Ditulis oleh Tim Konten Medis
Gejala kanker otak stadium awal umumnya ditandai dengan sering merasa mual, sakit kepala, hingga kesemutan. Dalam tahap awal, gejalanya ini memang sulit dikenali namun akan semakin parah ketika sudah masuk stadium lanjut.
Gejala kanker otak bervariasi sesuai dengan ukuran dan lokasi otak yang terjangkit kanker.
Gejala kanker otak pada setiap orang bisa berbeda-beda tergantung kondisi kesehatan pasien. Kanker otak adalah penyakit ganas yang bisa menyerang segala usia.
Penyebabnya pun beragam, mulai dari genetik, paparan radiasi hingga infeksi virus. Oleh karena itu, mengetahui gejala kanker otak beserta penyebabnya adalah hal yang penting dilakukan sejak dini agar bisa mendapatkan penanganan lebih cepat.
Berikut ini adalah pembahasan lengkap mengenai xiri-ciri kanker otak dan cara mendeteksinya.
Gejala Kanker Otak
Gejala kanker otak dapat bervariasi sesuai dengan ukuran dan lokasi otak yang terjangkit kanker. Berikut ini adalah gejala yang perlu diwaspadai:
1. Sakit Kepala yang Terjadi Secara Berulang dan Biasanya Menyakitkan
Sakit kepala adalah gejala umum yang dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, tetapi, pada kanker otak, sakit kepala sering kali memiliki karakteristik yang berbeda.
Biasanya, sakit kepala yang terkait dengan kanker otak terjadi secara berulang, bahkan mungkin menjadi lebih sering dan intensitasnya meningkat seiring waktu.
Selain itu, kondisi ini cenderung tidak bisa diobati dengan pereda nyeri biasa seperti obat anti-inflamasi nonsteroid (OAINS) atau obat penghilang rasa sakit.
Jenis sakit kepala yang terkait dengan kanker otak juga dapat bervariasi, mulai dari sakit kepala tegang hingga sakit kepala migrain. Beberapa pasien juga melaporkan sensasi tekanan yang konstan di bagian belakang kepala atau di area tertentu, tergantung pada lokasi tumor.
Baca Juga: Ketahui Mati Batang Otak, Benarkan Sudah Dipastikan Meninggal Secara Medis?
2. Kejang pada Kanker Otak
Kejang adalah gejala yang cukup umum pada kanker otak, terutama ketika tumor memengaruhi area otak yang mengendalikan aktivitas listrik. Kejang bisa menjadi tanda peringatan penting yang memerlukan perhatian medis segera.
Kejang bisa terjadi dalam berbagai bentuk, mulai dari kejang ringan hingga kejang yang lebih parah seperti kejang tonik-klonik.
Durasi kejang juga bisa bervariasi, dari beberapa detik hingga beberapa menit. Kejang dapat terjadi secara spontan atau dipicu oleh faktor tertentu seperti stres, pencahayaan terang, atau suara yang keras.
Penting untuk diingat bahwa tidak semua kejang disebabkan oleh kanker otak, tetapi jika seseorang mengalami kejang untuk pertama kalinya atau kejang berulang, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut.
3. Penurunan Fungsi Penglihatan atau Berbicara
Tumor otak yang tumbuh akibat kanker dapat memberikan tekanan pada berbagai area otak yang mengendalikan fungsi indra. Akibatnya, penderita kanker otak mungkin mengalami berbagai gangguan dalam penglihatan dan berbicara.
Gangguan penglihatan bisa termasuk penglihatan kabur, hilangnya bidang pandang tertentu, atau penglihatan ganda. Sedangkan gangguan berbicara bisa berupa kesulitan dalam mengucapkan kata-kata dengan benar, memahami bahasa, atau menghasilkan kalimat yang koheren.
Gejala ini bisa berkembang perlahan seiring pertumbuhan sel kanker dan bisa menjadi lebih parah secara bertahap. Hal ini sangat bergantung pada lokasi dan ukuran tumor serta seberapa cepat tumor tumbuh.
4. Perubahan Kepribadian
Kanker otak tidak hanya memengaruhi fungsi fisik tetapi juga dapat memengaruhi aspek psikologis dan emosional penderitanya. Perubahan pada kepribadian ini sering kali seringkali diabaikan.
Gejala perubakan kepribadian tanda kanker bisa mencakup perubahan mood yang tiba-tiba dan ekstrem, seperti cepat marah atau depresi yang mendalam.
Selain itu, seseorang dengan kanker otak juga menjadi lebih impulsif, kurang toleran, atau kurang peduli terhadap orang lain.
Pemeriksaan CT Scan dilakukan untuk melihat gambaran tentang kondisi otak menggunakan sinar X.
5. Sering Mengalami Kelelahan
Kelelahan kronis sering kali menjadi gejala kanker otak yang diabaikan. Ini bukan hanya kelelahan fisik akibat penyakit yang menguras energi, tetapi juga kelelahan mental yang terkait dengan stres emosional dan psikologis.
