Ditulis oleh Tim Konten Medis
Tinnitus atau telinga berdenging sering kali terjadi secara tiba-tiba tanpa adanya penyebab yang jelas. Kondisi ini lebih berisiko terjadi pada orang dewasa berusia 40-80 tahun. Faktor penyebabnya bisa karena mengalami gangguan pendengaran usia lanjut hingga cedera telinga.

Tinnitus adalah suara yang berasal dari dalam telinga dan bukan dari lingkungan sekitar.
Orang yang menderita telinga berdenging dapat mendengarkan suara-suara tertentu yang berlangsung sementara atau terus-menerus. Kondisi ini biasanya terjadi pada penderita gangguan pendengaran atau vertigo.
Umumnya, telinga berdenging lebih sering terjadi pada orang dewasa yang lebih tua. Pengobatan kondisi ini tergantung dari penyebab, kondisi kesehatan, dan gejala penderita.
Apa Itu Tinnitus?
Tinnitus atau telinga berdenging adalah kondisi ketika telinga mendengar suara-suara, seperti mendengung, mendesis, atau siulan. Kondisi ini dapat berlangsung dalam waktu sementara hingga terus-menerus.
Telinga berdenging memiliki tingkat kenyaringan yang bervariasi, tergantung dari penyebab dan kondisi kesehatan setiap orang. Suara yang dihasilkan bisa sangat lembut sampai Anda tidak menyadarinya.
Bahkan, telinga berdenging juga mampu mendenging dengan keras sehingga seolah-olah ada suara yang menghalangi pendengaran Anda.
Orang yang mengalami tinnitus parah dapat mengalami kesulitan tidur atau berkonsentrasi. Seiring berjalannya waktu, kondisi ini bisa menyebabkan depresi apabila tidak segera mendapatkan penanganan yang tepat.
Baca juga: Dampak Kebisingan bagi Kesehatan
Jenis Tinnitus
Telinga berdenging terbagi atas 2 jenis, antara lain:
1. Tinnitus Subjektif
Tinnitus subjektif adalah kondisi ketika seseorang mendengar suara dengungan atau dering tetapi orang lain tidak bisa mendengarnya. Ini merupakan jenis tinnitus yang paling umum.
Tinnitus subjektif bisa disebabkan oleh beberapa hal, seperti konsumsi obat tertentu, mengalami diabetes, dan tekanan darah tinggi. Selain itu, infeksi telinga dan penyumbatan serumen (kotoran telinga) juga bisa turut memengaruhi kondisi ini.
2. Tinnitus Objektif
Jika Anda mendengar suara tertentu di telinga, kondisi ini dinamakan sebagai tinnitus objektif. Berbeda dengan subjektif, kondisi ini tidak hanya terdengar di telinga pendengar saja tetapi juga orang lain. Misalnya, dokter mendengar suara dengungan saat pemeriksaan dengan stetoskop.
Tinnitus objektif jarang terjadi sehingga sering kali penderita tidak menyadarinya. Kondisi berkaitan erat dengan otot dan pembuluh darah, seperti aneurisma, kejang otot, dan penyakit sendi.
Baca Juga: Penyebab Sakit Kepala di Belakang Telinga dan Pengobatan
Penyebab Tinnitus
Telinga berdenging bukanlah suatu penyakit melainkan kondisi kesehatan tertentu, seperti cedera telinga atau gangguan pendengaran terkait usia. Penelitian membuktikan bahwa kondisi ini sering terjadi pada orang dewasa berusia 40-80 tahun.
Penyebab utama tinnitus belum diketahui secara pasti. Namun, berikut adalah masalah kesehatan yang turut berisiko memengaruhi tinnitus dan perlu Anda waspadai:
- Gangguan pendengaran pada usia lanjut: Kondisi ini sering terjadi pada orang dewasa di atas usia 65 tahun. Telinga berdenging terjadi karena adanya penurunan fungsi pendengaran seiring bertambahnya usia.
- Gangguan pendengaran akibat kebisingan: Terkena paparan suara keras bisa menyebabkan gangguan pendengaran dan tinnitus. Hal ini dapat terjadi seiring berjalannya waktu atau dari 1 kejadian saja, seperti ledakan atau tembakan pistol jarak dekat.
- Cedera telinga dan trauma: Cedera ini memengaruhi fungsi saraf dan area otak sehingga merasakan telinga berdenging.
- Penyumbatan kotoran atau infeksi telinga: Kondisi ini merupakan penyebab paling umum yang mengakibatkan telinga berdenging
- Konsumsi obat-obatan tertentu: Jenis obat yang dapat menimbulkan tinnitus, seperti antibiotik, antidepresan, dan obat kanker
Faktor Risiko Penyebab Tinnitus
Tinnitus bisa menyerang siapa saja, baik pria maupun wanita. Faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya tinnitus, yaitu:
- Pola hidup tidak sehat, seperti kebiasaan merokok dan minum alkohol
- Mengidap penyakit kardiovaskular dan tekanan darah tinggi
- Obesitas atau berat badan berlebih
- Mengalami penyakit meniere, yaitu kelainan telinga dalam dalam kronis yang menyebabkan vertigo dan gangguan pendengaran
- Pertumbuhan tulang abnormal di dalam telinga
- Gangguan pembuluh darah
- Disfungsi tuba Eustachius, yaitu penyumbatan saluran yang menghubungkan telinga tengah ke tenggorokan bagian atas
Gejala Tinnitus
Gejala telinga berdenging menimbulkan keluhan seperti suara-suara asing seperti berikut:
- Suara senandung
- Desis
- Siulan
- Mengklik
- Gemuruh
- Berdengung
Suara ini bisa muncul samar atau keras dan dapat terjadi sewaktu-waktu. Telinga berdenging juga terjadi pada 1 atau 2 telinga secara bersamaan.
