Ditulis oleh Tim Konten Medis
Sifilis adalah penyakit menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Tanda pertama sifilis adalah munculnya luka nyeri tanpa rasa nyeri. Luka biasanya muncul pertama kali pada organ seksual, rektum atau di mulut. Akibat penyakit sifilis yang harus Anda ketahui agar kondisinya tidak semakin parah. Simak akibat lengkapnya di sini.
Tahap awal ditandai dengan luka yang muncul di vulva, vagina, anus, penis, skrotum dan bibir atau mulut.
Baca Juga: Apakah Sifilis Bisa Sembuh?
Apa itu Penyakit Sifilis?
Seseorang bisa mengalami sifilis tanpa memiliki gejala apapun. Akibatnya, sifilis jarang segera diobati dan biasanya mulai terdeteksi ketika sudah terjadi kerusakan pada organ seperti jantung atau otak. Penyebaran sifilis terjadi melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi bakteri penyebab sifilis. Bakteri sifilis tidak dapat ditularkan melalui barang seperti pakaian orang lain atau berbagai peralatan makan dengan orang lain.
Tahapan Penyakit Sifilis
Penyakit sifilis dibagi berdasarkan beberapa tahapan. Setiap tahapan akan memiliki tanda dan gejala yang berbeda-beda. Setiap orang dapat mengalami keseluruhan tahapan atau terjadi tidak sesuai urutan tahapan. Berikut ini tahapan-tahapan yang akan dirasakan seseorang akibat penyakit sifilis.
- Tahap Primer
Sejak pertama kali terpapar, bakteri sifilis akan menyebabkan munculnya luka, atau disebut dengan chancre. Luka tersebut menjadi pintu awal infeksi sifilis masuk ke dalam tubuh Anda. Luka yang muncul akibat penyakit sifilis pada tahap primer seringkali tidak menimbulkan rasa nyeri. Luka dapat muncul di vulva, vagina, anus, penis, skrotum dan bibir atau mulut. Luka juga bisa muncul di bagian dalam seperti di dalam vagina, di bawah kulup, atau di dalam rektum.
Baca Juga: Mengenal Gejala Penyakit Sifilis
Selanjutnya, luka yang muncul biasanya bertekstur keras, berbentuk bulat dan biasanya berjumlah satu. Namun, tidak menutup kemungkinan luka yang muncul berjumlah banyak. Luka akibat penyakit sifilis dapat tertular ke orang lain, terutama saat berhubungan seks.
Beberapa orang sering mengabaikan luka akibat penyakit sifilis ini dan menganggapnya sebagai rambut yang tumbuh ke dalam, jerawat, atau benjolan yang tidak berbahaya. Luka yang muncul biasanya akan hilang dengan sendirinya antara 3 minggu hingga 6 minggu sejak pertama terinfeksi. Dalam hal ini, sifilis dapat hilang tanpa dilakukan pengobatan. Namun, Anda tetap disarankan minum obat untuk dapat mengantisipasi agar akibat penyakit sifilis ini tidak pindah ke tahap berikutnya.
Pada tahap parah sifilis juga dapat menyebabkan gangguan neurologis.
- Tahapan Sekunder
Akibat penyakit sifilis berikutnya adalah munculnya ruam pada kulit. Munculnya ruam menjadi tanda bahwa sifilis telah memasuki tahap sekunder. Pada tahap ini, penyakit sifilis akan membuat penderitanya mengalami ruam-ruam di beberapa bagian tubuhnya. Ruam yang muncul dapat menyebar dan menutupi seluruh tubuh penderitanya. Ruam tersebut biasanya tidak menimbulkan rasa gatal dan kadang bisa disertai luka seperti kutil di mulut atau area genital. Selain itu, akibat penyakit sifilis pada tahap ini akan membuat penderitanya juga bisa mengalami demam, kerontokan rambut, nyeri otot, sakit tenggorokan, dan pembengkakan kelenjar getah bening.
Baca Juga: Bakteri yang Menyebabkan Sifilis
- Tahapan Laten
Setelah penyakit sifilis menyebabkan penderitanya mengalami ruam di sekujur tubuhnya. Jika tidak dilakukan pengobatan, penyakit sifilis bisa berpindah ke tahap berikutnya, yaitu tahap laten. Akibat penyakit sifilis pada tahap laten tidak akan menimbulkan gejala dan tanda apapun. Pada tahap ini, bakteri penyebab sifilis tetap ada dalam tubuh dan dapat berlangsung bertahun-tahun sebelum berkembang ke tahap berikutnya.
- Tahap Tersier
Tahap terakhir yang terjadi adalah tahap tersier. Mereka yang tidak melakukan pengobatan sejak tahap sebelumnya dapat berkembang menjadi tahap tersier. Pada tahap ini dapat terjadi beberapa tahun atau dekade setelah infeksi awal terjadi. Pada tahap ini yang dirasakan oleh penderita antara lain mengalami kebutaan, kerusakan jaringan lunak dan tulang, gangguan neurologis seperti stroke atau meningitis. Pada kondisi parah, akibat penyakit sifilis pada tahap ini dapat mengancam jiwa penderitanya.
Penyakit sifilis dapat diatasi jika pengobatan segera dilakukan. Pasalnya, tidak semua orang mengetahui apa saja gejala dan tanda dari penyakit sifilis. Oleh karena itu, jika terdapat luka atau benjolan kecil yang Anda rasa mencurigakan. Ada baiknya untuk segera memeriksakan diri ke dokter agar mendapatkan diagnosis lebih awal. Sekian ulasan tentang akibat penyakit sifilis yang harus Anda ketahui. Semoga bermanfaat.
Telah direview oleh dr. Febriani Kezia Haryanto
Source: