Gejala awal meningitis mirip flu biasa, menyerang orang dewasa dan anak-anak. Meningitis menyerang meninges, selaput otak sumsum tulang belakang. Lantas apa penyebab utama penyakit meningitis? Benarkah penyakit meningitis menular? Cari tahu jawabannya di artikel ini.

Meningitis dapat menyerang orang dewasa maupun anak-anak.
Gejala Meningitis
Gejala meningitis dapat serupa dengan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri lainnya. Namun, di beberapa orang gejalanya dapat berbeda, tergantung usia dan jenis meningitis yang Anda alami. Walau begitu, Anda tetap dapat mencermati beberapa gejala meningitis sebagai pertanda awal, berikut salah satu di antaranya:
1. Sakit kepala
Sakit kepala adalah gejala yang sering muncul pada menginitis dan dapat berkisar dari ringan hingga parah. Ini biasanya menjadi salah satu gejala pertama yang dirasakan oleh penderita. Sakit kepala yang terkait dengan menginitis seringkali terasa berbeda dari jenis sakit kepala biasa dan dapat menjadi sangat intens dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
2. Rasa lelah dan Kurang Energi
Infeksi pada selaput otak dan sumsum tulang belakang dapat membuat penderita merasa sangat lelah dan kehilangan energi. Ini adalah respons alami tubuh terhadap infeksi dan peradangan yang berlangsung.
3. Muncul Demam Tinggi
Demam adalah reaksi tubuh terhadap infeksi. Pada menginitis, demam seringkali berada pada suhu tinggi, dan ini dapat membuat penderita merasa sangat tidak nyaman. Demam tinggi adalah gejala yang sering diidentifikasi pada pemeriksaan medis.
Baca Juga: Perbedaan Flu dan Pilek
4. Nafsu Makan Berkurang
Infeksi dapat mengganggu nafsu makan sehingga penderita mungkin merasa kurang ingin makan atau bahkan kehilangan selera makan sama sekali. Ini bisa menyebabkan penurunan berat badan yang signifikan.
5. Muntah tanpa Disertai Mual
Muntah yang muncul tanpa perasaan mual sebelumnya dapat menjadi gejala menginitis. Ini adalah respons tubuh terhadap infeksi dan peradangan di sekitar otak dan sumsum tulang belakang.
6. Sensitif Terhadap Cahaya
Sensitivitas terhadap cahaya atau fotofobia adalah gejala yang umum pada menginitis. Penderita mengalami ketidaknyamanan atau bahkan rasa sakit ketika terpapar cahaya terang. Ini dapat membuat sulit untuk berada di lingkungan dengan pencahayaan yang normal.
7. Mudah Mengantuk
Orang dengan menginitis sering merasa sangat mengantuk dan lemah. Ini bisa mengganggu aktivitas sehari-hari dan bisa membuat penderita sulit untuk tetap terjaga.
8. Kebingungan
Kebingungan adalah gejala yang mungkin hanya disadari oleh orang-orang di sekitar pasien. Penderita menginitis mungkin mengalami gangguan kesadaran atau kebingungan mental. Ini bisa berupa gejala yang serius dan perlu diperhatikan dengan baik oleh tenaga medis.
9. Leher Kaku
Leher kaku atau kaku pada leher merupakan gejala yang mengindikasikan peradangan pada selaput otak. Gejala ini terjadi karena peradangan membuat gerakan leher menjadi terbatas dan nyeri. Leher kaku sering kali merupakan tanda klasik dari menginitis dan memerlukan perhatian medis segera.
Jika Anda mengalami beberapa gejala di atas, segeralah mencari pertolongan dokter untuk mendapatkan perawatan terbaik.
Penyebab Meningitis
Pada umumnya, virus dan bakteri penyebab meningitis. Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae, Neisseria meningitidis dan Tuberkulosis merupakan nama-nama bakteri yang paling sering menjadi penyebab meningitis. Selain virus dan bakteri, penyebab lain meningitis meliputi:
- Kanker
- Gangguan autoimun
- Iritasi kimiawi
- Alergi obat
Faktor Risiko Meningitis
Faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terinfeksi oleh penyakit menular meliputi:
- Kontak dengan Penderita: Berinteraksi dengan individu yang sudah terinfeksi dapat meningkatkan risiko penularan penyakit.
- Kepadatan Populasi: Tingkat kepadatan penduduk yang tinggi dalam suatu wilayah dapat mempermudah penularan penyakit menular.
- Vaksinasi: Tidak mendapatkan vaksinasi yang diperlukan dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit menular yang dapat dicegah melalui vaksinasi.
- Perjalanan ke Daerah Endemik: Perjalanan ke daerah-daerah dengan tingkat infeksi yang tinggi dapat meningkatkan risiko penularan penyakit tertentu.
- Kekebalan Tubuh yang Lemah: Seseorang dengan sistem kekebalan tubuh yang melemah, seperti pasien dengan HIV/AIDS atau yang sedang menjalani kemoterapi, memiliki risiko lebih tinggi terkena infeksi.
- Kondisi Kesehatan yang Buruk: Penyakit kronis atau gangguan kesehatan tertentu dapat meningkatkan kerentanan terhadap infeksi.
- Faktor Lingkungan: Kondisi lingkungan yang buruk, seperti sanitasi yang rendah atau akses terbatas terhadap air bersih, dapat meningkatkan risiko penularan penyakit menular.
- Faktor Sosial dan Perilaku: Praktik perilaku berisiko, seperti berhubungan seks tanpa pengaman atau berbagi jarum suntik, dapat meningkatkan risiko penularan penyakit menular tertentu.
- Usia: Beberapa penyakit menular lebih sering menyerang kelompok usia tertentu, seperti bayi, anak-anak, atau lanjut usia.
- Variasi Genetik: Faktor genetik individu juga dapat memengaruhi kerentanan terhadap penyakit tertentu.
Faktor-faktor ini dapat berbeda tergantung pada jenis penyakit menular yang dimaksud dan situasi kesehatan individu.
Baca Juga: Bagaimana Cara Menghilangkan Sakit Kepala?
Apakah Meningitis Menular?
Meningitis dapat menular melalui tetesan cairan pernapasan atau tenggorokan dari penderita meningitis. Kontak fisik yang berdekatan dengan penderita seperti melalui bersin atau batuk (lendir saluran pernapasan atau air liur), serta tinggal dengan orang yang terinfeksi dapat menjadi media penularan infeksi meningitis. Menurut WHO, masa inkubasi atau waktu dari terkena virus sampai muncul gejala adalah selama 2-10 hari.
Jika Anda atau orang terdekat Anda mengalami infeksi meningitis, sebaiknya lakukan isolasi mandiri terlebih dahulu. Hal ini agar bakteri meningitis tidak menyebar ke orang lain dan berakibat fatal. Pencegahan sejak dini, akan lebih baik daripada mengobati penyakit yang terlanjur menyebar.
Namun, bila terlanjur melakukan kontak langsung dengan seseorang yang mengalami meningitis, Anda dapat pergi ke dokter untuk mendapatkan antibiotik dan vaksin untuk pencegahan. Beberapa vaksin yang dapat Anda peroleh seperti vaksin Haemophilus influenzae tipe B (Hib), vaksin konjugasi pneumokokus, dan vaksin meningokokus.
Baca Juga: Bagaimana Cara Mencegah Penyakit Meningitis?
Vaksinasi dapat menjadi langkah perlindungan yang tepat untuk mencegah meningitis.
Pencegahan Meningitis
Meningitis dapat dicegah dengan menghindarkan diri dari potensi terkena bakteri meningitis. Bagaimana caranya? Berikut beberapa langkah yang dapat Anda terapkan:
- Cuci tangan sampai bersih: Lakukan kebiasaan ini untuk menghilangkan bakteri atau virus yang menempel di tangan Anda, terlebih saat sebelum dan setelah makan, setelah menggunakan toilet, dan berada di tempat umum.
- Hindari berbagi barang pribadi: Contohnya adalah handuk, sikat gigi, peralatan makan, lipstik dan benda-benda lain yang dapat memicu penyebaran bakteri meningitis.
- Perhatikan saat batuk dan bersin: Tutup mulut dan hidung Anda, agar virus atau bakteri yang mungkin ada di tubuh Anda tidak menyebar. Begitupun sebaliknya, saat ada orang di sekitar Anda yang sedang mengalami batuk-batuk atau bersin, hindari mereka. Virus meningitis banyak menular melalui batuk dan bersin.
- Jaga makanan yang Anda konsumsi: Makan masakan yang matang dan hindari makanan yang terbuat dari susu yang tidak dilakukan proses pasteurisasi (pembunuhan kuman di suhu tinggi) terlebih dahulu.
- Imunisasi: Imunisasi menjadi cara ampuh untuk mencegah meningitis. Imunisasi dapat Anda peroleh di rumah sakit. Mintalah suntikan imunisasi untuk mencegah meningitis, termasuk juga vaksin flu dan pneumonia.
Vaksinasi Meningitis
Infeksi meningitis dapat disebabkan oleh sejumlah bakteri. Vaksinasi dapat menjadi langkah perlindungan yang tepat untuk mencegahnya. Sebab, vaksin dapat merangsang sistem kekebalan tubuh dan membentuk antibodi. Berikut beberapa vaksin yang kami rekomendasikan:
- Vaksin meningitis B: Perlindungan terhadap bakteri kelompok B meningokokus, yang merupakan penyebab umum meningitis pada anak kecil.
- Vaksin 6-in-1: Vaksin ini juga dikenali sebagai vaksin DTaP / IPV / Hib / Hep B, menawarkan perlindungan terhadap difteri, tetanus, batuk rejan, hepatitis B, polio dan Haemophilus influenzae tipe b (Hib).
- Vaksin pneumokokus: Vaksin yang berguna untuk melindungi Anda dari bakteri pneumokokus, penyebab meningitis.
- Vaksin meningitis C: Menawarkan perlindungan terhadap sejenis bakteri yang disebut bakteri meningokokus grup C, yang dapat menyebabkan meningitis.
- Vaksin MMR: Untuk melindungi Anda dari campak, gondok, dan rubella. Meningitis terkadang timbul akibat komplikasi dari infeksi ini.
- Vaksin meningitis ACWY: Menawarkan perlindungan terhadap 4 jenis bakteri yang dapat menyebabkan meningitis: meningokokus grup A, C, W dan Y.
Baca Juga: Gejala Penyakit Influenza yang Perlu Anda Waspadai
Vaksin dapat disuntikkan untuk bayi, anak-anak, remaja sampai dewasa, tergantung kebutuhan dan anjuran dokter. Untuk mengetahui vaksin mana yang tepat bagi Anda, silahkan diskusikan lebih lanjut dengan rumah sakit atau dokter kepercayaan Anda.
Sekarang Anda sudah mengetahui apa itu meningitis, meningitis menular, beserta penyebab, gejala, pencegahan dan vaksinnya. Informasi ini semoga bermanfaat. Tetap jaga kesehatan, jangan lupa bagikan informasi ini ke orang terdekat Anda. Sampai jumpa di artikel selanjutnya.
Telah direview oleh dr. Edwin Halim
Source: