Ditulis oleh Tim Konten Medis
Anemia adalah kondisi tubuh yang mengalami kekurangan sel darah merah. Kondisi ini ditandai dengan berbagai gejala, seperti kepala pusing, mual, dan pandangan kabur. Salah satu jenis anemia yang paling umum adalah anemia zat besi, yakni saat tubuh kekurangan zat besi untuk memproduksi sel darah merah.

Jika Anda menderita anemia, Anda dapat mengalami gejala, seperti sakit kepala dan pusing.
Penyakit anemia dapat terjadi sementara ataupun jangka panjang. Kondisi ini tergantung dari gejala yang dialami penderita, mulai dari ringan hingga berat.
Anemia bisa disebabkan oleh kekurangan zat besi dalam tubuh, kekurangan vitamin B12, gangguan sumsum tulang, atau pendarahan yang berlebihan. Kondisi ini mampu menurunkan produksi sel darah merah di dalam tubuh.
Anda dapat mengatasi anemia secara mandiri atau perawatan medis. Sebelum mengatasi penyebab gejala kurang darah, Anda dapat memahami terlebih dahulu jenis-jenis anemia berikut ini.
Apa Itu Penyakit Anemia?
Anemia adalah penyakit kelainan darah yang terjadi karena tubuh tidak mampu memproduksi sel darah merah yang cukup. Penyakit ini dikenal dengan sebutan penyakit kurang darah.
Anemia memiliki berbagai jenis yang dikategorikan sesuai dengan penyebab dan gejalanya masing-masing. Jenis penyakit ini dibedakan untuk menentukan pengobatan atau cara pencegahan yang sesuai dengan kondisi penderita.
Sel darah merah yang mengandung protein zat besi disebut sebagai hemoglobin. Sel ini berperan penting dalam mengikat dan mengedarkan oksigen ke seluruh sel-sel tubuh. Penderita anemia kerap mengalami wajah pucat dan tubuh lemas.
Pria dewasa yang mengalami anemia memiliki kadar hemoglobin di bawah 14 gram per desiliter sedangkan wanita dewasa sekitar 12 gram per desiliter.
Anda perlu mewaspadai apabila kadar hemoglobin berada di bawah 8 gram per desiliter. Kondisi termasuk berat sehingga perlu pengobatan sedini mungkin. Kadar hemoglobin yang rendah disebut dengan anemia.
Baca juga: Apa Itu Penyakit Kelainan Darah?
Jenis-Jenis Anemia
Berikut macam-macam anemia yang paling umum dan dialami oleh banyak orang:
1. Anemia Defisiensi Zat Besi
Anemia defisiensi zat besi merupakan salah satu jenis anemia yang disebabkan oleh kurangnya produksi zat besi di dalam aliran darah. Zat besi berperan penting dalam menunjang proses pembentukan hemoglobin di dalam sel darah.
Tanpa adanya zat besi, tubuh tidak mampu membentuk hemoglobin yang cukup untuk mengedarkan oksigen ke seluruh anggota tubuh. Penyebab defisiensi zat besi terjadi karena kurangnya konsumsi makanan gizi seimbang. Kondisi ini juga disebabkan oleh trauma kecelakaan yang menimbulkan pendarahan hebat.
Anemia defisiensi zat besi ditandai dengan tubuh mudah lelah, emosi tidak stabil, wajah pucat, dan sesak napas. Jenis anemia ini juga kerap dialami pada ibu hamil.
Perlu diketahui bahwa terdapat jenis cacing yang menyebabkan anemia. Kondisi ini juga menyebabkan tubuh mengalami defisiensi zat besi. Jenis cacing ini berupa cacing cambuk yang dapat menempel dan menghisap darah di dalam tubuh.
2. Anemia Defisiensi Vitamin B12
Sesuai dengan namanya, jenis anemia ini terjadi karena tubuh kekurangan asupan vitamin. Padahal vitamin bermanfaat bagi kesehatan tubuh, seperti membentuk sel-sel darah merah yang sehat.
Sel ini dapat diperoleh dengan mengonsumsi beberapa vitamin, mulai dari B12, B9, vitamin C hingga asam folat. Anemia yang terjadi akibat kekurangan vitamin B12 atau asam folat disebut sebagai anemia megaloblastik dan anemia pernisiosa.
Kondisi ini memiliki gejala umum berupa kulit pucat, jantung berdegup kencang, nafsu makan menurun, dan telinga berdenging. Segera lakukan pengobatan untuk mencegah terjadinya komplikasi serius.
Baca juga: Makanan Penambah Darah yang Aman untuk Lambung
3. Anemia Aplastik
Anemia aplastik merupakan salah satu jenis anemia yang berbahaya bagi kesehatan tubuh. Kondisi ini mengakibatkan tubuh berhenti membentuk sel darah merah sehat. Anemia aplastik disebabkan oleh kelainan atau kerusakan pada bagian sumsum tulang.
Perlu diketahui bahwa jenis anemia ini jarang terjadi tetapi memiliki gejala yang cukup serius. Sumsum tulang berperan penting dalam memproduksi komponen darah, seperti trombosit, sel darah putih, dan sel darah merah. Kerusakan sumsum tulang bisa menghambat produksi sel-sel baru sehingga penderita kerap mengalami kekurangan darah.
Gejala anemia aplastik ditandai dengan beberapa hal, seperti pusing, mudah lelah, sensitif terhadap suhu dingin, dan badan lemas. Segera lakukan pengobatan ke dokter apabila Anda mengalami gejala penyakit ini.
4. Anemia Sideroblastik
Penyebab anemia sideroblastik dikarenakan terjadi permasalahan saat pembentukan sel darah merah. Dengan kata lain, penyakit ini tidak memproduksi sel darah merah yang sehat.
Penderita anemia sideroblastik memiliki banyak radikal bebas yang mampu menghancurkan sel-sel darah merah. Akibatnya, sel darah merah semakin berkurang dan menyebabkan gejala serius pada tubuh penderita.
Anemia sideroblastik memiliki gejala, seperti mudah lelah dan kesulitan bernapas. Selain itu, gejala ini juga disertai dengan nyeri dada dan denyut jantung yang terlalu cepat.
5. Anemia Hemolitik Autoimun (AHA)
Anemia hemolitik merupakan jenis anemia yang tidak dapat diketahui secara jelas penyebabnya. Kondisi ini diduga karena reaksi sistem kekebalan tubuh yang menyerang langsung sel darah merah.
AHA juga dapat disebabkan oleh masalah kesehatan dalam tubuh. Gejala yang dialami biasanya berupa kelelahan terus-menerus, wajah pucat, detak jantung meningkat, mata dan kulit menguning.
Baca Juga: Kadar Trombosit Normal pada Anak dan Cara Menjaganya Tetap Stabil
6. Anemia Defisiensi Glukosa-6-Fosfat Dehidrogenase (G6PD)
Kondisi ini terjadi karena sel-sel darah merah kekurangan enzim G6PD. Akibatnya, sel darah merah menjadi pecah dan mati di dalam saluran peredaran darah.
Anemia defisiensi G6PD masuk ke dalam kategori jenis kekurangan darah akibat faktor keturunan. Penderita kerap mengalami gejala, seperti penyakit infeksi, stres berat, hingga konsumsi obat-obatan tertentu. Obat ini termasuk aspirin, antiinflamasi nonsteroid (NSAID), obat sulfa, dan obat antimalaria.
7. Anemia Thalasemia
Anda mungkin mengenali jenis anemia ini. Anemia thalasemia merupakan kondisi ketika tubuh membentuk hemoglobin abnormal. Kondisi ini bisa diturunkan dalam riwayat penyakit keluarga.
Anemia thalasemia menyebabkan sel-sel darah merah tidak mampu membawa cukup oksigen untuk dialirkan ke seluruh tubuh. Munculnya sel darah abnormal juga terjadi karena adanya mutasi genetik atau hilangnya gen penting tertentu.
Cara membedakan jenis anemia thalasemia dengan jenis lainnya dapat terlihat dari gejala umum yang diberikan, berupa kelainan tulang dan sesak napas.
8. Anemia Sel Sabit atau Sickle Cell Anemia
Jenis anemia ini terjadi karena adanya faktor keturunan. Anemia sel sabit mampu menyebabkan kerusakan gen pada hemoglobin di dalam aliran darah.
Kerusakan gen ini mengakibatkan bentuk sel darah menjadi seperti bulan sabit dengan tekstur lengket dan cenderung kaku. Padahal sel darah merah memiliki bentuk pipih dan mudah mengalir di dalam sistem peredaran darah.
Gejala anemia sel sabit ditandai dengan organ limpa membesar, bengkak pada lengan atau tungkai, gangguan penglihatan, dan sakit pada bagian perut.
Baca Juga: Mengenal Penyebab Trombosit Turun
9. Anemia Hemolitik
Jenis anemia ini terjadi akibat kerusakan sel darah merah yang cenderung cepat sehingga memengaruhi kemampuan tubuh untuk mengganti sel-sel baru. Anemia hemolitik disebabkan oleh beberapa hal, seperti penyakit keturunan, penyakit autoimun, infeksi penyakit, efek samping penggunaan obat-obatan, dan masalah pada katup jantung.
Kondisi ini dapat diatasi dengan melakukan pengobatan sesuai dengan tingkat keparahan dan penyebab timbulnya gejala anemia hemolitik. Pengobatan yang bisa dijalani berupa operasi bedah, transfusi darah, dan pemberian jenis obat-obatan kortikosteroid.
10. Anemia Mikrositik
Jenis Anemia mikrositik merupakan kondisi ketika sel darah merah memiliki ukuran lebih kecil dari biasanya. Selain itu, sel darah merah juga cenderung sedikit beredar sehingga menimbulkan masalah kesehatan pada tubuh.
Kondisi ini disebabkan oleh tubuh kekurangan zat besi dan tidak mampu memproduksi hemoglobin yang cukup. Anemia mikrositik ditandai dengan beberapa gejala, seperti mudah lelah, kehilangan stamina, sesak napas, kepala pusing, dan wajah pucat.
Demikian informasi seputar macam-macam anemia beserta gejalanya. Apabila Anda mengalami gejala anemia, seperti perubahan suasana hati, tubuh mudah lelah, dan kepala pusing sehingga mengganggu aktivitas sehari-sehari, segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU).
Yuk, jaga dan cek kondisi kesehatan Anda sekeluarga bersama Ciputra Hospital!
Telah direview oleh dr Steffe Lie
Source:
- Healthline. What Are the Different Types of Anemia?. Juni 2024.
- Medical News Today. What to Know About Anemia. Juni 2024.
- Penn Medicine. What is Anemia?. Juni 2024.