Ditulis oleh Tim Konten Medis
Munculnya benjolan di belakang telinga sering kali menimbulkan rasa khawatir. Pasalnya, banyak orang yang masih percaya bawah benjolan merupakan tanda kanker. Padahal, tidak selalu demikian. Ada berbagai penyebab benjolan di belakang telinga yang tidak hanya kanker. Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Benjolan di belakang telinga seringkali dapat disebabkan oleh infeksi kulit di sekitar area telinga atau folikel rambut.
Ciri-ciri Benjolan di Belakang Telinga
Benjolan di belakang telinga dapat memiliki ciri-ciri, tergantung pada penyebabnya. Berikut adalah beberapa ciri umum yang dapat ditemui:
- Ukuran: Benjolan bisa kecil seperti biji ercis atau lebih besar. Ukurannya dapat bervariasi tergantung pada penyebabnya.
- Tekstur: Benjolan bisa lembut atau keras, tergantung pada apa yang menyebabkannya. Lipoma, misalnya cenderung lembut dan mudah digeser, sementara kista dapat terasa lebih keras.
- Rasa Sakit: Benjolan di belakang telinga kadang-kadang disertai dengan rasa sakit atau ketidaknyamanan, terutama jika itu akibat infeksi atau peradangan.
- Warna Kulit: Benjolan yang terlihat merah atau memerah bisa menunjukkan adanya peradangan atau infeksi.
- Perubahan dalam Bentuk atau Warna: Jika benjolan berubah ukuran, bentuk, atau warnanya seiring waktu, ini bisa menjadi tanda yang perlu diwaspadai
- Disertai gejala lain: Benjolan dapat disertai gejala lain, seperti demam, menggigil, kemerahan kulit, atau keluarnya cairan.
Baca Juga: Cara Menyembuhkan Kelenjar Tiroid
Penyebab Benjolan di Belakang Telinga
Adapun penyebab benjolan di belakang telinga yang perlu Anda waspadai, yaitu:
1. Otitis Media
Otitis Media adalah kondisi infeksi yang seringkali terjadi pada telinga tengah dan dapat menyebabkan benjolan di belakang telinga sebagai salah satu tanda dan gejala. Kondisi ini biasanya dipicu oleh infeksi bakteri atau virus yang kemudian dapat menyebabkan peradangan pada telinga tengah. Sebagai respons terhadap infeksi ini, kelenjar getah bening di daerah tersebut dapat membengkak sehingga menimbulkan benjolan yang dapat terasa di belakang telinga.
Otitis media umumnya disertai dengan gejala lain, seperti rasa sakit, demam, dan gangguan pendengaran. Ini adalah masalah yang seringkali memerlukan perawatan medis untuk mengatasi infeksi dan mengurangi gejala.
2. Lipoma
Benjolan di belakang telinga bisa disebabkan oleh lipoma. Kondisi di mana pertumbuhan jaringan lemak jinak yang dapat muncul di berbagai bagian tubuh, termasuk di belakang telinga. Benjolan ini biasanya terasa lembut saat disentuh dan cenderung tumbuh perlahan. Lipoma tidak menyebabkan rasa sakit kecuali jika mereka tumbuh besar dan menekan jaringan atau saraf di sekitarnya.
Meskipun lipoma umumnya bukan masalah kesehatan yang serius, banyak orang memilih untuk mengangkatnya untuk alasan kecantikan dan kenyamanan.
3. Infeksi
Benjolan di belakang telinga seringkali dapat disebabkan oleh infeksi kulit di sekitar area telinga atau folikel rambut. Infeksi ini biasanya terjadi ketika bakteri masuk ke dalam kulit melalui luka kecil atau goresan. Infeksi kulit di daerah ini dapat mengakibatkan pembengkakan yang terasa nyeri dan berwarna merah.
Selain itu, bisa juga terjadi gejala lain seperti gatal atau panas di daerah tersebut. Infeksi kulit yang umum di daerah ini adalah folikulitis, yang melibatkan infeksi folikel rambut, dan furunkel atau bisul, yang merupakan infeksi bakteri yang lebih dalam pada kulit. Pengobatan biasanya melibatkan perawatan antibiotik topikal atau oral, tergantung pada tingkat keparahan infeksi.
4. Bisul
Bisul adalah salah satu jenis infeksi kulit yang dapat muncul di belakang telinga. Ini disebabkan oleh infeksi bakteri, seringkali staphylococcus aureus, yang memasuki folikel rambut atau kelenjar minyak di kulit. Bisul biasanya dimulai sebagai benjolan merah, nyeri, dan terasa hangat di daerah tersebut. Benjolan ini kemudian berkembang menjadi abses berisi nanah yang dapat pecah dan mengalirkan nanah. Seringkali, bisul disertai dengan rasa sakit dan peradangan.
Pengobatan bisul melibatkan pembersihan area yang terinfeksi, mungkin drainase jika abses sudah matang, dan penggunaan antibiotik jika infeksi menyebar atau berulang. Penting untuk tidak mencoba memecahkan bisul sendiri karena ini dapat mengakibatkan penyebaran infeksi.
5. Jerawat
Jerawat disebabkan karena penyumbatan folikel rambut oleh minyak dan sel kulit mati. Ketika folikel tersumbat, bakteri dapat berkembang biak, menyebabkan peradangan dan pembentukan jerawat. Jerawat di belakang telinga dapat muncul dalam berbagai bentuk, seperti komedo (komedo hitam dan putih) atau jerawat merah yang berisi nanah.
Penyebab benjolan di belakang telinga ini seringkali dapat menjadi nyeri atau gatal, terutama jika teriritasi oleh gesekan dari pakaian atau peralatan yang digunakan pada telinga. Menghindari memencet jerawat dan menjaga kebersihan kulit adalah langkah-langkah penting dalam mengelola jerawat.
Baca Juga: Apa Penyebab Kelebihan/Pembesaran Kelenjar Tiroid?
6. Limfadenopati
Limfadenopati adalah kondisi di mana kelenjar getah bening membesar. Di belakang telinga, terdapat beberapa kelenjar getah bening yang dapat merespons infeksi atau peradangan di tubuh. Ketika terjadi infeksi, seperti pilek atau radang tenggorokan, kelenjar getah bening di belakang telinga dapat membengkak sebagai respons alami sistem kekebalan tubuh untuk melawan infeksi tersebut.
Limfadenopati juga dapat terjadi akibat penyakit autoimun atau penyakit menular lainnya. Pada umumnya, kelenjar getah bening yang membesar karena infeksi akan kembali ke ukuran normal setelah infeksi sembuh. Namun, jika pembengkakan berlangsung lama atau disertai dengan gejala lain yang mencurigakan, konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut.
7. Mastoiditis
Mastoiditis merupakan infeksi yang terjadi pada tulang mastoid, yang merupakan bagian dari tengkorak yang terletak di dekat telinga. Infeksi ini biasanya berkembang sebagai komplikasi dari otitis media, yaitu infeksi telinga tengah. Gejalanya meliputi rasa sakit dan pembengkakan di belakang telinga, serta demam.
Mastoiditis harus diobati dengan serius, biasanya dengan antibiotik atau dalam beberapa kasus dengan prosedur bedah. Benjolan di belakang telinga dapat menjadi salah satu tanda pertama masalah ini, dan diagnosis serta perawatan yang cepat sangat penting untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.
8. Kista Sebasea
Kista ini dapat muncul di berbagai bagian tubuh, termasuk di belakang telinga. Mereka biasanya tidak berbahaya, tetapi dapat menjadi lebih besar dan menyebabkan ketidaknyamanan jika terinfeksi. Kista sebasea cenderung bergerak bebas di bawah kulit dan terasa lunak saat ditekan.
Meskipun biasanya tidak memerlukan perawatan medis kecuali jika terinfeksi, sebaiknya konsultasikan dengan dokter jika Anda memiliki benjolan seperti ini untuk memastikan diagnosis yang benar dan tindakan yang sesuai.
9. Kanker
Salah satu penyebab benjolan di belakang telinga adalah kanker. Meskipun jarang terjadi, kanker dapat berkembang di daerah ini. Kanker yang terkait dengan belakang telinga dapat mencakup kanker payudara, kanker kulit, atau kanker kelenjar getah bening.
Benjolan yang terkait dengan kanker biasanya tidak hilang dengan sendirinya dan sering disertai dengan gejala lain seperti nyeri, perubahan warna kulit, atau perubahan bentuk. Penting untuk mendeteksi dan mengobati kanker sejak dini, sehingga konsultasi segera dengan dokter sangat penting jika Anda mencurigai adanya benjolan yang berkaitan dengan kanker.
10. Keloid
Keloid adalah pertumbuhan jaringan parut yang berlebihan yang bisa terjadi setelah cedera atau operasi di sekitar daerah belakang telinga. Keloid dapat muncul sebagai benjolan yang keras dan merah, dan mereka cenderung terus berkembang setelah cedera awalnya sembuh.
Keloid sering kali tidak berbahaya secara medis, tetapi mereka dapat menjadi masalah kosmetik dan membuat seseorang merasa tidak nyaman. Perawatan keloid bisa meliputi terapi laser, kortikosteroid injeksi, atau pembedahan untuk menghilangkan mereka.
Cara Mengobati Benjolan di Telinga Belakang
Pengobatan benjolan di telinga belakang umumnya tergantung penyebabnya. Berikut pengobatan yang biasa dilakukan, di antaranya:
1. Perawatan Topikal
Untuk benjolan yang disebabkan oleh kondisi kulit seperti jerawat, bisul, atau infeksi folikel rambut, perawatan topikal mungkin cukup. Ini melibatkan penggunaan krim atau salep yang mengandung antibiotik atau bahan aktif lainnya untuk membantu mengatasi infeksi atau peradangan. Penggunaan perawatan topikal biasanya disarankan oleh dokter atau profesional kesehatan setelah evaluasi.
2. Antibiotik
Jika benjolan di belakang telinga disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter dapat meresepkan antibiotik. Penting untuk mengikuti petunjuk penggunaan antibiotik dengan cermat dan menyelesaikan seluruh resep, bahkan jika gejalanya membaik sebelumnya. Ini penting untuk mencegah kembalinya infeksi.
3. Operasi
Untuk beberapa kasus, seperti kista sebasea yang besar, benjolan yang tidak dapat diatasi dengan perawatan konservatif, atau jika benjolan diidentifikasi sebagai tumor ganas, operasi mungkin diperlukan. Prosedur operasi dapat melibatkan pengangkatan kista, eksisi benjolan yang lebih besar, atau pengangkatan jaringan yang terkena kanker. Operasi ini harus dilakukan oleh seorang ahli bedah yang berpengalaman.
Demikian informasi mengenai benjolan di belakang telinga yang perlu Anda ketahui. Jika Anda mengalami gejala di atas dan kondisinya tidak kunjung membaik, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Telah direview oleh dr. Sony Prabowo
Source:
- Benjolan di Belakang Telinga: Penyebab, Pengobatan, dan Risiko
- Penyebab Benjolan di Belakang Telinga
- Benjolan di Belakang Telinga: Kemungkinan Penyebabnya
- Apa Penyebab Benjolan di Belakang Telinga?