Ditulis oleh Tim Konten Medis
Di antara berbagai masalah kesehatan mulut yang dapat mengintai, kanker gusi merupakan salah satu penyakit serius dan dapat mengancam nyawa. Kanker gusi juga dikenal sebagai karsinoma sel skuamosa mulut adalah jenis kanker yang tumbuh di dalam mulut atau pada gusi. Simak informasinya di bawah ini.
Kanker gusi menyebabkan nyeri atau ketidaknyamanan saat mengunyah atau berbicara.
Apa Itu Kanker Gusi?
Kanker gusi adalah kondisi medis merujuk pada pertumbuhan sel-sel kanker yang tidak terkendali di dalam mulut atau pada gusi. Ini adalah salah satu bentuk kanker mulut yang paling umum terjadi. Tumor ganas ini biasanya dimulai dari sel-sel skuamosa, yang merupakan jenis sel yang membentuk lapisan permukaan mulut dan gusi.
Kanker gusi dapat menyebabkan gejala seperti luka yang tidak sembuh di dalam mulut atau pada gusi, perubahan warna atau tekstur jaringan gusi, pembengkakan, nyeri, atau kesulitan dalam berbicara dan makan.
Deteksi dini dan perawatan yang tepat sangat penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan dan kualitas hidup pasien.
Baca Juga: Langit-Langit Mulut Bengkak, Ini 8 Penyebabnya dan Mengatasinya
Ciri-ciri Kanker Gusi
Ciri-ciri tumor ganas ini dapat bervariasi, tetapi berikut yang umum terjadi:
- Luka yang tidak sembuh
- Benjolan atau pembengkakan di gusi
- Perubahan warna gusi
- Nyeri atau ketidaknyamanan saat mengunyah atau berbicara
- Perubahan pada gigi, seperti pergeseran atau gigi yang longgar
- Gusi yang mudah berdarah
- Kesulitan berbicara atau menelan
- Pembengkakan kelenjar getah bening di leher atau rahang
- Bau mulut yang tidak biasa
- Sariawan yang tidak kunjung sembu
- Penurunan berat badan yang tidak diinginkan
Penyebab Kanker Gusi
Kanker gusi disebabkan oleh perubahan atau mutasi dalam DNA sel-sel gusi, yang pada dasarnya adalah panduan instruksi genetik bagi sel. Mutasi ini mengganggu kemampuan sel untuk berfungsi dengan benar. Biasanya, sel-sel tubuh akan berkembang dan mati dalam proses yang teratur, tetapi sel-sel yang mengalami mutasi akan terus berkembang tanpa kendali.
Akumulasi sel-sel ini yang tidak terkendali inilah yang akhirnya membentuk tumor pada gusi dan potensial untuk berkembang menjadi kanker. Sementara penyebab pasti dari mutasi DNA dalam sel-sel gusi masih belum sepenuhnya dipahami, penelitian telah mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya mutasi sel kanker pada gusi.
Faktor Risiko Kanker Gusi
Faktor risiko kanker gusi adalah berbagai hal yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengembangkan tumor ganas ini. Beberapa faktor risiko utama termasuk:
1. Merokok
Merokok merupakan salah satu faktor risiko utama penyakit ini. Rokok mengandung berbagai zat kimia beracun, termasuk tar dan nikotin, yang dapat merusak jaringan mulut.
Paparan berkepanjangan terhadap zat-zat ini dapat menyebabkan perubahan genetik dalam sel-sel gusi dan mendorong pertumbuhan sel-sel kanker. Selain penyakit ini, merokok juga meningkatkan risiko kanker mulut, tenggorokan, esofagus, dan paru-paru.
2. Konsumsi Alkohol secara Berlebihan
Konsumsi alkohol berlebihan juga merupakan faktor risiko yang signifikan untuk penyakit ini. Alkohol dapat mengiritasi dan merusak jaringan mulut, yang dapat memicu perubahan sel-sel gusi dan menyebabkan perkembangan kanker.
3. Human Papillomavirus (HPV)
HPV adalah kelompok virus yang dapat menyebabkan infeksi pada kulit dan selaput lendir. Beberapa jenis HPV, terutama tipe 16 dan 18, terkait dengan peningkatan risiko untuk kanker mulut, termasuk penyakit ini.
Virus HPV dapat menginfeksi sel-sel mulut dan menyebabkan perubahan genetik yang memicu pertumbuhan sel kanker. Peningkatan kesadaran tentang infeksi HPV dan upaya vaksinasi HPV dapat membantu mengurangi risiko kanker gusi yang terkait dengan virus ini.
Baca Juga: Gejala Kanker Mulut
4. Sistem Imun Tubuh yang Lemah
Seseorang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan penyakit ini. Sistem kekebalan tubuh yang sehat biasanya dapat mengenali dan menghancurkan sel-sel yang berpotensi kanker.
Namun, pada orang dengan sistem kekebalan yang lemah, seperti pasien dengan HIV/AIDS atau mereka yang sedang menjalani transplantasi organ dan mengonsumsi obat imunosupresan, kemampuan tubuh untuk melawan pertumbuhan sel kanker terganggu. Oleh karena itu, risiko penyakit ini meningkat pada kelompok tersebut.
5. Berusia di Atas 40 Tahun
Tumor ganas ini lebih sering terjadi pada orang yang berusia di atas 40 tahun. Meskipun kanker ini dapat muncul pada usia yang lebih muda, risiko umumnya meningkat seiring bertambahnya usia.
Ini bisa terkait dengan paparan jangka panjang terhadap faktor risiko seperti merokok dan konsumsi alkohol, yang dapat berakumulasi seiring berjalannya waktu.
6. Tidak Menjaga Kebersihan Mulut dan Gigi
Kebiasaan buruk dalam menjaga kebersihan mulut dan gigi, seperti jarang menyikat gigi, dapat mengarah pada kondisi gingivitis, yaitu peradangan gusi. Gingivitis adalah kondisi awal yang ditandai dengan gusi merah, bengkak, dan berdarah saat menyikat gigi.
Jika gingivitis tidak diobati, itu bisa berkembang menjadi periodontitis, yang lebih parah dan dapat merusak jaringan pendukung gigi. Jaringan gusi yang meradang dan rusak dapat meningkatkan risiko perkembangan kanker gusi.
7. Kurang Konsumsi Sayur dan Buah
Diet yang rendah serat dan kurangnya konsumsi buah dan sayuran dapat meningkatkan risiko kanker mulut, termasuk kanker gusi. Buah dan sayuran mengandung serat, vitamin, mineral, dan antioksidan yang penting untuk kesehatan mulut.
Nutrisi-nutrisi ini dapat membantu melindungi jaringan mulut dari kerusakan dan peradangan yang dapat menyebabkan perkembangan penyakit ini. Oleh karena itu, diet seimbang dengan konsumsi cukup buah dan sayuran dapat membantu mengurangi risiko kanker gusi.
Menjaga kebersihan mulut, seperti sikat gigi rutin dapat mencegah penyakit ini.
Diagnosis Kanker Mulut
Diagnosis penyakit ini melibatkan serangkaian pemeriksaan dan tes medis yang dilakukan oleh dokter atau ahli bedah mulut dan gigi. Berikut adalah beberapa metode umum yang digunakan dalam diagnosis kanker gusi:
1. Tes Pengambilan Gambar (Rontgen, MRI, CT Scan atau PET)
Tes pengambilan gambar seperti rontgen, CT scan (computed tomography), MRI (magnetic resonance imaging), atau PET scan (positron emission tomography) dapat digunakan untuk memeriksa daerah gusi dan tulang rahang. Ini membantu dokter melihat apakah ada perubahan atau kelainan yang mencurigakan dalam struktur anatomi.
2. Endoskopi
Endoskopi adalah prosedur di mana dokter memasukkan alat endoskopi yang tipis dan fleksibel ke dalam mulut untuk memeriksa gusi dan jaringan di sekitarnya. Endoskopi dapat memberikan pandangan langsung dan detail tentang area yang terlibat, sehingga dokter dapat mengidentifikasi lesi atau tumor yang mencurigakan.
3. Panendoskopi
Panendoskopi merupakan pemeriksaan yang lebih komprehensif yang melibatkan penggunaan endoskopi untuk memeriksa seluruh saluran pencernaan atas, termasuk mulut, tenggorokan, kerongkongan, dan kadang-kadang gusi. Ini berguna untuk memastikan tidak ada pertumbuhan kanker yang terjadi di area lain yang dapat terkait dengan penyakit ini.
Baca Juga: Kurangi Risiko Kanker Mulut
Cara Mengobati Kanker Gusi
Mengobati tumor ganas ini melibatkan berbagai metode perawatan yang dapat disesuaikan dengan kondisi dan stadium kanker. Berikut penjelasan lengkapnya:
1. Operasi
Operasi adalah salah satu metode utama dalam pengobatan penyakit ini. Pada operasi ini, dokter bedah akan mengangkat tumor atau kanker gusi beserta jaringan sekitarnya yang terkena. Jika kanker telah menyebar ke area lain, dokter mungkin juga akan mengangkat kelenjar getah bening yang terkena.
Setelah operasi, pasien mungkin memerlukan pemulihan yang cukup lama, dan prosedur rekonstruktif dapat dilakukan untuk mengembalikan fungsi dan penampilan area yang dioperasi.
2. Radioterapi
Radioterapi melibatkan penggunaan sinar radiasi tinggi untuk menghancurkan sel-sel kanker atau menghambat pertumbuhannya. Ini sering digunakan sebagai pengobatan utama atau bersamaan dengan operasi untuk mengobati penyakit ini. Radioterapi dapat dilakukan sebelum atau setelah operasi, tergantung pada karakteristik kanker dan evaluasi dokter.
3. Kemoterapi
Kemoterapi menggunakan obat-obatan khusus yang bertujuan untuk menghancurkan sel-sel kanker. Ini adalah metode yang lebih umum digunakan untuk jenis kanker tertentu, dan dalam beberapa kasus, kemoterapi dapat digunakan bersamaan dengan radioterapi. Khususnya, jika kanker telah menyebar ke bagian lain dari tubuh, kemoterapi sistemik (yang memengaruhi seluruh tubuh) dapat direkomendasikan.
Selain metode di atas, terapi target adalah jenis pengobatan yang berkembang pesat dalam pengobatan penyakit ini. Terapi ini mengarahkan komponen khusus pada sel kanker untuk menghentikan pertumbuhannya atau menghancurkannya tanpa merusak sel-sel sehat di sekitarnya.
Terapi target biasanya digunakan dalam kombinasi dengan metode lainnya atau sebagai pengganti jika terapi konvensional tidak efektif.
Cara Mencegah Kanker Mulut
Meskipun penyakit ini tidak diketahui penyebabnya secara pasti, tetapi Anda bisa mencegah dengan cara:
- Hindari merokok dan konsumsi tembakau.
- Batasi konsumsi alkohol.
- Makan makanan sehat, kaya serat, buah, sayuran, dan rendah lemak.
- Jaga kebersihan mulut dengan rajin menyikat gigi, menggunakan benang gigi, dan berkumur.
- Lindungi bibir dari paparan sinar matahari berlebihan dengan menggunakan lip balm SPF dan hindari paparan berlebihan.
Bila Anda mengalami gejala kanker gusi di atas dan tidak kunjung sembuh, segera konsultasikan dengan dokter.
Telah direview oleh dr Lia Tanoto
Source: