Ditulis oleh Tim Konten Medis
Hepatitis B adalah penyakit hati yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis B (HBV). Hepatitis B akut (jangka pendek) dapat menimbulkan berbagai gejala yang tidak nyaman pada tubuh, seperti demam, kelelahan, kehilangan nafsu makan, mual, muntah, dan penyakit kuning. Sedangkan, hepatitis B kronis (jangka panjang) dapat mengembangkan gejala yang lebih serius dan memicu timbulnya sirosis hati, kanker hati, hingga kematian. Maka dari itu cara mengurangi atau mencegah resiko penularan virus hepatitis B, maka diberikan vaksinasi. Apa itu vaksin hepatitis B dan siapa yang dapat menerimanya? Simaklah penjelasan di bawah ini.
Vaksin hepatitis B biasanya akan diberikan sebanyak 2, 3, atau 4 kali dosis atau suntikan.
Baca Juga: Penyakit Hepatitis: Kenali Pecegahan dan Pengobatannya!
Vaksin Hepatitis B
Vaksin hepatitis ini biasanya akan diberikan sebanyak 2, 3, atau 4 kali dosis atau suntikan. Vaksin ini merupakan vaksin yang aman dan efektif bahkan untuk seseorang dengan usia di atas 40 tahun, penderita obesitas, perokok, dan beberapa masalah kesehatan lainnya. Vaksin ini direkomendasikan oleh World Health Organization (WHO) dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) untuk diberikan kepada semua bayi yang baru lahir dan anak-anak dengan usia di bawah 18 tahun.
Vaksin juga direkomendasikan untuk orang dewasa yang mengidap diabetes serta orang-orang dengan risiko tinggi penularan virus hepatitis B. Vaksin ini dipercaya mampu untuk memberikan perlindungan pada seseorang seumur hidupnya, termasuk timbulnya penyakit hati kronis lainnya. Vaksin ini juga dikenal sebagai vaksin “anti-kanker” karena virus hepatitis B merupakan penyumbang utama penyakit kanker hati di seluruh dunia.
Baca Juga: Penyebab Hepatitis B
Vaksin Hepatitis B Bayi
Vaksin hepatitis pada bayi perlu diberikan 24 jam setelah kelahirannya dan akan dilanjutkan dengan dosis-dosis berikutnya. Dosis pada bayi dapat diberikan pada usia 8, 12, dan 16 minggu setelah lahir dengan total 3 dosis. Ada juga yang diberikan pada usia 4, 8, 12, dan 16 minggu dengan total 4 dosis. Hal ini perlu dilakukan karena virus hepatitis B pada bayi akan sangat berbahaya jika tidak segera ditangani, terutama pada ibu hamil yang telah terinfeksi lebih dulu.
Ibu hamil perlu untuk melakukan tes darah hepatitis B secara rutin sebagai bentuk perawatan antenatal mereka. Bayi dengan ibu yang memiliki hepatitis B akan diberikan suntikan HBIG saat lahir (dosis di atas vaksinasi hepatitis B) untuk memberikan perlindungan terhadap infeksi virus. Semua bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi hepatitis B harus mengikuti tes atau pengecekan pada usia 1 tahun guna mengetahui apakah mereka telah terinfeksi atau tidak. Jika iya, bayi akan lebih rentan untuk mengembangkan penyakit hepatitis B kronis.
Baca Juga: Hepatitis Akut yang Belum Diketahui Penyebabnya pada Anak
Penerima Vaksin Hepatitis B
Penerima vaksin hepatitis B merupakan orang-orang yang memiliki risiko tinggi terinfeksi virus hepatitis B. Ada beberapa kelompok pasti yang direkomendasikan oleh CDC untuk diberikan dosis vaksinasi, yaitu:
- Seluruh bayi yang baru saja dilahirkan
- Semua anak-anak dengan usia di bawah 19 tahun dan belum pernah divaksinasi
- Pasangan atau orang-orang yang aktif secara seksual dan memiliki lebih dari 1 pasangan (monogami), baik wanita dan pria atau sesama jenis
- Para pengguna narkoba dengan cara disuntikan
- Seluruh pekerja kesehatan dan keselamatan public yang berisiko terpapar oleh darah
- Penderita penyakit ginjal stadium akhir, pasien pra-dialisis, hemodialisis, dialisis peritoneal, dan dialisis di rumah
- Penghuni dan staf fasilitas untuk penyandang disabilitas perkembangan
- Para pelancong dan keluarga yang berasal dari negara-negara, seperti Asia, Afrika, Amerika Selatan, Kepulauan Pasifik, Eropa Timur, dan Timur Tengah
- Orang dengan hepatitis C, infeksi HIV, dan penderita diabetes pada rentan usia 19-59 tahun
Semua orang memiliki kemungkinan untuk tertular dan menularkan virus hepatitis B. Maka dari itu, penting untuk setiap orang yang sadar akan kesehatan menjadwalkan vaksinasi hepatitis B. Jumlah pemberian dosis pada setiap orang kemungkinan juga akan berbeda, bisa 2, 3, atau 4 kali. Hal ini perlu untuk dikonsultasikan kepada dokter yang berkaitan.
Hepatitis B adalah penyakit hati yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis B (HBV).
Baca Juga: Bahaya Penyakit Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Penyebabnya
Efek Samping Vaksin Hepatitis B
Efek samping vaksin ini jarang terjadi pada penerimanya. Berdasarkan data dari Hepatitis B Foundation menemukan bahwa lebih dari 1 miliar dosis vaksin telah diberikan di seluruh dunia. Vaksin ini merupakan salah satu vaksin teraman dan paling efektif yang pernah dibuat. Tidak ada bukti yang ditemukan bahwa vaksin ini menyebabkan kematian pada bayi Sudden Infant Death (SID), autism, multiple sclerosis, atau gangguan neurologis lainnya.
Efek samping yang umum didapatkan berupa rasa sakit, bengkak, dan kemerahan pada area suntikan. Vaksin tidak direkomendasikan bagi penderita alergi ragi atau dengan riwayat merugikan lainnya setelah pemberian vaksinasi. Vaksin ini bukanlah sebuah vaksin tidak aktif atau mati sehingga tdak dapat menyebabkan infeksi itu sendiri.
Baca Juga: Gejala Hepatitis B Akut dan Kronis
Hepatitis B merupakan penyakit yang diakibatkan oleh infeksi virus pada organ hati. Salah satu bentuk pencegahan dan penularan virus tersebut adalah dengan pemberian vaksinasi. Vaksin ini banyak diberikan kepada bayi, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk diberikan kepada orang dewasa. Vaksin pada umumnya diberikan dengan dosis sebanyak 2, 3 atau 4 kali.
Vaksin ini juga dikenal sebagai vaksin “anti-kanker” karena virus hepatitis B merupakan penyumbang utama penyakit kanker hati di seluruh dunia. Tidak ada efek samping yang berbahaya bagi penerima vaksin tersebut, hanya seperti rasa sakit, bengkak, dan kemerahan pada area suntikan. Menurut beberapa sumber dan penelitian, vaksin hepatitis B merupakan salah satu vaksin paling aman dan efektif.
Telah direview oleh dr. Azifa Anisatul Umma
Source: