Ditulis oleh Tim Konten Medis
Mata katarak terjadi ketika lensa mata menjadi keruh sehingga memengaruhi kemampuan Anda untuk melihat. Kondisi ini sebagian besar terjadi pada lansia.
Penyebab katarak pada lansia bisa terjadi karena faktor penuaan dan paparan sinar UV.
Mata katarak yang berkaitan dengan usia merupakan jenis penyakit yang paling umum terjadi. Kondisi ini ditandai dengan penglihatan kabur dan silau di sekitar lampu.
Anda bisa mengatasi mata katarak dengan operasi bedah yang mengangkat lensa keruh dan menggantinya dengan lensa buatan bening. Dokter merekomendasikan operasi apabila gejala katarak telah mengganggu aktivitas sehari-hari.
Pengertian Katarak dan Jenisnya
Katarak adalah kondisi ketika tubuh mengalami kerusakan pada lensa mata. Kondisi ini ditandai dengan beberapa gejala ringan hingga berat. Misalnya, pandangan kabur atau mengalami kepekaan terhadap cahaya dan silau.
Katarak terbentuk ketiak kadar protein menumpuk di lensa mata dan membuatnya keruh. Kondisi ini bisa menghalangi cahaya sehingga mengganggu atau kehilangan sebagian penglihatan.
Berikut ini adalah beberapa jenis mata katarak yang perlu diketahui:
1. Katarak Nuklir
Salah satu jenis penyakit mata yang umum terjadi adalah katarak nuklir. Jenis katarak ini terbentuk di bagian tengah lensa atau nukleus yang dapat mengganggu penglihatan.
Penderita katarak nuklir dapat mengalami penglihatan kedua tetapi tidak berlangsung lama. Seiring berjalannya waktu, lensa mata akan mengerang dan berubah warna menjadi kuning atau coklat. Bahkan, Anda bisa melihat lingkaran cahaya di sekitar objek terang di malam hari.
Baca Juga: Fakta Medis Kanker Mata karena Sering Main HP
2. Katarak Kortikal
Katarak kortikal terbentuk di tepi luar lensa yang disebut dengan korteks. Kondisi ini dapat diketahui dengan adanya irisan putih, seperti segitiga yang mengarah ke bagian tengah mata.
Gejala utamanya adalah pandangan silau sehingga sulit untuk mengemudi di malam hari. Terkadang, penderita juga mengalami pandangan kabur, seperti seolah-olah melihat kabut.
3. Katarak Subkapsular Posterior
Jenis katarak ini cenderung tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan katarak lainnya. Kondisi ini bisa menimbulkan gejala yang dapat muncul dalam waktu beberapa bulan.
Katarak subkapsular posterior bisa memengaruhi penglihatan jarak dekat dan mempersulit penglihatan dalam cahaya terang. Anda bisa mengobati kondisi ini dengan perawatan medis yang tepat.
4. Katarak Subkapsular Anterior
Jenis ini terbentuk di bagian depan kapsul lensa mata. Katarak subkapsular anterior terjadi karena adanya cedera atau pembengkakan.
Kondisi ini juga dipengaruhi oleh eksim atau dermatitis atopik yang menimbulkan kerusakan pada mata. Katarak subkapsular anterior memerlukan penanganan medis segera mungkin untuk mencegah risiko gejala yang semakin parah.
5. Katarak Kongenital
Katarak kongenital terbentuk secara alami sejak lahir atau saat masa anak-anak. Kondisi ini berkaitan dengan gen yang disebabkan oleh penyakit lain, seperti rubella pada ibu hamil.
Jika katarak berukuran kecil atau berada di luar bagian tengah lensa, Anda tidak memerlukan penanganan medis. Sebab, kondisi ini tidak menghalangi penglihatan.
Baca Juga: Macam-Macam Gangguan Saraf Mata dan Gejalanya
Penyebab Katarak
Katarak disebabkan oleh perubahan pada lensa mata. Penyebab utamanya adalah penuaan dan paparan sinar ultraviolet (UV).
Penyebab lain katarak juga dapat merupakan suatu komplikasi dari penyakit sistemik, seperti diabetes melitus, pada seseorang yang menderita DM, kadar gula yang tinggi dapat menyebabkan lensa pada mata menjadi semakin keruh, sehingga menimbulkan gangguan penglihatan.
