Ditulis oleh Tim Konten Medis
Kanker hati adalah sel ganas yang berkembang di jaringan hati. Gejala utama dari kondisi ini adalah badan terasa lelah, mudah memar, hingga keringat berlebihan.
Kanker hati merupakan kanker yang terjadi pada organ hati.
Hati adalah organ yang tak hanya memproses nutrisi tetapi juga memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan tubuh. Organ ini seringkali menjadi sasaran serangan penyakit yang serius. Salah satu penyakit yang mengancam adalah kanker hati. Kanker hati bukan hanya menjadi masalah kesehatan, tetapi juga menjadi salah satu penyebab utama kematian di seluruh dunia. Dengan peran pentingnya dalam proses detoksifikasi dan metabolisme tubuh, hati menjadi sasaran yang rentan bagi perkembangan kanker.
Apa Itu Kanker Hati?
Kanker hati adalah jenis kanker yang berasal dari sel-sel hati. Kanker hati dapat terjadi sebagai akibat dari kerusakan hati kronis, seperti sirosis, atau karena infeksi virus hepatitis B atau C. Kondisi ini dapat berkembang secara perlahan selama bertahun-tahun tanpa menimbulkan gejala yang jelas pada tahap awal.
Gejala yang mungkin muncul ketika kanker hati sudah mencapai tahap lanjut termasuk nyeri perut, penurunan berat badan yang tidak dijelaskan, kelelahan, mual, muntah, pembengkakan pada perut, dan perubahan warna kulit atau mata menjadi kuning (ikterus).
Kanker hati merupakan salah satu jenis kanker yang sulit diobati, terutama jika terdeteksi pada tahap lanjut. Pengobatan untuk kanker hati biasanya melibatkan kombinasi terapi seperti operasi, kemoterapi, radioterapi, atau transplantasi hati, tergantung pada ukuran tumor, seberapa jauh kanker telah menyebar, dan kondisi kesehatan umum pasien. Pencegahan kanker hati melibatkan menghindari faktor risiko seperti konsumsi alkohol berlebihan, infeksi virus hepatitis B dan C, serta mengelola penyakit hati kronis seperti sirosis dengan baik.
Baca Juga: Waspadai Gejala Awal Kanker Serviks yang Jarang Disadari
Jenis Kanker Hati
Ada dua jenis kanker hati yang perlu Anda ketahui, diantaranya:
1. Kanker Hati Primer (Hepatoma)
Kanker hati primer adalah jenis kanker yang bermula dari sel-sel hati itu sendiri. Ini berarti bahwa sel-sel kanker yang membentuk tumor pertama kali terjadi di dalam hati. Hepatoma adalah istilah medis yang digunakan untuk menggambarkan kanker hati primer.
Penyebab utama hepatoma adalah kerusakan hati kronis, seperti sirosis hati, yang dapat disebabkan oleh infeksi virus hepatitis B atau C, konsumsi alkohol berlebihan, atau faktor-faktor lainnya. Kanker hati primer lebih umum terjadi daripada kanker hati sekunder.
2. Kanker Hati Sekunder (Metastasis)
Kanker hati sekunder atau metastasis ke hati, terjadi ketika sel-sel kanker berasal dari organ tubuh lain, seperti paru-paru, payudara, atau usus, dan kemudian menyebar atau metastasis ke dalam hati. Proses ini terjadi melalui perjalanan sel kanker melalui aliran darah atau limfatik. Kanker hati sekunder sering kali terjadi pada tahap lanjut kanker yang sudah menyebar ke organ lain sebelum menjangkiti hati.
Gejala kanker hati sekunder dapat bervariasi tergantung pada asal kanker primer, tetapi biasanya termasuk gejala umum seperti nyeri perut, penurunan berat badan, kelelahan, atau pembengkakan hati. Pengobatan untuk kanker hati sekunder melibatkan terapi yang ditujukan untuk mengobati kanker primer, bersama dengan strategi yang ditargetkan untuk mengendalikan atau memperlambat pertumbuhan tumor di hati.
Penyebab Kanker Hati
Sampai saat ini, masih banyak riset yang mempelajari munculnya penyebab kanker hati. Walau begitu ada beberapa faktor resiko yang perlu Anda perhatikan, untuk melihat seberapa tinggi kemungkinan Anda terkena penyakit kanker hati.
1. Usia
Kanker hati umum terjadi pada anak-anak usia lebih muda dibanding mereka yang sudah tua. Beberapa sumber menyatakan bila tumor juga dapat terjadi pada anak-anak atau bayi sekalipun.
2. Keturunan
Jika Anda memiliki sanak saudara yang mengalami kanker, Anda patut berjaga-jaga. Sebab keturunan juga menjadi salah satu faktor resiko orang terserang penyakit kanker.
3. Sindrom Kanker Genetik
Sindrom ini ditemukan pada anak dengan rhabdomyoma memiliki tubular sclerosis, suatu sindrom yang disebabkan oleh perubahan (mutasi) pada DNA.
4. Sistem Kekebalan Tubuh yang Rusak
Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang rusak meningkatkan faktor resiko terkena penyakit kanker hati. Pasalnya orang yang terkena kanker hati sering ditemui memiliki sistem kekebalan tubuh yang tidak berfungsi dengan baik.
Gejala Kanker Hati
Pada beberapa kasus, kanker hati awalnya tidak menimbulkan gejala apa pun. Namun, pada sebagian besar penderita dapat muncul gejala berupa:
- Muncul perasaan nyeri atau tertekan pada area dada
- Badan terasa lelah
- Demam
- Sesak napas dan jantung berdebar secara tidak teratur
- Beberapa area tubuh terasa bengkak, seperti kaki dan pengelangan tangan
- Kenaikan dan penurunan berat badan secara tidak biasa
- Nyeri sendi
- Tarikan napas pendek
Operasi bedah bisa menjadi salah satu tindakan untuk mengatasi kanker hati.
Diagnosis Kanker Hati
Untuk mendiagnosis kanker hati biasanya dokter akan menanyakan kondisi pasien terlebih dahulu. Selanjutnya, dokter akan melakukan beberapa tes tambahan, seperti:
1. Tes Darah
Tes darah dapat memberikan petunjuk awal tentang kemungkinan adanya masalah hati. Tes darah rutin, seperti tes fungsi hati, dapat mengukur tingkat enzim hati dan fungsi hati lainnya yang dapat menunjukkan adanya kerusakan hati. Selain itu, tes darah juga dapat mencakup pemeriksaan marker tumor seperti alpha-fetoprotein (AFP), yang dapat meningkat pada beberapa kasus kanker hati.
Baca Juga: Penyebab Kanker Lidah, Bisa karena Sering Merokok?
2. Pemindaian
Pemindaian pencitraan seperti ultrasound, CT scan, atau MRI (Resonansi Magnetik) dapat membantu mendeteksi adanya tumor di hati. Pemeriksaan ini memungkinkan dokter untuk melihat struktur internal hati dan mencari tanda-tanda perubahan patologis yang mungkin menunjukkan kanker hati. Selain itu, pemindaian ini juga dapat membantu dalam menentukan ukuran, lokasi, dan penyebaran kanker hati.
3. Biopsi
Biopsi hati adalah prosedur di mana sampel kecil jaringan hati diambil untuk dianalisis di bawah mikroskop. Ini adalah cara yang paling pasti untuk mendiagnosis kanker hati. Biopsi dapat dilakukan dengan menggunakan jarum yang dimasukkan ke dalam hati melalui kulit (biopsi aspirasi jarum halus) atau selama operasi. Sampel jaringan yang diambil kemudian dianalisis oleh seorang patolog untuk menentukan apakah ada keganasan dan jenis kanker hati.
4. Laparoskopi
Laparoskopi merupakan prosedur bedah minimally invasive yang dilakukan untuk memeriksa organ dalam abdomen, termasuk hati, dengan menggunakan kamera kecil yang dimasukkan melalui sayatan kecil di perut. Ini dapat membantu dokter dalam mengevaluasi kondisi hati dan mencari tanda-tanda perubahan patologis, termasuk tanda-tanda kanker hati. Meskipun jarang dilakukan secara langsung untuk mendiagnosis kanker hati, laparoskopi dapat menjadi bagian dari evaluasi lebih lanjut untuk penyakit hati.
Komplikasi Kanker Hati
Bila gejala kanker hati tidak segera ditangani, kondisi ini menyebabkan komplikasi serius, seperti:
- Sirosis hati
- Kehilangan fungsi hati
- Perdarahan internal
- Ascites
- Metastasis
Cara Mengatasi Kanker Hati
Pengobatan kondisi ini dilakukan tergantung dari tingkat keparahan yang dialami pasien. Adapun beberapa cara mengatasi kanker hati yang umum dilakukan, seperti:
1. Operasi
Operasi dapat dilakukan untuk mengangkat tumor atau bagian dari hati yang terinfeksi kanker. Pilihan operasi tergantung pada lokasi dan ukuran tumor, serta kondisi kesehatan umum pasien.
2. Ablasi
Prosedur ablasif, seperti radiofrekuensi (RFA) atau ablasi termal lainnya, digunakan untuk menghancurkan tumor menggunakan panas atau energi tertentu. Ini adalah pilihan bagi pasien dengan tumor kecil atau yang tidak dapat dioperasi.
3. Kemoterapi
Kemoterapi menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel kanker atau menghentikan pertumbuhannya. Kemoterapi dapat diberikan secara intravena atau melalui infus arteri hepatis (terapi arteri melawan kanker).
4. Terapi Target
Terapi target bertujuan untuk menghambat pertumbuhan tumor dengan mengarahkan spesifik pada molekul yang diperlukan untuk pertumbuhan sel kanker. Ini termasuk obat-obatan seperti sorafenib atau lenvatinib yang digunakan untuk pengobatan kanker hati.
5. Radioterapi
Radioterapi menggunakan sinar radiasi untuk menghancurkan sel kanker atau menghambat pertumbuhannya. Ini dapat diberikan secara eksternal atau melalui implan radiasi langsung ke dalam tumor.
6. Imunoterapi
Imunoterapi merangsang sistem kekebalan tubuh untuk mengenali dan melawan sel kanker. Ini dapat melibatkan penggunaan obat-obatan yang memicu respons imunologis atau terapi sel T yang diubah secara genetik untuk menargetkan sel kanker.
Cara Mencegah Kanker Hati
Pencegahan kanker hati dapat dilakukan dengan berbagai upaya. Dimulai dari diri sendiri, pencegahan kanker hati sejak dini dapat menghindarkan Anda pada berbagai resiko lain dari kanker itu sendiri:
- Pastikan Anda sudah mendapatkan vaksin hepatitis B, sebab penyakit hepatitis B dapat meningkatkan faktor resiko Anda terkena kanker hati.
- Gunakan bahan pelindung diri yang aman saat berada di area yang banyak terpapar bahan kimia.
- Konsumsi makanan yang sehat dan bernutrisi.
- Jaga berat badan agar tetap ideal.
- Kurangi konsumsi alkohol.
Baca Juga: 9 Ciri-Ciri Kanker Hati Stadium Akhir yang Penting Diwaspadai!
Pengobatan Kanker Hati ke Dokter
Itu dia informasi terkait kanker hati yang harus Anda ketahui. Bila Anda mengalami gejala, mual, muntah, sakit punggung, hingga mudah memar dan semakin memburuk, segera konsultasi ke Ciputra Hospital terdekat. Di sana, Anda bisa mendapatkan penanganan yang sesuai.
Ciputra Hospital menawarkan layanan kesehatan lengkap, mulai dari konsultasi dengan dokter umum, pusat kanker, hingga Medical Check Up (MCU).
Anda dapat memeriksa jadwal dokter di Ciputra Hospital dan membuat janji dengan mudah dan cepat melalui layanan WhatsApp.
Telah direview oleh dr. Febriani
Source
- American Cancer Society. Signs and Symptoms of Liver Cancer. Diakses 2024.
- WebMD. Understanding Liver Cancer — the Basics. Diakses 2024.