Ditulis oleh Tim Konten Medis
Sakit kepala belakang adalah gangguan kesehatan yang menimbulkan gejala kepala tegang, nyeri, terasa berat, hingga leher kaku. Penyebabnya beragam, mulai dari karena kurang istriahat, terlalu banyak melihat layar komputer, hingga intensitas olahraga yang berlebihan.
Nyeri kepala belakang dapat disebabkan oleh tegangan otot, ketegangan leher, masalah tulang belakang, atau gangguan saraf.
Sakit kepala belakang menyebabkan penderitanya kesulitan bergerak dan merasa tidak nyaman. Kondisi ini terjadi secara mendadak dan jika dibiarkan bisa mengakibatkan stroke hingga pendarahan.
Dalam artikel ini akan dibahas lengkap apa saja penyebab sakit kepala bagian belakang dan bagaimana cara mengatasinya.
Apa Itu Sakit Kepala Belakang?
Sakit kepala belakang adalah kondisi di mana seseorang mengalami rasa nyeri atau ketidaknyamanan di bagian belakang kepala.
Penyebab nyeri kepala belakang dapat bervariasi, termasuk tegangan otot, ketegangan leher, masalah tulang belakang, gangguan saraf, atau kondisi medis lainnya seperti migrain.
Gejala yang mungkin menyertai termasuk kaku pada leher, ketegangan otot, atau rasa nyeri yang dapat menjalar ke bagian lain dari kepala atau bahu. Penting untuk mencari saran medis jika nyeri kepala belakang terus berlanjut atau semakin parah, atau jika disertai dengan gejala lain yang mengkhawatirkan.
Baca Juga: Penyebab Sakit Kepala di Belakang Telinga dan Pengobatan
Jenis Sakit Kepala Belakang dan Penyebabnya
Penyebab sakit kepala belakang tergantung pada jenis yang dialami. Banyak jenis kondisi ini dari yang ringan hingga berat. Berikut ini jenis sakit kepala belakang yang perlu diketahui:
1. Sakit Kepala Tegang (TTH)
Tension-type headache (TTH) biasanya menyebabkan rasa tegang di sekitar dahi. Kondisi ini juga dapat menyebabkan rasa tidak nyaman pada bahu, leher, atau kulit kepala. Kondisi ini biasanya berlangsung selama 7 hari atau bisa juga singkat selama 30 menit.
Gejala kondisi ini menyebabkan perasaan tegang di sekitar kepala, wajah, dan leher. Nyerinya berlangsung ringan hingga parah tergantung kondisi setiap orang.
Penderita tension-type headache tidak mengalami mual dan muntah. Disarankan jika penderita sering merasakan sakit ini untuk mengatur waktu olahraga agar otot kepala tidak tegang.
2. Migrain
Migrain menjadi salah satu penyebab penyakit sakit kepala bagian belakang yang paling sering terjadi. Kondisi ini ditemui di usia kanak-kanak hingga semakin memburuk pada orang dewasa.
Di masa dewasa, penyakit ini dapat terjadi beberapa kali dalam seminggu, terutama pada wanita berusia 35 tahun dan 45 tahun.
Gejala yang dirasakan penderita migrain biasanya rasa sakit kepala berdenyut, mual, muntah, gangguan penglihatan, peningkatan kepekaan terhadap cahaya, kebisingan, bau, nyeri otot, dan kulit sensitif. Kondisi ini berlangsung selama beberapa jam hingga hari.
3. Sakit Kepala Cervicogenik
Kondisi ini berasal dari leher dan menjalar ke kepala. Hal ini disebabkan pada saraf servikal. Dilansir dari penelitian yang meneliti Cervicogenic Headache, gejala penyakit ini meliputi nyeri di leher, lengan di satu sisi, bahu, mual, dan sensitivitas cahaya.
Baca juga: Waspadai Gejala Kanker Otak yang Bisa Dikenali Sejak Awal
4. Occipital Neuralgia
Kondisi ini berhubungan dengan kerusakan atau iritasi pada saraf oksipital, yang membentang dari bagian belakang leher hingga pangkal kulit kepala.
Penyakit occipital euralgia mendasari ketegangan leher atau faktor lain yang tidak diketahui dapat menyebabkan kerusakan atau iritasi.
Gejala occipital neuralgia seperti, nyeri berdenyut, rasa sakit yang mengejutkan, kepekaan terhadap cahaya, dan terjadi pada satu sisi bagian kepala.
5. Exercise – Induced Headache
Jenis sakit kepala belakang akibat akibat olahraga atau aktivitas fisik yang berat dikenal dengan induced headache. Sakitnya muncul secara tiba-tiba saat olahraga atau setelahnya.
Berbagai kegiatan olahraga dapat menimbulkan penyakit ini, dari angkat beban hingga hubungan seksual. Untuk gejalanya bisa berupa nyeri berdenyut pada kedua sisi kepala, menimbulkan gejala mirip migrain, dan berlangsung 5 menit hingga 2 hari.
6. Cluster Headache
Nyeri hebat di kepala hingga ke sekitar mata bisa dikategorikan sebagai sakit kepala jenis Cluster Headache. Ketidaknyaman ini biasanya terjadi secara tiba-tiba dan tajam. Bahkan rasanya seperti terbakar.
Sakit bisa berlangsung dalam 15 menit hingga beberapa jam. Bahkan, dalam bentuk kondisi yang parah bisa berlangsung selama berminggu-minggu.
Gejala Cluster Headache dapat berupa kegelisahan, nyeri di bagian mata, hidung tersumbat, kulit pucat, wajah berkeringat, kelopak mata terkulai, dan kemerahan.
Minum air putih yang cukup bisa mengurangi gejala sakit kepala.
7. Medication-overuse or Rebound Headache
Kondisi ini terjadi karena penggunaan obat yang berlebihan. Biasanya karena seseorang minum pereda nyeri selama 10-15 hari atau lebih dalam sebulan.
Gejala yang timbul akibat obat dapat berupa rasa sakit kepala yang buruk saat bangun tidur disertai mual, kecemasan, mengantuk, kesulitan konsentrasi, dan depresi.
8. Low Preasure Headache
Sakit kepala yang biasanya terjadi karena tekanan rendah menyebabkan nyeri hipotensi intrakranial, yaitu ketika cairan serebrospinal di otak berkurang hingga kurang dari 60 milimeter air. Gejala kondisi ini akan memburuk saat duduk, berdiri, dan berbaring.
Kemudian, kondisi ini akan semakin sakit saat batuk, bersin, mengangkat beban, dan berdenyut kenyang.
Baca Juga: Cara Mengatasi Sakit Kepala Vertigo yang Kambuh
Faktor Risiko Penyebab Sakit Kepala Belakang
Terdapat beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami sakit kepala belakang, termasuk:
- Postur tubuh yang buruk: Sikap tubuh yang tidak baik atau postur yang buruk saat duduk atau berdiri dapat menyebabkan tegangan berlebih pada otot leher dan punggung yang pada gilirannya dapat menyebabkan kondisi ini.
- Cedera fisik: Cedera pada bagian leher atau kepala, seperti cedera olahraga, kecelakaan mobil, atau benturan yang kuat, dapat menyebabkan ketegangan otot dan nyeri kepala belakang.
- Stres: Stres emosional atau psikologis dapat menyebabkan ketegangan otot, terutama di daerah leher dan punggung, yang kemudian dapat menyebabkan kondisi ini.
- Kebiasaan buruk: Kebiasaan seperti mengonsumsi alkohol dalam jumlah besar, merokok, atau kurangnya istirahat yang cukup dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami kondisi ini.
- Masalah tulang belakang: Masalah tulang belakang seperti osteoarthritis, hernia nucleus pulposus, atau ketegangan otot pada leher dapat menyebabkan kondisi ini.
- Gangguan saraf: Gangguan saraf seperti neuralgia occipital atau trigeminal neuralgia juga dapat menyebabkan nyeri kepala belakang.
Diagnosis Sakit Kepala Belakang
Dokter akan menyarankan beberapa tes jika diketahui gejala kondisi ini tak kunjung hilang:
- CT Scan atau MRI: Untuk mengetahui penyebab kondisi ini dan mendeteksi sejak dini jika ada tumor atau kerusakan pada otak.
- Tes Darah: Tujuannya adalah untuk memeriksa kondisi pasien terkait kondisi yang diderita disebabkan oleh infeksi atau bukan.
- Pungsi Lumbal: Untuk mendeteksi apa ada infeksi di otak dengan melakukan pemeriksaan pada sampel cairan otak dan saraf tulang belakang.
- Elektroensefalografi: Tes untuk mengukur gelombang listrik otak. Hal ini dilakukan jika pasien mengalami sakit kepala disertai tegang
Komplikasi Sakit Kepala Belakang
Sakit kepala di bagian belakang bisa menyebabkan komplikasi yang perlu diwaspadai, seperti:
- Insomnia
- Kualitas kerja dan kegiatan sehari-hari menurun
- Gangguan mental
- Ketergantungan obat penghilang rasa sakit
Cara Mengatasi Sakit Kepala Belakang
Untuk mengatasi kepala sakit dan terasa tegang di bagian belakang memang ada baiknya langsung menemui dokter. Hal itu dilakukan jika kondisi ini yang dirasakan penderita sudah dalam waktu yang lama.
Namun, beberapa perawatan rumahan berikut mungkin akan membantu mengurangi gejalanya:
1. Istirahat di Lingkungan yang Tenang
Seseorang yang mengalami sakit kepala sebaiknya beristirahat di lingkungan yang tenang dan tidak berisik. Kondisi tersebut bertujuan untuk menghindari stimulus yang dapat memperburuk intensitas sakit kepala.
2. Terapkan Kompres Air Dingin
Penggunaan kompres air dingin juga dapat membantu meredakan rasa tegang dan nyeri. Anda dapat menempelkan kompres air dingin pada daerah leher atau kepala selama 5-10 menit untuk mengurangi rasa sakit.
3. Pastikan Asupan Cairan yang Cukup
Penting bagi penderita untuk memastikan asupan cairan yang cukup karena dehidrasi atau kelelahan dapat menjadi penyebab kondisi ini. Meminum air putih dalam jumlah yang mencukupi dapat membantu mengurangi gejala yang timbul.
Baca Juga: 6 Posisi Tidur saat Sakit Kepala, Istirahat Lebih Nyenyak!
4. Terapkan Kompres Air Hangat
Selain kompres air dingin, Anda juga dapat mengompres area kepala dengan menggunakan air hangat. Mandi dengan air hangat atau berendam juga dapat membantu meredakan gejala.
5. Pastikan Tidur yang Cukup
Jika sakit kepala tidak kunjung mereda, sebaiknya segera tidur yang cukup untuk membantu meredakan gejala. Istirahat yang mencukupi dapat membantu tubuh untuk pulih dari kelelahan atau stres yang bisa menjadi penyebab sakit kepala.
6. Konsultasikan dengan Dokter dan Konsumsi Obat dengan Bijak
Jika Anda sering mengalami sakit kepala bagian belakang, sebaiknya perlu berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Dokter dapat meresepkan obat-obatan seperti parasetamol, aspirin, atau ibuprofen untuk meredakan kondisi ini. Pastikan untuk minum obat sesuai dengan dosis dan aturan yang ditentukan oleh dokter guna menghindari efek samping.
Cara Mencegah Sakit Kepala Belakang
Anda bisa mencegah sakit kepala dengan melakukan beberapa pencegahan seperti:
- Tidur cukup
- Makan dan minum teratur
- Olahraga
- Hindari stres
- Perhatikan makanan yang sehat
- Perhatikan kondisi cuaca
Pengobatan Sakit Kepala Belakang ke Dokter
Apabila sakit kepala yang dirasakan tidak kunjung membaik seperti mengalami muntah hingga kejang setelah dilakukan perawatan rumahan, sebaiknya segera berkonsultasi pada dokter.
Anda bisa kunjungi Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan. Cek layanan Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU). Untuk cek jadwal dokter dan buat janji bisa melalui Whatsapp dengan mudah dan nyaman.
Yuk, jaga dan cek kondisi kesehatan kamu sekeluarga bersama Ciputra Hospital!
Telah direview oleh Dr Sony Prabowo, MARS
Source:
- Medical News Today. What is This Pain in The Back of My Head?. Diakses 2024.
- Healthline. Why Does the Back of My Head Hurt?. Diakses 2024.