Ditulis oleh Tim Konten Medis
Penyakit hipertensi atau darah tinggi tidak boleh diabaikan karena bisa berbahaya untuk kesehatan. Jika mengalami komplikasi, hipertensi menyebabkan berbagai gangguan kesehatan seperti gagal jantung, gangguan ginjal, hingga stroke.
Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan komplikasi, termasuk serangan jantung atau stroke.
Gejala hipertensi atau tekanan darah tinggi seringkali tidak disadari oleh penderita sehingga sulit dikenali sejak dini. Kondisi ini bisa memicu komplikasi serius apabila tidak mendapatkan penanganan dengan segera.
Hipertensi memiliki istilah the silent killer, artinya penyakit yang tidak memiliki keluhan pada kondisi awal. Seiring berjalannya waktu, penyakit ini dapat meningkatkan risiko terkena penyakit stroke, gagal ginjal, dan kerusakan jantung.
Lantas, apa saja komplikasi hipertensi yang perlu diwaspadai? Mari simak pembahasan di bawah ini selengkapn
Penyakit Komplikasi Hipertensi
Kemenkes mengatakan bahwa angka penderita hipertensi terus meningkat setiap tahunnya. Sebab itu, Anda perlu melakukan pengecekan tekanan darah secara rutin secara mandiri atau di layanan kesehatan terdekat.
Cek tekanan darah tinggi sangat penting untuk menurunkan risiko terkena berbagai macam jenis penyakit. Penyebab hipertensi adalah pola makan tidak sehat, seperti sering mengonsumsi gula, garam, dan lemak secara berlebihan.
Berikut beberapa penyakit komplikasi akibat hipertensi yang berbahaya:
1. Gangguan Mata
Salah satu penyakit yang disebabkan oleh darah tinggi adalah gangguan mata. Kondisi ini biasanya menyerang bagian pembuluh darah ke retina.
Gangguan mata akibat hipertensi dikenal dengan sebutan retinopati. Hal ini menyebabkan pembengkakan retina dan penekanan pada saraf optik.
Akibatnya, terjadi masalah penglihatan hingga kebutaan karena sel-sel saraf yang sudah lumpuh. Sebab itu, penting untuk mengatur tekanan darah secara rutin bagi penderita hipertensi atau tidak.
Baca Juga: 10 Cara Mengobati Hipertensi yang Aman dan Ampuh
2. Gangguan Ginjal
Gangguan ginjal merupakan jenis penyakit hipertensi yang perlu diwaspadai. Kondisi ini mengakibatkan penyumbatan pada pembuluh darah sehingga terjadi kerusakan di dalam organ ginjal.
Jika dibiarkan terus-menerus, hipertensi bisa meningkatkan risiko terkena gagal ginjal. Padahal, fungsi ginjal berperan penting untuk menyaring darah dan membuang limbah sisa hasil metabolisme.
Ginjal yang rusak akan menyulitkan tubuh untuk menyaring zat-zat beracun yang dapat membahayakan kondisi kesehatan. Pada kondisi yang parah, hipertensi bisa menyebabkan gagal ginjal kronis.
3. Penyakit Jantung
Ciri-ciri penyakit komplikasi hipertensi adalah mengalami masalah pada organ jantung, seperti sesak napas, tubuh mudah lemas, dan terjadi pembengkakan di area kaki. Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari bertambahnya usia, riwayat penyakit keluarga, hingga tekanan darah tinggi.
Darah tinggi sangat berbahaya untuk jantung. Jantung yang sudah tidak mampu memompa darah secara optimal dikenal dengan sebutan gagal jantung. Penyakit ini memiliki gejala yang bervariasi, mulai dari ringan hingga berat.
Misalnya, kongesti paru atau sembab paru, mudah lelah, kepala pusing, dan gangguan pada irama jantung. Jika Anda mengalami gejala ini, sebaiknya segera kunjungi dokter sedini mungkin untuk mencegah penyakit yang semakin parah.
4. Stroke
Penyakit akibat darah tinggi bisa menimbulkan gejala stroke, seperti sakit kepala, lumpuh pada bagian tubuh tertentu, gangguan penglihatan, dan sulit berbicara. Stroke merupakan kondisi ketika tubuh memiliki kadar tekanan darah yang terlalu tinggi.
