Ditulis oleh Tim Konten Medis
Ada beberapa gangguan komunikasi yang membutuhkan terapi wicara, seperti gangguan artikulasi, kefasihan, autisme, dan mutisme. Terapi wicara berperan penting dalam meningkatkan keterampilan komunikasi dan mengekspresikan bahasa.
Terapi dilakukan untuk meningkatkan kemampuan bicara dan mengekspresikan bahasa.
Setiap anak memiliki masa pertumbuhan yang berbeda-beda, ada yang lambat maupun cepat, seperti terlambat berbicara. Kondisi ini umum terjadi akibat berbagai faktor, salah satunya adalah gangguan pendengaran. Namun, Anda tidak perlu khawatir karena kondisi ini bisa diatasi dengan terapi wicara.
Terapi wicara adalah prosedur yang berfungsi untuk mengatasi berbagai gangguan bicara, terutama pada anak-anak. Terapi ini bertujuan untuk menyempurnakan koordinasi mulut agar mampu merangkai kata-kata dan menghasilkan suara.
Proses terapi wicara memerlukan latihan olah mulut sehingga anak mampu membuat kalimat, khususnya artikulasi, dan kelancaran berbicara dan volume suara.
Beragam Kondisi yang Membutuhkan Terapi Wicara
Gangguan wicara adalah gangguan yang disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh memproduksi ujaran vokal dan konsonan.
Gangguan wicara juga bisa terjadi pada orang dewasa karena cedera atau penyakit serius, seperti kanker otak atau stroke. Oleh sebab itu, Anda perlu mengetahui beberapa kondisi yang membutuhkan terapi wicara.
Berikut macam-macam gangguan komunikasi yang membutuhkan terapi wicara:
1. Gangguan Artikulasi
Salah satu jenis gangguan yang membutuhkan terapi wicara adalah gangguan artikulasi. Kondisi ini terjadi saat anak tidak mampu mengucapkan bunyi kata tertentu dengan tepat.
Biasanya, anak cenderung mengubah, menukar, dan menghilangkan sebagian bunyi kata dari yang sebenarnya. Sebagai contoh, pengucapan “pesawat” menjadi “peshawar”. Hal ini dapat memicu lawan bicara tidak mampu memahami apa yang disampaikan oleh penderita.
Anak juga kerap mengeluarkan suara atau mengucapkan kata-kata tertentu secara tidak jelas. Gangguan artikulasi bisa mengganggu aktivitas sehari-hari apabila tidak segera ditangani dengan cepat.
2. Gangguan Kefasihan
Manfaat terapi wicara adalah untuk mengatasi gangguan kefasihan. Hal ini menimbulkan masalah pada ritme, kecepatan, dan aliran bunyi yang dikeluarkan oleh mulut. Akibatnya, pengucapan menjadi terputus-putus dan cenderung mengulang sebagian dari seluruh kata. Kondisi ini dikenal dengan sebutan ‘gagap’ .
Orang yang gagap juga sering memanjangkan bunyi atau menahan bunyi dari suatu kata. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kondisi kesehatan dan gangguan mental.
Baca Juga: Terapis Wicara atau Terapi Bicara
3. Gangguan Resonansi atau Suara
Gangguan resonansi bisa terjadi karena adanya hambatan aliran udara yang terjadi di rongga hidung atau mulut. Kondisi ini memicu perubahan getaran yang berfungsi untuk menjaga kualitas suara.
Pada kebanyakan kasus, gangguan resonansi menimbulkan rasa nyeri dan tidak nyaman saat berbicara. Selain itu, gangguan ini juga disertai dengan ketidakjelasan volume suara yang dihasilkan. Gangguan resonansi juga menyebabkan lawan bicara tidak mengetahui apa yang disampaikan oleh penderita dengan jelas.
4. Gangguan Fungsi Kognitif
Fungsi terapi wicara adalah untuk mengatasi gangguan fungsi kognitif. Gangguan komunikasi yang membutuhkan terapi wicara ini disebabkan oleh beberapa hal, seperti kelainan pada struktur otak.
Jika Anak mengalami gangguan fungsi kognitif, segera lakukan pemeriksaan ke dokter. Kondisi ini bisa terjadi karena adanya cedera otak atau efek samping dari konsumsi obat-obatan tertentu.
Waktu yang tepat untuk melakukan terapi wicara bisa dilakukan ketika anak berbicara dengan gagap dan cenderung mengulang kalimatnya. Selain itu, terdapat ciri-ciri gangguan kognitif lainnya, seperti sulit fokus pada satu hal, tidak bisa duduk tenang, dan kemampuan mengingat yang buruk.
5. Autisme
Autisme adalah gangguan yang disebabkan oleh kelainan pertumbuhan saraf otak. Gangguan ini ditandai dengan kesulitan berbicara, menggerakan tubuh secara berulang, dan reaksi emosional.
Terapi wicara diperlukan oleh anak yang mengalami autisme dan sindrom asperger, yaitu kesulitan memahami orang lain. Penderita autisme berisiko tinggi mengalami gangguan komunikasi verbal dan nonverbal.
Terapi wicara merupakan langkah paling efektif untuk membantu anak autisme supaya bisa berbicara dengan jelas. Selain itu, terapi ini dilakukan dengan cara melatih otot bibir atau wajah menggunakan cermin.
6. Mutisme
Gangguan komunikasi yang membutuhkan terapi wicara selanjutnya adalah mutisme. Mutisme adalah kondisi ketika anak bisa berbicara normal di suatu tempat, seperti di rumah, tetapi tidak mampu berbicara di tempat umum. Kondisi ini bisa disebabkan oleh rasa cemas, malu, dan tidak suka berkomunikasi dengan orang lain.
Gejala mutisme sering dialami pada anak usia dua hingga empat tahun. Kondisi ini bisa dikenali saat anak mulai berinteraksi dengan orang lain, seperti ketika masuk sekolah.
Anak cenderung menghindari kontak mata, merasa gugup, gelisah, dan memiliki raut wajah tegang. Gangguan ini bisa diatasi dengan cara terapi wicara di rumah.
7. Gangguan Kosakata
Jika anak kesulitan dalam mengucapkan kalimat atau membentuk kata-kata, kondisi ini bisa menandakan adanya gangguan kosakata. Gejala yang dialami bisa berupa kesulitan meniru suara dan tidak mampu mengikuti instruksi secara verbal.
Gangguan kosakata bisa disebabkan oleh rendahnya jumlah kosakata yang dipahami dan diketahui oleh anak. Hal ini bisa memicu kesulitan saat mengekspresikan dirinya sehingga lawan bicara tidak mengerti apa yang diucapkannya.
Baca Juga: Apa Itu Terapis Wicara? Kenali Fungsi dan Perannya
8. Tidak Bisa Mengolah dan Memahami Bahasa
Terapi wicara perlu dilakukan apabila anak mengalami kesulitan dalam mengolah dan memahami bahasa. Metode pengobatan ini bertujuan untuk memahami maksud dari orang, perintah sederhana, dan menanggapi pembicaraan orang lain.
Terapi wicara juga bisa mengatasi berbagai penyakit tertentu, seperti disfagia atau kesulitan saat menelan. Kondisi ini bisa menyebabkan masalah saat mengunyah, batuk, dan mengelola makanan di dalam mulut.
Cara Mendapatkan Terapi Wicara di Ciputra Medical Center
Terapi wicara mencakup dua hal, yaitu bahasa verbal dan nonverbal. Terapi ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan bicara dan mengekspresikan bahasa, khususnya pada anak-anak.
Segera hubungi layanan terapi wicara Ciputra Medical Center untuk mendapat info lengkap dan pendaftaran. Anda akan dibantu oleh staf kami untuk memberikan informasi yang dibutuhkan.
Di sini, Anda bisa melakukan konsultasi, asesmen, dan terapi yang sesuai dengan kebutuhan Anda serta dilayani oleh tim yang kompeten dan berpengalaman di bidangnya.
Baca Juga: Pusat Pelayanan Autis di Jakarta
Anda juga bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU). Cek jadwal dokter Ciputra Hospital dan buat janji dokter lebih mudah.
Yuk, jaga dan cek kondisi kesehatan Anda sekeluarga bersama Ciputra Hospital!
Telah direview oleh Dr Sony Prabowo, MARS
Source:
- Healthline. What Is Speech Therapy?. Agustus 2024.
- Medical News Today. What to Know About Speech Therapy. Agustus 2024.