Ditulis oleh Tim Konten Medis
Cara mengatasi mual muntah bisa dengan minum air jahe, menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan banyak minum air putih, latihan pernapasan, hingga menghindari makanan pedas dan berlemak. Mual dan muntah umumnya tidak berbahaya, penyebabnya bisa karena mabuk perjalanan hingga gejala asam lambung. Namun, apabila mual dan muntah terus menerus hingga mengganggu aktivitas makan Anda, segera berkonsultasi pada dokter.

Jahe termasuk pereda mual alami.
Mual dan muntah termasuk gejala dari berbagai kondisi kesehatan tertentu, seperti kehamilan, flu, atau makan terlalu banyak. Kondisi ini dapat menyerang siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa.
Gejala mual dan muntah sering kali menimbulkan rasa tidak nyaman di bagian belakang tenggorokan sehingga dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Anda bisa meredakan kondisi ini dengan menerapkan cara mengatasi mual dan muntah di rumah.
Cara Menghilangkan Mual dan Muntah
Berikut ini adalah beberapa cara menghilangkan mual dan muntah:
1. Minum Obat Antimual
Umumnya, obat antimual terjual bebas di apotek terdekat untuk meredakan gejala mual dan muntah akibat mabuk perjalanan atau infeksi. Meskipun tergolong bebas, Anda perlu mengonsumsi obat ini sesuai anjuran dokter atau sesuai dengan petunjuk kemasan.
Hal ini sangat penting untuk mengurangi risiko terjadinya efek samping yang terjadi. Efek samping obat antimual dapat berupa mulut kering, gangguan pencernaan, dan perubahan nafsu makan.
Baca Juga: Cara Mengatasi Maag Kambuh Saat Puasa agar Tidak Mual
2. Suplemen Vitamin B6
Manfaat vitamin B6 atau piridoksin, yaitu mampu menjaga fungsi tubuh secara menyeluruh. Vitamin ini memiliki sifat antioksidan dan antiperadangan yang dapat meredakan mual saat hamil.
Kandungan vitamin B6 tersedia pada jenis makanan tertentu, seperti ikan, daging sapi, dan telur. Anda juga bisa mengonsumsi suplemen B6 sesuai anjuran dokter.
3. Konsumsi Jahe
Para ahli berpendapat bahwa senyawa jahe berperan penting sebagai obat antimual. Bahkan, bahan alami ini dapat mengurangi mual selama kehamilan atau setelah perawatan kemoterapi secara efektif.
Penelitian membuktikan bahwa mengonsumsi sebanyak 1.500 miligram jahe setiap hari dapat meredakan mual yang terjadi. Namun, bahan alami ini kerap menimbulkan efek samping bagi sebagian orang.
Efek sampingnya dapat berupa perut mulas apabila mengonsumsinya secara berlebihan. Anda bisa mengolah jahe dengan menambahkannya pada menu masakan sehari-hari atau sebagai jamu sehat dengan tambahan rempah lainnya.
4. Bau Lemon
Bau lemon dapat mengatasi mual yang berhubungan dengan kehamilan. Penelitian membuktikan bahwa ibu hamil yang menghirup minyak esensial lemon atau almond dapat meredakan gejala mual dan muntah secara efektif.
Anda bisa membuat minyak esensial alami dengan mengiris atau memarut kulit lemon. Cara ini menjadi pilihan alternatif saat sedang berpergian ke luar rumah.
5. Konsumsi Makanan Pereda Mual
Cara mengatasi mual muntah selanjutnya adalah dengan mengonsumsi jenis makanan tertentu. Misalnya, pisang, saus apel, agar-agar, atau sereal kering.
Sebaiknya, hindari makanan pedas atau berlemak karena dapat memicu terjadinya mual dan muntah. Jenis makanan ini cenderung memiliki rasa dan aroma kuat sehingga semakin mengganggu pencernaan tubuh.
Baca Juga: Apa Penyebab Bayi Sering Muntah? Waspadai Keracunan
6. Aromaterapi Peppermint
Salah satu cara menghilangkan mual dan muntah adalah dengan aromaterapi peppermint. Terdapat studi yang melaporkan bahwa minyak esensial peppermint dapat mengatasi mual apabila menggunakan secara sendiri atau kombinasi dengan obat-obatan.
Dalam penelitian lainnya, minyak peppermint juga mampu mengurangi frekuensi mual dan muntah pada orang yang menjalani kemoterapi. Sebelum menggunakan minyak ini, Anda dapat berdiskusi dengan dokter terlebih dahulu untuk mencegah risiko efek samping yang terjadi.
7. Latihan Pernapasan
Anda dapat meredakan mual dan muntah dengan latihan pernapasan. Aktivitas ini mampu meredakan tingkat keparahan mual setelah operasi hingga 24 jam pasca prosedur.
Cobalah untuk duduk atau berbaring telentang di tempat tidur agar meningkatkan rasa nyaman saat bernapas. Kemudian, buang napas lewat hidung dan letakkan satu tangan di perut, serta bagian tangan lainnya di dada.
Tarik napas dalam-dalam sebanyak 3 kali. Pastikan untuk bernapas sepenuhnya ke dalam perut saat perut naik dan turun yang mengikuti napas Anda.
8. Menjaga Hidrasi Tubuh
Dehidrasi bisa terjadi akibat tidak mengonsumsi cukup cairan. Kondisi ini dapat menimbulkan gejala, seperti sakit kepala, pusing, dan mudah merasa lelah.
Pada sebagian orang, dehidrasi bisa memperburuk gejala mual. Jika Anda mengalami mual dan muntah, cobalah untuk mengganti cairan yang hilang dengan mengonsumsi minuman kaya elektrolit. Misalnya, air mineral tanpa gula, kaldu sayuran, dan minuman isotonik.
9. Menghirup Udara Segar
Cara mengatasi mual dan muntah selanjutnya adalah dengan menghirup udara segar. Anda bisa mencobanya dengan berdiri di depan ventilasi udara atau membuka jendela mobil.
Selain itu, alihkan pikiran dari rasa mual agar tidak memperburuk gejala yang terjadi. Udara segar juga mampu meningkatkan daya tahan tubuh dan memberikan pasokan oksigen secara optimal.
10. Relaksasi Otot
Relaksasi otot progresif (PMR) menjadi salah satu teknik relaksasi yang dapat meredakan mual. Teknik ini mampu membuat otot rileks secara terus-menerus untuk mencapai relaksasi fisik dan mental.
Terdapat studi yang melaporkan bahwa PMR dapat mengurangi tingkat keparahan mual akibat kemoterapi secara efektif. Selain PMR, Anda juga bisa meredakan ketegangan otot melalui pijat di kaki.
11. Akupunktur dan Akupresur
Akupunktur dan akupresur termasuk pengobatan tradisional asal Tiongkok untuk meredakan gejala mual dan muntah. Kedua pengobatan ini mampu merangsang serabut saraf yang mengirimkan sinyal ke otak dan sumsum tulang belakang untuk mengurangi tingkat keparahan mual.
Pengobatan akupunktur melibatkan jarum tipis sedangkan akupresur menggunakan tekanan untuk merangsang titik-titik tubuh. Anda juga bisa merangsang titik saraf tertentu dengan meletakkan ibu jari selebar 2-3 hari dari pergelangan tangan bagian dalam, khususnya di antara 2 tendon yang menonjol.
Baca Juga: Cara Mengatasi Maag Kambuh Saat Puasa agar Tidak Mual
Penyebab Mual dan Muntah
Mual dan muntah dapat terjadi akibat perubahan pada sistem kekebalan tubuh dan sistem saraf. Kondisi ini juga disebabkan oleh beberapa masalah kesehatan tertentu, seperti:
- Gangguan saluran pencernaan, seperti tukak lambung, gastritis, dan kelumpuhan lambung
- Mabuk perjalanan
- Tanda kehamilan awal
- Keracunan makanan
- Makan terlalu banyak
- Infeksi
- Sakit kepala migrain
- Vertigo
- Mencium bau atau aroma tertentu
- Efek samping dari obat-obatan, seperti kemoterapi
Ada berbagai macam warna muntahan, seperti merah dan kuning. Kondisi ini memiliki arti dan penyebab yang berbeda sehingga perlu Anda waspadai.
Muntah berwarna merah disebabkan oleh pendarahan atau luka baik pada saluran pencernaan, perut, atau duodenum. Jenis muntah ini juga bisa terjadi akibat berbagai alasan, termasuk kelainan darah, menelan zat beracun, dan adanya pendarahan pada lambung.
Sementara itu, muntah berwarna kuning dapat mengindikasikan adanya cairan empedu, keracunan makanan, dan kondisi perut dalam keadaan kosong. Bahkan, jenis muntah ini juga menjadi tanda morning sickness selama kehamilan.
Itulah pembahasan mengenai cara mengatasi mual dan muntah serta penyebabnya. Jika gejala mual dan muntah tidak kunjung sembuh dalam waktu lama, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.
Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan. Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital.
Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh Dr Sony Prabowo, MARS
Source:
- Cleveland Clinic. Nausea & Vomiting. Februari 2025.
- Healthline. Natural Ways to Get Rid of Nausea, Plus Tips. Februari 2025.
- Medical News Today. How to Relieve Nausea Naturally. Februari 2025.