Ditulis oleh Tim Konten Medis
Kanker penis adalah jenis kanker yang muncul pada organ seksual pria, yaitu penis. Biasanya, penyakit ini bermula pada sel kulit penis terutama di sekitar kulup atau kepala penis. Jika dibiarkan akan mempengaruhi kualitas hidup pria. Untuk itu, yuk ketahui gejala, penyebab, hingga pengobatannya di bawah ini!
Salah satu ciri penyakit ini adalah pembengkakan di sekitar area penis.
Apa Itu Kanker Penis?
Kanker penis adalah kondisi medis yang mengacu pada pertumbuhan sel-sel kanker yang tidak normal pada penis. Kanker ini merupakan jenis kanker yang jarang terjadi, tetapi dapat menjadi penyakit serius jika tidak didiagnosis dan diobati dengan cepat.
Baca Juga: Penyakit Sifilis Akibat Infeksi Bakteri Treponema Pallidum
Jenis Kanker Penis
Terdapat beberapa jenis kanker yang dapat berkembang pada penis, dan berikut adalah beberapa di antaranya:
1. Karsinoma Sel Skuamosa
Karsinoma sel skuamosa adalah jenis yang paling umum. Penyakit ini dimulai dari sel skuamosa yang merupakan bagian dari kulit di sekitar penis. Gejala yang mungkin terjadi termasuk benjolan, luka, atau perubahan pada kulit penis. Faktor risiko yang berperan dalam perkembangan karsinoma sel skuamosa termasuk infeksi HPV dan kurangnya kebersihan pribadi yang baik.
2. Melanoma
Melanoma berasal dari sel melanosit yang bertanggung jawab untuk produksi pigmen kulit. Tanda-tanda melanoma pada penis meliputi perubahan warna, ukuran, atau bentuk tahi lalat atau bintik yang ada pada penis.
3. Karsinoma Sel Basal
Karsinoma sel basal merupakan jenis kanker kulit yang lebih umum di bagian tubuh lainnya, tetapi kadang-kadang dapat terjadi pada penis. Kanker ini berkembang dari sel-sel basal di epidermis kulit. Gejalanya bisa termasuk benjolan atau luka di penis yang mungkin muncul perlahan dan tidak menyakitkan.
4. Adenokarsinoma
Kanker ini berasal dari sel-sel yang membentuk kelenjar dalam tubuh. Gejala dan tanda-tanda adenokarsinoma penis bisa bervariasi tergantung pada lokasi dan seberapa besar tumor tersebut.
5. Sarkoma
Sarkoma adalah jenis yang kurang umum pada. Kanker ini berasal dari jaringan penunjang tubuh, seperti otot, tulang rawan, atau lemak. Gejala sarkoma penis bisa termasuk pembengkakan, nyeri, atau perubahan pada kulit yang meliputi penis. Sementara sarkoma jarang terjadi, diagnosis dan penanganan dini tetaplah penting untuk hasil pengobatan yang lebih baik.
Gejala Kanker Penis
Berikut beberapa gejala umum yang muncul, seperti:
- Benjolan atau bintik di penis
- Luka yang tidak sembuh pada penis
- Perubahan warna atau perubahan tekstur kulit penis
- Sakit atau rasa gatal pada penis
- Pendarahan yang tidak biasa dari penis
- Pembengkakan di sekitar area penis
- Keluarnya cairan berwarna dari penis yang tidak normal
- Kesulitan dalam menarik kulup penis ke belakang (phimosis)
- Nyeri atau ketidaknyamanan pada penis atau selama buang air kecil
Baca Juga: Bagaimana Bentuk Penyakit Herpes?
Penyebab Kanker Penis
Penyebab kanker penis sebagian besar belum sepenuhnya dipahami secara pasti. Namun, para peneliti telah mengidentifikasi faktor-faktor yang memiliki hubungan erat dengan perkembangan penyakit ini.
Sel normal memiliki kemampuan untuk mengendalikan pertumbuhan dengan memproduksi zat yang disebut produk gen penekan tumor, yang berfungsi untuk mencegah pembelahan sel yang berlebihan dan pertumbuhan yang tidak terkendali.
Kehadiran kanker biasanya terkait dengan ketidakmampuan sel untuk menjaga kendali ini, sehingga sel-sel tumbuh secara tidak terkendali.
Salah satu faktor yang berperan adalah dua protein, yaitu E6 dan E7, yang dihasilkan oleh virus HPV (human papillomavirus). Protein ini terbukti memiliki kemampuan untuk menghambat fungsi produk gen penekan tumor dalam sel, sehingga sel-sel bisa tumbuh tanpa kendali dan berubah menjadi kanker. Dengan kata lain, infeksi virus HPV dapat menyebabkan sel-sel tubuh menjadi abnormal dan berpotensi berkembang menjadi kanker.
Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa merokok dapat merusak DNA sel, yang mengandung instruksi untuk regulasi pertumbuhan, pembelahan, dan kematian sel. Kerusakan pada DNA ini dapat mengacaukan instruksi-instruksi tersebut, menyebabkan sel-sel menjadi abnormal dalam perilaku dan memicu perkembangan kanker.
Faktor Risiko Kanker Penis
Faktor-faktor risiko kanker penis adalah hal-hal yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengembangkan penyakit ini. Berikut adalah beberapa faktor risiko yang terkait dengan penyakit ini:
1. Merokok
Merokok dapat meningkatkan risiko penyakit ini. Bahan kimia beracun dalam rokok dapat merusak sel-sel dan DNA di sekitar penis sehingga meningkatkan risiko perkembangan kanker.
2. Berusia di Atas 60 Tahun
Risiko penyakit ini cenderung meningkat seiring bertambahnya usia. Pria yang berusia di atas 60 tahun memiliki risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang lebih muda.
3. Menderita Penyakit Menular Seksual, seperti HPV
Infeksi virus papiloma manusia (HPV) adalah faktor risiko yang signifikan dalam perkembangan penyakit ini. Beberapa jenis HPV dapat menyebabkan pertumbuhan sel-sel abnormal di penis yang dapat berkembang menjadi kanker.
4. Tidak Disunat atau Tidak Membersihkan Kulup Penis
Phimosis adalah kondisi di mana kulup penis tidak dapat ditarik ke belakang dengan mudah. Ini dapat menyebabkan penumpukan kotoran di bawah kulup, yang dapat meningkatkan risiko peradangan dan infeksi yang pada gilirannya dapat meningkatkan risiko kanker.
5. Menderita Fimosis
Fimosis, kondisi kulup penis sulit atau tidak dapat ditarik ke belakang. Ini dapat menyebabkan penumpukan zat-zat seperti smegma di bawah kulup dan meningkatkan risiko infeksi dan peradangan yang dapat berkontribusi pada perkembangan kanker.
Diagnosis Kanker Penis
Diagnosis penyakit ini melibatkan serangkaian prosedur medis yang dirancang untuk mengidentifikasi dan mengonfirmasi keberadaan kanker. Dua metode diagnostik utama yang digunakan dalam kasus penyakit ini adalah sebagai berikut:
1. Biopsi
Biopsi adalah langkah penting dalam diagnosis penyakit ini. Prosedur ini melibatkan pengambilan sampel kecil dari jaringan yang mencurigakan pada penis untuk dianalisis di laboratorium. Ada beberapa jenis biopsi yang mungkin dilakukan, termasuk biopsi eksisi (pengangkatan seluruh lesi atau tumor), biopsi jarum halus, atau biopsi insisi (pengambilan sebagian jaringan untuk pemeriksaan mikroskopis).
Hasil biopsi akan memberikan informasi penting tentang jenis kanker, sejauh mana kanker telah menyebar, dan rencana pengobatan yang akan digunakan.
Pria yang berusia di atas 60 tahun memiliki risiko yang lebih tinggi terkena penyakit ini.
2. Tes Pencitraan
Tes pencitraan digunakan untuk membantu dokter memahami sejauh mana penyebaran kanker dan bagaimana kanker memengaruhi struktur dan organ di sekitar penis. Beberapa jenis tes pencitraan yang dapat dilakukan meliputi:
- Rontgen: Rontgen mungkin digunakan untuk melihat apakah kanker telah menyebar ke tulang.
- MRI (Magnetic Resonance Imaging): MRI menggunakan medan magnet dan gelombang radio untuk menghasilkan gambaran yang sangat rinci dari organ dan jaringan dalam tubuh. Ini dapat membantu dalam menilai ukuran dan penyebaran kanker.
- CT Scan (Computed Tomography): CT scan adalah metode pencitraan berdasarkan sinar-X yang dapat memberikan gambaran tiga dimensi dari organ dan jaringan dalam tubuh, termasuk deteksi perubahan terkait kanker.
- USG (Ultrasonografi): USG menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan gambar organ dalam.
Baca Juga: Pengobatan Gonore (Gonorrhea) dan Cara Mencegahnya
Stadium Kanker Penis
Berdasarkan hasil evaluasi di atas, dokter akan menentukan stadium kanker penis yang dialami oleh pasien. Penentuan stadium ini akan mencerminkan sejauh mana kanker telah menyebar dan membantu dokter dalam menentukan pendekatan pengobatan yang paling sesuai.
Berikut adalah enam stadium kanker penis beserta penjelasannya:
- Stadium 0: Pada tahap ini, kanker terbatas hanya pada lapisan kulit luar penis, tanpa penyebaran ke kelenjar getah bening atau organ tubuh lainnya.
- Stadium 1: Kanker telah menyebar ke jaringan ikat di bawah kulit, tetapi belum sampai ke kelenjar getah bening atau organ tubuh lainnya.
- Stadium 2: Kanker telah menyebar ke jaringan ikat, pembuluh darah, dan uretra, tetapi belum mencapai organ tubuh lainnya.
- Stadium 3A: Pada tahap ini, kanker sudah menyebar ke jaringan ikat, pembuluh darah, dan uretra. Kelenjar getah bening di satu sisi selangkangan juga terpengaruh, tetapi belum menyebar ke organ tubuh lain.
- Stadium 3B: Kanker mencapai tingkat yang sama seperti pada Stadium 3A, tetapi sudah menyebar ke kelenjar getah bening di kedua sisi selangkangan.
- Stadium 4: Kanker telah menyebar ke area-area terdekat, seperti tulang selangkangan dan skrotum, dan juga telah menjangkiti organ tubuh lainnya.
Cara Mengobati Kanker Penis
Pengobatan kanker penis akan disesuaikan dengan berbagai faktor, termasuk ukuran, lokasi, dan stadium kanker. Pertimbangan juga akan diberikan terhadap kesehatan keseluruhan pasien serta risiko kanker kembali muncul. Konsultasi segera ke dokter jika mengalami keluhan serupa.
Cara Mencegah Kanker Penis
Adapun cara mencegah penyakit ini yang bisa Anda lakukan, di antaranya:
- Praktik kebersihan pribadi yang baik
- Hindari merokok
- Vaksinasi HPV
- Perlindungan saat berhubungan seksual
- Pemeriksaan rutin dan deteksi dini
Demikian informasi mengenai kanker penis yang perlu Anda waspadai. Segera konsultasikan dengan dokter bila Anda mengalami gejala di atas dan tidak kunjung membaik.
Telah direview oleh dr Steven Irving