Katarak terbentuk ketika protein dalam lensa rusak dan menggumpal. Kondisi ini dapat mengurangi jumlah cahaya yang masuk melewati lensa ke retina. Kondisi inilah yang menyebabkan hilangnya penglihatan.
Gejala Katarak
Adapun sejumlah tanda dan gejala mata katarak, sebagai berikut:
- Pandangan kabur, tidak jelas, atau redup
- Sulit melihat saat malam hari
- Sensitif dan peka terhadap cahaya atau silau
- Membutuhkan cahaya yang lebih terang untuk membaca atau melakukan aktivitas sehari-hari
- Seolah-olah melihat “lingkaran cahaya” di sekitar lampu
- Penglihatan ganda pada satu mata
Komplikasi Katarak
Katarak bisa menimbulkan komplikasi yang dapat mengganggu kesehatan tubuh dan aktivitas sehari-hari, seperti:
- Kesulitan bergerak dan mengemudi, terutama di malam hari
- Penglihatan cenderung silau sehingga tidak mampu melihat secara optimal
- Mengalami pandangan kabur dalam jarak dekat, seperti membaca
Cara Mengatasi Katarak
Sebagian besar dokter menyarankan untuk mempertimbangkan operasi katarak apabila penyakit ini mulai memengaruhi kualitas hidup. Misalnya, membaca atau mengemudi di malam hari.
Kebanyakan orang menganggap bahwa tidak perlu terburu-buru untuk menghilangkan katarak karena biasanya tidak membahayakan kondisi kesehatan penderita.
Meskipun begitu, gejala katarak bisa berkembang lebih cepat pada kondisi tertentu, seperti mengalami diabetes, tekanan darah tinggi, atau obesitas. Cobalah untuk meluangkan waktu sejenak agar mempertimbangkan manfaat dan risiko operasi katarak dengan dokter.
Jika tidak menjalani operasi katarak, dokter dapat merekomendasikan pemeriksaan lanjutan secara berkala untuk mencegah terjadinya gejala yang semakin parah. Operasi katarak melibatkan pengangkatan lensa keruh dan menggantinya dengan lensa intraokular.
Operasi katarak biasanya dilakukan secara rawat jalan dan tidak perlu tinggal di rumah sakit setelah operasi. Meskipun aman, prosedur ini berisiko menimbulkan infeksi, pendarahan, dan retina keluar dari tempatnya. Setelah operasi, area mata akan terasa nyeri selama beberapa hari atau minggu.
Baca Juga: Apa Itu Kista Kalazion Mata? Gejala, Penyebab, dan Pengobatan
Pencegahan Mata Katarak
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk melindungi kesehatan mata dan mengurangi risiko terjadinya katarak, antara lain:
- Hentikan kebiasaan merokok: Asap rokok dapat memicu terjadinya katarak. Anda bisa menghentikan kebiasaan merokok mengurangi frekuensinya secara bertahap.
- Lindungi mata dari sinar matahari: Cobalah untuk menggunakan kacamata hitam atau lapisan anti-UV agar terhindar dari paparan sinar matahari. Selain itu, Anda juga bisa menggunakan topi bertepi lebar yang mampu melindungi area mata.
- Lakukan pemeriksaan mata secara teratur: Pemeriksaan ini dapat mendeteksi katarak dan masalah kesehatan mata lainnya sedini mungkin. Anda bisa berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui seberapa sering menjalani pemeriksaan mata.
- Konsumsi makanan gizi seimbang: Pastikan untuk mengonsumsi makanan gizi seimbang, seperti buah dan sayur ke dalam menu makanan sehari-hari. Jenis makanan ini kaya akan nutrisi penting yang mampu menjaga kesehatan mata secara menyeluruh.
Jika Anda memiliki riwayat masalah kesehatan mata atau kondisi lain, seperti diabetes yang dapat meningkatkan risiko penyakit mata, sebaiknya segera berdiskusi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.
Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital. Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat.
Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh dr. Daniel
Source:
- Cleveland Clinic. Cataracts (Age-Related). Juli
- National Library of Medicine. Cataract. Juli 2024.
- WebMD. What Are Cataracts?. Juli2024.