Ditulis oleh Tim Konten Medis
Apa itu pemeriksaan MRI? MRI merupakan jenis pemindaian yang memanfaatkan medan magnet dan gelombang radio untuk menghasilkan gambar rinci dari bagian dalam tubuh. Selengkapnya cek ulasan berikut.
Pemeriksaan MRI akan menghasilkan sebuah gambar yang digunakan dokter untuk membantu mendiagnosis kondisi.
Apa Itu Pemeriksaan MRI?
Apa itu pemeriksaan MRI? Mesin Magnetic Resonance Imaging (MRI) merupakan tabung besar yang berisi magnet kuat. Ketika pemeriksaan berlangsung, Anda akan berbaring di dalam tabung. MRI scan ini dapat digunakan untuk memeriksa hampir semua bagian tubuh, termasuk:
- Otak dan sumsum tulang belakang
- Tulang dan sendi
- Payudara
- Jantung dan pembuluh darah
- Organ internal (hati, rahim atau kelenjar prostat)
Pemeriksaan MRI akan menghasilkan sebuah gambar yang digunakan dokter untuk membantu mendiagnosis kondisi, merencanakan perawatan, dan menilai seberapa efektif pengobatan sebelumnya pada pasien.
Beberapa Kondisi yang Memerlukan MRI
Selain membantu mendiagnosa suatu penyakit atau cedera serta merencanakan suatu pengobatan. MRI juga berguna untuk melihat jaringan lunak dan sistem saraf di antaranya:
1. MRI Otak dan Sumsum Tulang Belakang
Adapun beberapa kondisi yang dapat didiagnosis menggunakan MRI, seperti cedera otak, kanker, multiple sclerosis, cedera tulang belakang, stroke, hingga masalah mata dan telinga bagian dalam.
2. MRI Jantung dan Pembuluh Darah
Sementara beberapa kondisi yang dapat didiagnosis menggunakan MRI pada jantung dan pembuluh darah, seperti pembuluh darah yang tersumbat, kerusakan dari serangan jantung, penyakit jantung, perikarditis, masalah pada arteri utama dalam tubuh, serta struktur jantung.
3. MRI Tulang dan Sendi
MRI tulang dan sendi dapat menemukan beebrapa kondisi di antaranya infeksi tulang, kerusakan sendi, nyeri leher atau punggung bawah, masalah pada tulang belakang, kanker termasuk tumor serta arthritis.
4. MRI Payudara
Pemeriksaan MRI dilakukan untuk perempuan yang memiliki risiko mengembangkan penyakit kanker payudara. Selain untuk skrining kanker payudara, pemeriksaan MRI juga dapat melihat seberapa besar tumor dan seberapa jauh telah menyebar bagi penderita kanker payudara. Sementara MRI juga dapat mencari tahu apakah kanker payudara kembali tumbuh setelah diobati dengan operasi atau kemoterapi.
5. MRI Organ Lainnya
Sebenarnya sudah disinggung di awal, bahwa pemeriksaan MRI juga bermanfaat untuk mendeteksi tumor atau masalah lain di berbagai bagian tubuh, seperti hati, ginjal, ovarium, pankreas, prostat, testis pada pria.
6. MRI Khusus
Jenis MRI khusus biasa disebut dengan MRI Fungsional (FMRI) untuk memetakan aktivitas otak. Pemeriksaan FMRI dapat melihat aliran darah di otak. Jadi, dapat melihat mana area yang aktif ketika sesorang melakukan tugas-tugas tertentu. Selain itu, FMRI dapat mendeteksi masalah otak, seperti efek stroke, alzheimer hingga cedera otak. Hal ini juga dapat digunakan untuk pemetaan otak bila memerlukan operasi otak untuk epilepsi dan tumor.
Kondisi yang dapat didiagnosis menggunakan MRI, seperti cedera otak, kanker, cedera tulang belakang, stroke.
Cara Kerja Pemindaian MRI
Tahukah Anda? Sebagian besar tubuh manusia terdiri dari molekul air yang terdiri dari atom hidrogen dan oksigen. Terdapat juga partikel kecil di tengah setiap atom yang disebut proton. Nah, proton ini sangat sensitif terhadap medan magnet. Jadi ketika, pasien berbaring di bawah magnet pemindai yang kuat. Proton dalam tubuh akan berbaris ke arah yang sama dengan cara sama seperti magnet dan dapat menarik jarum kompas.
Gelombang radio yang kemudian dikirmkan ke tubuh tertentu akan menjatuhkan proton keluar dari tempatnya. Ketika gelombang radio dimatikan, proton menyelaraskan kembali, ini mengirimkan sinyal radio yang diambil oleh penerima. Sinyal inilah yang memberikan informasi tentang lokasi yang tepat dari proton dalam tubuh.
Bahkan mereka juga membantu membedakan berbagai jenis jaringan dalam tubuh. Sinyal dari jutaan proton dalam tubuh tadi digabungkan untuk membuat gambar terperinci dari bagian tubuh tertentu. Gambar yang dihasilkan akan ditampilkan pada komputer dan dicetak untuk dianalisis lebih lanjut.
Persiapan Sebelum Melakukan Pemindaian MRI
Sebelum menjalani pemindaian MRI ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Umumnya, pasien dapat makan dan minum dengan normal dan minum obat seperti biasa, kecuali atas saran dokter. Pasien biasanya akan mengenakan pakaian khusus dari rumah sakit.
Petugas medis akan memberikan instruksi untuk melepaskan perhiasan atau benda mengandung logam yang menempel di tubuh, seperti cincin, gelang, kalung, jam tangan, hingga jepit rambut. Selain itu, aksesoris atau alat bantu yang dapat mengganggu pemeriksaan juga akan dilepas sementara, seperti kacamata, alat bantu dengar, hingga gigi palsu yang pasien kenakan.
Kondisi Selama Pemeriksaan MRI
Selama pemeriksaan MRI, petugas medis akan memberi arahan pasien untuk berbaring di tempat tidur datar yang dapat digerakan keluar dan masuk dalam mesin MRI. Biasanya mesin MRI doperasikan oleh petugas medis khusus yang terlatih untuk melakukan penyelidikan pencitraan. Petugas akan mengontrol pemindai menggunakan komputer yang berada di ruangan berbeda untuk menjauhkan dari medan magnet yang dihasilkan oleh mesin pemindai.
Namun jangan khawatir, pasien tetap dapat berkomunikasi dengan petugas medis melalui interkom dan mereka dapat menyaksikan pasien dari monitor selama pemeriksaan MRI. Selama pemindaian berlangsung pasien sebaiknya tetap diam. Biasanya pemindaian berlangsung 15-90 menit tergantung pada area yang akan dipindai dan berapa banyak gambar yang akan diambil.
Keamanan Menggunakan Mesin Pemindaian MRI
Lantas, bagaimana keamanan menggunakan mesin pemindai MRI ini? Pemeriksaan menggunakan pemindaian MRI merupakan prosedur yang aman dan tidak menyakitkan. Hingga kini belum ada bukti yang ditemukan dan menunjukkan risiko yang berarti. Ini menunjukkan pemindaian MRI menjadi salah satu prosedur medis teraman yang tersedia.
Namun, pemeriksaan MRI mungkin tidak direkomendasikan dalam situasi tertentu. Sebagai contoh, jika seseorang memasang implan logam, seperti alat pacu jantung atau sendi buatan. Mereka mungkin tidak dapat menjalani pemeriksaan MRI. Selain itu, ibu hamil biasanya tidak dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan MRI.
Itulah gambaran mengenai pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI) yang menjadi prosedur umum digunakan di seluruh dunia. MRI menggunakan medan magnet yang kuat dan gelombang radio untuk membuat gambar spesifik dari organ atau jaringan dalam tubuh. Mesin pemindaian ini berbentuk menyerupai tabung besar dengan tempat tidur datar di tengahnya memungkinkan pasien untuk berbaring. MRI sangat membantu dalam prosedur medis dan penelitian.
Telah direview oleh dr. Febriani Kezia Haryanto, MARS
Source: