Ditulis oleh Tim Konten Medis
Diabetes insipidus dibagi berdasarkan penyebabnya. Jika penyakit ini tidak segera ditangani, maka bisa membuat penderitanya sering mengalami buang air kecil. Simak ulasan berikut di bawah ini.
Diabetes Insipidus Gestasional banyak dialami oleh ibu hamil.
Baca Juga: Waspada Penyakit Diabetes! Gejala dan Penyebab Penyakit
Jenis-Jenis Diabetes Insipidus
Diabetes insipidus adalah penyakit yang menyebabkan cairan di dalam tubuh mengalami ketidakseimbangan. Penyakit ini ditandai dengan sering merasa kehausan dan sering buang air kecil. Akibatnya, dapat mengganggu aktivitas dan membuat tidur malam menjadi terganggu.
Umumnya, penyakit ini terjadi akibat adanya masalah pada hormon antidiuretik di dalam tubuh. Hormon antidiuretik yang tidak bekerja sesuai fungsinya dapat menyebabkan ketidakseimbangan cairan di dalam tubuh. Pada kondisi normal, hormon antidiuretik atau dikenal sebagai vasopresin berfungsi untuk menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh.
Baca Juga: Mencegah Diabetes Melitus di Usia Muda
1. Diabetes Insipidus Sentral
Penyakit ini terjadi akibat adanya kerusakan pada hipotalamus atau kelenjar pituitari. Kerusakan pada hipotalamus dan kelenjar pituitari akan mengganggu proses produksi, penyimpanan, dan pelepasan hormon. Akibatnya, ginjal akan bekerja dengan menyaring terlalu banyak cairan dari darah yang dapat memicu buang air kecil berlebihan. Kerusakan pada hipotalamus atau kelenjar pituitari dapat disebabkan oleh penyakit meningitis, tumor, cedera kepala, atau operasi otak. Namun, pada beberapa kondisi langka, penyebab diabetes ini bisa terjadi akibat cacat genetik.
2. Diabetes Insipidus Nefrogenik
Penyakit diabet ini terjadi bukan karena adanya masalah pada otak, tetapi pada ginjal. Ketika ginjal tidak merespons hormon antidiuretik dan mengeluarkan banyak cairan dari aliran darah. Kondisi tersebut akan memicu jenis diabetes ini. Beberapa penyebab terjadinya kondisi ini antara lain menderita gagal ginjal kronis, kadar kalium rendah dalam darah, kadar kalsium dalam darah yang tinggi, saluran kemih yang tersumbat, dan penggunaan obat-obatan tertentu.
Hormon antidiuretik yang tidak bekerja sesuai fungsinya menyebabkan ketidakseimbangan cairan di dalam tubuh.
Baca Juga: 10 Obat Alami Diabetes Penting untuk Diketahui
3. Diabetes Insipidus Gestasional
Jenis diabetes ini banyak dialami oleh ibu hamil. Kondisi tersebut terjadi karena plasenta yang bertugas untuk mengirimkan oksigen dan nutrisi kepada bayi menghasilkan enzim pemecah vasopresin. Pada beberapa kasus, ibu hamil menghasilkan lebih banyak prostaglandin atau zat kimia yang membuat ginjal kurang sensitif terhadap vasopresin. Sebagian besar orang yang menderita diabetes jenis ini tergolong ringan dan tidak menunjukkan gejala yang parah. Kondisi tersebut biasanya akan hilang setelah bayi lahir dan dapat muncul kembali ketika hamil.
Baca Juga: Perbedaan Diabetes Tipe 1 dan 2
4. Diabetes Insipidus Dipsogenik
Penyakit diabetes ini sering juga dikenal sebagai polidipsia primer. Diabetes jenis ini terjadi karena adanya kerusakan pada mekanisme tubuh dalam merespons rasa haus. Akibat kerusakan tersebut, rasa haus dan keinginan untuk minum semakin meningkat. Efek selanjutnya akan membuat penderita lebih sering buang air kecil. Diabetes jenis ini terjadi akibat adanya kerusakan pada cedera kepala, infeksi, peradangan, pembedahan, dan tumor di kepala. Selain itu, beberapa obat juga dapat memicu terkena diabetes jenis ini.
Penyakit ini dapat mengganggu aktivitas harian Anda jika tidak segera ditangani dengan segera. Oleh karena itu, jika terdapat gejala yang mencurigakan seperti sering merasa kehausan atau sering buang air kecil. Segera periksakan diri Anda ke dokter untuk mendapatkan diagnosis apakah Anda menderita penyakit ini atau tidak. Semoga bermanfaat dan tetap menjaga kesehatan.
Telah direview oleh dr. Febriani Kezia Haryanto
Source: