Ditulis oleh Tim Konten Medis
Sakit kepala di bagian belakang telinga dapat dipicu oleh berbagai kondisi, mulai dari neuralgia oksipital atau cedera saraf di bagian leher hingga gangguan sendi temporomandibular. Cara mengatasi kondisi ini disesuaikan dengan penyebabnya. Namun, Anda bisa meringankan gejalanya dengan rutin olahraga.

Sakit kepala di belakang telinga biasanya disertai pusing dan mual.
Kebanyakan orang pasti pernah mengalami sakit kepala. Namun, sakit kepala yang dialami pasti akan berbeda-beda. Faktanya, ada lebih dari 300 jenis sakit kepala dan salah satunya adalah sakit kepala di belakang telinga.
Meskipun kondisi ini jarang terjadi, tetapi gejalanya bisa tiba-tiba muncul dan menganggu aktivitas. Untuk itu, penting mengetahui gejala, penyebab, hingga pengobatannya di bawah ini.
Gejala Sakit Kepala di Belakang Telinga
Gejala kondisi ini dapat variasi, tergantung penyebab sakit kepala itu sendiri. Gejala yang umum menyertai sakit kepala di bagian belakang telinga adalah:
- Rasa sakit kepala seperti tertusuk benda tajam
- Perasaan pusing dan mual
- Hidung tersumbat
- Telinga berdenging
- Mengalami demam dan kelelahan berlebihan
- Pendengaran menjadi terganggu
- Area telinga terasa gatal dan berdenyut
Baca Juga: Sakit Kepala saat Haid? Ini Penyebab dan 7 Cara Mengatasinya
Penyebab Sakit Kepala di Belakang Telinga
Ada beberapa penyebab sakit kepala di belakang telinga yang harus Anda waspadai, di antaranya:
1. Neuralgia Oksipital
Neuralgia oksipital adalah jenis sakit kepala yang disebabkan oleh cedera atau saraf kejepit di area leher. Saraf terjepit bisa terjadi jika posisi leher tertekuk terlalu lama atau mungkin disebabkan oleh radang sendi antara bahu dan leher.
Neuralgia oksipital dapat menyebabkan nyeri dan denyutan di leher, punggung, salah satu sisi kepala, atau di belakang telinga. Rasa sakit biasanya akan berawal dari leher kemudian menjalar ke bagian belakang telinga.
2. Mastoiditis
Tulang mastoiditis terletak di bagian belakang telinga. Mastoiditis terjadi akibat bakteri yang menginfeksi bagian tulang dan menyebabkan peradangan.
Infeksi menyerang bagian telinga tengah dan tidak segera diobati. Mastoiditis lebih sering terjadi pada anak-anak dibandingkan orang dewasa.
Tanda sakit kepala akibat mastoiditis adalah kemerahan, bengkak, dan keluarnya cairan dari dalam telinga.
3. Gangguan Sendi Temporomandibular (TMJ)
Sendi temporomandibular adalah sendi yang membantu rahang membuka dan menutup. Jika sendi ini tidak sejajar, terluka, atau rusak karena arthritis, rahang mengalami kesulitan bergerak.
Sendi bisa saja terjepit dan berderak atau mengeluarkan bunyi klik ketika digerakkan. Hal ini mungkin dapat menimbulkan rasa sakit kepala di area belakang telinga akibat infeksi atau pergeseran sendi temporomandibular.
Baca juga: Sakit Kepala Belakang: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan
Diagnosis Sakit Kepala di Belakang Telinga
Guna untuk mendiagnosis penyebab sakit kepala di belakang telinga secara akurat, dokter mungkin akan melakukan beberapa evaluasi, seperti:
1. Pemeriksaan Fisik
Dokter akan melakukan pemeriksaan riwayat kesehatan pasien sebelum melakukan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik yang dilakukan berupa mencatat tanda-tanda, mulai dari suhu tubuh, detak jantung, dan tekanan darah.
Selain itu, dokter juga akan memeriksa kekuatan otot, tulang, saraf, dan kulit di area kepala leher serta telinga.
2. Tes Darah
Jika ditemukan peradangan atau infeksi telinga, dokter akan merujuk ke dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Bila dokter mencurigai adanya neuralgia oksipital yang mungkin menghambat saraf atau diagnosis kelainan sendi temporomandibular, maka diperlukan tes pencitraan.
Baca Juga: Penyebab Sakit Kepala Sebelah Kanan (Migrain) yang Perlu Diwaspadai

Suntikan kortikosteroid dapat melemaskan otot sehingga rasa nyeri berkurang.
3. Tes Pencitraan
Tes pencitraan, seperti sinar-X atau pemindaian tomografi komputer (CT scan) dilakukan untuk melihat kelainan tulang tengkorak dekat telinga.
Tes ini juga dapat membantu mencari radang sendi pada area leher atau rahang. Jika diagnosis masih belum pasti, dilakukan pemindaian magnetic resonance imaging (MRI) pada kepala, leher, dan sendi rahang.
4. Suntikan Diagnostik
Jika masalah saraf atau otot diduga menjadi sumber dari rasa sakit kepala, dokter mungkin akan menyuntikkan obat anestesi lokal.
Suntikan diberikan ke dalam saraf atau otot yang bermasalah. Setelah itu, dokter akan melakukan perbaikan sementara pada rasa sakit agar dapat membantu memastikan hasil diagnosis.
Cara Mengatasi Sakit Kepala di Belakang Telinga Berdasarkan Penyebabnya
Sakit kepala belakang yang menjalar hingga ke telinga memerlukan perhatian khusus karena akan sangat mengganggu.
Untuk mengatasi sakit kepala, beberapa perawatan rumahan yang bisa dicoba seperti berdiam di ruang senyap, minum ibuprofen, memijat perlahan otot leher, dan mengompres menggunakan air hangat.
Jika rasa sakit tidak kunjung reda, segera pergi ke dokter untuk penanganan lebih lanjut. Umumnya, dokter akan memberikan pengobatan sesuai dengan penyebab sakit kepala yang diderita, meliputi:
1. Neuralgia Oksipital
Sakit kepala di belakang telinga akibat neuralgia oksipital dapat diobati dengan obat pereda nyeri dan obat antiinflamasi. Selain itu, suntikan kortikosteroid juga dapat melemaskan otot sehingga rasa nyeri berkurang. Terapi fisik, olahraga, relaksasi, dan meditasi juga dapat dilakukan hingga rasa sakit mereda.
2. Mastoiditis
Mastoiditis biasa diobati dengan obat antibiotik dan jika sudah parah, obat akan dimasukkan melalui infus. Bila tidak berhasil mengatasi nyeri, dokter akan melakukan metode miringotomi, yaitu mengeringkan telinga bagian tengah. Pada kasus itu, dokter mungkin akan melakukan pengangkatan sebagian tulang mastoid yang disebut mastoidektomi.
3. TMJ
Jika rasa sakit kepala disebabkan oleh TMJ, pengobatan yang dapat dilakukan berupa pemberian pelindung mulut, terapi fisik, artrosentesis (pengangkatan cairan sendi), suntikan kortikosteroid, bedah arthroscopic, hingga operasi sendi terbuka. Terapi tambahan yang akan diberikan, seperti akupunktur, meditasi, dan umpan balik biologis.
Baca Juga: 10 Penyebab Sakit Kepala Bagian Belakang dan Cara Mengatasinya
Cara Mencegah Sakit Kepala di Belakang Telinga
Kondisi ini dapat dicegah mulai dari diri sendiri. Berikut cara mencegah sakit kepala yang terasa hingga ke belakang telinga:
- Perhatikan postur tubuh, hindari posisi membungkuk atau meletakkan posisi leher di posisi yang sama dalam waktu lama.
- Mulai membatasi penggunaan perangkat genggam karena posisi leher akan cenderung menunduk dalam waktu lama.
- Beri waktu istirahat di sela-sela pekerjaan yang telah dilakukan selama berjam-jam, seperti berdiri dan berjalan-jalan sejenak.
- Makan sesuai dengan jadwal agar terhindar dari sakit kepala akibat kurangnya asupan gizi.
- Tidur dalam jumlah waktu yang cukup dan hindari stres berlebihan karena dapat menimbulkan sakit kepala.
Sakit kepala di belakang telinga akan sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Maka dari itu, jalankan pola hidup sehat dan pahami penyebab sakit kepala Anda.
Jika sakit kepala tidak kunjung reda dan bahkan menimbulkan demam, segera ke Ciputra Hospital terdekat. Penanganan yang cepat dapat membuat Anda terhindar dari komplikasi masalah kesehatan lainnya akibat sakit kepala.
Telah direview oleh dr Steffe Lie
Source:
- Healthline. What Causes a Headache Behind the Ear?. Diakses 2024.
- Vinmec. Headache Behind The Ear: Don’t be Subjective. Diakses 2024.