Ditulis oleh Tim Konten Medis
Tumor otak adalah penyakit serius yang disebabkan oleh perkembangan tidak normal sel atau jaringan pada otak. Gejala tumor otak ditandai dengan sakit kepala berkepanjangan, sulit berbicara, sering mual dan muntah tanpa sebab, hingga mengalami kejang.
Penderita tumor otak biasanya akan merasakan gejala, seperti mudah lelah, kebingungan, hingga kesemutan atau mati rasa.
Tumor otak dapat menyebar ke bagian tubuh lain apabila tidak segera mendapatkan penanganan yang tepat. Meski begitu, tidak semua tumor dapat mengakibatkan kanker otak atau tumor ganas.
Biasanya dokter akan melakukan perawatan medis, seperti kemoterapi, operasi, dan radioterapi untuk menghentikan perkembangan sel-sel tumor.
Apa Itu Tumor Otak?
Tumor otak adalah kondisi serius yang disebabkan oleh perkembangan sel atau jaringan abnormal di otak. Kondisi ini perlu diwaspadai karena otak merupakan bagian dari sistem saraf pusat.
Tumor otak dapat disembuhkan dan peluangnya semakin tinggi apabila bisa dideteksi pada stadium awal. Pada stadium 1 dan 2, tumor bersifat jinak dan dapat dilakukan operasi bedah untuk mengangkat sel abnormal secara keseluruhan. Namun, kondisi ini bisa berdampak buruk apabila sel tumor telah menyebar ke bagian organ lain.
Pada stadium 3 dan 4, tumor dapat berkembang menjadi kanker otak. Sel-sel tumor sudah berkembang lebih cepat dan tumbuh besar sehingga penderita sulit sembuh secara total pasca operasi.
Baca Juga: Apa Itu Aneurisma Otak? Penyebab, Gejala, dan Pengobatan
Jenis Tumor Otak
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut ada 130 jenis tumor otak. Beberapa jenis tumor otak yang paling umum adalah:
1. Meningioma
Jenis ini terjadi pada lapisan jaringan yang melindungi bagian otak luar dan sumsum tulang belakang. Meningioma dapat terjadi di bagian otak besar dan otak kecil.
Penyakit ini sering terjadi pada orang dewasa, khususnya wanita. Kebanyakan kasus meningioma bersifat jinak. Namun, penyakit ini dapat menyebar secara cepat, terutama ke bagian wajah dan tulang belakang.
2. Adenoma Pituitari
Penyakit adenoma pituitari atau tumor hipofisis menyerang kelenjar yang mengendalikan berbagai fungsi tubuh dan melepaskan hormon ke sistem peredaran darah.
Tumor ini lebih sering dialami oleh orang dewasa dan bersifat jinak. Adapun gejala tumor hipofisis ditandai dengan sakit kepala, mual, muntah, dan gangguan penglihatan.
3. Neuroma Akustik
Neuroma akustik merupakan jenis yang berasal dari sel Schwann, yaitu saraf yang menghubungkan otak ke telinga. Saraf ini berperan penting untuk menjaga keseimbangan tubuh dan fungsi pendengaran.
Dibandingkan jenis lain, tumor neuroma akustik tumbuh lebih lambat. Pada tahap awal, neuroma akustik juga tidak disertai dengan gejala berarti.
Penyebab Tumor Otak
Penyebab utama tumor otak adalah mutasi atau perubahan genetik abnormal yang berada di dalam sel otak. Namun, perubahan ini belum diketahui secara pasti. Penyakit ini bisa juga disebabkan oleh faktor usia, keturunan, dan pernah mengikuti proses kemoterapi.
Penelitian menduga bahwa sel-sel penyebab tumor otak diakibatkan oleh mutasi DNA dari sel normal. Pada kondisi ini, sel yang seharusnya sudah mati justru tetap hidup dan berkembang secara berdampingan dengan sel normal. Sebab itu, tumor terbentuk karena terjadi penumpukan tidak seimbang antara jumlah sel baru dengan sel yang mati.
Faktor Risiko Penyebab Tumor Otak
Berikut hal-hal yang dapat meningkatkan faktor risiko tumor otak, antara lain:
1. Paparan Radiasi
Jika pernah terpapar terapi radiasi untuk pengobatan kanker atau radiasi akibat nuklir, Anda berpotensi tinggi mengidap penyakit tumor otak. Kondisi ini dapat diperparah oleh paparan radiasi yang terjadi dalam jangka waktu lama.
Secara umum, sel kanker dan tumor dapat berkembang setelah 10 hingga 15 tahun terpapar radiasi. Jenis yang dapat muncul akibat faktor ini, seperti meningioma dan kanker glioma.
2. Usia Bertambah
Usia bertambah menjadi salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko penyebab tumor otak. Penyakit ini biasanya sering dialami orang dewasa dan lansia. Meskipun begitu, tidak dipungkiri bahwa anak-anak dan remaja memiliki risiko mengidap penyakit ini. Gejalanya ditandai dengan nyeri kepala terus-menerus, mual, dan muntah.
3. Faktor Genetik
Faktor genetik dapat menyebabkan risiko terkena penyakit ini. Kondisi ini biasanya terjadi karena adanya mutasi gen dari orang tua atau generasi sebelumnya. Jika Anda memiliki riwayat penyakit ini pada kerabat dekat, sebaiknya lebih berhati-hati dan tetap menjaga kesehatan tubuh untuk meminimalisir terkena.
Baca Juga: Ketahui Mati Batang Otak, Benarkan Sudah Dipastikan Meninggal Secara Medis?
Gejala Tumor Otak
Setiap orang memiliki gejala yang berbeda-beda sesuai dengan jenisnya. Gejala ini juga bisa muncul tergantung pada tempat asal, kecepatan, dan ukuran tumor.
Tumor umumnya memiliki ukuran kecil dan tidak disertai gejala. Namun, seiring berjalannya waktu, penyakit ini dapat memicu gejala, seperti:
- Sakit kepala berkepanjangan
- Mual dan muntah tanpa sebab
- Sulit berbicara
- Mengalami kejang atau sentakan pada bagian lengan, kaki, tangan, atau anggota seluruh tubuh lainnya
- Memiliki gangguan penglihatan
- Kesemutan pada satu sisi tubuh
- Memiliki masalah dalam ingatan atau cenderung pelupa
- Hilang keseimbangan
- Sering merasa kebingungan
Kemoterapi bekerja membunuh sel atau jaringan kanker yang berada di dalam otak.
Diagnosis Penyakit Tumor Otak
Untuk mendiagnosis penyakit ini, biasanya dokter melakukan wawancara medis untuk mengetahui riwayat penyakit keluarga dan gejala yang sedang dirasakan. Setelah itu, dokter melakukan pemeriksaan fisik, seperti tes pemindaian otak dengan menggunakan CT Scan atau MRI. Pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat gambaran otak secara akurat.
Adapun beberapa pemeriksaan lain yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis penyakit tumor otak, seperti:
- Imaging, berupa CT scan, MRi dan imaging lainnya untuk mengenali ciri-ciri stadium awal
- Biopsi, yaitu tes yang dilakukan untuk mendeteksi jenis tumor jinak atau ganas yang dialami oleh penderita. Tes ini mengambil sampel jaringan untuk diteliti lebih lanjut.
Komplikasi Tumor Otak
Tumor otak bisa menyebabkan komplikasi gangguan dalam proses berpikir, daya ingat, dan kemampuan berbicara. Kondisi ini juga berpotensi menjadi kanker otak yang dapat mengganggu kualitas hidup. Penyakit ini cenderung berbahaya dan menjadi masalah kesehatan serius karena bisa mengakibatkan kematian.
Tumor otak juga dapat dialami oleh anak-anak berusia 3-8 tahun. Kondisi ini mengganggu keseimbangan tubuh yang menyerang bagian otak belakang.
Cara Mengatasi Tumor Otak
Cara mengatasi tumor otak, baik bersifat jinak atau pun ganas, bisa menjalani perawatan medis, seperti:
1. Operasi Bedah
Langkah pertama untuk mengatasinya adalah melakukan prosedur operasi bedah. Operasi ini bertujuan untuk mengangkat atau menghilangkan sebagian sel-sel abnormal tanpa mengganggu fungsi otak.
Jika operasi ini memiliki risiko tinggi, dokter akan menyarankan pengobatan alternatif lain untuk menghentikan perkembangan jaringan tidak normal dan mencegah terjadinya komplikasi.
2. Kemoterapi
Kemoterapi adalah pengobatan yang dilakukan untuk membunuh sel atau jaringan kanker yang berada di dalam otak. Biasanya obat ini diberikan dalam bentuk kapsul, tablet, suntikan cairan ke otak dan sumsum tulang belakang, dan suntikan ke pembuluh darah vena.
Jenis obat terapi yang digunakan dapat berupa temozolomide atau vincristine. Namun, penderita penyakit ini pada anak sebaiknya mengonsumsi obat, seperti cyclophosphamide, cisplatin, dan etoposide sesuai dengan anjuran dokter.
3. Radioterapi
Radioterapi biasanya menggunakan sinar radiasi yang memiliki kekuatan tinggi, seperti proton atau sinar X. Tindakan ini dilakukan untuk membunuh sisa-sisa sel abnormal dan mengurangi gejala penyakit pasca operasi.
Jika penderita tidak menjalani operasi pengangkatan tumor, radioterapi menjadi pengobatan pertama yang perlu dilakukan. Hal ini karena radioterapi dapat menurunkan risiko terjadinya penyakit ini kembali pasca pengobatan.
Cara Mencegah Tumor Otak
Perlu diketahui bahwa sulit menemukan cara untuk mencegah tumor otak. Namun, Anda dapat melakukan beberapa hal untuk mengurangi risiko terdampak tumor otak, antara lain:
- Menghindari paparan radiasi
- Menghentikan kebiasaan merokok
- Mulai menerapkan gaya hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan gizi seimbang dan rutin berolahraga
- Hindari mengonsumsi makanan cepat saji, mengandung pengawet, dan pemanis buatan
Baca Juga: Cedera Otak Traumatik: Gejala, Penyebab, dan Penanganan
Pengobatan Tumor Otak ke Dokter
Apabila gejala tumor otak yang dirasakan tidak kunjung membaik disertai dengan gejala nyeri kepala berkepanjangan, kesulitan berbicara, dan gangguan penglihatan, sebaiknya segera berkonsultasi pada dokter. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.
Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU). Yuk, jaga dan cek kondisi kesehatan Anda sekeluarga bersama Ciputra Hospital!
Telah direview oleh dr Steffe Lie
Source:
- NHS. Brain Tumours. Juni 2024.
- Mayo Clinic. Brain Tumor. Juni 2024.