup besar. Penyakit ini dapat ditemukan pada salah satu ginjal atau kedua ginjal sekaligus.
Meskipun banyak bersifat jinak dan tidak menimbulkan gejala, tetapi ada juga kista yang dapat menyebabkan masalah kesehatan serius, terutama jika sudah terkena komplikasi.
Ginjal yang sehat dapat menyaring limbah untuk dikeluarkan bersama urine. Munculnya kista pada jaringan bisa menyebabkan rasa nyeri dan menggangu fungsi ginjal secara keseluruhan.
Penting untuk mendeteksi dan mengelola penyakit ini dengan segera melalui pemeriksaan medis dan tindak lanjut yang dianjurkan oleh dokter. Pengelolaan penyakit dapat mencakup pengamatan, pengobatan gejala, atau tindakan medis lebih lanjut tergantung pada ukuran kista, gejala yang dialami, dan faktor-faktor kesehatan lainnya.
Baca Juga: Mengenal Kista Pilar, Ini Penyebab hingga Pengobatannya
Jenis Kista Ginjal
Terdapat dua jenis kista yang umum terjadi, yaitu:
1. Kista Sederhana
Jenis ini seringkali bersifat jinak dan umumnya tidak menunjukkan gejala klinis yang nyata. Kondisi ini muncul sebagai hasil dari pembentukan kantung berisi cairan di dalam ginjal. Kista sederhana dapat bervariasi dalam ukuran, mulai dari yang sangat kecil hingga lebih besar, dan ukurannya dapat berkembang seiring waktu.
Meskipun mereka cenderung tidak menimbulkan gejala yang signifikan, dalam beberapa kasus, kista sederhana dapat menyebabkan nyeri di daerah pinggang atau perut ketika mereka tumbuh atau memberikan tekanan pada jaringan sekitarnya.
2. Kista Ginjal Polikistik (PKD)
Kista polikistik ginjal (PKD) adalah suatu kondisi genetik yang melibatkan pembentukan banyak kista kecil di dalam ginjal. Kista-kista ini dapat tumbuh seiring waktu dan menggantikan jaringan normal sehingga menyebabkan ginjal membesar. Penyebab Kista Ginjal Polikistik adalah mutasi genetik yang diwariskan dari orang tua ke anak.
Penyebab Kista Ginjal
Penyebab munculnya kista pada ginjal masih belum diketahui secara pasti. Meskipun belum ada kejelasan mengenai penyebabnya, diduga bahwa ada pelemahan lapisan permukaan ginjal yang menyebabkan pembentukan kantong. Kantong tersebut kemudian mengumpulkan cairan, terpisah, dan akhirnya membentuk kista.
Faktor Risiko Kista di Ginjal
Faktor risiko penyebab munculnya kista ginjal dapat bervariasi, dan beberapa di antaranya termasuk:
- Usia: Risiko penyakit ini cenderung meningkat seiring bertambahnya usia.
- Riwayat Keluarga: Individu dengan riwayat keluarga memiliki penyakit ini memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengembangkan kondisi ini.
- Jenis Kelamin: Pria memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan penyakit ini daripada wanita.
- Penyakit Ginjal Polikistik (PKD): PKD adalah penyakit genetik yang menyebabkan pertumbuhan penyakit ini. Individu dengan PKD memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengembangkan penyakit ini.
- Hipertensi (tekanan darah tinggi): Hipertensi dapat meningkatkan risiko perkembangan penyakit ini.
- Trauma: Cedera dapat meningkatkan risiko pembentukan kista.
- Penyakit Ginjal Kronis: Individu dengan penyakit ginjal kronis memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengembangkan penyakit ini.
- Diabetes: Diabetes, terutama diabetes tipe 2, dapat meningkatkan risiko pembentukan penyakit ini.
- Obesitas: Obesitas dapat meningkatkan tekanan pada ginjal dan memperburuk kondisi yang memengaruhi pembentukan penyakit ini.
- Merokok: Kebiasaan merokok dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan, termasuk pembentukan kista ginjal.
Gejala Kista di Ginjal
Gejala penyakit ini dapat bervariasi tergantung pada jenis kista, ukuran, serta apakah kista tersebut menyebabkan tekanan atau kerusakan pada jaringan organ.
Berikut adalah beberapa gejala umum yang dapat muncul ketika terdapat kista ginjal:
- Nyeri atau ketidaknyamanan di daerah pinggang atau perut
- Darah dalam urine
- Pembengkakan pada area sekitar ginjal
- Tekanan darah tinggi
- Gangguan buang air kecil atau perubahan pola buang air kecil
- Rasa kenyang atau berat di area pinggang
- Infeksi saluran kemih berulang
- Gangguan fungsi ginjal
- Sakit kepala
- Kelelahan atau kelemahan umum
Baca Juga: Kista Mulut (Mukokel): Gejala, Penyebab, Pengobatan, dan Lainnya

CT scan memberikan gambaran yang lebih rinci dan membantu menilai ukuran serta karakteristik kista.
Diagnosis Kista Ginjal
Diagnosis kidney cyst umumnya melalui berbagai tes, seperti:
1. Pencitraan dengan Menggunakan USG, CT scan, atau MRI
Diagnosis penyakit ini sering melibatkan teknik pencitraan seperti USG (Ultrasonografi), CT scan (Tomografi Komputer), atau MRI (Resonansi Magnetik). USG adalah metode yang umum digunakan untuk melihat gambaran keseluruhan ginjal dan mendeteksi kista.
