Ditulis oleh Tim Konten Medis
Gejala anemia yang paling umum adalah tubuh mudah lelah, urine berwarna gelap, sering merasa pusing, dan kulit terlihat pucat. Tanda anemia ini bisa berbeda tergantung pada jenisnya. Pada anemia aplastik, penderita jadi mudah terkena infeksi hingga bisa muncul ruam pada kulit.
Jika mengidap anemia, Anda mungkin mengalami gejala yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Anemia adalah kelainan darah yang terjadi ketika tubuh tidak memperoleh sel darah yang cukup. Kondisi ini dapat diatasi sesuai dengan tingkat keparahan gejala yang dialami oleh penderita, mulai dari ringan hingga berat.
Pada beberapa kasus, anemia bisa dipengaruhi oleh faktor keturunan. Bahkan, kondisi ini dapat mengancam nyawa sehingga perlu diwaspadai.
Ciri-Ciri Orang yang Terkena Anemia
Berikut ini adalah gejala penyakit anemia berdasarkan jenisnya:
1. Anemia pada Anak
Ciri-ciri anemia pada anak ditandai dengan beberapa hal, antara lain:
- Urine berwarna kuning gelap seperti teh
- Tidur lebih lama dari biasanya
- Warna kuku cenderung pucat
- Mata dan kulit berwarna kekuningan
- Bibir pucat
- Mata seperti sayu
- Tubuh mudah lelah
- Anak cenderung lemas dan tidak bersemangat
- Rewel dan tidak mau diajak berbicara
Sebagai orang tua, Anda juga perlu waspada terhadap gejala anemia anak yang sudah cukup parah. Kondisi ini ditandai dengan sejumlah keluhan, sebagai berikut:
- Nyeri kepala
- Pembengkakan pada tangan dan kaki
- Lidah terasa sakit dan bengkak
- Hilang kesadaran atau pingsan
- Kepala pusing
- Jantung berdebar lebih cepat dari biasanya
- Napas terengah-engah
Baca Juga: Bagaimana Cara Menyembuhkan Penyakit Anemia?
2. Anemia pada Remaja
Selanjutnya, efek kurang darah pada remaja bisa menimbulkan berbagai macam gejala, seperti:
- Perubahan suasana hati atau mood swing
- Kulit biasanya terlihat seperti pucat
- Sering mengalami kepala pusing
- Sering mengalami kelelahan
- Mengidap jaundice atau penyakit kuning
- Sesak napas
- Terdapat sindrom kaki gelisah
- Bengkak pada kaki dan tangan
3. Anemia pada Usia Lanjut
Anemia juga bisa dialami oleh orang lanjut usia. Kondisi ini menimbulkan gejala yang dapat terlihat dari perubahan fisik, sebagai berikut:
- Tubuh lebih cepat merasa lelah
- Badan terasa lemas
- Pandangan kabur dan berkunang-kunang
- Mudah lupa
4. Anemia Aplastik
Jenis anemia yang termasuk ke dalam penyakit autoimun adalah anemia aplastik. Ini adalah kondisi di mana sumsum tulang belakang tidak bisa memproduksi sel darah merah.
Pada kondisi awal, anemia aplastik tidak menimbulkan gejala sehingga sering kali tidak disadari oleh penderita. Seiring berjalannya waktu, kondisi ini bisa memicu gejala yang perlu diwaspadai.
Anemia aplastik dapat bersifat jangka pendek atau kronis. Bahkan, kondisi ini bisa semakin parah dan berakibat fatal apabila terlambat ditangani. Berikut beberapa gejala anemia aplastik:
- Demam
- Pusing dan sakit kepala
- Ruam kemerahan pada kulit
- Perdarahan berkepanjangan akibat luka
- Kulit pucat
- Sesak napas
- Kelelahan
- Detak jantung tidak teratur atau cepat
- Sering mengalami infeksi penyakit
- Mudah memar tanpa penyebab yang jelas
- Mimisan dan gusi berdarah
5. Anemia Sideroblastik
Penderita anemia sideroblastik dapat mengalami gejala yang berbahaya akibat tidak memiliki kadar hemoglobin yang cukup dan terlalu banyak zat besi. Gejala tersebut dapat berupa, sebagai berikut:
- Pembesaran hati
- Pembesaran limpa
- Kulit berwarna perunggu atau kecoklatan
- Diabetes melitus yang tidak terkontrol
Baca Juga: 18 Makanan untuk Penderita Anemia yang Boleh dan Dilarang
6. Anemia Saat Masa Kehamilan
Pada kondisi awal, anemia saat kehamilan juga tidak menimbulkan gejala. Namun, kondisi ini bisa muncul seiring berjalannya waktu. Berikut adalah ciri-ciri anemia pada wanita hamil:
- Kelelahan
- Merasa dingin
- Sesak napas
- Kepala pusing dan badan terasa lemah
- Jantung berdetak cepat
- Kulit pucat, kering, dan mudah memar
- Lidah terasa sakit
- Sindrom kaki gelisah atau gerakan yang tidak biasa pada tungkai bawah
- Sakit kepala
7. Anemia Akibat Defisiensi Zat Besi
Ciri-ciri kurang darah akibat defisiensi zat besi bisa terjadi sangat ringan sehingga tidak disadari oleh penderita. Namun, tubuh yang semakin kekurangan zat besi dapat memicu berbagai macam keluhan, antara lain:
- Umumnya, mengalami kelelahan ekstrem
- Nyeri dada dan detak jantung cepat
- Tangan dan kaki dingin
- Peradangan atau nyeri pada lidah
- Kuku mudah rapuh
- Mengidam makanan yang tidak bergizi, seperti es krim dan makanan yang mengandung pati
- Kehilangan nafsu makan
8. Anemia Akibat Defisiensi Vitamin B12
Biasanya, anemia akibat kekurangan vitamin B12 biasanya berkembang secara bertahap selama beberapa bulan hingga bertahun-tahun. Berikut ini adalah beberapa tanda dan gejala dari anemia defisiensi vitamin B12:
- Pusing
- Sesak napas
- Mudah merasa lelah
- Kulit pucat atau kekuningan
- Detak jantung tidak beraturan
- Mati rasa atau kesemutan pada tangan dan kaki
- Menurunnya fungsi otot
- Perubahan perilaku dan kepribadian
- Gerakan tubuh tidak seimbang
- Mudah lupa dan bingung
9. Anemia Sel Sabit
Ciri-ciri anemia akut, seperti penyakit sel sabit biasanya muncul pada usia muda. Kondisi ini sering terjadi pada bayi sejak usia 4-6 bulan.
Tanda dan gejala anemia sel sabit, sebagai berikut:
- Rewel dan mudah merasa lelah
- Sering mengompol
- Mengalami penyakit kuning
- Bengkak pada tangan dan kaki
- Tubuh terasa nyeri
- Sering mengalami infeksi
- Nyeri di dada, punggung, lengan, atau kaki
10. Anemia Hemolitik
Sementara itu, gejala anemia hemolitik cenderung berbeda-beda tergantung dari kondisi kesehatan setiap orang. Kondisi ini dapat mengalami beberapa keluhan, seperti:
- Urine berwarna gelap
- Demam
- Peningkatan denyut jantung
- Pembesaran hati dan limpa
- Kulit, mata, dan mulut berwarna kekuningan
- Kulit pucat
- Mudah merasa bingung
11. Anemia Thalasemia
Terakhir, gejala anemia thalasemia tergantung pada jenis dan tingkat keparahan kondisi kesehatan setiap orang. Umumnya, kondisi ini memiliki tanda dan gejala, sebagai berikut:
- Kelainan bentuk wajah
- Pertumbuhan lambat
- Bengkak di area perut
- Urine berwarna gelap
- Kulit pucat atau berwarna kekuningan
- Mudah merasa lelah dan lemas
Baca Juga: Makanan Penambah Darah yang Aman untuk Lambung
Perbedaan Gejala Anemia (Kurang Darah) dan Darah Rendah
Anemia dan hipotensi merupakan dua kondisi yang berbeda walaupun memiliki gejala serupa. Gejala ini dapat berupa mudah lelah, pusing, dan sakit kepala.
Hipotensi atau tekanan darah rendah adalah kondisi ketika tubuh mengalami tekanan darah di bawah batas normal dari 90/60 mm/Hg. Kondisi ini biasanya tidak menimbulkan gejala sehingga penderita sering kali tidak menyadarinya.
Hipotensi menyebabkan tubuh tidak memperoleh cukup oksigen untuk menjalankan fungsinya. Kondisi ini dapat mengganggu fungsi jantung dan otak sehingga memicu masalah pada pernapasan.
Sementara itu, anemia memiliki kadar hemoglobin berada di bawah batas normal. Setiap orang memiliki jumlah hemoglobin yang berbeda-beda tergantung dari usia dan jenis kelamin. Pada wanita, kadar hemoglobin normal dapat berkisar 12,0-15,0 g/dL sedangkan pria memiliki 13,-5-18,0 g/dL.
Pengobatan anemia dan darah rendah juga berbeda. Umumnya, Anda bisa mengatasi kondisi ini sesuai dengan penyebab dan gejala yang terjadi. Misalnya, anemia akibat defisiensi zat besi membutuhkan asupan suplemen vitamin yang cukup untuk meningkatkan produksi sel darah merah.
Hipotensi atau darah rendah dapat menjalani perawatan mandiri di rumah, seperti minum banyak air putih, meregangkan otot, dan mengubah kebiasaan makan. Selain itu, penderita bisa saja memerlukan penanganan medis apabila darah rendah terjadi akibat syok atau hilang kesadaran.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Anemia?
Jika mengalami anemia, terdapat beberapa pengobatan anemia, antara lain:
- Minum suplemen zat besi dalam bentuk tablet atau kapsul
- Pastikan untuk memenuhi asupan asam folat atau vitamin B9 untuk meningkatkan produksi sel darah merah dan DNA
- Mengonsumsi suplemen vitamin B12 agar mendukung produksi sel darah merah tetap optimal
- Mengonsumsi obat yang diresepkan oleh dokter, seperti erythropoietin dan Imunosupresan untuk menjaga sistem kekebalan tubuh
- Transfusi darah untuk mengganti sel darah merah
- Transplantasi sel induk atau sumsum tulang untuk menggantikan sel induk darah yang tidak dapat bekerja secara optimal
- Operasi bedah untuk mengobati pendarahan di dalam tubuh
Jika Anda mengidap anemia, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mencegah gejala yang semakin parah walaupun sudah dilakukan pengobatan mandiri. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.
Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh Dr Sony Prabowo, MARS
Source:
- Cleveland Clinic. Anemia. Juni 2024.
- Healthline. What Are the Different Types of Anemia?. Juni 2024.
- Medical News Today. What to Know About Hemoglobin Levels. Juni 2024.
- WebMD. Low Blood Pressure (Hypotension): Symptoms, Causes, and Treatment. Juni 2024.