Ditulis oleh Tim Konten Medis
Apakah Anda sering merasa nyeri sendi atau bengkak di beberapa bagian tubuh? Mungkin Anda perlu memeriksa kadar asam urat dalam tubuh. Cek asam urat adalah alat diagnostik penting yang dapat memberikan wawasan mendalam tentang kesehatan, khususnya terkait dengan risiko penyakit asam urat. Simak penjelasan tentang prosedur tes asam urat yang umum dilakukan, dan cara membaca hasil tes ini.
Cek asam urat juga bisa sebagai petunjuk tentang pola makan dan gaya hidup yang sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.
Apa Itu Cek Asam Urat?
Cek asam urat adalah prosedur diagnostik medis yang digunakan untuk mengukur kadar asam urat dalam darah seseorang. Asam urat sendiri adalah senyawa merupakan produk akhir metabolisme purin dalam tubuh. Umumnya, asam urat larut dalam darah dan diekskresikan melalui ginjal. Namun, jika tubuh memproduksi terlalu banyak asam urat atau ginjal tidak dapat mengeluarkannya dengan efisien, kadar asam urat dalam darah dapat meningkat, yang dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti penyakit asam urat atau batu ginjal.
Baca Juga: 11 Makanan Penurun Asam Urat yang Efektif dan Mudah Ditemukan
Penting untuk dicatat bahwa hasil cek asam urat dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti pola makan, obat-obatan yang dikonsumsi, dan kondisi medis tertentu. Oleh karena itu, hasil cek asam urat harus diinterpretasikan oleh profesional medis yang dapat mempertimbangkan semua faktor ini dalam konteks kesehatan pasien.
Tes asam urat sering dilakukan sebagai bagian dari pemeriksaan rutin, terutama jika seseorang memiliki faktor risiko tinggi atau gejala yang berkaitan dengan masalah asam urat. Dengan mengetahui kadar asam urat dalam darah, seseorang dapat mengambil langkah-langkah preventif atau mendapatkan perawatan yang sesuai jika diperlukan untuk menjaga kesehatan sendi dan mencegah komplikasi terkait asam urat tinggi.
Mengapa Cek Asam Urat Penting?
Asam urat adalah produk sampingan alami yang dihasilkan oleh tubuh ketika makanan yang mengandung purin diuraikan. Namun, kadar asam urat yang tinggi dalam darah dapat menyebabkan pembentukan kristal yang menyakitkan di sendi, menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai penyakit asam urat. Ini dapat menyebabkan gejala seperti nyeri sendi, bengkak, dan bahkan kerusakan permanen pada sendi.
Melalui tes asam urat, Anda dapat menilai risiko Anda terkena penyakit asam urat dan mendapatkan perawatan yang sesuai jika diperlukan. Tes ini juga dapat memberikan petunjuk tentang pola makan dan gaya hidup yang sehat yang dapat membantu mengontrol kadar asam urat Anda.
Kapan Sebaiknya Cek Asam Urat?
Pada prinsipnya, pemeriksaan kadar asam urat dapat dilakukan kapan saja sebagai bagian dari rutinitas pemeriksaan kesehatan. Namun, pemeriksaan ini mungkin disarankan jika seseorang mengalami sejumlah tanda dan gejala berikut:
- Mengalami kekakuan dan rasa nyeri yang berlangsung lama pada sendi.
- Pembengkakan dan peradangan pada sendi tertentu.
- Kesulitan bergerak atau berjalan dengan nyaman.
- Mengalami sensasi terbakar pada sendi yang bermasalah.
Selain itu, dokter juga dapat merekomendasikan pemeriksaan kadar asam urat jika seseorang mengalami gejala yang dapat mengindikasikan masalah dengan ginjal, seperti:
- Nyeri tajam di daerah perut, pinggang, atau pangkal paha.
- Mual dan muntah.
- Adanya darah dalam urin.
- Cek Asam Urat, Ketahui Prosedur dan Cara Membaca HasilnyaNyeri punggung.
- Nyeri saat buang air kecil.
- Sering buang air kecil.
- Urine berwarna keruh dan berbau tidak sedap.
Baca Juga: 7 Dampak Asam Urat Tinggi Bagi Kesehatan yang Perlu Diwaspadai
Hindari konsumsi obat asam urat sebelum melakukan pemeriksaan kadar asam urat agar hasil akurat.
Prosedur Cek Asam Urat
Berdasarkan sampelnya, prosedur cek asam urat bisa dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Menggunakan Sampel Urine
Pemeriksaan kadar asam urat menggunakan sampel urine adalah salah satu metode yang umum digunakan untuk menilai kesehatan dan fungsi ginjal serta untuk mendeteksi peningkatan kadar asam urat dalam tubuh. Prosesnya melibatkan pengumpulan sampel urine pasien dan kemudian melakukan analisis laboratorium terhadap sampel tersebut.
Langkah pertama dalam prosedur ini adalah mengumpulkan urine pasien dalam wadah yang disediakan oleh tenaga medis atau laboratorium. Koleksi urine biasanya dilakukan pada pagi hari karena kadar asam urat dalam urine cenderung lebih tinggi saat bangun tidur. Pasien diinstruksikan untuk menjaga kebersihan selama proses pengumpulan sampel untuk menghindari kontaminasi.
Setelah sampel urine terkumpul, laboratorium akan melakukan analisis terhadap sampel tersebut. Analisis ini akan mengukur kadar asam urat dalam urine. Hasilnya akan diberikan dalam bentuk angka yang mengindikasikan jumlah asam urat dalam urine pasien. Perlu diingat bahwa tes urine untuk asam urat mungkin tidak sepeka sebagai tes darah, namun tetap dapat memberikan gambaran tentang kondisi asam urat dalam tubuh.
2. Menggunakan Sampel Darah
Pemeriksaan kadar asam urat menggunakan sampel darah adalah metode yang lebih umum dan sensitif dalam mengukur jumlah asam urat dalam tubuh. Prosedur ini melibatkan pengambilan sampel darah pasien yang kemudian diujikan di laboratorium untuk mengukur kadar asam urat dalam darah.
Untuk melakukan tes asam urat darah, seorang profesional medis akan menggunakan jarum suntik untuk mengambil sampel darah dari vena, biasanya di lengan. Sampel darah ini kemudian akan dikirim ke laboratorium untuk dianalisis. Analisis laboratorium akan mengukur jumlah asam urat dalam darah pasien dan hasilnya akan diberikan dalam bentuk angka, yang mengindikasikan kadar asam urat dalam miligram per desiliter (mg/dL) darah.
Tes asam urat darah lebih sensitif daripada tes urine dan memberikan gambaran yang lebih akurat tentang kadar asam urat dalam tubuh. Ini adalah metode yang paling umum digunakan dalam pengukuran asam urat dan digunakan untuk diagnosis serta pemantauan kondisi seperti penyakit asam urat.
Cara Membaca Hasil Tes Asam Urat
Setelah tes selesai, Anda akan menerima hasilnya dalam bentuk angka yang mengukur kadar asam urat dalam miligram per desiliter (mg/dL) darah . Bagaimana Anda tahu apakah hasil tes ini normal atau tidak? Berikut adalah panduan umum:
1. Kadar Normal
Biasanya, kadar asam urat normal berada dalam kisaran 1,4 hingga 6,0 mg/dL. Asam uratpada wanita 6.0 mg/dl, pada pria 7.0 mg/dl. Namun, nilai-nilai ini dapat bervariasi berdasarkan laboratorium yang melakukan pengujian.
2. Kadar Tinggi
Jika hasil tes Anda di atas kisaran normal, itu bisa menjadi tanda bahwa Anda memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit asam urat atau kondisi terkait lainnya. Dokter Anda akan membantu Anda memahami hasil ini dan menentukan tindakan selanjutnya.
Baca Juga: Pantangan Asam Urat
Tes asam urat adalah alat yang bisa menjaga kesehatan sendi dan menghindari komplikasi berkaitan dengan asam urat tinggi. Jadi, jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut tentang kesehatan dan langkah-langkah yang dapat di ambil untuk menjaganya, jangan ragu untuk menjalani tes asam urat. Semakin cepat Anda mengetahui hasilnya, semakin baik dapat mengelola kesehatan secara keseluruhan.
Hindari konsumsi obat asam urat sebelum melakukan pemeriksaan kadar asam urat. Untuk makanan hindari jeroan, seafood, sayuran hijau pekat, kacang-kacangan dan jejamuran. Banyak konsumsi air putih dan teh hijau.
Telah direview oleh dr. Lia T, MSc
Source:
- Apa itu Tes Darah Asam Urat?
- Tes Asam Urat (Analisis Darah)
- Apa yang Perlu Diketahui Tentang Tes Asam Urat