Perasaan lelah yang perlu diwaspadai adalah yang terjadi terus menerus dan tidak dapat dijelaskan meskipun seseorang telah istirahat dengan cukup. Kondisi ini bahkan dapat mengganggu kualitas hidup pasien sehari-hari.
Baca Juga: Fakta Medis Kanker Kulit Melanoma, Kenali Bahayanya
6. Kelumpuhan pada Satu Sisi Tubuh
Kanker otak yang tumbuh di area tertentu dapat menyebabkan tekanan pada struktur otak yang mengendalikan gerakan tubuh. Akibatnya, seseorang dapat mengalami kelumpuhan pada satu sisi tubuh, yang dikenal sebagai hemiparesis atau hemiplegia.
Gejala ini bisa berupa kelemahan otot, kesulitan bergerak, atau bahkan kehilangan kendali sepenuhnya atas anggota tubuh di sisi yang terkena dampak.
Kelumpuhan biasanya terjadi secara bertahap seiring dengan pertumbuhan tumor. Hal ini juga dapat memengaruhi kemandirian seseorang dan memerlukan perawatan intensif hingga rehabilitasi untuk mengembalikan fungsi tubuh yang hilang.
7. Mengalami Mual dan Muntah
Gejala mual dan muntah adalah salah satu tanda yang sering kali terkait dengan kanker otak. Ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk peningkatan tekanan intrakranial akibat pembengkakan tumor atau penumpukan cairan serebrospinal di sekitar otak.
Tekanan tambahan ini dapat mengganggu fungsi normal otak dan menyebabkan sensasi mual yang intens dan muntah berulang.
Mual dan muntah seringkali lebih parah di pagi hari atau saat berbaring. Penyebabnya mungkin karena posisi tubuh yang berubah atau efek peningkatan tekanan dalam posisi tersebut.
Selain itu, tumor itu sendiri atau efek samping dari pengobatan kanker juga dapat merangsang pusat muntah di otak, yang menyebabkan mual dan muntah yang lebih sering dan berat.
8. Rusaknya Sistem Saraf dan Sumsum Tulang Belakang
Kanker otak yang berkembang dapat merusak sistem saraf dan sumsum tulang belakang, yang mengontrol sebagian besar fungsi tubuh. Kerusakan ini dapat menyebabkan berbagai gejala yang bervariasi tergantung pada lokasi, ukuran, dan jenis tumor.
Misalnya, jika tumor tumbuh di dekat saraf kranial atau sumsum tulang belakang, dapat terjadi gangguan sensorik seperti mati rasa, kesemutan, atau hilangnya kontrol motorik pada bagian tubuh tertentu.
Selain itu, tekanan yang dihasilkan oleh tumor pada struktur otak dan sumsum tulang belakang dapat menyebabkan gejala lain seperti kelemahan otot, gangguan koordinasi, atau bahkan kelumpuhan parsial atau total pada bagian tubuh tertentu.
Kerusakan pada sistem saraf juga dapat memengaruhi fungsi vital seperti pernapasan, detak jantung, dan fungsi organ tubuh lainnya.
Baca Juga: Apa Itu Aneurisma Otak? Kenali Penanganannya yang Tepat
Cara Mendeteksi Kanker Otak
Diagnosis kanker otak tidak mudah dan memerlukan beberapa tes untuk memastikannya. Berikut ini adalah pemeriksaan yang digunakan untuk mendiagnosis kanker otak:
- Pemeriksaan Elektroensefalogram (EEG): Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara merekam aktivitas listrik di bagian otak dengan menggunakan elektroda pada kulit kepala.
- Pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI): Pemeriksaan ini menggunakan medan magnet berkekuatan tinggi dan gelombang radio untuk melihat gambaran lengkap kondisi otak.
- CT Scan Kepala: Pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat gambaran tentang kondisi otak.
- Pemeriksaan Biopsi: Pengambilan sampel jaringan pada tumor untuk memeriksa jenis tumor dan menentukan penanganan yang paling sesuai.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera periksakan diri ke dokter bila Anda merasakan sakit kepala yang hilang timbul. kesemutan, hingga kekakuan pada salah satu organ tubuh.
Anda bisa konsultasi terlebih dahulu ke Ciputra Hospital terdekat.
Ciputra Hospital menyediakan beragam layanan kesehatan mulai dari konsultasi dengan dokter umum hingga Medical Check Up (MCU). Anda dapat memeriksa jadwal dokter di Ciputra Hospital dan membuat janji lebih mudah dan cepat melalui layanan WhatsApp. Mari percayakan kesehatan Anda dan keluarga Anda di Ciputra Hospital!
Telah direview oleh dr. Leonardo
Source
- Healthline. Brain Cancer. Diakses 2024.
- NHS. Malignant Brain Tumour (Brain Cancer). Diakses 2024.