Ditulis oleh Tim Konten Medis
Penyakit lupus adalah kondisi autoimun di mana sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan dan organ tubuhnya sendiri. Gejala lupus di antaranya adalah demam, muncul ruam di kulit, hingga kerontokan pada rambut. Lupus adalah penyakit kronik yang tidak dapat disembuhkan secara total. Pengobatan yang dilakukan hanya untuk mengatasi gejala dan mencegah komplikasi yangb lebih serius.
Salah satu gejala utama lupus adalah timbulnya ruam pada kulit.
Lupus merupakan salah satu penyakit autoimun yang kompleks dan seringkali membingungkan. Pada dasarnya, sistem kekebalan tubuh yang seharusnya melindungi kita dari infeksi dan penyakit, justru malah menyerang jaringan dan organ tubuh sendiri.
Terkadang lupus menyerang kulit sehingga menyebabkan ruam merah atau lepuh. Pada kasus lain, lupus dapat mengganggu organ vital seperti jantung, ginjal, atau bahkan otak.
Apa Itu Penyakit Lupus?
Lupus adalah penyakit autoimun di mana sistem kekebalan tubuh seseorang menyerang jaringan dan organ tubuhnya sendiri. Ini dapat memengaruhi berbagai bagian tubuh, termasuk kulit, sendi, ginjal, otak, jantung, paru-paru, dan pembuluh darah.
Lupus dapat memiliki gejala yang bervariasi dari ringan hingga parah, dan seringkali menyebabkan periode eksaserbasi (flares) di mana gejala memburuk, dan periode remisi di mana gejala menjadi lebih tenang.
Baca Juga: Bagaimana Cara Mengatasi Penyakit Autoimun?
Jenis Penyakit Lupus
Ada berbagai jenis penyakit lupus. Beberapa di antaranya harus diwaspadai karena dapat mengganggu kesehatan yang lebih serius. Berikut penjelasan lengkapnya:
1. Systemic Lupus Erythematosus (SLE)
SLE adalah jenis lupus yang paling umum dan sering kali menjadi yang paling serius. Jenis ini merupakan bentuk lupus di mana sistem kekebalan tubuh menyerang berbagai organ dan jaringan tubuh, termasuk kulit, sendi, ginjal, otak, dan organ dalam lainnya. Gejalanya dapat bervariasi dari ringan hingga parah, dan pengelolaan perawatan yang tepat sangat penting untuk mengendalikan penyakit.
2. Cutaneous Lupus
Cutaneous lupus hanya memengaruhi kulit. Ini bisa menghasilkan berbagai jenis ruam dan lesi kulit, termasuk ruam merah yang terpapar sinar matahari (lupus eritematosus diskoid), ruam berbentuk kupu-kupu di wajah (lupus eritematosus sistemik), atau ruam yang terjadi di area kulit tertentu.
3. Drug-Induced Lupus
Drug-induced lupus disebabkan oleh penggunaan obat-obatan tertentu. Biasanya, gejala lupus yang timbul setelah konsumsi obat, dan kondisi ini dapat terjadi pada siapa saja yang menggunakan obat tertentu, meskipun biasanya kondisi ini bersifat sementara dan gejalanya akan mereda setelah penghentian obat.
4. Neonatal Lupus
Neonatal lupus adalah kondisi langka yang terjadi pada bayi yang lahir dari ibu dengan lupus. Ini terjadi ketika ibu dengan lupus memiliki antibodi tertentu yang dapat menginfeksi janin selama kehamilan.
Gejalanya dapat berupa ruam kulit, gangguan jantung, atau gangguan hati pada bayi yang baru lahir. Biasanya, kondisi ini bersifat sementara dan akan mereda seiring waktu.
Baca juga: Bagaimana Penyakit Lupus Bisa Terjadi?
Penyebab Penyakit Lupus
Penyebab lupus sampai saat ini belum dapat diketahui secara pasti. Tetapi, ada beberapa faktor yang mampu memicu munculnya penyakit lupus seperti lingkungan, genetik, dan faktor hormon.
Faktor genetik, seperti keturunan, jenis kelamin (dominan pada wanita), ras, dan bawaan penyakit merupakan beberapa faktor yang mampu memicu munculnya lupus. Keluarga dengan riwayat penyakit lupus akan lebih mudah menurunkan penyakit tersebut pada keturunan berikutnya.
Gejala Penyakit Lupus
Ciri-ciri penyakit lupus akan berbeda-beda pada setiap orang. Gejala yang muncul bisa menjadi sangat banyak atau hanya sedikit sehingga perlu bantuan dokter untuk mengenalinya.
Ciri-ciri umum penyakit lupus antara lain:
- Rasa sakit pada persendian
- Demam tinggi di atas 37℃
- Pembengkakan pada persendian
- Mudah lelah ketika melakukan aktivitas
- Ruam-ruam pada kulit
- Rasa sakit pada bagian dada ketika bernapas
- Kerontokan pada rambut
- Sensitif terhadap sinar matahari
- Pucat pada bagian jari-jari ketika sedang kedinginan atau stress
Diagnosis Penyakit Lupus
Untuk mendiagnosis penyakit ini, biasanya dokter akan melakukan tanya jawab mengenai gejala, riwayat kesehatan, hingga faktor risiko yang dimiliki Anda. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, seperti:
1. Tes Darah Lengkap
Tes darah lengkap digunakan untuk mengevaluasi jumlah sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit dalam darah. Ini dapat memberikan petunjuk tentang kemungkinan adanya peradangan atau penurunan jumlah sel darah yang terkait dengan lupus.
2. Tes Urin
Pemeriksaan urine dapat memberikan informasi tentang kemungkinan gangguan ginjal yang terkait dengan lupus. Ini termasuk pemeriksaan proteinuria (protein dalam urine), hematuria (darah dalam urine), atau peningkatan kreatinin yang menunjukkan masalah fungsi ginjal.
3. Pemeriksaan ANA (Antinuclear Antibody)
Tes ANA adalah salah satu tes darah yang paling umum digunakan untuk mendeteksi keberadaan antibodi yang menyerang jaringan dan organ tubuh sendiri, yang merupakan ciri khas lupus. Hasil positif untuk ANA dapat menunjukkan kemungkinan adanya lupus, meskipun hasil positif ini juga bisa terjadi pada kondisi medis lainnya.
4. Ekokardiografi (USG Jantung)
Ekokardiografi merupakan pemeriksaan non-invasif yang menggunakan gelombang suara untuk membuat gambar jantung. Ini dapat membantu dokter dalam mengevaluasi kemungkinan kerusakan atau peradangan pada jantung yang terkait dengan lupus.
5. Rontgen Dada
Rontgen dada dapat membantu dalam mengevaluasi kondisi paru-paru dan jantung, serta menentukan apakah terdapat tanda-tanda inflamasi atau kerusakan yang mungkin terkait dengan lupus.
6. Biopsi Kulit atau Ginjal
Biopsi kulit atau ginjal mungkin diperlukan dalam beberapa kasus untuk memastikan diagnosis lupus, terutama jika terdapat lesi kulit atau gangguan ginjal yang signifikan. Proses ini melibatkan pengambilan sampel jaringan untuk dianalisis di bawah mikroskop guna memeriksa tanda-tanda peradangan atau kerusakan yang khas dari lupus.
Komplikasi Penyakit Lupus
Komplikasi yang dapat terjadi akibat penyakit ini tergantung pada penyebabnya. Beberapa penyakit dan kondisi bisa terjadi saat seseorang mengalami penyakit lupus adalah:
- Kerusakan pada organ vital seperti ginjal, jantung, paru-paru, atau otak.
- Masalah kesehatan tulang, seperti osteoporosis.
- Risiko peningkatan terkena penyakit jantung koroner.
- Gangguan kehamilan, termasuk keguguran berulang dan kelahiran prematur.
- Penyakit autoimun tambahan, seperti tiroiditis autoimun atau penyakit Sjögren.
- Kerusakan kulit yang parah, termasuk luka terbuka atau lesi kronis.
- Risiko perkembangan kanker, terutama kanker serviks dan kanker non-Hodgkin.
- Gangguan mental, seperti depresi, kecemasan, atau gangguan psikotik.
- Penyakit pembuluh darah, seperti vasculitis atau risiko stroke.
- Efek samping dari pengobatan, seperti kerusakan hati oleh obat-obatan imunosupresan.
Cara Mengatasi Penyakit Lupus
Dokter akan melakukan beberapa pengobatan yang bergantung pada penyebab, tingkat keparahan, hingga kondisi pasien. Jika penyakit ini terdeteksi pada tahap awal dan ditangani lebih cepat, memiliki potensi lebih besar untuk sembuh dibanding bila sudah tahap serius.
Secara umum, beberapa pengobatan yang dilakukan adalah:
1. Obat-obatan
Obat akan membantu untuk meringankan gejala yang timbul, menurunkan peradangan, dan mencegah kerusakan organ atau timbulnya masalah kesehatan lainnya. Obat-obatan anti-inflamasi, seperti:
- Acetaminophen
- Aspirin
- Ibuprofen
- Naproxen
Obat anti-inflamasi dapat menyebabkan beberapa efek samping, yaitu iritasi pada perut dan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung atau stroke. Selain itu, ada obat imunosupresan yang mampu mencegah kerusakan organ tubuh dalam jangka panjang.
2. Pemberian Hormon Dehydroepiandrosterone (DHEA)
DHEA adalah hormon steroid alami yang diproduksi oleh kelenjar adrenal. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa suplementasi DHEA dapat membantu mengurangi gejala kelelahan dan peningkatan kualitas hidup pada pasien lupus tertentu. Namun, efek sampingnya dan manfaat jangka panjangnya masih perlu diteliti lebih lanjut.
3. Perubahan Gaya Hidup
Perubahan gaya hidup sehat, seperti diet seimbang, olahraga teratur, manajemen stres, dan istirahat yang cukup dapat membantu mengelola gejala lupus dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Diet anti-inflamasi yang kaya akan nutrisi dan rendah garam serta gula seringkali dianjurkan.
Selain itu, penting untuk menghindari paparan sinar matahari berlebihan dan mengatur aktivitas fisik sesuai dengan keadaan kesehatan tubuh. Meskipun perubahan gaya hidup tidak dapat menyembuhkan lupus, mereka dapat membantu mengurangi peradangan dan mengoptimalkan kesejahteraan secara keseluruhan.
Cara Mencegah Penyakit Lupus
Mengubah pola hidup menjadi lebih sehat dan seimbang juga akan membawa dampak baik bagi kesehatan tubuh dan mencegah penyebaran penyakit lupus. Langkah berikut dapat Anda lakukan untuk mengubah pola hidup menjadi lebih sehat:
- Makan dengan seimbang dan porsi yang cukup.
- Diet dengan aturan diet yang baik dan benar.
- Berhenti merokok untuk mengurangi resiko penyakit jantung.
- Istirahat cukup untuk mengurangi rasa lelah.
- Rajin berolahraga untuk menjaga pola tidur, mood dan detak jantung yang baik.
- Selalu gunakan sunscreen ketika melakukan aktivitas di luar rumah.
- Lakukan vaksinasi untuk mencegah terserangnya infeksi virus yang tidak diinginkan. Namun sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter yang menangani.
Baca Juga: Kenali Lebih Jauh Tentang Autoimun Radang Usus
Pengobatan Penyakit Lupus ke Dokter
Lupus merupakan penyakit kronis yang berbahaya bagi tubuh jika dibiarkan dalam jangka panjang. Lupus dapat menyerang organ-organ dalam tubuh manusia sehingga tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Beberapa gejala yang perlu diperhatikan dan mengindikasikan kondisi serius termasuk serangan jantung atau stroke, nyeri dada yang tajam atau sesak napas yang parah, dan perdarahan atau pembekuan darah yang tidak normal.
Bila Anda mengalami gejala di atas, segera periksakan diri ke Ciputra Hospital terdekat. Di sana, Anda bisa mendapatkan penanganan yang sesuai. Ciputra Hospital menawarkan layanan kesehatan lengkap, mulai dari konsultasi dengan dokter umum hingga Medical Check Up (MCU).
Anda dapat memeriksa jadwal dokter di Ciputra Hospital dan membuat janji dengan mudah dan cepat melalui layanan WhatsApp.
Maka dari itu, menjaga kesehatan dan kontrol ke dokter merupakan hal yang penting untuk dilakukan jika gejala lupus mulai terlihat. Mulailah untuk mengubah pola hidup yang sehat dan menyadari adanya gejala-gejala lupus di sekitar Anda.
Telah direview oleh dr. Stephanie Esperansa
Source:
- WebMD. Lupus: Causes and Treatments. Juli 2024.
- Lupus.org. What is Lupus?. Juli 2024.