Penyebab stroke adalah pecahnya pembuluh darah di bagian otak sehingga jaringan otak mengalami kekurangan oksigen. Stroke dapat membahayakan kesehatan tubuh karena mengganggu suplai darah menuju otak.
Sebab itu, Anda perlu mengenali gejala stroke sejak dini untuk mencegah komplikasi serius. Misalnya, senyum tidak simetris, kulit terasa kebas, rabun, nyeri kepala hebat, anggota tubuh melemah, dan tidak dapat berbicara secara tiba-tiba.
Baca Juga: Apa Saja Perbedaan Darah Rendah dan Darah Tinggi?
5. Aneurisma
Komplikasi hipertensi bisa menyebabkan aneurisma, yaitu pembesaran atau penonjolan pembuluh darah di otak akibat lapisan dinding yang melemah. Penyebab kondisi ini belum diketahui secara pasti.
Namun, faktor risiko yang meningkatkan gejala aneurisma adalah menderita tekanan darah tinggi. Gejala aneurisma meliputi sakit di bagian mata, pusing, sulit berbicara, sulit fokus, dan penurunan daya ingat.
6. Disfungsi Seksual
Hipertensi berhubungan erat dengan gangguan seksual, salah satunya adalah disfungsi ereksi. Kondisi ini disebabkan oleh rusaknya lapisan pembuluh darah sehingga arteri menjadi keras dan menyempit.
Akibatnya, penis tidak memperoleh aliran darah yang cukup untuk mempertahankan ereksi. Disfungsi seksual bisa menurunkan hasrat seksual dan mengganggu ejakulasi saat berhubungan intim.
7. Sindrom Metabolik
Sindrom metabolik merupakan kumpulan gejala sistem kardiovaskular, seperti obesitas sentral, tekanan darah tinggi, hiperglikemia, dan dislipidemia. Orang yang mengalami sindrom metabolik cenderung mengalami diabetes melitus tipe 2 yang dapat mengancam nyawa.
Penyebab sindrom ini belum diketahui secara pasti. Namun, terdapat sejumlah faktor yang meningkatkan sindrom metabolik, yaitu malas berolahraga, stres dalam jangka waktu panjang, merokok atau sering terkena paparan asap rokok, mengonsumsi makanan mengandung tinggi karbohidrat dan lemak.
8. Demensia
Tekanan darah tinggi bisa menimbulkan demensia atau penurunan daya ingat dan cara berpikir. Kondisi ini memiliki gejala, seperti perubahan perilaku, gaya berbicara, dan masalah pada komunikasi.
Demensia juga tidak mudah untuk melakukan diagnosis karena memiliki gejala penyakit lain yang serupa. Namun, Anda dapat menjalani tes pemeriksaan fisik dan penunjang berupa tes kognitif, pemindaian, pemeriksaan darah, dan tes psikiatri.
9. Penyakit Arteri Perifer
Penyakit arteri perifer merupakan kondisi ketika tubuh mengalami penyumbatan aliran darah ke tungkai atau tangan akibat penyempitan pembuluh darah di jantung. Kondisi ini mengakibatkan kesulitan berjalan dan disfungsi ereksi pada pria.
Penyakit arteri perifer bisa terjadi akibat tingginya tekanan darah di dalam tubuh. Penyakit ini memiliki gejala berupa kaki terasa dingin dan membiru, luka lama sembuh, kaki menghitam serta membusuk.
Baca Juga: Puasa Bagi penderita Hipertensi Begini Cara Amannya
Pencegahan Hipertensi
Terdapat berbagai cara pencegahan hipertensi antara lain:
- Rutin berolahraga minimal 30 menit dalam sehari
- Menjaga berat badan ideal
- Mengonsumsi makanan gizi seimbang
- Hindari minuman beralkohol
- Menghentikan kebiasaan merokok serta sering terkena paparan asap rokok
Demikian informasi seputar komplikasi hipertensi. Apabila Anda mengalami gejala tekanan darah tinggi, seperti sakit kepala, jantung berdebar-debar, mudah gelisah, pandangan kabur, dan tubuh mudah lelah, segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU).
Yuk, jaga dan cek kondisi kesehatan Anda sekeluarga bersama Ciputra Hospital!
Telah direview oleh Dr Sony Prabowo, MARS
Source:
- American Heart Association. Understanding Blood Pressure Readings. Agustus 2024.
- Healthline. Everything You Need to Know About High Blood Pressure (Hypertension). Agustus 2024.