Ditulis oleh Tim Konten Medis
Campak adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus. Gejalanya termasuk demam tinggi, batuk, pilek, dan mata merah sensitif terhadap cahaya. Penyakit ini rentan menginfeksi anak-anak dan bayi, terutama yang belu mendapatkan vaksinasi campak.
Penularan campak juga dapat terjadi pada barang-barang yang telah terkontaminasi oleh virus campak.
Campak tetap menjadi perhatian utama dalam bidang kesehatan anak di seluruh dunia. Meskipun telah ada kemajuan besar dalam imunisasi dan pengendalian penyakit infeksi, campak masih menjadi ancaman serius terutama bagi anak-anak yang rentan.
Mengenal Campak pada Bayi
Campak adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dan ditandai dengan ruam merah di seluruh tubuh. Penularannya sangat cepat melalui air liur, bersin, dan benda yang terkontaminasi. Untuk mencegah penyebaran, isolasi diri sangat dianjurkan.
Bayi dan anak-anak rentan terhadap campak karena sistem kekebalan tubuh mereka belum sepenuhnya terbentuk. Penyakit campak pada anak harus diwaspadai karena tanpa pengobatan yang tepat, kondisi ini dapat berujung pada kematian.
Imunisasi adalah langkah penting untuk mencegah penyebaran campak semakin luas.
Gejala Campak pada Bayi
Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), gejala campak biasanya muncul pada 7 sampai 14 hari setelah terpapar virus campak. Gejala campak pada bayi biasanya menular dan dapat dengan mudah menyebar kepada orang lain.
Penularannya terjadi melalui udara ketika bayi yang terinfeksi batuk atau bersin sehingga partikel virus dapat tersebar di udara dan dapat dihirup oleh orang lain. Selain itu, penularan campak juga bisa terjadi melalui kontak langsung dengan cairan tubuh yang terinfeksi, seperti air liur.
Gejala campak yang perlu diwaspadai meliputi:
- Muncul ruam berwarna kemerahan di beberapa bagian tubuh.
- Mengalami demam tinggi dan mata merah (konjungtivitis)
- Muncul bercak putih di mulut
- Mengalami batuk pilek
- Merasaka sakit di area tenggorokan
- Beberapa orang akan merasa pegal di seluruh tubuhnya
Baca Juga: Perbedaan Campak dan Rubella
Penyebab Sakit Campak pada Anak
Penyebab sakit campak pada anak umumnya karena infeksi virus yang berasal dari famili Paramyxovirus, termasuk rubeola dan rubella. Ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko penyakit ini, di antaranya:
1. Belum Divaksin
Sejak ditemukannya vaksin untuk campak, penyakit ini dapat diatasi dengan efektif dan risiko untuk terkena kembali sangatlah kecil. Namun, bagi anak yang belum divaksin, risiko terkena campak jauh lebih tinggi.
Oleh karena itu, penting bagi bayi dan anak-anak untuk mendapatkan imunisasi campak sesuai dengan jadwal yang direkomendasikan oleh para ahli kesehatan.
Manfaat imunisasi tidak hanya melindungi individu yang divaksinasi, tetapi juga membantu melindungi komunitas secara keseluruhan dengan menciptakan efek kekebalan kelompok.
2. Memiliki Riwayat Bepergian ke Luar Negeri
Penting untuk menyadari bahwa beberapa negara masih memiliki tingkat risiko campak yang tinggi. Jika Anda dan anak Anda pernah bepergian ke negara-negara tersebut, berisiko tinggi untuk terkena campak.
Negara yang masih berkembang seringkali memiliki tingkat vaksinasi yang rendah atau tidak teratur sehingga meningkatkan risiko penularan campak.
Sebelum bepergian ke luar negeri, penting untuk memeriksa status vaksinasi dan mempertimbangkan untuk mendapatkan vaksin tambahan jika diperlukan, sesuai dengan rekomendasi dari otoritas kesehatan internasional.
3. Kekurangan Vitamin A
Kekurangan vitamin A dapat memperburuk gejala dan komplikasi infeksi campak. Vitamin A memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan sistem kekebalan tubuh sehingga kekurangan vitamin ini dapat membuat tubuh menjadi lebih rentan terhadap infeksi.
Oleh karena itu, penting untuk memastikan asupan vitamin A tercukupi setiap hari melalui konsumsi makanan yang kaya akan vitamin ini, seperti wortel, bayam, ubi jalar, dan produk susu.
Suplemen vitamin A mungkin juga direkomendasikan oleh dokter sebagai langkah pencegahan.
Hal yang Harus Dilakukan saat Anak Campak
Saat anak mengalami campak, perawatan tepat dan langkah-langkah pencegahan yang benar sangatlah penting. Hal ini untuk memastikan pemulihannya serta mencegah penyebaran infeksi kepada orang lain.
Berikut hal yang bisa Anda lakukan untuk mencegah penularan penyakit campak pada bayi:
1. Vaksinasi
Anak yang belum di vaksin dapat diberikan vaksinasi campak dalam waktu 72 jam setelah terpapar virus campak. Fungsinya untuk memberikan perlindungan pada tubuh dari virus campak.
Namun, jika virus tetap berkembang, vaksin ini dapat memiliki manfaat bagi penderita berupa gejala yang lebih ringan dan lebih cepat sembuh. Hal ini dibandingkan dengan yang tidak diberikan vaksin dalam 72 jam setelah terpapar virus.
Selalu menjaga kebersihan tangan untuk mencegah masuknya virus ke dalam tubuh termasuk infeksi virus campak.
2. Suntikan Immune Serum Globulin
Suntikan Immune Serum Globulin umumnya diberikan pada wanita hamil, bayi, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Suntikan yang terpapar oleh virus campak ini akan sehingga tidak terlalu parah meredakan gejala yang timbul.
3. Obat-obatan
Dalam penanganan campak pada anak, penting untuk memberikan obat penurun demam guna mengatasi demam tinggi yang sering terjadi.
Dokter juga mungkin meresepkan antibiotik untuk mengatasi infeksi bakteri yang mungkin timbul seperti pneumonia atau infeksi telinga. Selain itu, pemberian suplemen vitamin A juga dianjurkan untuk mengurangi keparahan gejala dan komplikasi.
4. Mengisolasi Anak
Mengisolasi anak yang terinfeksi campak merupakan langkah penting untuk mencegah penyebaran infeksi kepada orang lain. Ini sangat penting mengingat campak adalah penyakit yang sangat menular.
Anak yang terinfeksi campak sebaiknya diisolasi di rumah dan tidak berinteraksi dengan orang lain khususnya yang belum divaksinasi campak.
Isolasi ini biasanya diperlukan selama periode infeksi yang berlangsung sekitar 1-2 minggu setelah munculnya ruam.
5. Memberikan Nutrisi yang Baik
Kesehatan anak yang sedang mengalami campak sangat bergantung pada asupan nutrisi. Penyakit ini dapat menyebabkan kehilangan nafsu makan dan membuat anak menjadi lemah.
Oleh karena itu, penting untuk memastikan anak mendapatkan makanan yang sehat dan bergizi, seperti buah-buahan, sayuran, sumber protein, dan karbohidrat kompleks.
Makanan yang kaya akan vitamin dan mineral, terutama vitamin A, C, dan D, serta mineral seperti seng dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh anak dan mempercepat proses pemulihan.
6. Menjaga Kebersihan
Kebersihan diri dan lingkungan merupakan langkah penting lainnya dalam mengatasi campak. Anak yang terinfeksi campak harus tetap menjaga kebersihan diri, termasuk mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air mengalir, terutama setelah bersin atau batuk.
Selain itu, lingkungan di sekitar anak juga harus dijaga kebersihannya dengan membersihkan permukaan yang sering disentuh, seperti gagang pintu, mainan, dan perabotan rumah tangga.
Hal ini dapat membantu mengurangi risiko penyebaran virus campak kepada orang lain di sekitarnya.
Baca Juga: Bagaimana Upaya untuk Mencegah Penyakit Campak?
Komplikasi Campak pada Anak Jika Tidak Diobati
Campak yang tidak segera ditangani memiliki risiko mengalami komplikasi. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyebutkan, terdapat beberapa kelompok yang rentan mengalami komplikasi campak, yaitu :
- Anak-anak dibawah usia 5 tahun termasuk bayi.
- Wanita yang sedang hamil.
- Orang dengan autoimun, HIV, dan leukimia.
Jika campak tidak diobati, anak berisiko mengalami berbagai komplikasi serius. Salah satu komplikasi yang sering terjadi adalah infeksi telinga, yang dapat menyebabkan nyeri dan gangguan pendengaran.
Selain itu, radang paru-paru juga merupakan komplikasi umum pada penderita campak, terutama pada mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Pada kasus-kasus yang parah, radang paru-paru bisa berujung pada pneumonia yang mematikan. Komplikasi lain yang dapat terjadi adalah radang otak, di mana virus campak menyerang jaringan otak.
Hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada beberapa fungsi tubuh, seperti kemampuan mendengar, dan bahkan dapat menyebabkan cacat intelektual jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat.
Oleh karena itu, penting untuk segera mengobati campak dan memantau kemungkinan komplikasi yang mungkin muncul.
Pencegahan Campak pada Bayi
Pencegahan paling ampuh yang dapat dilakukan untuk melindungi diri dari campak adalah dengan imunisasi.
Dokter menyarankan, suntikan pertama pada usia 12-15 bulan, dilanjutkan suntikan kedua saat usia 4-6 tahun. Hal ini untuk mencegah mereka tertular di kemudian hari.
Anak yang memiliki riwayat autoimun tidak bisa mendapatkan vaksinasi campak. Namun, Anda tidak perlu khawatir, masih ada cara lain yang dapat dilakukan, yaitu:
- Selalu menjaga kebersihan tangan. Pastikan untuk mencuci tangan Anda sebelum makan, setelah menggunakan toilet, dan sebelum menyentuh area wajah. Hal ini dilakukan untuk mencegah masuknya virus ke dalam tubuh.
- Hindari untuk berbagi barang atau makanan dengan orang lain yang sedang sakit. Misalnya saja, peralatan makan, gelas, sikat gigi, dan beberapa barang lainnya.
- Hindari diri dari orang yang terindikasi sakit untuk mencegah masuknya virus atau bakteri dari orang sakit ke tubuh Anda.
Kapan Harus ke Dokter?
Anak yang diduga terkena campak harus segera dibawa ke dokter untuk evaluasi medis jika muncul gejala yang mencurigakan. Gejala awal campak meliputi demam tinggi, batuk, pilek, dan mata merah yang sensitif terhadap cahaya.
Selain itu, munculnya ruam merah di seluruh tubuh, yang biasanya dimulai di wajah dan menyebar ke bagian tubuh lainnya, juga merupakan tanda yang harus dipantau dengan seksama.
Jika anak mengalami gejala-gejala tersebut, terutama bila mereka belum divaksinasi terhadap campak atau memiliki riwayat perjalanan ke daerah dengan penyebaran campak yang tinggi, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter.
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh dan mungkin meresepkan tes darah untuk mengonfirmasi diagnosis serta memberikan perawatan yang sesuai.
Langkah ini sangat penting untuk mencegah penyebaran infeksi kepada orang lain dan memastikan anak mendapatkan perawatan yang tepat.
Imunisasi campak untuk bayi sangat penting. Sebab, dengan melakukan imunisasi sejak dini akan melindungi diri dan orang lain dari paparan virus campak. Pastikan Anda dan keluarga sudah divaksin campak. Terutama vaksin campak pada bayi.
Jika belum, segera periksakan diri ke Ciputra Hospital terdekat. Di sana, Anda bisa mendapatkan penanganan yang sesuai. Ciputra Hospital menawarkan layanan kesehatan lengkap, mulai dari konsultasi dengan dokter umum hingga Medical Check Up (MCU).
Anda dapat memeriksa jadwal dokter di Ciputra Hospital dan membuat janji dengan mudah dan cepat melalui layanan WhatsApp.
Telah direview oleh dr. Febriani K . H
Source:
- CDC. Complications of Measles. Diakses 2024.
- Mayo Clinic. Measles. Diakses 2024.