Ditulis oleh Tim Konten Medis
Pilek menahun apa bisa sembuh? Rasanya hampir putus asa, ketika mengetahui kondisi pilek tidak kunjung reda bahkan setelah bertahun-tahun lamanya. Secara normal, pilek memang bertahan dalam hitungan hari, dan berlangsung dua sampai tiga kali dalam setahun. Lantas jika kondisinya terjadi di batas normal, apakah pilek bisa sembuh? Artikel ini akan mengulas secara lengkap pertanyaan menganai pilek menahun apa bisa sembuh. Simak jawabannya langsung di bawah ini.
Alergi bisa menjadi salah satu penyebab terkena pilek lebih sering atau menahun.
Baca Juga: 6 Penyebab Pilek Berkepanjangan
Pilek Menahun Apa Bisa Sembuh?
Pilek bisa jadi gejala dari masalah penyakit lain. Kondisi ini patut Anda waspadai. Sebab pada kasus normal, pilek dapat sembuh dalam waktu 7 sampai 10 hari. Perawatan sederhana seperti minum air putih, menggunakan pelembab udara, menggunakan alat pembulas hidung, serta istirahat yang cukup dapat membantu.
Namun, jika pilek Anda terjadi secara terus menerus bahkan tahunan, Anda perlu memperhatikan kondisi lain yang mungkin menyertai pilek tersebut. Meletakkan perhatian, pada gejala lain yang muncul, akan mempermudah Anda dalam mengidentifikasi penyebab pilek dan langakh selanjutnya untuk menanganinya. Lantas gejala lain seperti apa saja yang perlu dilihat untuk mengetahui apakah pilek menahun Anda bisa sembuh atau tidak? Terus simak untuk menemukan jawabannya.
Baca Juga: Mengatasi Pilek Pada Ibu Hamil
Kondisi Lain yang Perlu diperhatikan Saat Pilek Menahun
Pilek menahun bukanlah sesuatu yang normal. Bagi sebagian besar orang, pilek adalah urusan jangka pendek yang dapat diselesaikan dalam waktu satu sampai tiga hari. Jika Anda sampai mengalaminya sepanjang tahun, bisa jadi pilek adalah gejala dari kondisi medis lain yang lebih lebih serius. Berikut penjelasannya:
1. Terpapar Virus Terlalu Banyak
Virus penyebab flu terdiri dari 200 virus atau bahkan lebih. Jadi, semisal Anda pernah terkena pilek sebelumnya, kemungkinan terpapar virus flu kembali dapat sangat tinggi. Sistem kekebalan tubuh mungkin belum membangun pertahanan terhadap setiap jenis virus yang dapat menyebabkan pilek.
Selain itu, alasan lain yang menjadi penyebab pilek menahun Anda adalah ada berada di sekitar orang-orang yang sakit. Terlebih ketika musim pancaroba atau musim hujan, kemungkinan pemaparan virus akan lebih tinggi, baik di tempat umum seperti kantor, sekolah, angkutan umum, atau di sekitar tempat tinggal Anda.
Baca Juga: Mengobati Pilek Secara Alami
2. Terkena Iritasi Udara Lainnya
Pada umumnya, sistem kekebalan tubuh dapat mengatasi flu biasa dengan mudah. Namun, kondisi ini akan berbeda ketika Anda adalah seorang perokok, tinggal atau hidup di sekitar perokok, dan lingkungan yang mengandung polutan lainnya. Sistem kekebalan tubuh bisa jadi perlu bekerja lebih keras untuk melindungi Anda dari paparan virus penyakit.
Sel-sel yang melapisi saluran udara hidung kita sanga mampu melawan virus penyebab flu biasa. Akan tetapi, jika sel-sel yang sama juga sibuk melawan kerusakan akibat asap rokok atau polutan lainnya, kemampuan mereka untuk mencegah virus penyebab pilek bisa jadi lemah. Akibatnya, Anda adakan lebih mudah terkena pilek.
3. Alergi
Alergi bisa jadi salah satu penyebab Anda terkena pilek lebih sering atau bahkan menahun. Terlebih ketika Anda sering batuk, bersin, atau pilek pada musim-musim tertentu, maka kemungkinan munculnya gejala akibat alergi sangat mungkin terjadi.
Alergi dapat terjadi karena adanya paparan alergen seperti serbuk sari, debu, jamur, atau bulu hewan peliharaan. Setelah terpapar alergen, sistem kekebalan tubuh akan bereaksi terhadap zat yang dianggap berbahaya tersebut, dan menciptakan respon seolah Anda sedang pilek.
Pemeriksaan kesehatan dilakukan untuk mengetahui latar belakang penyebab pilek menahun.
Baca Juga: 10 Cara Menyembuhkan Pilek Pada Bayi
4. Sinusitis
Sinus adalah kantung berisi udara yang terletak di belakang hidung. Pilek dapat menyebabkan infeksi sinus ketika sinus membengkak. Udara, lendir, dan bakteri dapat terperangkap di dalam sinus yang membengkak, dan menyebabkan infeksi lanjutan.
Perbedaan mendasar dari pilek dan infeksi sinus adalah dari durasi gejalanya. Jika kebanyakan orang dapat sembuh dari pilek dalam jangka waktu 5 sampai 10 hari. Berbeda dengan sinusitis, ia tetap berada dalam tubuh selama 4 minggu atau selama lebih dari 3 orang pada orang yang berada di kondisi kronis. Gejala pilek meliputi, hidung berair dan tersumbat, bersin, batuk, demam rendah, dan sakit badan ringan.
Gejala ini akan memuncak dalam 3 sampai 5 hari pertama, dan membaik setelahnya. Untuk sinus, gejalanya lebih parah, dapat berlangsung selama 4 minggu atau lebih, dengan beberapa kondisi seperti, hidung tersumbat, cairan hidung kental berwarna kuning atau hijau, terasa sakit di area wajah terutama mata, hidung, pipi, dan dagu, sakit kepala di belakang mata, batu, sakit di rahang atas dan gigi, demam, kelelahan, dan bau mulut.
5. Rinitis alergi
Kondisi ini biasanya menyebabkan gejala sejenis pilek seperti, bersin, gatal, dan hidung tersumbat atau berair. Gejala ini akan berlangsung sesegera mungkin setelah penderita terpapar alergen (zat penyebab alergi). Durasi waktu seseorang mengalami rinitis dapat berbeda.
Beberapa yang lain hanya mengalami alergi selama hitungan bulan. Beberapa yang lain dapat menderitanya sepanjang tahun. Meskipun gejalanya ringan dan mudah untuk diobati. Sebagian orang dapat memiliki gejala yang lebih parah dan terjadi secara terus menerus, memakan waktu hingga bertahun-tahun, atau gejalanya tidak hilang sama sekali.
6. Polip hidung
Kondisi satu ini juga dapat menjadi alasan mengapa pilek Anda sampai menahun dan tidak sembuh-sembuh. Polip hidung adalah pertumbuhan jaringan lunak non kanker yang tumbuh dalam hidung Anda. Jika tidak segera diobati, polip hidung dapat menyumbat hidung Anda. Polip hidung terkadang terasa seperti pilek. Namun, seperti yang telah dibahas sebelumnya pilek cenderung hilang dalam beberapa hari.
Sedangkan polip hidung tidak akan sembuh kecuali diberi pengobatan. Adapun gejala dari polip hidung sendiri antara lain adalah, hidung mampet, pilek, kebutuhan konstan untuk menelan, berkurangnya indra penciuman atau perasa, dan mimisan. Kemudian, satu hal lain yang juga perlu Anda perhatikan, jika polip sampai menghalangi sinus (kantong udara di sekitar hidung), bisa jadi Anda juga memiliki gejala sinus.
7. Pneumonia
Pneumonia atau infeksi paru-paru, dapat menyebabkan sejumlah gejala seperti, batuk dan mengi. Anda mungkin berpikir itu hanya pilek atau flu. Namun, ada perbedaan mendasar di antara keduanya.
Pneumonia dapat menjadi komplikasi dari pilek dan flu. Hal ini dapat terjadi ketika kuman penyebab pilek dan flu masuk ke paru-paru. Gejala pilek cenderung mulai perlahan, dan cenderung reda dalam waktu 2 sampai 5 hari.
Namun, jika gejalanya justru memburuk, dan terdapat gejala yang mengarah ke pneumonia seperti demam tinggi, batuk berlendir kehijauan, kuning, atau berdarah, kedinginan sampai gemetar, sulit bernapas, kelelahan berlebih, kehilangan selera makan, nyeri dada yang tajam, berkeringat, detak jantung cepat, serta bibir dan kuku menjadi biru, maka Anda patut waspada.
Jika pilek menahun yang sedang Anda alami tidak kunjung sembuh. Hati-hati dan periksa kembali kondisi apa yang mendasari terjadinya pilek menahun di tubuh Anda. Gejala lain penting untuk diperhatikan, guna mengetahui latar belakang penyebab pilek menahun Anda. Jika Anda sudah memahaminya, segera periksakan diri ke dokter, untuk memperoleh penangan yang tepat. Sekian artikel ini, semoga membawa manfaat untuk Anda dan orang sekitar Anda. Tetap jaga kesehatan dan sampai jumpa.
Telah direview oleh dr. Pusparina Oeniasih
Source: