Ditulis oleh Tim Konten Medis
Flu merupakan jenis penyakit yang dapat menyebar dengan mudah. Anda dapat tertular meskipun penderita flu belum menunjukkan gejala sakit. Oleh karena itu, patut untuk terus waspada. Lantas, bagaimana cara mengetahui penyebaran penyakit flu? Artikel ini akan membantu Anda untuk mengenali bagaimana cara penyebaran penyakit flu, agar Anda dapat terhindari dari penularannya. Selamat membaca.
Penularan flu dapat terjadi melalui percikan droplet yang dihasilkan saat bersin ke orang lain.
Baca Juga: Sekilas Mirip, Inilah 5 Perbedan Flu dan Pilek
Bagaimana Cara Penyebaran Penyakit Flu?
Terdapat beberapa cara penyebaran penyakit flu. Umumnya setelah Anda melakukan kontak langsung dengan penderita. Periode paling umum penyebaran flu terjadi pada 3-4 hari setelah penyakit dimulai. Meskipun, dalam beberapa kondisi penyakit flu dapat menginfeksi orang lain mulai dari 1 hari sebelum gejala berkembang sampai 5 atau hingga 7 hari saat sakit sudah dimulai. Anak-anak, lansia, dan orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah memiliki risiko paling tinggi mudah terkena penyebaran penyakit flu. Cara penyebaran flu:
1. Kontak Langsung dengan Penderita
Cara pertama penyebaran penyakit flu melalui orang ke orang. Ini dapat menyebar melalui tetesan cairan yang diproduksi ketika batuk, bersin, atau berbicara. Bagaimana hal tersebut dapat terjadi? Ketika penderita flu tidak sengaja bersin atau batuk di depan Anda, cairan yang mengandung virus tersebut akan mengapung di udara dan mendarat di mulut atau hidung orang di dekatnya. Oleh karena itu, jika Anda melihat teman atau orang di dekat Anda yang sedang flu, sebaiknya untuk tetap menjaga jarak agar tidak tertular. Penyakit flu bahkan dapat menyebar sampai jarak 1-2 meter jauhnya.
2. Menggunakan Alat Makan dan Barang Pribadi Bersamaan
Barang-barang seperti sprei, handuk, peralatan makan, dan makanan milik penderita flu sebaiknya tidak dicampurkan dengan mereka yang sehat. Bahkan ketika mereka sudah membaik, barang-barang tersebut harus dibersihkan secara terpisah terlebih dahulu untuk menghindari penyebaran virus.
Proses pembersihannya dapat dilakukan dengan cara mencampurkan air hangat dan detergen agar virus dan kuman-kuman yang tertinggal mati seutuhnya. Jangan lupa, untuk kembali mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, setelah membersihkan barang-barang bekas penderita flu. Menggunakan barang pribadi secara terpisah, dan membersihkan barang bekas digunakan penderita flu dapat menjaga Anda dari potensi penyebaran virus flu.
Baca Juga: Perbedaan Flu dan Pilek
3. Menyentuh Permukaan Benda yang Terkontaminasi Virus
Selain kontak langsung dan menggunakan barang yang sama dengan penderita flu, cara penyebaran lainnya saat Anda menyentuh permukaan benda yang telah terkontaminasi virus. Anda mungkin sulit mengenali bagian mana yang sudah atau belum terkontaminasi virus. Tapi jangan khawatir, ada cara perlindungan yang dapat Anda lakukan.
Ketika Anda pergi ke tempat yang banyak digunakan publik, biasakan untuk menggunakan hand sanitizer atau tisu basah sebelum menyentuh atau menggunakan fasilitas umum yang tersedia. Hindari pula, menyentuh area permukaan yang banyak disentuh orang, karena virus dapat hidup di sana. Upaya preventif semacam ini dapat menjaga Anda dari penyebaran penyakit flu.
Rutin menerapkan perilaku hidup bersih memakai masker hingga mencuci tangan menjadi kunci pencegahan flu.
Baca Juga: Vaksinasi Influenza
4. Kebiasaan Memegang Mulut, Hidung, dan Mata Secara Langsung
Anda mungkin pernah secara tidak sadar menyentuh area wajah seperti mata, hidung, atau mulut. Kebiasaan ini hendaknya segera dihentikan, karena Anda tidak pernah tahu apakah tangan Anda sudah aman dari virus atau belum. Virus dapat menyebar melalui sentuhan tangan Anda ke mulut, hidung, atau mata. Bagaimana hal tersebut dapat terjadi?
Ketika penderita flu menutupi bersin atau batuk mereka dengan tangan, dan tangan yang terdapat tetesan virus tersebut menyentuh benda lain, maka virus dapat melekat pada objek yang disentuh. Jika setelahnya, Anda tidak sengaja memegang objek-objek yang terdapat virus tersebut, dan menyentuh mata, hidung atau mulut setelahnya, maka virus dapat berpindah masuk ke tubuh Anda.
Baca Juga: Apakah Mengenakan Masker Mencegah Flu?
5. Kurang Istirahat Ketika Imun Tubuh sedang Rendah
Salah satu kondisi yang dapat mempercepat proses penyebaran penyakit flu saat imun Anda sedang rendah. Virus dengan mudah masuk dan menyerang tubuh Anda, karena sistem kekebalan tidak dapat melawan virus flu atau infeksi lain yang mungkin terjadi akibat komplikasi flu (penyakit pneumonia atau bronkitis).
Sistem kekebalan tubuh merupakan pertahan utama tubuh terhadap serangan virus. Ketika itu melemah, dan Anda tidak memberikan tubuh Anda cukup istirahat atau perawatan, maka tidak jarang Anda akan terserang flu. Oleh karena itu, jika tubuh sudah terasa kurang prima segera istirahat, tidur yang cukup, rajin minum air putih, dan perhatikan konsumsi harian. Kurangi juga beberapa aktivitas berat, agar tubuh tidak terforsir.
6. Penularan Virus Melalui Udara
Selain kontak langsung dengan penderita, penularan virus juga dapat terjadi ketika Anda menghirup aerosol yang melayang di udara. Aerosol merupakan tetesan partikel kecil yang diproduksi ketika batuk atau bersin. Ukurannya yang lebih kecil dan lebih ringan, membuat mereka dapat melayang di udara lebih lama. Dibanding tetesan seperti air ludah yang keluar bersamaan ketika bersin atau batuk. Meskipun peneliti masih belum menentukan seberapa banyak flu tersebar melalui udara. Namun, terdapat penelitian yang menunjukkan bila setidaknya setengah dari penularan terjadi melalui partikel di udara.
Penyebaran penyakit flu memang bervariasi, tetapi virus ini menular dari satu orang ke orang lainnya. Jika Anda melihat penderita flu, atau Anda sendiri sedang terkena flu, segera jaga jarak untuk menghindari penularan. Selain itu, rajin-rajin cuci tangan, dan menjaga kondisi tubuh agar terhindar dari penularan penyakit flu. Semoga kita semua sehat, tetap jaga kesehatan, dan sampai jumpa kembali di artikel kesehatan lainnya.
Telah direview oleh dr. Febriani Kezia Haryanto, MARS
Source: