Ditulis oleh Tim Konten Medis
Banyak dari kita mungkin merasa senang jika berat badan turun tanpa usaha yang berlebihan, tetapi perlu diingat bahwa penurunan berat badan yang tidak disengaja dan terus menerus merupakan tanda masalah kesehatan. Lantas, apa penyebab berat badan turun drastis? Simak artikel ini sampai selesai.
Depresi terkadang membuat nafsu makan hilang secara tiba-tiba. Akibatnya, tanpa sadar turun berat badan drastis.
Penyebab Berat Badan Turun Drastis
Penurunan berat badan drastis dapat menjadi gejala atau efek samping dari berbagai kondisi medis yang serius. Di bawah ini adalah informasi umum tentang bagaimana beberapa kondisi tersebut dapat menyebabkan penurunan berat badan yang signifikan:
1. Rheumatoid Arthritis (RA)
Rheumatoid Arthritis (RA) adalah penyakit autoimun yang bisa menjadi penyebab penurunan berat badan turun drastis. Ketika seseorang menderita RA, sistem kekebalan tubuhnya menyerang sendi-sendi, yang mengakibatkan peradangan, rasa sakit, dan kerusakan pada sendi-sendi tersebut.
Seringkali, penderita Rheumatoid Arthritis (RA) mengalami gejala seperti kehilangan nafsu makan yang berkepanjangan dan kelelahan yang menetap. Kondisi ini dapat menyebabkan penurunan berat badan karena mengganggu fungsi sendi, membatasi aktivitas fisik, dan membuat makan menjadi sulit. Selain itu, peradangan yang terjadi di dalam tubuh dapat mempercepat metabolisme dan membakar lebih banyak kalori.
Baca Juga: 3 Cara Mudah Diet Sehat untuk Wanita
2. Hipertiroidisme
Hipertiroidisme terjadi ketika kelenjar tiroid seseorang terlalu aktif dan memproduksi terlalu banyak hormon tiroid. Akibatnya, metabolisme tubuh meningkat secara berlebihan. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan pembakaran kalori, yang berkontribusi pada penurunan berat badan yang tidak diinginkan.
Penderita hipertiroidisme juga dapat mengalami gejala seperti gelisah, peningkatan detak jantung, berkeringat berlebihan, dan sulit tidur.
3. Depresi
Depresi menjadi gangguan mental yang bisa memengaruhi banyak aspek kehidupan seseorang, termasuk nafsu makan. Seseorang yang mengalami depresi seringkali kehilangan minat pada aktivitas yang sebelumnya dianggap menyenangkan, termasuk makan.
Kehilangan nafsu makan ini bisa terjadi dalam waktu lama sehingga menyebabkan penurunan berat badan drastis. Selain itu, gejala depresi seperti kelelahan dan gangguan tidur juga dapat berdampak negatif pada berat badan. Depresi adalah masalah serius yang memerlukan perhatian medis dan dukungan psikologis untuk diatasi.
4. Diabetes Tipe 1
Diabetes Tipe 1 adalah penyakit autoimun yang melibatkan kekurangan insulin dalam tubuh. Kekurangan insulin ini mengakibatkan tubuh tidak dapat memproses glukosa dengan baik, sehingga lemak dan otot dipecah untuk menghasilkan energi. Akibatnya, penderita diabetes tipe 1 dapat mengalami penurunan berat badan yang signifikan meskipun mungkin mengonsumsi makanan dalam jumlah yang cukup.
Penderita diabetes bisa mengalami penurunan berat badan karena defisiensi insulin atau respon insulin yang buruk.
5. Inflammatory Bowel Disease
Penyakit peradangan usus ini dapat mengganggu fungsi sistem pencernaan. Peradangan kronis dan kerusakan usus dapat menghambat penyerapan nutrisi dari makanan, yang dapat mengakibatkan kehilangan berat badan. Selain itu, gejala seperti diare berulang, nyeri perut, dan hilangnya nafsu makan juga dapat berkontribusi pada penurunan berat badan pada penderita IBD.
6. Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)
PPOK adalah penyakit pernapasan kronik yang memengaruhi paru-paru. Kondisi ini sering disebabkan oleh paparan merokok atau polusi udara jangka panjang. PPOK dapat mengakibatkan pernapasan menjadi sulit, yang memaksa tubuh untuk bekerja lebih keras saat bernapas. Hal ini dapat meningkatkan kebutuhan kalori dan mengakibatkan penurunan berat badan. Selain itu, gejala seperti batuk persisten dan kelelahan juga dapat mempengaruhi nafsu makan.
7. HIV
Infeksi Virus Human Immunodeficiency (HIV) merupakan salah satu penyebab berat badan turun drastis. HIV melemahkan sistem kekebalan tubuh dan dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk kehilangan nafsu makan, diare, dan infeksi berulang.
Seiring waktu, infeksi HIV yang tidak terkontrol dapat menyebabkan sindrom imunodefisiensi (AIDS), yang merupakan tahap penyakit yang progresif. Pada fase ini, penurunan berat badan seringkali semakin parah karena sistem kekebalan tubuh sudah sangat terganggu, dan tubuh mengalami kesulitan dalam melawan infeksi.
8. Tuberkulosis (TB)
Tuberkulosis adalah infeksi bakteri yang dapat mengenai paru-paru, namun juga dapat menyerang organ tubuh lain. Salah satu gejala yang sering terkait dengan TB adalah penurunan berat badan yang signifikan. Infeksi TB dapat menyebabkan demam, batuk berdarah, dan hilangnya nafsu makan, yang pada gilirannya mengakibatkan penurunan berat badan yang mencolok. Infeksi TB yang tidak diobati dapat menjadi sangat berbahaya dan memerlukan perawatan medis yang segera.
9. Atrofi Otot
Penyebab berat badan turun drastis juga terkait dengan atrofi otot terjadi ketika massa otot berkurang secara signifikan. Ini bisa terjadi karena berbagai alasan, termasuk kurangnya aktivitas fisik yang memadai, penuaan, atau cedera yang membatasi gerakan. Kehilangan otot mengurangi berat badan karena otot memiliki massa yang signifikan. Kondisi ini dapat mengakibatkan lemah fisik dan penurunan fungsi tubuh.
10. Kanker
Penyebab berat badan turun drastis selanjutnya adalah kanker. Kanker merupakan penyakit yang melibatkan pertumbuhan sel-sel ganas yang tidak terkendali. Proses pertumbuhan sel kanker membutuhkan banyak energi dan dapat memengaruhi metabolisme tubuh.
Penurunan berat badan adalah gejala umum pada banyak jenis kanker dan terkadang dapat menjadi salah satu tanda pertama penyakit ini. Penting untuk mendeteksi dan mengobati kanker sejak dini.
Cara Mengatasi Berat Badan Turun Drastis
Cara mengatasi penurunan berat badan drastis tergantung penyebabnya. Penting untuk menemui dokter untuk mendiagnosis penyebabnya. Dalam banyak kasus, pengobatan atau perubahan gaya hidup yang sesuai dengan kondisi medis yang mendasarinya diperlukan. Hal ini biasanya melibatkan perubahan pola makan, penggunaan obat-obatan tertentu, atau terapi fisik.
Selain itu, dukungan psikologis juga mungkin diperlukan jika penurunan berat badan dikaitkan dengan masalah mental seperti depresi atau gangguan makan. Penanganan yang tepat akan disesuaikan dengan setiap kasus dan penyebabnya.
Telah direview oleh dr Steffe Lie
Source:
- Mengapa Berat Badan Saya Turun Tanpa Mencoba?
- Gejala Penurunan Berat Badan Tanpa Sebab
- Penurunan Berat Badan Tanpa Sebab: Penyebab dan Faktor Risiko