CT scan memberikan gambaran yang lebih rinci dan membantu menilai ukuran serta karakteristik kista. Sementara itu, MRI menggunakan medan magnet dan gelombang radio untuk menghasilkan gambar ginjal dengan kontrast yang tinggi.
2. Pemeriksaan Darah di Laboratorium
Pemeriksaan darah dapat memberikan informasi penting tentang fungsi ginjal dan mengidentifikasi perubahan yang terkait dengan kista.
Level kreatinin dalam darah adalah parameter yang sering diukur, karena tingginya dapat mengindikasikan adanya masalah fungsi ginjal. Pemeriksaan darah juga dapat membantu mengidentifikasi adanya infeksi atau komplikasi lain yang terkait dengan penyakit ini.
3. Pemeriksaan Urine
Pemeriksaan urine dapat memberikan petunjuk tentang adanya masalah ginjal. Keberadaan darah dalam urine (hematuria) atau protein yang berlebihan dapat mengindikasikan adanya gangguan ginjal. Pemeriksaan urine juga dapat membantu mendeteksi infeksi saluran kemih atau perubahan kimia.
Komplikasi Kista di Ginjal
Penyakit ini bisa menjadi masalah kesehatan yang serius jika tidak diatasi dengan benar. Beberapa komplikasi yang dapat terjadi akibat penyakit ini termasuk:
- Kista pecah dan menyebabkan nyeri hebat pada bagian punggung atau area antara tulang rusuk dan panggul
- Infeksi
- Pendarahan
- Tekanan pada Struktur Sekitar
- Nyeri
- Gangguan Fungsi Ginjal
- Keganasan
- Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)
- Insufisiensi Ginjal
Cara Mengatasi Kista di Ginjal
Kista di ginjal umumnya bersifat jinak dan tidak berbahaya, sehingga tidak memerlukan penanganan khusus, bahkan bisa menghilang dengan sendirinya. Anda hanya perlu melakukan pemeriksaan ulang ke dokter dalam waktu 6-12 bulan.
Namun, jika ukuran kista bertambah besar disertai gejala, dokter umumnya melakukan tindakan, seperti:
1. Sclerotherapy
Sclerotherapy merupakan prosedur pengobatan yang dapat diterapkan pada beberapa jenis kista ginjal, terutama yang bersifat besar dan menyebabkan gejala. Pada prosedur ini, cairan atau obat yang disebut sklerosan diinjeksikan langsung ke dalam kista dengan menggunakan jarum pandu ultrasound.
Sklerosan bertujuan untuk merangsang respons tubuh dalam membentuk jaringan parut di sekitar kista, sehingga mengurangi volume kista dan mengurangi kemungkinan kembalinya.
2. Operasi
Pilihan pengobatan yang lebih invasif adalah melalui prosedur operasi. Operasi mungkin diperlukan untuk mengangkat penyakit ini yang lebih besar, terutama jika penyakit ini menyebabkan gangguan fungsi ginjal, nyeri yang signifikan, atau komplikasi lainnya.
Operasi pengangkatan kista dapat dilakukan secara terbuka (dengan membuat sayatan pada kulit) atau dengan menggunakan teknik pembedahan minimally invasive seperti laparoskopi atau robotik. Pilihan operasi tergantung pada ukuran dan lokasi kista, serta kondisi kesehatan umum pasien.
Baca Juga: Apa Itu Kista Kalazion Mata? Gejala, Penyebab, dan Pengobatan
Cara Mencegah Kista di Ginjal
Untuk mencegah penyakit kista pada organ ginjal, Anda bisa melakukan gaya hidup sehat, seperti:
- Olahraga secara rutin
- Konsumsi makanan sehat dan kurangi makanan bergula serta berlemak
- Kelola stress dengan baik
- Lakukan pemeriksaan rutin per tahun
Pengobatan Kista di Ginjal ke Dokter
Segera berkonsultasi pada dokter bila mengalami nyeri parah atau disertai gejala lain seperti demam, mual, muntah, atau darah dalam urin.
Selain itu, jika memiliki riwayat penyakit ginjal polikistik atau faktor risiko lain yang meningkatkan risiko komplikasi, seperti tekanan darah tinggi atau diabetes, penting untuk berkonsultasi dengan dokter secara teratur untuk pemantauan dan manajemen yang tepat.
Demikian informasi mengenal kista ginjal. Jika Anda mengalami gejala di atas, bisa mengunjungi Ciputra Hospital terdekat untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Ciputra Hospital menyediakan beragam layanan kesehatan mulai dari konsultasi dengan dokter umum hingga Medical Check Up (MCU). Anda dapat memeriksa jadwal dokter di Ciputra Hospital dan membuat janji lebih mudah dan cepat melalui layanan WhatsApp. Mari percayakan kesehatan Anda dan keluarga Anda di Ciputra Hospital!
Telah direview oleh dr Steffe Lie
Source:
- Cleveland Clinic. Kidney Cysts. Diakses 2024.
- National Kidney Foundation. Simple Kidney Cysts. Diakses 2024.