Ditulis oleh Tim Konten Medis
Abses otak adalah kondisi dimana otak mengalami penumpukan nanah akibat adanya infeksi. Penyakit abses otak terjadi akibat infeksi bakteri, virus, dan jamur. Infeksi dari bagian tubuh lain juga dapat memicu terjadinya abses di otak. Kenali lebih dalam pada artikel ini.
Abses otak adalah
Abses otak adalah kumpulan nanah yang berkembang di dalam otak sebagai bentuk respon terhadap infeksi atau trauma. Kondisi ini dapat menyebabkan masalah dengan fungsi otak dan sumsum tulang belakang. Penyakit ini merupakan kondisi serius, yang berpotensi mengancam jiwa jika tidak segera ditangani. Efek penyakit ini dapat bervariasi tergantung pada ukuran abses dan dimana ia terbentuk dalam otak. Umumnya paling mungkin menyerang pria dewasa yang berusia di bawah 30 tahun. Sedangkan pada anak-anak, sering berkembang saat usia 4-7 tahun. Selain anak-anak, bayi baru lahir juga berisiko. Untuk mencegah penyakit ini, Anda dapat melakukan program vaksinasi. Program ini juga direkomendasikan untuk anak kecil, karena terbukti mengurangi kejadian abses otak jika diberikan pada anak kecil.
Sakit kepala yang sulit dihilangkan disertai perubahan penglihatan menjadi gejala penyakit ini.
Gejala abses otak
Gejala penyakit adalah sebagai berikut:
- Sakit kepala parah yang sulit dihilangkan walaupun dengan obat penghilang rasa sakit
- Perubahan kondisi mental, seperti suasana hati yang mudah berubah dan kebingungan
- Fungsi saraf bermasalah, contohnya otot mengalami kelemahan atau kelumpuhan pada satu sisi tubuh, bicara menjadi cadel
- Suhu tubuh meninggi yang tidak turun sekalipun dengan obat
- Rasa kaku pada leher
- Perubahan penglihatan yang disertai sakit kepala, seperti pandangan kabur, atau objek menjadi ganda
Abses otak pada dewasa
Abses otak dapat terjadi baik pada orang dewasa maupun anak-anak. Penderita penyakit ini rata-rata berusia 30 sampai 40 tahun. Meskipun jika ditelusuri lebih lanjut, usia penderita dapat berbeda berdasarkan sumber infeksi. Misalnya mereka yang mengalami kondisi tersebut dan bersumber dari infeksi telinga, biasanya berusia di kisaran 20 sampai 40 tahun. Risiko ini akan semakin meningkat jika infeksi diikuti trauma kepala serta prosedur pasca operasi. Penelitian yang dilakukan di negara Afrika Selatan menemukan bila dari total 973 orang yang mengalami abses otak, rata-rata adalah mereka yang berusia 24 tahun, dan 75% diantaranya memiliki faktor penyebab orthogenik dan trauma.
Penelitian lainnya yang dilakukan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo ditemukan bahwa penyakit ini lebih banyak diderita oleh laki-laki, dengan rata-rata usia penderita 32 tahun, lokasi abses di supratentorial, dan hampir semuanya berhubungan dengan infeksi telinga. Penyebab umum pada orang dewasa adalah penyakit paru piogenik kronis seperti, abses paru, bronkiektasis, empiema, dan kistik fibrosis. Sumber infeksi lain yang mungkin berasal dari luka, infeksi kulit, osteomielitis, infeksi pelvis, dan infeksi intra abdominal.
Penyakit ini menyebabkan masalah dengan fungsi otak dan sumsum tulang belakang.
Abses otak pada anak
Pada anak-anak penyakit ini jarang terjadi. Meskipun begitu Anda tetap perlu untuk waspada. Pasalnya anak-anak dengan kondisi penyakit tersebut tetap berisiko tinggi mengalami kematian. Penyebab pada anak umumnya akibat virus, jamur, dan bakteri. Bakteri merupakan penyebab yang paling sering ditemui. Cara bakteri dan virus menginfeksi otak melalui 3 cara:
- Infeksi menyebar dari area lain di tubuh, atau di dekatnya. Hal ini bermula dari infeksi telinga, infeksi sinus, atau infeksi gigi.
- Infeksi menyebar melalui aliran darah dari organ paru-paru atau area dada, misalnya jantung (endokarditis), atau dari cairan serebrospinal (CSF) ke otak (meningitis).
- Virus atau bakteri yang masuk ke otak melalui luka di kepala.
Faktor risiko yang paling umum memengaruhi anak adalah penyakit jantung bawaan, sinus, meningitis, infeksi otogenik, kebersihan gigi yang buruk, infeksi gigi atau rahang, infeksi pada wajah atau kulit kepala, perawatan untuk patah leher atau pasca operasi , sistem kekebalan yang lemah, disebabkan oleh obat-obatan atau kondisi kesehatan seperti HIV.
Nah sekarang Anda sudah mengetahui gejala yang muncul, dan kasus abses otak yang terjadi pada usia anak maupun dewasa. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi Anda. Terima kasih telah membaca dan sampai jumpa di artikel kesehatan lainnya.
Telah direview oleh dr. Edwin Halim
Source: