Ditulis oleh Tim Konten Medis
Penyakit ebola merupakan penyakit yang disebabkan oleh beberapa jenis virus ebola. Penyakit ebola merupakan salah satu wabah global yang mematikan. Penyakit ebola memiliki gejala yang terlihat umum. Namun, sangat berbahaya jika tidak segera ditangani. Penanganan penyakit ebola bervariasi, mulai dari pemberian obat, vaksin dan melakukan berbagai upaya preventif lainnya. Mari simak penjelasan lengkap mengenai gejala dan penyebab penyakit ebola berikut!
Sakit kepala menjadi salah satu gejala umum dari penyakit ebola.
Apa Itu Virus Ebola?
Virus ebola merupakan salah satu virus penyebab penyakit serius dan fatal. Jika tidak ditangani oleh tenaga medis, virus ebola sangat berbahaya. Virus ebola terdiri dari 6 spesies serotipe virus, yaitu Zaire, Bundibugyo, Sudan, Tai Forest, Reston dan Bombali. Virus ebola pertama kali muncul tahun 1976 di negara Sudan dan Yambuku. Virus ebola muncul kembali pada tahun 2014 silam dan menyebar luas ke seluruh dunia.
Wabah Ebola
Wabah ebola merupakan wabah yang menghebohkan seluruh dunia. Ebola merupakan salah satu virus yang mematikan. Pada awal kemunculannya, virus ebola menyerang negara-negara bagian Afrika. Para peneliti menduga bahwa wabah virus ini disebabkan oleh dua jenis virus, yaitu: Zaire Ebolavirus dan Sudan Ebolavirus. Faktor yang memengaruhi berkembangnya wabah adalah akibat adanya pertumbuhan populasi, perambahan kawasan hutan, dan interaksi langsung dengan kehidupan liar (seperti mengonsumsi daging hewan liar). Pada tahun 2014-2016, wabah ebola menyebar luas dari wilayah Afrika menuju Guinea dan dalam beberapa bulan kemudian wabah ebola menjadi wabah global.
Ciri-Ciri Ebola
Ciri-ciri virus ebola akan muncul 2 hingga 2 hari setelah terinfeksinya virus tersebut. Penyakit ebola mungkin akan terlihat seperti penyakit flu atau penyakit umum lainnya. Ciri-ciri umum penyakit ebola meliputi:
- Demam tinggi
- Sakit kepala
- Sakit pada bagian otot
- Tenggorokan yang kering
- Badan menjadi lemas
- Sakit perut
- Tidak nafsu makan
Penyakit ebola yang tidak segera diobati dan semakin parah akan menyebabkan adanya pendarahan pada organ dalam tubuh. Pendarahan tersebut dapat terlihat dan keluar melalui mata, telinga dan hidung. Beberapa orang akan memunculkan ciri, seperti muntah atau batuk berdarah, diare berdarah, ruam-ruam hingga ketidakberfungsian fungsi hati dan ginjal.
Penyebab Ebola
Penyebab ebola yang mampu menjadi faktor risiko penyebaran virus karena adanya kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi. Hewan-hewan yang diduga sering menjadi penyebar virus ebola yakni kelelawar buah dan hewan primata. Selain itu, virus juga dapat menyebar dari manusia ke manusia lainnya sehingga penyebaran menjadi lebih luas. Cara penyebaran virus ebola antara lain:
- Kontak langsung dengan cairan tubuh manusia yang terinfeksi (seperti saliva, urin, keringat, muntah, ASI, dan sejenisnya)
- Kontak langsung dengan barang yang terkena cairan tubuh manusia (seperti baju, jarum, seprei, dan alat medis yang telah digunakan)
- Kontak langsung dengan hewan (seperti kelelawar buah, monyet dan primata lainnya)
- Kontak langsung dengan air mani pria, baik melalui oral, vagina maupun anal yang telah terinfeksi
- Kontak langsung dengan cairan vagina wanita yang telah terinfeksi ketika berhubungan tubuh
Seseorang yang telah terinfeksi virus ebola, tetapi ia belum memunculkan gejala. Maka, orang tersebut tidak dapat menyebarkan virus ebola. Jadi, kesimpulannya hanya orang-orang yang telah memunculkan gejala dan terinfeksi virus ebola yang dapat menyebarkan virus. Virus ebola tidak dapat menyebar melalui makanan, nyamuk atau jenis serangga lainnya.
Penyakit ebola yang semakin parah akan menyebabkan adanya pendarahan pada organ dalam tubuh.
Penanganan Virus Ebola
Penanganan virus ebola sangat bervariasi, mulai dari penanganan therapeutics, supportive care, dan penggunaan vaksin. Penjelasan lengkap mengenai ketiga metode tersebut akan dibahas sebagai berikut:
1. Therapeutics
Therapeutics merupakan salah satu metode yang digunakan untuk mengatasi penyakit ebola yang disebabkan oleh virus Zaire Ebolavirus. Metode ini menggunakan obat-obatan antibodi, seperti Inmazeb dan Ebanga. Obat-obat antibodi tersebut telah disetujui oleh U.S Food and Drug Administration (FDA) dan dapat diberikan pada penderita penyakit ebola. Obat-obat antibodi ini diketahui mampu bekerja secara efektif untuk meningkatkan antibodi pada tubuh manusia sehingga mampu mengurangi angka kematian yang ada.
2. Supportive care
Supportive care adalah salah satu penanganan penyakit ebola dengan memberikan saran mengenai upaya-upaya preventif tertularnya virus ebola. Beberapa saran yang diberikan oleh supportive care sebagai berikut:
- Penuhi kebutuhan cairan dan elektrolit dalam tubuh
- Gunakan obat-obatan untuk menyeimbangkan tekanan darah, menghindari muntah dan diare, serta menurunkan demam dan nyeri pada tubuh
- Segera tangani atau obati penyakit-penyakit yang muncul
3. Vaksin
Vaksin Ervebo merupakan vaksin yang diketahui berperan efektif dalam melindungi manusia dari terinfeksinya virus ebola. Vaksin ini adalah vaksin ebola pertama yang telah memenuhi kualifikasi dan disetujui oleh U.S Food and Drug Adminitration dan WHO pada tahun 2019 untuk dapat digunakan pada anak berusia 18 tahun ke atas. Vaksin ini tidak dapat digunakan oleh ibu hamil dan menyusui. Vaksin Ervebo telah dipasarkan secara global dan membutuhkan 2 dosis yang dapat diberikan dengan jarak waktu selama 8 minggu dari dosis pertama.
Kini, Anda sudah mengetahui gejala dan penyebab penyakit ebola bukan? Wabah ebola bukanlah wabah yang dapat disepelekan karena memakan banyak korban jiwa. Lakukan upaya-upaya preventif untuk menghindari terinfeksinya virus ebola. Jaga selalu kesehatan dan kebersihan tubuh masing-masing. Jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter jika dirasa muncul gejala penyebab penyakit ebola yang mencurigakan.
Telah direview oleh dr. Surya Seftiawan Pratama
Source: