Ditulis oleh Tim Konten Medis
Tekanan darah normal ibu hamil cenderung lebih tinggi daripada sebelum hamil, yaitu berkisar 120/80 mm Hg. Bumil harus menjaga tensi tetap normal saat hamil. Pasalnya, tekanan darah yang terlalu tinggi saat hamil bisa menyebabkan kelahiran prematur hingga bayi lahir mati. Sedangkan tekanan darah yang terlalu rendah bisa menyebabkan ibu hamil sering pingsan hingga bayi lahir dengan berat badan rendah.
Selama kehamilan, tekanan darah tinggi dapat memengaruhi tubuh dengan cara yang berbeda dari biasanya.
Tekanan darah adalah pengukuran tekanan atau kekuatan darah di dalam arteri. Setiap kali jantung berdetak, organ ini mampu memompa darah ke arteri yang membawa darah ke seluruh tubuh.
Umumnya, jantung berdetak sebanyak 60 hingga 100 kali per menit dalam 24 jam sehari. Kemudian, arteri mengalirkan oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh sehingga bisa berfungsi dengan baik.
Tekanan Darah Normal pada Ibu Hamil
Mengukur tekanan darah adalah satu-satunya cara untuk mengetahui kondisi tubuh yang sehat dan mencegah terjadinya penyakit serius. Pengukuran ini dilakukan dengan menggunakan alat kecil yang terpasang pada manset tiup dan dikenakan di lengan bawah atau pergelangan tangan.
Berikut ini adalah kisaran tekanan darah normal, tinggi, rendah yang terjadi selama kehamilan:
- Tekanan darah normal berkisar 120/80 milimeter air raksa (mm Hg) atau lebih rendah
- Hipertensi gestasional atau tekanan darah tinggi berkisar 140/90 mm Hg atau lebih tinggi
- Tekanan darah rendah berkisar di antara 90/60 mm Hg
Baca Juga: Olahraga untuk Penderita Tekanan Darah Tinggi
Dampak Tekanan Darah Tinggi pada Ibu Hamil
Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan masalah selama kehamilan dan setelah melahirkan. Untuk itu penting mencegah dan mengobati hipertensi saat hamil dengan perawatan mandiri hingga pengobatan medis.
Dalam istilah medis, tekanan darah tinggi dikenal dengan sebutan hipertensi dan sangat umum dialami oleh ibu hamil. Meskipun begitu, ada beberapa dampak yang perlu ibu hamil waspadai apabila mengalami tekanan darah tinggi, sebagai berikut:
- Preeklamsia: Kondisi ini merupakan komplikasi tekanan darah tinggi yang menimbulkan beberapa gejala, seperti sakit kepala parah, protein berlebih dalam urine, dan sesak napas. Jika tidak segera mendapatkan pengobatan, preeklamsia bisa menimbulkan masalah kesehatan serius bagi ibu dan janin.
- Persalinan prematur: Persalinan ini dapat terjadi sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu. Akibatnya, ibu hamil mengalami keluhan, seperti pendarahan vagina, kontraksi, dan nyeri punggung.
- Persalinan sesar: Jika mengalami tekanan darah tinggi, ibu hamil berisiko tinggi menjalani operasi caesar.
- Bayi lahir mati: Kondisi ini dapat terjadi saat janin meninggal setelah minggu ke-20 kehamilan. Bayi lahir mati bisa terjadi akibat berbagai hal, termasuk tekanan darah tinggi, masalah pada plasenta atau tali pusat, atau kondisi genetik.
Dampak Tekanan Darah Rendah pada Ibu Hamil
Tekanan darah rendah selama kehamilan adalah hal yang umum. Namun, kondisi ini bisa menimbulkan sejumlah risiko, seperti:
- Sering pingsan: Tekanan darah rendah selama kehamilan bisa menyebabkan kehilangan kesadaran akibat penurunan aliran darah ke otak secara tiba-tiba. Pingsan biasanya berlangsung selama beberapa detik atau menit.
- Berat badan lahir rendah: Kondisi ini berarti bayi lahir dengan berat kurang dari 5 pon, 8 ons (2.500 gram). Berat badan lahir rendah berisiko mengalami keterlambatan perkembangan motorik dan sosial.
- Penyakit jantung: Kondisi ini ditandai dengan tubuh mudah lelah, sakit kepala, sesak napas, dan sensasi detak jantung cepat. Penyakit jantung terdiri dari beberapa jenis, seperti masalah irama jantung, gagal jantung, dan serangan jantung.
- Gagal ginjal: Tekanan darah rendah yang tidak diobati bisa meningkatkan risiko terjadinya gagal ginjal. Kondisi ini ditandai dengan bengkak pada wajah, jarang buang air kecil, dan sesak napas.
Cara Menjaga Tekanan Darah Normal Saat Hamil
Berikut ini adalah sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk menjaga tekanan darah normal:
1. Menjaga Berat Badan Ideal
Tekanan darah sering kali meningkat apabila Anda memiliki berat badan berlebih. Bahkan, kondisi ini bisa menyebabkan gangguan pernapasan saat tidur atau disebut sleep apnea.
Selama hamil, Anda bisa menjaga berat badan ideal dengan cara menghindari makanan yang tinggi lemak dan gula. Hal ini diperlukan untuk mengendalikan tekanan darah pada tubuh.
Baca Juga: 10 Cara Mengobati Hipertensi yang Aman dan Ampuh
2. Olahraga Secara Teratur
Olahraga selama kehamilan dapat memberikan banyak manfaat bagi kesehatan tubuh, termasuk meredakan nyeri dan mencegah kenaikan berat badan yang berlebih. Anda bisa menjalani aktivitas ini berupa joging, latihan penguatan otot, dan senam hamil.
Cobalah untuk mulai berolahraga dengan intensitas ringan, lalu tingkatkan ke intensitas sedang. Setidaknya, lakukan aktivitas ini selama 30 menit dalam seminggu dan dilakukan secara bertahap.
3. Konsumsi Makanan Sehat
Saat hamil, Anda membutuhkan lebih banyak nutrisi tertentu, seperti protein, zat besi, dan asam folat. Jenis nutrisi ini sangat penting untuk mendukung kesejahteraan dan tumbung kembang janin di dalam kandungan.
Pastikan untuk mengonsumsi makanan sehat berupa:
- Buah utuh, seperti apel, buah beri, dan pisang
- Sayuran, seperti brokoli, ubi jalar, dan bayam
- Biji-bijian utuh, seperti beras merah, oatmeal, dan roti gandum utuh
- Produk susu rendah lemak atau bebas lemak, seperti keju, yogurt, dan susu bebas laktosa
- Minyak sehat, seperti minyak sayur dan minyak zaitun
4. Batasi Asupan Garam
Ibu hamil sebaiknya menghindari makanan yang mengandung tinggi garam. Sebab, jenis makanan ini bisa meningkatkan risiko tekanan darah tinggi apabila dikonsumsi secara berlebihan.
Tekanan darah tinggi selama kehamilan dikenal sebagai hipertensi gestasional yang mampu menimbulkan komplikasi serius, seperti preeklamsia. Jika tidak ditangani, kondisi ini bisa memicu kelahiran prematur dan penyakit kardiovaskular di kemudian hari.
Baca juga: Penyakit Akibat Komplikasi Hipertensi, Apa Saja?
5. Istirahat yang Cukup
Penelitian membuktikan bahwa wanita yang tidak cukup tidur selama kehamilan memiliki risiko lebih tinggi mengalami masalah kesehatan serius, termasuk tekanan darah tinggi dan diabetes gestasional. Oleh sebab itu, penting untuk tidur yang cukup agar terhindar dari komplikasi tersebut.
Anda bisa menemukan posisi tidur yang nyaman agar menjaga kualitas tidur dengan baik. Misalnya, posisi tidur miring dengan meletakkan bantal di bawah perut atau di antara kedua kaki.
Jika Anda mengalami kadar tekanan darah tinggi atau darah rendah selama kehamilan, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.
Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh Dr Sony Prabowo, MARS
Source:
- Cleveland Clinic. Blood Pressure. September 2024.
- Healthline. Is It Dangerous to Have Low Blood Pressure During Pregnancy?. September 2024.
- Kemenkes. Bahaya Tekanan Darah Rendah. September 2024.
- Medical News Today. Normal Blood Pressure During Pregnancy. September 2024.