Ditulis oleh Tim Konten Medis
Diabetes adalah kondisi kronis yang ditandai oleh tingginya kadar gula darah dalam tubuh. Kondisi ini dapat menimbulkan gejala, seperti sering buang air kecil, haus yang berlebihan, penurunan berat badan yang tidak diinginkan, hingga penglihatan kabur.

Salah satu pemeriksaan diabetes yaitu pemeriksaan Gula Darah Sewaktu (GDS), dilakukan dari ujung jari
Diabetes telah menjadi salah satu penyakit paling tinggi penyebab kematian di Indonesia. Tidak hanya menyerang orang tua, diabetes juga bisa terjadi pada usia muda.
Apa Itu Diabetes?
Diabetes adalah penyakit gangguan metabolisme kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar gula dalam darah. Komplikasi diabetes dapat menyebabkan penyakit pada kesehatan jantung, pembuluh darah, mata, ginjal dan sistem saraf.
Penyakit diabetes dibedakan dalam beberapa jenis, yaitu diabetes tipe 1, diabetes tipe 2, dan diabetes gestasional pada ibu hamil.
Faktor risiko penyakit diabetes pada orang dewasa di antaranya adalah memiliki rata-rata BMI 31.52 yang menandakan obesitas pada tubuh. Penderita juga memiliki tingkat kolesterol tinggi, yaitu 4.43 mmol/L yang menandakan tidak memadainya managemen lemak.
Penyebab Diabetes
Penyebab diabetes bisa berbeda tergantung jenis penyakitnya, yaitu:
1. Diabetes Tipe 1
Diabetes tipe 1 adalah penyakit autoimun di mana sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang dan menghancurkan sel-sel penghasil insulin di pankreas. Insulin adalah hormon yang diperlukan untuk membantu glukosa masuk ke dalam sel-sel tubuh untuk digunakan sebagai energi.
Tanpa insulin, glukosa menumpuk dalam darah, menyebabkan kadar gula darah tinggi. Diabetes tipe 1 biasanya didiagnosis pada anak-anak dan remaja, meskipun dapat berkembang pada orang dewasa.
Penderita diabetes tipe 1 memerlukan suntikan insulin seumur hidup untuk mengontrol kadar gula darah mereka.
2. Diabetes Tipe 2
Penyebab diabetes tipe 2 terjadi ketika tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan efektif (resistensi insulin) atau tidak menghasilkan cukup insulin. Kondisi ini sering dikaitkan dengan faktor gaya hidup seperti obesitas, kurang aktivitas fisik, dan pola makan yang tidak sehat.
Diabetes tipe 2 biasanya berkembang pada orang dewasa, tetapi semakin banyak ditemukan pada anak-anak dan remaja karena meningkatnya tingkat obesitas.
Diabetes tipe 1 dan tipe 2 tidak bisa disembuhkan secara total. Perawatan dilakukan hanya untuk mengatasi gejala yang muncul.
Adapun perawatan diabetes tipe 2 melibatkan perubahan gaya hidup, pengendalian diet, olahraga, dan kadang-kadang obat-obatan atau insulin.
Baca juga: Kenali Perbedaan Diabetes Tipe 1 dan Tipe 2
3. Diabetes Gestasional
Diabetes gestasional bisa terjadi selama kehamilan dan biasanya hilang setelah melahirkan. Kondisi ini muncul ketika tubuh wanita hamil tidak dapat memproduksi cukup insulin untuk memenuhi kebutuhan tambahan selama kehamilan, menyebabkan kadar gula darah menjadi tinggi.
Ada beberapa faktor yang diduga menjadi penyebab munculnya diabetes gestasional yaitu riwayat dari anggota keluarga yang pernah terkena diabetes, obesitas, adanya polycystic ovary syndrome (PCOS) dan kehamilan besar.
Diabetes gestasional meningkatkan risiko komplikasi selama kehamilan dan persalinan serta risiko ibu dan bayi mengembangkan diabetes tipe 2 di kemudian hari. Pengelolaan diabetes gestasional melibatkan pemantauan kadar gula darah, mengikuti diet sehat, berolahraga, dan kadang-kadang menggunakan insulin.
Selain penyebab-penyebab spesifik di atas, penyebab lainnya adalah pankreatitis, sindrom cushing (peningkatan produksi hormon kortisol), dan diabetes steroid.
Gejala Diabetes
Gejala diabetes dapat bervariasi, mulai dari ringan hingga berat. Tetapi, gejala umumnya di antaranya:
- Kencing dengan intensitas yang banyak dan sering
- Mudah merasa kehausan
- Mudah merasa lapar
- Kehilangan berat badan
- Memiliki pengelihatan yang samar
- Adanya rasa yang mengelitik di area tangan atau kaki
- Mudah merasa lelah
- Memiliki kulit yang sangat kering
- Tenggorokan terasa sakit dan susah sembuh
- Luka yang sulit sembuh
Gejala-gejala di atas terjadi akibat kurang baiknya fungsi insulin dalam tubuh yang seharusnya berperan dalam mengatur kadar gula dalam darah. Jika gejala-gejala di atas mulai dirasakan oleh tubuh dengan kadar dan waktu yang cukup lama, lebih baik segera hubungi dokter dan melakukan pemeriksaan.

Penderita diabetes dianjurkan untuk melakukan tes gula darah dan memeriksakan diri ke dokter secara rutin.
Diagnosis Penyakit Diabetes
Sebagai langkah awal, biasanya dokter akan menanyakan gejala yang Anda rasakan. Bila dokter mediagnosis kemungkinan adanya penyakit diabetes, untuk memastikan dokter akan melakukan beberapa tes. Di antaranya:
1. Tes HbA1C
Tes darah ini menunjukkan rata-rata kadar gula darah Anda selama 2 hingga 3 bulan terakhir. Tes ini mengukur persentase gula darah yang melekat pada hemoglobin, protein pembawa oksigen dalam sel darah merah. Hasil tes ini juga disebut sebagai tes hemoglobin terglikasi.
