Ditulis oleh Tim Konten Medis
Faktor penyebab kanker otak bisa dikarenakan riwayat atau kelainan genetik, terpapar radiasi, dan faktor usia. Jika terkena kanker otak, penderita umumnya akan mengalami gejala sakit kepala berlebihan, mual dan muntah, hingga sulit berbicara dan berjalan.
Kanker otak terjadi ketika sel-sel di dalam atau di dekat otak mengalami perubahan pada DNA-nya.
Kanker otak menjadi salah satu penyakit yang berbahaya karena dapat mengancam nyawa. Penyakit ini berhubungan dengan sel-sel abnormal yang tumbuh tidak wajar di area otak.
Pengobatan kanker otak dapat dilakukan dengan cara perawatan medis, seperti operasi pembedahan. Hal ini diperlukan untuk mengangkat dan menghentikan penyebaran sel-sel kanker ke seluruh tubuh.
Apa Itu Kanker Otak?
Otak merupakan sistem saraf pusat yang berperan penting dalam kelangsungan hidup manusia. Jika organ tubuh ini mengalami kerusakan, kondisi ini perlu diwaspadai dan memerlukan pengobatan segera mungkin, termasuk penyakit kanker.
Kanker otak adalah jenis kanker yang menyerang jaringan organ akibat perkembangan sel-sel abnormal yang membentuk tumor ganas. Kanker ini bisa menyebabkan gangguan pada fungsi tubuh, seperti berjalan, bernapas, mengatur suhu tubuh, dan sebagainya.
Baca juga: Tumor Otak: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan
Jenis Kanker Otak
Perkembangan sel-sel otak cenderung bersifat ganas dan abnormal sehingga menyebabkan kondisi kesehatan terganggu. Berdasarkan lokasinya, penyakit ini terbagi atas dua jenis, yaitu:
1. Kanker Otak Primer
Kanker otak primer merupakan jenis penyakit yang berasal dari sel jaringan di otak. Tiga jenis kanker otak primer mencakup:
- Astrocytoma: Kanker ini berada di sel glial atau sel penunjang sistem saraf. Biasanya astrocytoma lebih sering menyerang anak-anak dan lansia.
- Glioblastoma multiforme: Kanker ini menjadi salah satu tumor paling ganas pada sel glial. Penyebaran sel-sel kanker cenderung cepat dan sering dialami oleh lansia pria berumur 50 hingga 70 tahun
- Medulloblastoma: Gangguan memicu pertumbuhan sel abnormal di bagian otak kecil (cerebellum) manusia. Organ ini memiliki fungsi untuk mengontrol gerakan dan menjaga keseimbangan tubuh. Medulloblastoma sering dialami oleh anak-anak dan remaja.
2. Kanker Otak Sekunder
Kanker otak sekunder merupakan jenis kanker yang berasal dari sel kanker lain yang menyebar ke dalam otak. Misalnya, kanker payudara, kanker kulit, dan kanker usus besar.
Jika penyakit ini disebabkan jenis kanker lainnya, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mencegah komplikasi serius. Dokter dapat merekomendasikan beberapa pengobatan tertentu untuk meredakan gejala yang dialami oleh penderita.
Baca juga: Mati Batang Otak, Benarkah Sudah Dipastikan Meninggal Secara Medis?
Penyebab Kanker Otak
Sampai saat ini, penyebab utama kanker otak belum diketahui secara pasti, sebab bisa diturunkan dari keluarga dan kelainan genetik. Kanker ini terjadi karena perubahan atau mutasi sel normal menjadi sel tumor.
Kanker otak bisa terjadi karena terdapat sel-sel abnormal yang berasal dari bagian tubuh lain yang menyebar melalui aliran darah menuju ke otak.
Faktor Risiko Penyebab Kanker Otak
Meskipun penyebab utamanya belum diketahui, terdapat beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko terkena penyakit ini, sebagai berikut:
- Terkena paparan radiasi, seperti ionisasi
- Bertambahnya usia
- Terkena paparan bahan kimia, seperti pestisida dan herbisida
- Sistem imun tubuh cenderung lemah
- Memiliki kelainan genetik.
Gejala Kanker Otak
Adapun sejumlah ciri-ciri yang dapat dikenali sebagai gejala kanker otak adalah:
- Nyeri bagian kepala
- Kesulitan berbicara
- Mual dan muntah
- Sering merasa kelelahan tanpa sebab
- Mulai sulit berjalan, lengan dan kaki melemah
- Tubuh mulai kehilangan keseimbangan
- Kemampuan berpikir atau mengingat mulai terganggu
- Terdapat anggota tubuh yang melemah atau mati rasa
- Mengalami kejang
- Gangguan pada penglihatan.
Baca Juga: Macam-Macam Kanker Paling Banyak Ditemukan di Indonesia
Diagnosis Penyakit Kanker Otak
Untuk mendiagnosis penyakit ini, biasanya dokter melakukan wawancara medis untuk mengetahui riwayat penyakit keluarga, pola hidup, dan keluhan yang dialami oleh penderita. Setelah itu, dokter melakukan pemeriksaan fisik, seperti tes sistem saraf untuk mendeteksi kemampuan otot, mengukur refleks tubuh, dan memeriksa bagian tubuh yang kaku.
Ada beberapa pemeriksaan lain yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis penyakit ini, seperti:
- CT (Computerized Tomography) scan: Pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat gambaran otak secara akurat dengan menggunakan sinar X.
- MRI (Magnetic Resonance Imaging): Pemeriksaan ini dapat melihat gambaran otak dengan menggunakan gelombang radio dan medan magnet yang memiliki kekuatan tinggi.
- EEG (Electroencephalography): Menggunakan elektroda untuk mendeteksi kelainan pada otak dan saraf.
- PET scan: Melakukan pemindaian untuk melihat sel-sel kanker yang menyebar ke seluruh tubuh.
- Tes darah: Mengetahui jumlah hormon pituitari. Pemeriksaan ini juga dilakukan untuk memeriksa sel kanker pada kelenjar pituitari.
- Biopsi: Tes yang dilakukan untuk mendeteksi jenis tumor jinak atau ganas yang dialami oleh penderita. Tes ini mengambil sampel jaringan untuk diteliti lebih lanjut.
Komplikasi Kanker Otak
Penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi akibat perkembangan sel-sel kanker yang telah menyebar ke seluruh tubuh. Kondisi ini juga dapat berasal dari efek samping penggunaan obat-obatan. Berikut beberapa jenis komplikasi yang kemungkinan bisa terjadi:
- Mengalami pembengkakan perut sehingga memengaruhi pola makan, minum, dan sistem pencernaan
- Kesulitan bernapas karena terjadi disfungsi pada saluran sistem pernapasan dan denyut nadi abnormal
- Mengalami kerusakan bagian kepala atau wajah
- Mengalami penyakit herniasi otak, yaitu jaringan dan cairan otak yang bergeser dari posisi normalnya
- Menyebabkan karsinoma meningeal, kondisi ini terjadi apabila sel-sel abnormal telah menyerang bagian meninges atau lapisan yang melindungi otak dan sumsum tulang belakang)
- Berat badan menurun.
Baca Juga: Kenali 3 Jenis Kanker Darah dan Gejalanya
Cara Mengatasi Kanker Otak
Kanker otak dapat diatasi dengan menjalani perawatan medis, antara lain:
1. Operasi Bedah
Langkah pertama untuk mengatasi penyakit adalah melakukan prosedur operasi bedah. Operasi ini bertujuan untuk mengangkat atau menghilangkan sebagian sel-sel abnormal tanpa mengganggu fungsi otak.
Namun, tidak semua sel tumor dapat diangkat. Hal ini disebabkan oleh lokasi sel tumor yang tidak memungkinkan untuk diangkat secara menyeluruh. Pada beberapa kasus, sel tumor dapat berkembang di bagian otak yang sensitif sehingga operasi pengangkatan tidak bisa dilakukan.
2. Kemoterapi
Penderita dapat diobati dengan melakukan perawatan kemoterapi. Tindakan ini bertujuan untuk menghancurkan atau mengecilkan sel-sel abnormal yang tumbuh di dalam otak.
Umumnya, pengobatan kemoterapi dapat diberikan dalam bentuk oral atau intravena. Pengobatan ini dilakukan untuk mencegah perkembangan kembali sel kanker.
Baca Juga: Mengenal Gejala Kanker Kelenjar Getah Bening (Limfoma)
3. Radioterapi atau Terapi Radiasi
Pengobatan radioterapi atau terapi radiasi menjadi salah satu cara untuk mengobati gejala yang dialami oleh penderita. Tindakan ini menggunakan sinar energi tinggi yang langsung diarahkan pada tempat sel kanker berkembang.
Radioterapi dilakukan untuk meminimalisir risiko tumbuhnya sel tumor kembali. Pengobatan ini juga minim komplikasi dan membantu Anda cepat pulih.
Cara Mencegah Kanker Otak
Anda dapat melakukan beberapa hal untuk mengurangi risiko terdampak kanker, seperti:
- Hindari terpapar bahan kimia dan radiasi yang bisa memicu zat kanker
- Menghentikan kebiasaan merokok
- Menggunakan alat pelindung diri saat bekerja di lingkungan yang memiliki risiko terkena paparan radiasi atau bahan kimia
- Menjaga gaya hidup sehat dengan mengonsumsi makanan gizi seimbang dan sering berolahraga
- Menjaga berat badan tetap ideal.
Pengobatan Kanker Otak ke Dokter
Apabila gejala yang dirasakan tidak kunjung membaik disertai dengan gejala nyeri kepala berkepanjangan, kesulitan berbicara, dan gangguan penglihatan, sebaiknya segera berkonsultasi pada dokter.
Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU).
Yuk, jaga dan cek kondisi kesehatan Anda sekeluarga bersama Ciputra Hospital!
Telah direview oleh Dr Sony Prabowo, MARS
Source:
- American Association of Neurological Surgeons. Brain Tumors. Juni 2024.
- Mayo Clinic. Brain Tumor. Juni 2024.
- NHS. Brain Tumours. Juni 2024.