Ditulis oleh Tim Konten Medis
Faktor penyebab penyakit kanker tenggorokan adalah perubahan atau mutasi gen sel kanker. Ciri kanker tenggorokan stadium awal adalah sakit saat menelan, sakit pada telinga dan berdengung, hingga muncul benjolan pada leher.
Penyebab kanker tenggorokan belum diketahui, tetapi gaya hidup tidak sehat dapat meningkatkan risikonya.
Penyakit kanker tenggorokan sering menyerang masyarakat Indonesia. Pada kondisi awal, kanker ini sulit dideteksi karena memiliki gejala yang menyerupai penyakit lainnya.
Padahal, penyakit ini tidak boleh diabaikan dan perlu mendapatkan penanganan segera mungkin. Anda dapat mengetahui gejala terkena penyakit ini, salah satunya terdapat benjolan di leher. Benjolan ini muncul akibat sel-sel abnormal yang tumbuh dan berkembang di dalam tenggorokan.
Apa Itu Kanker Tenggorokan?
Kanker tenggorokan adalah jenis sel abnormal yang tumbuh di bagian jaringan tenggorokan. Penderita penyakit ini kerap mengalami perubahan suara, nyeri pada tenggorokan, dan sulit menelan.
Tenggorokan berfungsi sebagai saluran sistem pernapasan dan pencernaan Pada sistem pernapasan, organ ini berperan penting dalam mengedarkan udara dari hidung menuju trakea, begitupun sebaliknya. Selain itu, tenggorokan juga mampu membawa makanan dari mulut menuju esofagus atau kerongkongan.
Perlu diketahui bahwa penyakit ini memerlukan perawatan yang sesuai dan efektif. Kanker ini dapat menyebar ke seluruh bagian tubuh apabila tidak segera ditangani sedini mungkin.
Pada stadium awal, kanker tenggorokan hanya memiliki ukuran kecil sehingga dapat ditangani dengan pengobatan medis. Ciri-ciri yang dapat timbul, seperti suara yang terputus-putus.
Baca Juga: Kanker Lidah: Penyebab, Gejala, Pengobatan
Jenis Kanker Tenggorokan
Kanker tenggorokan bisa terjadi pada setiap bagian atau jaringan tenggorokan. Bagian ini terbagi atas beberapa jenis, antara lain:
1. Kanker Nasofaring
Penyakit kanker nasofaring merupakan jenis yang berkembang di area tenggorokan. Kanker ini menjadi salah satu penyakit yang sering dialami dan dapat ditemukan di Indonesia. Nasofaring berada di belakang rongga hidung di balik langit-langit mulut.
Kanker nasofaring mengakibatkan gejala, seperti gangguan berbicara, bernapas, atau mendengar. Pada tahap awal, kondisi ini seringkali tidak disadari. Penderita baru merasakan gejala ketika sudah memasuki tahap lanjut. Dokter biasanya melakukan penanganan dengan cara kemoterapi dan terapi radiasi.
2. Kanker Laring
Kanker laring terjadi akibat perkembangan se-sel tidak normal yang berada di laring atau kotak suara. Kondisi ini mampu merusak jaringan normal yang ada di area tenggorokan. Kanker laring menyebabkan suara serak, kesulitan menelan, hingga batuk tidak kunjung berhenti.
Laring merupakan salah satu bagian dari sistem pernapasan. Bagian ini menghubungkan antara saluran udara (trakea) dengan tenggorokan. Laring berfungsi untuk menghasilkan suara dan mencegah makanan atau minuman yang masuk ke dalam tenggorokan.
3. Kanker Tonsil
Kanker tonsil atau kanker amandel merupakan penyakit yang terjadi akibat perkembangan sel-sel abnormal dan tidak terkendali di bagian amandel. Bagian ini berada di belakang tenggorokan, tepatnya dua kelenjar yang berbentuk oval.
Amandel berperan penting dalam menjaga sistem kekebalan tubuh dan mencegah patogen masuk melalui mulut atau hidung. Penyakit ini ditandai dengan beberapa hal, seperti nyeri tenggorokan dalam jangka waktu lama, sakit telinga, dan terdapat benjolan.
Baca juga: Kanker Esofagus: Gejala, Penyebab, Pengobatan
Penyebab Kanker Tenggorokan
Kanker tenggorokan disebabkan oleh perubahan atau mutasi gen pada sel-sel di dalam tenggorokan. Kondisi ini mengakibatkan sel-sel tumbuh secara abnormal dan tidak terkendali.
Perlu diketahui bawah penyebab penyakit ini belum diketahui secara pasti. Namun, terdapat beberapa hal yang bisa meningkatkan risiko terkena kanker tenggorokan, salah satunya adalah memiliki gaya hidup tidak sehat dan gejala penyakit tertentu.
Faktor Risiko Penyebab Kanker Tenggorokan
Adapun beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan gejala penyakit ini, sebagai berikut:
- Memiliki kebiasaan merokok
- Sering konsumsi minuman alkohol
- Terkena infeksi virus human papillomavirus atau HPV
- Mengalami penyakit asam lambung (GERD)
- Jarang konsumsi makanan berserat, seperti sayur dan buah-buahan
- Terpapar zat-zat kimia, seperti asbes, sulfur, dan nikel
- Lemahnya sistem imun tubuh akibat HIV/AIDS, kekurangan nutrisi, atau konsumsi obat imunosupresan
- Memiliki penyakit keturunan, seperti anemia fanconi.
Baca Juga: Benjolan Kanker Payudara Letaknya Dimana? Kenali Cirinya
Gejala Kanker Tenggorokan
Penderita kanker tenggorokan dapat mengalami tanda atau gejala yang seringkali membuat tidak nyaman. Kondisi ini terjadi akibat sel-sel kanker mulai berkembang di dalam bagian leher.
Adapun ciri-ciri kanker tenggorokan yang perlu diwaspadai adalah:
- Tenggorokan sakit
- Suara cenderung serak
- Berbicara tidak jelas, seperti cadel atau tidak beraturan
- Sulit menelan
- Mengalami batuk kronis
- Telinga terasa sakit atau berdengung
- Terdapat benjolan di bagian leher
- Berat badan menurun tanpa penyebab yang jelas
Diagnosis Penyakit Kanker Tenggorokan
Untuk mendiagnosis penyakit ini, biasanya dokter melakukan wawancara medis dan pemeriksaan fisik terlebih dahulu. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui gejala yang muncul pada bagian tenggorokan.
Selain itu, penderita juga dapat menjalani pemeriksaan penunjang, seperti:
- Nasoendoskopi. Untuk mengetahui kondisi tenggorokan melalui alat medis berbentuk selang yang dilengkapi kamera.
- Biopsi. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi ciri-ciri penyakit ini, termasuk virus HPV dengan mengambil sampel jaringan.
- Pemindaian. Biasanya dokter melakukan pemindaian berupa CT scan, MRI, PET scan, dan foto rontgen.
Komplikasi Kanker Tenggorokan
Jika tidak segera ditangani, penyakit ini menyebabkan komplikasi yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, antara lain:
- Sulit berbicara dan makan
- Penderita cenderung kehilangan suara
- Rongga mulut menjadi kering
- Terjadi perubahan bentuk leher dan mulut.
Cara Mengatasi Kanker Tenggorokan
Kanker tenggorokan apakah bisa sembuh? kanker tenggorokan memang bisa disembuhkan, namun tergantung pada keparahan tingkat stadium hingga kondisi kesehatan masing-masing pasien.
Beberapa cara untuk mengatasi penyakit ini, antara lain:
1. Radioterapi
Radioterapi merupakan prosedur pengobatan medis yang menggunakan sinar energi tinggi untuk mematikan sel-sel abnormal penyebab kanker. Sinar ini berasal dari alat eksternal atau bisa dipasang di dalam tubuh tempat tumbuhnya sel-sel kanker.
Pada stadium awal, radioterapi menjadi salah satu pengobatan yang paling efektif untuk mengatasi kanker tenggorokan. Pengobatan ini juga mampu mengurangi gejala dan menghambat pertumbuhan sel-sel kanker pada kanker stadium lanjut.
2. Kemoterapi
Perawatan kemoterapi dilakukan dengan cara pemberian obat-obatan untuk mematikan sel-sel kanker di dalam tubuh. Obat yang dapat digunakan berupa cisplatin, gemcitabine, dan paclitaxel.
Pengobatan kemoterapi bisa digabungkan dengan radioterapi. Namun, pengobatan ini memiliki efek samping, seperti mual, muntah, dan kehilangan nafsu makan.
3. Terapi Target
Terapi target adalah pemberian obat-obatan tertentu untuk mencegah mutasi gen sel-sel kanker. Obat yang digunakan biasanya berupa cetuximab.
Terapi target dapat dikombinasikan dengan kemoterapi atau radioterapi. Pengobatan ini dilakukan untuk mencegah timbulnya gejala kambuh.
4. Operasi Bedah
Metode operasi bedah adalah dengan mengangkat jaringan di lokasi tumbuhnya tumor ganas. Pengobatan ini meliputi dua jenis, seperti faringektomi (pengangkatan faring) dan laringektomi (pengangkatan laring).
Operasi bedah juga dilakukan bersama dengan bantuan endoskopi. Kondisi ini mampu mengatasi kanker tenggorokan pada stadium awal.
Cara Mencegah Kanker Tenggorokan
Ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk mencegah kanker tenggorokan, antara lain:
- Menghentikan kebiasaan merokok
- Batasi konsumsi alkohol
- Melakukan vaksin HPV
- Berhubungan seksual dengan aman
- Konsumsi makanan berserat, seperti sayur dan buah-buahan
- Rajin berolahraga
- Menjaga berat badan ideal
- Menggunakan alat pelindung diri (APD) untuk mencegah terpapar zat-zat kimia.
Baca Juga: Gejala Kanker Nesofaring dan Cara Mendeteksinya
Pengobatan Kanker Tenggorokan ke Dokter
Apabila gejala tidak kunjung membaik setelah dilakukan perawatan rumahan dan bahkan semakin parah, sebaiknya segera berkonsultasi pada dokter.
Kamu bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU).
Cek jadwal dokter Ciputra Hospital dan buat janji dokter. Yuk, jaga dan cek kondisi kesehatan kamu sekeluarga bersama Ciputra Hospital!
Telah direview oleh Dr Sony Prabowo, MARS
Source:
- Cleveland Clinic. Throat Cancer. Juli 2024.
- Mayo Clinic. Throat Cancer. Juli 2024.
- WebMD. Throat Cancer: What to Know. Juli 2024.