Diagnosis Penyakit Tinnitus
Dokter dapat melakukan wawancara medis dan pemeriksaan fisik terkait gejala. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui gangguan telinga berdenging yang terjadi.
Selain itu, penderita bisa dirujuk ke ruang audiometri untuk melakukan tes pendengaran untuk mendiagnosis penyakit dengan tepat. Jika memungkinkan, dokter dapat menyarankan rontgen atau pemindaian sebagai pemeriksaan lanjutan.
Baca Juga: 10 Penyebab Benjolan di Belakang Telinga dan Pengobatannya
Komplikasi Tinnitus
Jika tidak segera mendapatkan pengobatan, telinga berdenging bisa menyebabkan komplikasi serius, antara lain:
- Gangguan kecemasan
- Mengalami depresi
- Mudah marah
- Sulit berkonsentrasi
- Sulit berkomunikasi
- Penurunan fungsi kognitif
- Gangguan tidur
Cara Mengatasi Tinnitus
Berikut ini adalah cara mengatasi telinga berdenging:
1. Konsumsi Obat-Obatan Tertentu
Sebenarnya, tidak ada obat yang bisa menyembuhkan telinga berdenging secara langsung. Namun, penggunaan obat antidepresan dan obat anti kecemasan penting untuk meredakan gejala kondisi ini.
Obat untuk mengatasi telinga berdenging di antaranya adalah alprazolam, klomipramin, dan desipramine. Jenis obat ini hanya boleh Anda minum sesuai dengan anjuran dokter.
2. Terapi Perilaku
Selain konsumsi obat, penderita telinga berdenging bisa menjalani terapi perilaku untuk mengurangi gejala yang dialami. Terapi ini bisa berupa terapi perilaku kognitif dan manajemen tinnitus progresif.
Terapi perilaku berperan penting untuk meningkatkan kualitas hidup penderita dan mencegah telinga berdenging di kemudian hari. Sebaiknya, konsultasikan terapi ini ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
3. Terapi Berbasis Suara
Salah satu cara untuk mengatasi telinga berdengung adalah dengan mengobati penyebabnya, termasuk gangguan pendengaran. Hal ini bisa diatasi dengan menjalani terapi berbasis suara, seperti:
- Alat bantu dengar: Alat ini berperan penting untuk membantu otak dalam memproses suara di telinga.
- Perangkat penutup suara: Alat ini dapat meredam suara berdenging pada telinga dengan memainkan musik-musik tertentu, seperti suara alam.
- Mesin suara yang dimodifikasi: Alat ini dapat digunakan untuk menghasilkan suara khusus yang dirancang bagi penderita telinga berdenging. Namun, mesin suara hanya bisa dipakai sesekali saja.
Baca Juga: “Cotton Bud” Berbahaya Untuk Bersihkan Telinga?
Cara Mencegah Tinnitus
Perlu diketahui bahwa telinga berdenging merupakan gejala dari gangguan kesehatan tertentu sehingga tidak dapat dilakukan pencegahan. Namun, ada beberapa cara mengurangi risiko terjadinya kondisi ini, sebagai berikut:
- Menggunakan pelindung telinga ketika terkena paparan suara keras, seperti gergaji mesin, musisi, atau senjata api
- Hindari mendengarkan musik yang terlalu keras dalam jangka panjang
- Menjaga kesehatan jantung, seperti rajin berolahraga dan pola makan teratur
- Batasi atau hindari konsumsi alkohol, kafein, dan nikotin
Pengobatan Tinnitus ke Dokter
Sebagian orang menganggap telinga berdenging tidak mengganggu aktivitas sehari-hari. Namun, kondisi ini bisa berbahaya bagi kesehatan tubuh apabila terjadi setiap saat dan menimbulkan keluhan, seperti:
- Mengalami gangguan pendengaran atau pusing
- Merasa cemas atau depresi akibat telinga berdenging
- Mengalami telinga berdenging setelah terkena infeksi saluran pernapasan dan tidak membaik dalam waktu 1 minggu
Jika Anda mengalami keluhan tersebut, sebaiknya segera kunjungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.
Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU). Cek jadwal dokter Ciputra Hospital dan buat janji dokter lebih mudah dan cepat lewat WhatsApp.
Yuk, jaga dan cek kondisi kesehatan Anda sekeluarga bersama Ciputra Hospital!
Telah direview oleh dr. Pavita
Source:
- Cleveland Clinic. Tinnitus. Juni 2024.
- Healthline. What Are the Different Types of Tinnitus?. Juni 2024.
- WebMD. Understanding Tinnitus: The Basics. Juni 2024.