Ditulis oleh Tim Konten Medis
Kanker nasofaring adalah salah satu penyakit yang mungkin belum begitu dikenal secara luas, tetapi dampaknya dapat sangat berbahaya bagi penderita. Penyakit ini menyerang area yang cukup unik dalam sistem pernapasan manusia, yaitu nasofaring merupakan bagian belakang hidung dan tenggorokan atas. Ketahui lebih lengkap di bawah ini.
Gejala umum kanker nasofaring, yaitu nyeri atau tekanan di area hidung atau tenggorokan atas.
Apa Itu Kanker Nasofaring?
Kanker nasofaring adalah jenis kanker berkembang di nasofaring yang merupakan bagian belakang hidung dan tenggorokan atas. Penyakit ini juga dikenal sebagai karsinoma nasofaring. Nasofaring adalah ruang sempit yang terletak di atas tenggorokan, tepat di belakang hidung. Penyakit ini biasanya dimulai di sel-sel epitel yang merupakan lapisan luar nasofaring.
Kanker nasofaring umumnya terkait dengan infeksi virus Epstein-Barr (EBV) yang juga dikenal sebagai virus mononukleosis. Infeksi EBV dapat memengaruhi sel-sel epitel nasofaring dan menyebabkan pertumbuhan sel-sel kanker. Namun, tidak semua orang yang terinfeksi EBV akan mengembangkan penyakit ini dan faktor-faktor genetik dan lingkungan juga dapat memainkan peran dalam perkembangan penyakit ini.
Baca Juga: Bagaimana Mengatasi Hidung Tersumbat Tapi Tidak Pilek?
Gejala Kanker Nasofaring
Gejala kanker nasofaring dapat bervariasi, tetapi beberapa gejala umum yang mungkin muncul termasuk:
- Hidung tersumbat atau keluarnya lendir darah dari hidung
- Nyeri atau tekanan di area hidung atau tenggorokan atas
- Pembengkakan leher atau pembesaran kelenjar getah bening di leher
- Perubahan suara
- Tersedak atau kesulitan menelan
- Berat badan terus turun tanpa alasan yang jelas
Penyebab Kanker Nasofaring
Penyebab pasti kanker nasofaring masih belum sepenuhnya dipahami, tetapi virus Epstein-Barr (EBV) seringkali dihubungkan dengan perkembangan penyakit ini. EBV adalah virus DNA yang dapat menyebabkan infeksi kronis dan diduga bisa menginfeksi sel-sel di nasofaring, memicu pertumbuhan sel yang tidak normal.
Selain EBV, ada beberapa faktor risiko yang telah diidentifikasi sebagai pemicu potensial kanker nasofaring, seperti:
- Jenis kelamin
- Usia terjadi pada usia 30-55 tahun
- Pola makan tinggi garam
- Riwayat keluarga
- Kebiasaan merokok
- Paparan bahan kimia berpotensi karsinogenik
- Konsumsi alkohol berlebihan
Baca Juga: Tenggorokan Sakit Saat Menelan Apakah Covid?
Stadium Kanker Nasofaring
Penentuan stadium kanker nasofaring ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain ukuran dan lokasi tumor serta seberapa jauh penyebaran sel kanker.
- Stadium 0: Kanker hanya menyerang lapisan atas sel di dalam nasofaring Anda.
- Stadium 1: Tumor telah tumbuh ke struktur di dekatnya, seperti bagian belakang tenggorokan atau rongga hidung.
- Stadium 2: Kanker telah menyebar ke satu atau lebih kelenjar getah bening di satu sisi leher Anda.
- Stadium 3: Kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening di kedua sisi leher Anda.
- Stadium 4: Tumor telah menyebar ke tengkorak, mata, saraf kranial, kelenjar ludah, atau bagian bawah tenggorokan. Ini mungkin telah menyebar ke area yang lebih jauh di tubuh Anda, seperti paru-paru atau hati.
Diagnosis Kanker Nasofaring
Diagnosis penyakit ini melibatkan serangkaian tes dan prosedur medis yang digunakan untuk mengidentifikasi dan mengonfirmasi keberadaan kanker serta menentukan stadiumnya. Proses diagnosis penyakit ini dapat melibatkan langkah-langkah berikut:
1. Riwayat Kesehatan dan Pemeriksaan Fisik
Dokter akan mengambil riwayat kesehatan lengkap Anda dan melakukan pemeriksaan fisik. Mereka akan menanyakan gejala yang Anda alami dan mencari tanda-tanda fisik yang mungkin terkait dengan penyakit ini.
Endoskopi Nasofaring adalah prosedur pemeriksaan dengan endoskop untuk mendeteksi tumor atau perubahan patologis.
2. Endoskopi Nasofaring
Ini adalah prosedur di mana dokter akan menggunakan endoskop (tabung tipis dengan kamera di ujungnya) untuk memeriksa nasofaring Anda secara langsung. Ini memungkinkan mereka untuk melihat adanya tumor atau perubahan patologis di dalam nasofaring.
3. Biopsi
Jika ada kecurigaan bahwa ada tumor di nasofaring, dokter akan melakukan biopsi. Ini melibatkan pengambilan sampel jaringan dari area yang mencurigakan untuk dianalisis di laboratorium. Biopsi ini adalah cara paling pasti untuk mengkonfirmasi keberadaan kanker dan menentukan jenis penyakit ini.
4. Pemindaian Gambar
Pemindaian gambar seperti CT scan, MRI (magnetic resonance imaging), atau PET scan (positron emission tomography) sering digunakan untuk menentukan ukuran, letak, dan sejauh mana kanker telah menyebar. Ini membantu dokter menentukan stadium penyakit ini, yang penting untuk merencanakan pengobatan yang tepat.
5. Pemeriksaan Lainnya
Terkadang, pemeriksaan lain seperti pemeriksaan darah, pemeriksaan pencitraan tambahan, atau tes laboratorium khusus dapat diperlukan untuk menilai kesehatan umum Anda dan mengevaluasi dampak kanker pada organ dan sistem lain dalam tubuh.
Baca Juga: Bagaimana Gejala Penyakit Influenza?
Pengobatan Kanker Nasofaring
Pengobatan penyakit ini dapat melibatkan berbagai jenis terapi, baik secara terpisah atau dalam kombinasi, tergantung pada stadium kanker dan karakteristik individu pasien. Berikut adalah informasi umum tentang empat jenis pengobatan utama untuk penyakit ini:
1. Radioterapi
Radioterapi adalah salah satu metode utama pengobatan penyakit ini. Prosedur ini melibatkan penggunaan sinar radiasi tinggi untuk menghancurkan sel-sel kanker dan menghentikan pertumbuhannya.
Radioterapi dapat digunakan sebagai pengobatan tunggal atau bersamaan dengan terapi lain, seperti kemoterapi. Biasanya, pasien menjalani sesi radioterapi setiap hari selama beberapa minggu.
2. Kemoterapi
Kemoterapi melibatkan penggunaan obat-obatan khusus (kemoterapi) yang dapat menghancurkan sel-sel kanker atau menghambat pertumbuhannya.
Terapi ini dapat digunakan sebelum atau setelah radioterapi, atau dalam beberapa kasus, bersamaan dengan radioterapi. Kemoterapi sering digunakan untuk mengobati penyakit ini yang telah menyebar ke bagian lain tubuh.
3. Operasi
Operasi jarang digunakan sebagai pengobatan utama untuk penyakit ini karena lokasinya yang sulit dijangkau. Jika tumor masih kecil dan belum menyebar, dokter mungkin akan melakukan operasi untuk mengangkat tumor. Prosedur ini dapat melibatkan operasi endoskopi atau operasi terbuka, tergantung pada keadaan individu.
4. Imunoterapi
Imunoterapi merupakan pendekatan pengobatan yang mengaktifkan sistem kekebalan tubuh untuk melawan sel-sel kanker. Ini adalah area penelitian yang berkembang pesat dan dapat digunakan dalam pengobatan dalam beberapa kasus. Imunoterapi dapat digunakan sendiri atau dalam kombinasi dengan terapi lainnya.
Baca Juga: Sakit Tenggorokan? Redakan dengan Cara Ini!
Cara Mencegah Kanker Nasofaring
Untuk mencegah penyakit ini, Anda bisa menerapkan gaya hidup sehat dengan konsumsi makanan sehat dan rutin berolahraga. Anda juga bisa mulai batasi konsumsi makanan tinggi garam, makanan cepat saji, dan makanan yang dibakar karena dapat mengingkatkan kadar karsinogen pemicu kanker (terutama makanan yang sudah berwarna gelap gosong).
Selain itu, disarankan untuk melakukan tes kesehatan secara rutin untuk mendeteksi masalah kesehatan sedini dan secepat mungkin.
Telah direview oleh dr. Lia Tanoto
Source:
- Kanker Nasofaring
- Pengertian Kanker Nasofaring dan Pengobatannya
- Karsinoma Nasofaring
- Apa Itu Kanker Nasofaring?