Semakin tinggi kadar gula darah Anda, semakin banyak hemoglobin yang akan memiliki gula melekat. Kadar A1C sebesar 6,5% atau lebih pada dua tes terpisah menandakan diabetes. Kadar A1C antara 5,7% dan 6,4% menunjukkan prediabetes. Di bawah 5,7% dianggap normal.
2. Tes Gula Darah Acak atau Sewaktu
Tes gula darah acak diambil pada waktu yang tidak ditentukan. Kadar gula darah sebesar 200 miligram per desiliter (mg/dL) atau lebih tinggi menunjukkan diabetes, tanpa memperhatikan kapan terakhir kali Anda makan.
Baca Juga: 10 Perawatan Luka Diabetes agar Cepat Kering dan Cegah Infeksi
3. Tes Gula Darah Puasa
Sampel darah diambil setelah Anda tidak makan semalaman (puasa). Kadar gula darah puasa kurang dari 100 mg/dL (5,6 mmol/L) dianggap normal. Kadar gula darah puasa antara 100 hingga 125 mg/dL (5,6 hingga 6,9 mmol/L) menandakan prediabetes. Jika hasilnya 126 mg/dL (7 mmol/L) atau lebih pada dua tes terpisah, Anda memiliki diabetes.
4. Tes Toleransi Glukosa
Untuk tes ini, Anda dianjurkan berpuasa semalaman. Kemudian, kadar gula darah puasa diukur. Setelah itu, Anda minum cairan manis, dan kadar gula darah diukur secara teratur selama dua jam berikutnya.
Kadar gula darah kurang dari 140 mg/dL (7,8 mmol/L) dianggap normal. Hasil lebih dari 200 mg/dL (11,1 mmol/L) setelah dua jam menunjukkan diabetes. Kadar antara 140 dan 199 mg/dL (7,8 hingga 11,0 mmol/L) menunjukkan prediabetes.
Komplikasi Diabetes
Bila diabetes tidak ditangani dengan cepat dan tepat akan menimbulkan beberapa komplikasi, seperti:
- Neuropati diabetik (Kerusakan saraf)
- Retinopati diabetik (Kerusakan pada mata)
- Nefropati diabetik (Kerusakan ginjal)
- Neuropati otonom (Gangguan saraf otonom)
- Ulkus kaki diabetik (Luka pada kaki)
- Penyakit jantung dan pembuluh darah
- Gangguan seksual
- Gangguan mental (Depresi dan kecemasan)
Cara Mengatasi Diabetes
Setelah terdiagnosis diabetes, dokter akan memberikan beberapa cara mengatasi penyakit ini agar tidak terjadi komplikasi. Berikut cara mengatasi diabetes yang umum dilakukan oleh dokter:
1. Konsumsi Obat
Pemberian obat-obatan pada penderita diabetes akan berbeda-beda tergantung pada tipe diabetes yang diderita. Berikut beberapa contoh obat yang diberikan oleh penderita diabetes, antara lain:
- Obat untuk meningkatkan produksi insulin, seperti klorpropamid (Diabinese), glimepiride (Amaryl), glipizide (Glucotrol), glyburide (DiaBeta, Glynase), dan banyak lainnya.
- Obat untuk menurunkan penyerapan gula oleh usus, seperti acarbose (Precose) dan miglitol (Glyset).
- Obat untuk meningkatkan produksi gula oleh hati dan meningkatkan resistensi insulin, seperti metformin (Glucophage).
- Pramlinitide (Symlin) adalah hormone sintesis yang biasa disuntikkan.
2. Jaga Pola Makan
Penting untuk mengontrol asupan karbohidrat, gula, dan lemak dalam diet sehari-hari. Pilih makanan rendah gula, tinggi serat, dan seimbang nutrisinya.
Pertimbangkan untuk mengonsumsi lebih banyak sayuran, buah-buahan segar, protein tanpa lemak, dan biji-bijian utuh.
Hindari makanan yang mengandung gula tambahan dan karbohidrat sederhana yang cepat diserap oleh tubuh. Mengatur porsi makan dan menjaga jadwal makan yang teratur juga penting untuk mengontrol kadar gula darah.
3. Rutin Olahraga
Berolahraga secara teratur membantu meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin sehingga membantu mengontrol kadar gula darah. Pilih aktivitas fisik yang Anda nikmati, seperti berjalan, berlari, berenang, atau bersepeda, dan lakukan secara teratur setidaknya 30 menit setiap hari atau lima kali seminggu.
Konsultasikan dengan dokter sebelum memulai program latihan baru, terutama jika Anda memiliki kondisi kesehatan lainnya atau belum berolahraga dalam waktu lama.
Baca Juga: Komplikasi Diabetes Mellitus
Pengobatan Diabetes ke Dokter
Bila diabetes menimbulkan gejala, seperti sering buang air kecil, haus yang berlebihan, penurunan berat badan tanpa alasan jelas, lelah berlebihan, dan penglihatan yang kabur segera konsultasikan ke dokter.
Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.
Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU). Cek jadwal dokter Ciputra Hospital dan buat janji dokter lebih mudah dan cepat lewat WhatsApp.
Yuk, jaga dan cek kondisi kesehatan kamu sekeluarga bersama Ciputra Hospital!
Telah direview oleh dr. Ratu Nadia Cahyaningtias
Source:
- WebMD. Early Signs and Symptoms of Diabetes. Juni 2024.